Home / Romansa / Cinta vs Pelet / Cinta Karena Napsu

Share

Cinta Karena Napsu

Author: Swimbi D. A
last update Last Updated: 2021-09-16 10:50:22

Ibu Ani kembali meraih gawai. Ia menghubungi Ibu Ning--ibu Jojo. Menceritakan apa yang baru saja terjadi dengan Sari dan meminta bantuan untuk mencari tahu melalui Jojo. 

[Aduh Gusti… ada apa anak-anak, ya, Bu? Acara sudah matang begini. Tolong rayu Sari, Bu. Nanti saya bicara dengan Jojo.]

Ibu Ning sempat kesal mendengar cerita Ibu Ani. Menyalahkan sepihak Sari dalam hati. Namun, ia tersadar belum mendengar cerita dari Jojo. Bagaimana jika Jojo yang membuat salah sehingga membuat Sari marah dan ingin membatalkan?

Ibu Ani sempat bingung tetapi ia berjanji akan menanyakan ke Jojo lebih dulu dan membantu menyelesaikan. Ia pun berusaha berulang menghubungi Jojo. Tidak ada jawaban. Nomornya masih juga belum aktif. 

Hatinya bimbang. Memikirkan bagaimana kalau benar dibatalkan. Mau ia taruh dimana mukanya? Keluarga besar sudah ada yang menyumbang untuk acara. Begitu adat di kampungnya. 

Keluarga dan tetangga biasanya mengirim hasil bumi untuk acara hajatan. Beberapa orang tetangga juga sudah berpesan akan mengirim ini dan itu mendekati hari H. 

Di tempat yang berbeda, Jojo baru tiba di bandar udara. Ia segera menuju indekos Erika. Tanpa memeriksa gawainya sama sekali. Beberapa pesan dan panggilan dari ibunya belum sempat ia lihat. 

Setibanya Jojo di indekos Erika. Erika menampilkan wajah kesal. Meskipun sebenarnya ia senang bahwa Jojo datang menemuinya.

Erika berpura-pura marah. Berharap Jojo akan memanjakannya seperti biasa. 

"Ayo, kita ke klinik," ucap Jojo. 

Erika tertegun. Mengapa bukan merayu seperti yang sudah-sudah. Jojo justru mengajaknya ke klinik. Erika menolak beralasan sudah malam. Namun, Jojo memaksa untuk tetap ke  klinik sekarang.

Besok Jojo tidak bisa mengantar. Ia ingin melihat dan menyaksikan sendiri kabar kehamilan kekasihnya itu dari dokter. 

"Sudah malam. Jauh. kenapa kamu memaksa? Apa kamu tidak percaya?" Erika menatap Jojo kesal. 

"Oke, mana hasil tespek itu?"

"Sudah kubuang. Bukankah kamu tidak peduli dan tetap menikah dengan wanita itu?"

"Nggak gitu, Ka. Ayolah, aku lelah. Aku mau selesaikan masalah satu-satu. Jika benar kamu hamil, kita akan menikah segera dan aku batalkan dengan Sari."

"Oh, jadi kamu menikahi aku kalau hamil saja? Jika tidak hamil, tidak menikah? Hebat kamu!"

Jojo duduk pada sebuah sofa, bersandar di sana dan mengusap wajahnya berulang. Ia merasa salah bicara. Membuat keadaan semakin rumit. Bukan terselesaikan. 

"Lagi pula aku tidak menyangka, mengapa kamu mau menikah dengan gadis yang lebih buruk dari aku? Setidaknya carilah gadis yang lebih cantik."

Jojo menatap Erika dalam. Ia tidak menyangka Erika bicara seperti itu. Jojo jadi tidak yakin untuk mempertahankan hubungannya. 

Sari yang sedari tadi marah, ia seharusnya benci terhadap Erika tak sedikit pun keluar ucapan atau omongan menghina Erika. 

Namun, apa yang dilakukan Erika? Gadis yang berbicara lembut selama ini di hadapannya, bisa-bisanya menghina fisik orang lain. 

Rasa cinta yang sangat besar kepada Erika tiba-tiba hilang. Jojo merasa lebih menyukai sikap Sari meskipun ia selalu memaksa buru-buru menyelesaikan masalah. Bawel dan sering membuat lelah dengan segala ucapannya. Namun, tata krama dan sopan santun gadis itu dikala marah tetap terjaga. 

"Erika, kau tahu, di sini akulah yang jahat. Harusnya aku yang kau hina. Sari adalah korban. Meskipun dia tidak secantik kamu, tetapi hatinya lebih baik." Jojo mengatur napas. 

Kini amarah merasukinya. Entah mengapa, semua bayang-bayang Sari muncul. Sifat, sikap dan kebaikannya selama mereka dekat mengelilingi pikiran Jojo. Menyalahkan diri yang egois mementingkan nafsu. 

Betapa bodohnya Jojo, telah menyia-nyiakan kesempatan menikahi gadis baik-baik seperti Sari. Ia menyesal telah membuat keputusan yang salah. 

"Aku datang kesini ingin memperjelas kelanjutan hubungan kita baik-baik. Mengapa kamu menutupi sesuatu? Jadi, apakah benar kehamilan itu? Asal kamu tahu, aku sudah memutuskan untuk menikahimu meski hamil atau tidak. Namun, aku butuh waktu untuk membuat keluarga menerimamu."

Erika menghampiri Jojo. Duduk di sebelahnya dan memeluk. Ia terisak. Memohon maaf pada Jojo dan meminta lelaki itu tetap tinggal di hatinya. Lalu mengakui kebohongan masalah tespek. Foto itu, Erika ambil dari internet. Takut kehilangan Jojo. Akalnya mengambil keputusan untuk berbohong. 

"Aku minta maaf. Kita sudahi saja. Kau pasti bisa mendapat lelaki yang lebih baik dari aku," ucap Jojo dan melepaskan pelukan. 

Mereka saling pandang. Tumpahan air mata telah membasahi pipi Erika. Seolah Jojo tidak peduli. Ia membuang pandangan.

"Kenapa semua yang ingin gue dapetin, pergi! Kenapa, Jo?! Apa gue nggak pantas mendampingi lu? Terlalu hina dan lebih cocok menjadi wanita simpanan?"

"Bukan itu. Sikapmu tadi menyadarkanku. Sebaiknya aku menuruti perkataan ibu. Menikah dengan Sari. Maaf, Ka." Jojo beranjak dari sofa. Menghampiri pintu keluar. 

Erika tak henti berteriak, memaki. Bahkan tak sedikit kata kasar ia lontarkan. 

"Gue udah kasih semua! Kenapa lu tetap pergi? Gue selalu ada setiap lu butuh! Kenapa, Jo! Kenapa?"

Jojo berhenti tepat di depan pintu. Tanpa memandang Erika, ia hanya menoleh sedikit ke arah sumber suara. 

"Setimpal, bukan? Aku membutuhkan seks dan kamu membutuhkan uang?"

"Bajingan lu, Jo!"

Jojo beranjak. Meninggalkan Erika yang masih berteriak memaki. Ia tidak peduli. Perasaannya sudah hilang terhadap Erika dan ia menyadari bahwa cinta yang dimiliki hanya sekadar kebutuhan lahir semata. Bukan cinta sesungguhnya. 

Sesampainya di lantai dasar, dering gawai Jojo membuyarkan amarahnya. Terlihat nama ibunya di sana. Ia yakin, Sari telah bicara untuk membatalkan pernikahan mereka. 

Sejenak Jojo berhenti melangkah. Mengatur napas sebelum mengangkat telepon. 

[As-salamu 'alaikum, Bu.]

[Wa 'alaikumus-salam, Le. Le….]

Tangis Ibu Ning pecah dari balik panggilan telepon. 

Bersambung…. 

Related chapters

  • Cinta vs Pelet   Kemuliaan Hati Sari

    Dua hari berlalu. Sari merasa sudah lebih baik. Ia menghampiri meja makan untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.Orang tuanya sama sekali tidak membahas perihal masalah ia dan Jojo. Ibu Ani pun belum bertanya lagi ke Ibu Ning. Jadi orang tuanya belum mengetahui kejadian yang sebenarnya. Mereka membiarkan Sari untuk menenangkan diri dan bercerita jika sudah siap.Namun, hari ini Sari berniat membuka obrolan."Mah, Pah. Maafin Sari, ya? Sari nggak bisa lanjut sama Mas Jojo."Keduanya menatap anak tunggal mereka. Ibu Ani hanya mengangguk."Ternyata kita tidak sejalan. Maaf Sari nggak bisa cerita jelasnya."

    Last Updated : 2021-09-16
  • Cinta vs Pelet   Tuhan Maha Mendengar

    Jojo menjadi murung belakangan ini. Setiap pulang kerja ia memilih berdiam diri di kamar. Ingin sekali mencoba menghubungi Sari, tetapi pesan ibunya untuk bersabar menanti kabar lebih dulu dari Sari.Khawatir akan membuat Sari terganggu jika ia menghubungi. Justru gawai Jojo dipenuhi oleh pesan dan panggilan dari Erika. Sama sekali tidak dibalasnya.Di tempat lain, Erika tak henti mencari cara. Seorang teman menyarankan untuk bermain ilmu hitam. Hanya itu jalan satu-satunya membuat Jojo kembali.Namun, Erika menolak. Sering kali teman-temannya menyarankan agar ia menggunakan susuk agar menarik perhatian lelaki dan dengan mudah mendapatkan uang lebih banyak. Erika yang masih memiliki rasa takut, menolak. Ia khawatir candu atau membuat para pelanggannya tergi

    Last Updated : 2021-09-16
  • Cinta vs Pelet   Erika Pulang Kampung

    Telepon Sari berdering. Namun, ia yang sedang makan malam bersama orang tuanya di lantai bawah tidak mengetahui karena gawai itu tertinggal di kamar. Hal ini membuat Jojo semakin gugup.Mengapa Sari tidak menjawab teleponnya? Jojo mengira gadis itu masih belum mau bicara. Lalu, Jojo putuskan untuk meninggalkan pesan. Sembari menstabilkan rasa grogi jika di telepon.Berulang jemari Jojo mengetik kata. Namun, berulang juga ia hapus kembali. Seolah tidak menemukan kata yang pas.[As-salamu 'alaikum, Sar. Apa kabar kamu? Aku baru saja mendapat kabar dari Ibu mengenai kelanjutan hubungan kita. Apakah itu benar? Aku tidak tahu harus bicara apa. Terlalu banyak kata terima kasih yang ingin aku sampaikan, tapi apa itu akan membuatmu percaya?]

    Last Updated : 2021-09-17
  • Cinta vs Pelet   Pelet

    Semua bahan yang dibutuhkan untuk ritual sudah Erika dapatkan. Ia segera kembali ke rumah Emak. Wanita tua itu sudah menanti. Sebuah baskom besar terletak di atas meja. Lalu, Emak meminta semua bahan yang dibutuhkan.Emak meletakkan baju Jojo di baskom bersama seekor ayam cemani. Mata Emak terpejam. Bibirnya tak henti komat-kamit. Merapalkan mantra. Erika sangat ketakutan. Namun, demi kembalinya Jojo, ia menahan rasa takut.Mata Erika mengelilingi ruangan. Banyak benda pusaka seperti keris tergantung di dinding.Rumah kecil itu terasa sangat menakutkan terlebih warna lampu yang seperti ingin redup. Sudut-sudut ruang tampak gelap, tidak terkena sinar lampu.Tiba-tiba Emak membuka mata. Mengang

    Last Updated : 2021-09-17
  • Cinta vs Pelet   Jojo Jatuh Cinta

    Bagi Sari, seakan waktu berlalu begitu cepat. Tidak seperti saat ia belum memberi jawaban--waktu sangat lambat. Dua minggu lagi adalah hari yang dinanti. Di rumah Sari semua orang mulai sibuk. Mempersiapkan acara. Acara yang akan berlangsung beberapa jam saja tetapi butuh waktu persiapan berbulan-bulan hingga mengorbankan banyak tangis.Jojo mengirim pesan ke Sari. Mengatakan, bahwa tidak menyangka. Hari yang dinanti segera tiba. Terlebih wanita yang mau menerima dirinya adalah sahabatnya sendiri. Wanita yang pernah menyatakan cinta padanya.Wanita berpenampilan sederhana dan bukan tipikalnya. Jojo yang memiliki wajah tampan, sebenarnya menginginkan wanita yang sangat sempurna. Cantik, seksi, dan berpenampilan menarik. Namun, ia baru menyadari, kesempurnaan secara fisik bukanlah yang dibutuhkan dalam hidupnya. Hanya memua

    Last Updated : 2021-09-17
  • Cinta vs Pelet   Wanita Misterius

    Ibu Ning sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk perlengkapan pernikahan Jojo yang akan dibawa ke Jakarta dibantu oleh kakak perempuan Jojo. Mereka berencana akan berangkat siang ini--empat hari sebelum acara. Guna mempersiapkan perlengkapan lainnya yang harus dibeli di Jakarta. Seperti isi seserahan makanan atau buah-buahan yang tidak mungkin mereka bawa dari Jogja.Keluarga besar pun tidak ikut seluruhnya. Karena mereka berencana akan mengadakan pesta di Jogja, maka yang akan menyusul satu hari sebelum acara hanyalah perwakilan keluarga serta beberapa tetangga terdekat."Ndok, sudah semua?" tanya Bu Ning kepada putrinya.Kakak Jojo kembali mengecek ulang dan memeriksanya. Seperti barang-barang seserahan yang tidak basi sudah semua masuk ke mobil. Tas is

    Last Updated : 2021-09-17
  • Cinta vs Pelet   Cincin Pernikahan

    Waktu yang dinanti semakin dekat. Dua hati yang awalnya hanya seorang sahabat akan bersatu menjadi keluarga besar setelah melalui peperangan batin sebelumnya. Meski jodoh sudah berada di depan mata. Tak membuat Sari berhenti bersujud di sepertiga malam.Ia masih melaksanakan meski tidak setiap malam. Sesekali jika lelah ia melewatkan bercerita pada Tuhan mengenai kehidupannya. Malam ini adalah malam terakhir ia menyandang status sebagai gadis. Esok statusnya akan berubah menjadi seorang istri.Ibu Ani menghampiri putrinya yang sedang asik berkirim pesan dengan Jojo."Ndok," ucap Ibu Ani.Wanita paruh baya itu duduk di sebelah anaknya. Sari menutup gawai dan mengalihkan pandangan ke arah

    Last Updated : 2021-09-18
  • Cinta vs Pelet   Kelangsungan Akad Nikah

    Rasa takut pada diri Jojo sangat mengganggu. Ia benar-benar takut jika Sari membatalkan pernikahan ini dengan berdalih tidak ada emas kawin. Namun, apakah Sari seperti itu?"Bu, Sari sudah baca chat Jojo tapi tidak balas. Apa dia marah?"Ibu Ning melihat ke arah gawai Jojo. Ya, pesan itu telah tertanda menjadi ceklis berwarna biru. Lalu, Ibu Ning mengambil gawainya dari dalam tas. Ia menghubungi nomor Ibu Ani. Lama panggilan itu tidak mendapat jawaban. Hingga Ibu Ning merasakan kecemasan Jojo juga.Padahal keadaan Sari dan ibunya di rumah adalah sedang mencari sebuah cincin perak yang pernah Jojo berikan pada Sari dulu.

    Last Updated : 2021-09-18

Latest chapter

  • Cinta vs Pelet   Emak Marah

    Emak berjalan ke arah pintu. Tak peduli dengan tanya Erika. Ia meminta gadis itu keluar dari dalam rumahnya. Tatapan mata wanita tua itu sinis. Erika semakin tak paham. Ia sempat kekeh duduk di bangku rumah wanita tua itu. Hingga Emak benar-benar marah dan berteriak mengusirnya.Erika bangkit dari bangku dengan banyak tanya yang berkeliaran di kepalanya. Ia menatap balik Emak saat berpapasan di depan pintu dengan wanita tua itu. Wajahnya sempat mengiba, meminta pertolongan. Namun, Emak tak peduli. Ia segera menutup pintu saat Erika sudah berada satu langkah dari dalam rumahnya.Erika tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Ia berjalan kaki tanpa tahu arah. Pikirannya semakin kacau. Ia tak habis pikir, semua perjuangannya sia-sia. Cinta tulus yang ia berikan ke Jojo kandas dengan cara seperti ini. Padahal semua hampir ia

  • Cinta vs Pelet   Jojo Menemui Erika

    Setibanya Ambar di depan rumah Sari, ia melihat pintu pagar yang terbuka serta pintu rumahnya. Perasaan Ambar semakin tidak enak. Ia berlari masuk sambil memanggil nama Sari berulang. Saat ia memasuki ruang keluarga, Ambar mendapati Sari yang sudah terkulai di lantai tak berdaya. Wajahnya pucat pasi dengan keringat bercucuran."Ya ampun, Mbak. Kenapa?" Sari sudah tidak sanggup untuk berkata-kata.Seluruh tubuhnya terasa sangat lemas. Ia hanya mengeluarkan air mata, memandang Ambar penuh harapan. Meminta pertolongan."Tunggu sebentar, ya?"Ambar berlari keluar rumah, mencari orang dan meminta pertolongan. Tak lama beberapa warga datang dan membantu Ambar mengangkat Sari ke mobil tetangganya. Mereka

  • Cinta vs Pelet   Erika Melabrak Sari

    [Kamu kemana aja, sih? Susah banget dihubungi?][Jo! Aku serius tanya. Jawab!][Astaga! Kamu benar-benar mau membatalkan pernikahan kita karena wanita itu? Mana janjimu?]Pesan tak henti berbunyi sejak tadi pagi. Tak satupun sudah terbaca. Ya, karena tadi Jojo tidak membawa gawai saat ruqyah. Benda pipih itu tertinggal di nakas. Erika tak henti mengirim pesan singkat serta panggilan telepon. Ia yang baru sadar dari minuman alkohol tadi pagi, segera meneror kekasihnya itu.Namun, Erika tak ingat bahwa Jojo semalam sakit. Ia berpikir bahwa Jojo meninggalkannya semalam tanpa sebab.Sari membaca semua pesan masuk dari Erika. Lalu, ia menghapus semua

  • Cinta vs Pelet   Ruqyah Pertama

    Sebuah taksi online telah tiba di depan rumah Sari. Ia dan Jojo segera menghampiri taksi itu. Mereka pun segera menuju tempat sesuai dengan lokasi yang Sari pesan.Baru masuk ke dalam mobil beberapa menit, rasa kantuk pada mata Jojo tak tertahan. Sari memang sengaja memberi Jojo obat demam setelah sarapan. Obat yang mengandung efek ngantuk. Karena agar Jojo tidak curiga mereka akan berobat kemana.Ya, Sari mengambil kesempatan demam Jojo untuk alasan membawanya ke klinik. Padahal mereka menuju rumah ruqyah yang telah disarankan Ambar. Perjalanan pun lumayan lama, jadi Jojo harus tertidur, pikir Sari. Agar suaminya tidak banyak bertanya.Setelah menempuh perjalanan hampir lima puluh menit, mereka pun tiba di sebuah tempat. Sari membangunkan Jojo. Lelaki itu

  • Cinta vs Pelet   Penyesalan Jojo

    Dering gawai mengejutkan Sari yang tengah berpikir. Panggilan masuk datang dari orang tuanya di Jakarta. Ia segera mengangkat. Setelah saling menanyakan kabar, Sari memberikan kabar baik tentang tubuhnya yang telah berbadan dua tanpa memberitahu masalah yang sedang terjadi.Senyum mengembang dari wajah kedua orang tuanya, mendengar kabar itu. Sari pun ikut bahagia melihatnya.[Terus, sekarang Mas Jojo mana, Ndok?][Belum pulang, Ma. Lembur.][Kalau begitu kamu jangan capek-capek, ya. Jangan sering lembur juga.][Aku hari ini mengundurkan diri, Ma.][Lho, kenapa?]

  • Cinta vs Pelet   Sari Sadar Kelicikan Erika

    Beberapa pesan singkat Erika masuk ke gawia Jojo, tetapi tak satupun yang dibalas. Jojo hanya melihatnya sebentar, lalu kembali ia masukan gawai ke dalam saku.Selama dalam perjalanan pulang, Jojo terdiam. Suara bising obrolan rekan-rekannya tak terdengar, seolah sunyi. Tanpa ada suara apapun. Pikirannya melayang, teringat bayang-bayang foto USG yang Sari kirimkan tadi siang. Bagaimana nasib bayi itu ketika lahir, pikirnya.Bagaimanapun juga janin itu adalah darah dagingnya. Ada rasa sedih dalam hati, memikirkan jika calon anaknya nanti membencinya karena tahu ia telah mengkhianati Sari dan menyia-nyiakan mereka begitu saja. Bayang-bayang rasa bersalah terus menghantui sepanjang perjalanan. Hingga Jojo tiba di halte tempatnya turun.Seturunnya dari bis, Joj

  • Cinta vs Pelet   Foto USG

    Erika berdeham. Menahan malu dan amarah yang bergelut dalam pikirannya. Ia meraih rokok dari nakas dan segera menyalakannya. Setelah satu hisapan bisa terlepas, ia merasakan sedikit lega dan bisa mengembalikan keberanian bicara lagi."To the point aja, tujuan anda kesini ada apa?" tanya Erika ketus.Sari masih mempertahankan senyum tipis pada bibirnya. Menatap gadis yang berani menggoda suaminya lagi. Sambil mengangguk ia pun menjawab, "Iya, pertanyaan bagus. Saya cuma mau tanya, benar kamu mencintai Jojo dan kalian akan segera menikah?"Erika kembali tergelak sambil menghisap batang racun nikotin yang berada di jarinya. Senyum sengit ia lontarkan, seolah meledek."Hmmm… sepertinya Jojo suda

  • Cinta vs Pelet   Indekos Erika

    Entah, hari itu mengapa Sari sama sekali menurut perkataan Jojo yang meminta segera membuang amplop cokelat, bukti perselingkuhannya. Perlahan, ingatan Sari mundur. Jojo seperti membakar sesuatu di halaman belakang. Bodohnya lagi, ia tidak curiga. Rasa lelah membuatnya tak peduli. Mempercayai apa saja yang keluar dari bibir Jojo.Bahkan keesokan pun Sari tidak memperhatikan sampah yang ia buang keluar. Apakah ada amplop itu atau tidak. Penyesalan sangat menusuk. Ternyata Jojo begitu lihai bermain lidah dan hati. Begitu pun dirinya yang sangat bodoh dan mudah dibohongi.Ambar menceritakan semua tentang pertemuan hari itu perlahan. Lalu, ia pun mengeluarkan gawainya dari saku. Mencari foto dan video yang pernah suaminya kirim untuk di cetak. Menurut Ambar, sekarang waktu yang tepat untuk memberitahu Sari semuanya. Rasa kasi

  • Cinta vs Pelet   Emas Kawin Erika

    Sari mengejar Jojo keluar rumah yang sudah tidak terlihat. Ia menghentikan langkahnya saat menyadari air mata yang telah membasahi wajah. Bagaimana mungkin bisa keluar rumah untuk mengejar Jojo. Apa pantas menyelesaikan masalah di tempat umum, tanyanya dalam hati. Pikiran waras masih dapat mengontrol emosi.Sementara Ambar yang sedang menyapu di teras rumahnya, melihat wajah sembab Sari. Ia yakin telah terjadi sesuatu dengan tetangganya itu.Ambar bergegas membuka pintu pagar dengan sedikit berlari menghampiri rumah Sari. Sari yang menyadari kedatangan Ambar segera menghapus semua tanda kesedihan yang sebenarnya sudah tidak bisa ia tutupkan."Mbak, nggak apa-apa?" Ambar berjalan menghampiri Sari.S

DMCA.com Protection Status