Share

Bab. 87

Alex duduk berhadapan dengan Erlangga di ruang kantornya. Aura dingin mencekam menguasai tempat itu.

Er memandang asistennya nyaris tanpa kedip. Percakapan terakhir mereka membuat Er tidak mengerti.

"Kenapa Paman Daniel tiba-tiba kembali? Apa yang sedang dikerjakannya di sini?" gumam Erlangga.

"Apa anda mencurigai sesuatu?"

"Maksudmu?" Erlangga mengangkat wajahnya.

"Mungkin ini tentang pekerjaan yang sedang anda tangani sekarang. Tuan Daniel mungkin saja kembali untuk membantu anda," terang Alex.

Mata obsidian Erlangga menyipit. Namun, sedetik kemudian wajahnya menggelap. Er memukul meja dengan kepalan tinjunya.

"Sialan! Aku sudah didahului oleh mereka. Tak kusangka ternyata Papa sampai turun tangan hanya demi membela anak supir itu. Menggelikan sekali!"

"Saya masih tidak mengerti," kata Alex. Dahinya berkerut memperlihatkan cekungan dalam di antara kedua alisnya yang hitam tebal.

"Sudahlah! Kali ini aku kalah dari mereka. Tapi pembalasanku masih belum berakhir," ucap Erlangga dingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status