Share

Berpacaran?

Hari-hari berlalu.

Saat semester 3, Sarah memutuskan untuk pindah tempat kos dengan teman-teman sekelasnya. Sedangkan Okta sudah terlebih dulu pindah ke tempat kos yang lebih dekat dengan kampusnya.

Di tempat kos baru, Sarah tinggal sekamar dengan Olivia, mahasiswi junior dari jurusan Manajemen. Sarah berkawan baik dengan gadis perawakan kurus, dan rambut lurus panjang sepinggang itu.

"Mbak semester ini kamu dapat beasiswa lagi?" tanya Olivia

"Iya liv, lumayan buat bayar uang kuliah semester depan." tukas Sarah dengan suara terdengar sedang bahagia

Tiap semester Sarah selalu mendapatkan beasiswa karena prestasinya yang bagus. Sedangkan untuk biaya hidup dia dibantu oleh sepupunya Indri. Hari-hari berlalu terus seperti itu.

Saat ini Sarah sudah semester 6 dan tahun depan diperkirakan akan lulus kuliah.

"Mbak semester depan waktunya kamu magang ya?" tanya olivia pada Sarah yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

"Iya liv. Ini aku masih mengerjakan proposal pengajuan magang. Doakan semoga proposalku diterima ya." jawab Sarah yang masih sibuk mengetik di laptopnya tanpa menoleh ke arah Olivia.

"Sudah pasti mbak. Aku akan selalu doakan yang terbaik buat kamu mbakku tersayang. Semangat yaaa." ujar Olivia sambil merangkul pundak Sarah.

Begitulah keduanya. Mereka tak hanya berteman baik tetapi sudah layaknya kakak beradik. Susah senang dijalani bersama. Saling mengisi dan melengkapi satu sama lain.

Sarah telah selesai menyusun proposalnya.

Jam menunjukkan pukul 21.00, Sarah mematikan laptopnya dan meninggalkannya diatas meja lalu dia berbaring diatas springbed sambil mengobrol dengan olivia.

"Mbak" seru olivia

"Heem" jawab Sarah singkat.

"Kamu gak ingin punya pacar kah mbak? Sekarang kan umurmu sudah 23 tahun masa iya mau jomblo terus" Olivia melontarkan pertanyaan dengan nada bercanda.

Sarah terdiam mendengar pertanyaan Olivia. Pasalnya selama ini dia tidak berpikir untuk menjalin hubungan asmara dengan lelaki manapun. Sebenarnya banyak teman sekelas Sarah maupun kenalan lainnya yang memberikan sinyal-sinyal ketertarikan namun Sarah hanya berpikir mengenai studinya agar bisa selesai tepat waktu serta lulus dengan nilai memuaskan dan bisa membanggakan keluarganya dirumah.

"Hahaha kamu ada-ada saja liv. Kalau aku pacaran takut gak bisa fokus dengan kuliahku nantinya." jawab Sarah dengan bercanda.

Diam-diam Sarah terus memikirkan pertanyaan olivia. Dia pikir tak ada salahnya menjalin hubungan dekat dengan seorang pria baik yang bisa mendukungnya.

Meski selama ini banyak teman-teman Sarah yang berusaha mendekatinya namun Sarah hanya menganggap mereka sebagai teman biasa saja.

Siapa yang tak akan jatuh hati dengan Sarah. Dia anak yang cantik, baik, ramah dan pintar. Selain itu Sarah juga gadis yang mandiri dan setia kawan.

Tak hanya teman lelakinya, bahkan teman-teman perempuan di kelasnya pun merasa suka berteman dengan Sarah karena kepribadiannya yang menyenangkan itu.

Mohon dukungan like dan komennya yaa temanšŸ˜Š

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status