Share

Teman

Dathan keluar dari lift diikuti oleh Cakra. CEO muda itu terlihat membetulkan dasi, walau tidak ada yang salah dengan dasinya. Berdehem sebentar agar suaranya bisa terdengar normal. Langkahnya perlahan mendekat ke arah meja sang sekretaris.

"Pagi Adrina," sapanya. Cakra pun ikut menyapa dengan senyum simpul.

"Eh, pagi Pak Dathan." Adrina tidak menyadari kalau sudah ada dua pria tampan yang tersenyum padanya.

"Itu, kemarin makasih ya. Hm, jangan berfikir macem-macem, saya cuma ketiduran." Dathan memberi klarifikasi, agar Adrina tidak salah paham padanya.

"Iya Pak," balas Adrina tenang. Matanya kembali fokus menatap layar komputer. Sedangkan Dathan, merasa heran mengapa respon sekretarisnya terlampau santai, seolah tidur di pangkuannya bukanlah masalah besar.

"Menurutmu, dia terlalu santai nggak sih?" Datah bertanya pada Cakra, semabari melonggarkan dasinya yang terasa mencekik leher.

"Memangnya dia harus gimana Pak? Ngereog?" Cakra balik bert

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status