Embun membuka matanya perlahan. Ia melihat atap berwarna putih dan merasakan nyeri di tangannya. Embun menoleh ke kanan, melihat mamanya yang tertidur di atas sofa bersama papanya. Embun melirik jam dinding, pukul satu dini hari. Embun mengangkat tangan kanannya, memijat pelipisnya yang sakit. "Embun?" Safira membangunkan suaminya. "Pa, Embun sadar." Kedua orang tua itu langsung menghampiri putri mereka. "Papa panggilin dokter, ya?" Embun menggeleng. Ia merasa baik-baik saja, cuma merasakan nyeri di sekujur tubuhnya saja. "Aku engga papa kok, tapi sakit banget tubuhku. Pegel gitu," ujar Embun. Gadis itu mengangkat tangannya yang di perban. Ia berusaha mengingat apa yang membuatnya sampai di rawat di rumah sakit dengan banyaknya luka di tubuhnya seperti ini. Orang yang menaiki motor hitam terlintas di pikirannya. "Aku di tabrak, ya?" Mama Embun mengangguk. Ia mengusap air matanya yang
Last Updated : 2021-03-20 Read more