Share

Tuan Keras Kepala

"Aduh, gimana ya, Ki?" tanyanya cemas.

Dia menggaruk kepalanya sambil mencebikkan bibir, "mau cerita sama Ayah kalau kamu lagi sakit?" Dia menyambung pertanyaannya.

"Jangan, Pak, jangan dulu. Nanti malah jadi gaduh. Ayah sama Ibu kepikiran, lalu masalahnya malah jadi panjang." 

Drrttr drrttt drrtttt

Ponsel Pak Bima bergetar, panggilan video dari Ayah.

Aku dan Pak Bima saling beradu pandang, meski kami sama-sama diam tapi saling paham apa yang ada dipikiran masing-masing.

Aku menaikan pandanganku, duh ... Bagaimana ini? Belum sempat mencari alasan yang tepat untuk menolak, panggilan video call dari Ayah ke nomornya Pak Bima sudah masuk.

"Gimana, Ki? Kita cerita yang sebenarnya aja, ya. Dari pada harus bohong terus, nanti malah kita yang pusing sendiri," tawarnya, "jujur, saya tuh paling enggak bisa bohongin orang tua, dosa. Lagian kalau nanti terjadi sesuatu, saya yang tanggung jawab secara penuh." Dia meyakinkan kepadaku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status