Clarity of Love (Indonesia)

Clarity of Love (Indonesia)

Oleh:  Liliay  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat
5Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menjadi populer dan cantik tidak membuat Embun bisa mendapatkan kebahagiaan lewat cinta seperti yang orang lain pikirkan. Gadis itu memiliki hubungan asmara yang ribet ketika cowok yang dia cintai tidak bisa lepas dari cintanya yang lain. Embun merasa di tarik ulur bahkan sampai gadis itu merasa kalau cintanya harus di lupakan. Tapi, Kaivan dengan kata-kata manisnya adalah kombinasi menyebalkan yang mampu membuat hati Embun terus merasa luluh. Kaivan memiliki image buaya di kalangan cewek kampus. Wajah manis yang dia miliki dimanfaatkan dengan baik untuk meraih popularitas. Tapi, Kaivan tidak seperti itu. Pemuda dengan lesung pipi yang manis ini bucin banget sama satu gadis. Walaupun cara menyampaikan kasih sayangnya keliru sampai tanpa sadar membuat orang yang dia cintai terluka.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Ananda Jihan
hmm.. kalau Kaivan balik bucin sama Embun, nanti Raya nyesel n pengen ngerebut Kaivan dari Embun.. ...
2022-08-15 00:29:13
0
user avatar
Baka Inu
sukaaaa banget. kudu baca
2021-05-17 05:51:19
1
user avatar
Annisa Rahma
KEREENN BANGET 😍😍😍 kaivan semangat ya buat Embun ❤
2021-03-17 22:17:45
1
user avatar
Indial
uhuuy, cerita paling keren 🤩👻
2021-03-17 12:39:34
1
user avatar
zara
ayo dilanjut, semangat yaw
2021-03-17 12:08:37
1
5 Bab

Prolog

Embun menuruni tangga kampus dengan terburu-buru. Ia beberapa kali menampar pipinya sendiri karena merasa bersalah. Embun sudah janji pada pacarnya kalau dia akan menonton pemuda itu tanding basket.  Tapi lihatlah dirinya, ia keasikan menulis sampai lupa waktu. Kalau saja Fahra tidak mengingatkan maka sudah pasti Embun akan kena amuk nanti.  Embun menyentuh lututnya, napasnya terengah-engah. Pertandingan basket sudah selesai, orang-orang mulai meninggalkan bangku mereka. Embun mengumpat kesal.  "Mati deh gue."  Embun melihat para pemain yang mulai memasuki ruang ganti. Embun berlari menghampiri seorang pemuda dengan bandana hitam di dahinya.  "Dit, Kaivan mana?"  Radit yang di hampiri mendengus. "Dit siapa? Panggil gue kakak, gue kating njir!"  Embun menjilat bibirnya, ia menyentuh dahinya yang berkeringat. "Serah dah, mana tuh anak?"  "Elo gak lihat pertandingan lagi ya? Wah para
Baca selengkapnya

Chapter 1

Ini gila.  Selama hidupnya dia tidak pernah percaya dengan yang namanya cinta pada pandangan pertama. Prinsip yang selalu ia percayai adalah cinta karena terbiasa. Kenapa? Karena dia sendiri sudah pernah mengalaminya.  Dia tidak pernah tertarik dengan lawan jenis saat pertama kali lihat, memang beberapa kali dia akan mengagumi jika melihat gadis cantik. Tapi tidak pernah sampai berdebar seperti ini.  Peneliti mengatakan orang bisa jatuh cinta hanya dalam waktu sembilan detik sampai empat menit di awal pertemuan mereka. Itulah kenapa Kaivan Putra yakin dia sudah jatuh cinta.  Senyum manis, mata cerah, hidung mancung, pipi bulat, dan bibir plum yang terlihat manis milik Sifabella Embun mampu membuat Kaivan senyum-senyum tidak jelas di tempatnya.  "Kalau engga salah gue kayaknya pernah lihat dia deh sebelumnya," ujar Radit melihat Embun yang kini fokus dengan laptop di depannya.  Kaivan melirik, masih dengan
Baca selengkapnya

Chapter 2

Embun membuka matanya perlahan. Ia melihat atap berwarna putih dan merasakan nyeri di tangannya. Embun menoleh ke kanan, melihat mamanya yang tertidur di atas sofa bersama papanya. Embun melirik jam dinding, pukul satu dini hari.  Embun mengangkat tangan kanannya, memijat pelipisnya yang sakit.  "Embun?"  Safira membangunkan suaminya. "Pa, Embun sadar." Kedua orang tua itu langsung menghampiri putri mereka. "Papa panggilin dokter, ya?" Embun menggeleng. Ia merasa baik-baik saja, cuma merasakan nyeri di sekujur tubuhnya saja. "Aku engga papa kok, tapi sakit banget tubuhku. Pegel gitu," ujar Embun.  Gadis itu mengangkat tangannya yang di perban. Ia berusaha mengingat apa yang membuatnya sampai di rawat di rumah sakit dengan banyaknya luka di tubuhnya seperti ini. Orang yang menaiki motor hitam terlintas di pikirannya.  "Aku di tabrak, ya?"  Mama Embun mengangguk. Ia mengusap air matanya yang
Baca selengkapnya

Chapter 3

Kaivan menyatukan tangan di depan badannya, pemuda itu juga menunduk. Merasa malu pada Embun dan keluarganya, karena tingkah cerobohnya kemarin sekarang gadis itu harus di rawat di rumah sakit.  "Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Embun dan keluarga, saya merasa bersalah. Saya akan bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang saya buat." Kaivan membungkukkan badannya.  Embun melirik papa dan mamanya yang masih diam saja, belum memberikan respon apapun. Embun berdehem, membuat kedua orang tuanya akhirnya menatapnya sebentar sebelum kembali fokus pada Kaivan.  "Saya kecewa sebenarnya karena kamu kemarin kabur gitu aja, tapi saya merasa lega kamu berniat baik menemui kami dan meminta maaf," kata Safira.  Wanita itu lalu menyikut suaminya yang masih bungkam.  "Saya maunya ini dibawa ke hukum saja," kata papa Selena membuat Kaivan mendongak dan Embun melotot kaget. Tadikan sudah dibicarakan kalau mau jalur damai, k
Baca selengkapnya

Chapter 4

"Bukan siapa-siapa," jawab Kaivan cepat. Ia langsung menyerahkan helm pada Raya dan mengusir Yuri agar segera pergi. Yuri itu mirip seperti Radit, memiliki mulut yang sama-sama Ember. Bahaya kalau ada dia.  "Gue kasih tau Embun nih, biar dia engga kemakan sama buaya kayak elo."   Kaivan menyipitkan mata dan mengumpat tanpa suara. Pemuda dengan lesung pipi yang manis itu langsung meminta Raya untuk naik ke atas motornya.  Selama di jalan, Raya memikirkan apa yang di katakan Yuri tadi. Ia memang tidak memiliki perasaan pada Kaivan tapi mendengar pemuda itu mendekati gadis lain membuat hatinya merasa aneh. Padahal, selama ini Raya selalu menginginkan Kaivan memiliki pacar agar perasaannya pada Raya menghilang.  Apakah ini perasaan cemburu? Raya menggeleng, tidak mungkin. Di hatinya hanya ada satu cowok dan itu bukan Kaivan. Jadi, Raya tidak mungkin merasa cemburu. Lagian bagus kalau Kaivan suka sama cewek lain, jadi Raya tidak merasa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status