Beranda / Romansa / Cinta sang Lady Killer / Chapter 40 - Farewell Dad

Share

Chapter 40 - Farewell Dad

Penulis: Riantie A
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-27 12:54:09

4 tahun yang lalu.

Los Angeles, California.

Setelah kepindahannya ke keluarga Millard, Daniel mempunyai satu dendam yang ingin ia balaskan kepada keluarga William. Keluarga yang telah merampas ibu darinya.

Daniel belajar keras bagaimana menjalankan perusahaan, bagaimana mengendalikan pasar saham dan bagaimana memanipulasi saham.

Ia bekerja sangat keras sehingga pada usia yang baru menginjak 22 tahun ia sudah memegang jabatan CEO di perusahaan ayah angkatnya. Millard Corporation.

Daniel duduk di kursi CEO yang menghadap ke jendala kaca besar yang memperlihatkan bangunan-bangunan tinggi didepannya. Ia tersenyum menyeringai. Satu usahanya sudah berhasil dengan baik, setelah ia menjabat CEO, Daniel akan mencoba memanipulasi saham milik William Corporation.

Ia tidak bisa membalas dendamnya dengan membunuh juga salah satu anggota keluarga William oleh karena itu, dia mengganti target balas dendamnya. 

Daniel tidak sabar ingin menemui ayah

Riantie A

Thanks for reading my story and please support me if you Like it. Always stay healthy ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 41 - You are Mine

    Anya mengetuk pelan pintu kamar Daniel. “Daniel. Kau sudah bangun?” Tidak ada jawaban apapun yang ia dengar dari balik kamar. Anya memberanikan dirinya untuk kembali mengetuk pintu. “Daniel. Bolehkah aku masuk?” Lagi-lagi tidak ada jawaban apapun dari dalam kamar, Anya menghela napas panjang. Ia berbalik badannya sambil membawa kembali nampan berisi sarapan pagi. Suara pintu terbuka membuat Anya kembali menoleh dan tersenyum senang. Akhirnya Daniel memperbolehkannya masuk. “Sarapannya sudah siap. Kau ingin makan atau minum kopi dulu?” Anya meletakkan nampan di atas meja di samping tempat tidur Daniel. “Letakkan saja di sana nanti aku akan memakannya” Ucap Daniel duduk diatas tempat tidur. Anya menatap sedih, ia merasa kehilangan. Daniel yang diam adalah Daniel yang Anya tidak sukai, ia lebih memilih Daniel yang selalu mengusilinya daripada Daniel yang tenang seperti ini.Gadis itu duduk disamping Daniel dan memeluk laki-laki itu.“Ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 42 - We are lovers

    Daniel dan Ashlee memilih untuk berbicara di sebuah restoran dekat dengan apartemen Daniel. "Aku tidak mau Daniel. Mengapa kau memutuskan hubungan kita" Ucap Ashlee syok. Daniel menghela napas panjang. "Aku sudah punya kekasih Ashlee, jadi aku tidak akan bermain-main lagi denganmu atau dengan yang lainnya". "Tapi.. Aku menyukaimu Daniel. Sudah hampir empat tahun kita bersama. Mengapa sekarang kau mengatakan kau memutuskan hubungan kita?" tanya Ashlee masih tidak puas dengan jawaban Daniel. Daniel memegang lembut tangan Ashlee."Hubungan kita hanya mutual benefit dan aku tahu kau juga menjalin hubungan seperti itu dengan beberapa laki-laki lain, aku tidak keberatan tapi sekarang aku sudah punya wanita yang aku cintai" Ashlee memang mempunyai hubungan dengan beberapa laki-laki selain Daniel, tapi semua lelaki itu tidak ada yang bisa membuat Ashlee betah berlama-lama seperti yang ia rasakan kepada Daniel.Ia pun tidak keberatan dengan sifat

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 43 - Insolent pervert

    Ashlee meneguk cepat vodka dingin dari gelas kaca tanpa kaki, ia sedang berada di sebuah bar mewah tidak jauh dari tempat pemotretan. Wanita itu kembali teringat akan perkataan Daniel yang ingin memutuskan hubungan dengannya dan juga akan ciuman Anya di pipi sangat lelaki. Ashlee kembali meneguk minuman beralkohol tinggi lalu membanting kuat gelas itu ke atas meja. "Brengsek. Aku merasa kalah dengan perempuan jalang itu?. Heh jangan bercanda denganku"' Dada wanita itu naik turun menahan emosi. Nathan yang baru tiba di bar mengernyit ketika melihat Ashlee yang duduk tidak tenang di bangku bar. "Anya. Pelacur itu. Aku akan memberinya pelajaran karena telah membuatku marah" teriak Ashlee meracau. Pengaruh alkohol membuatnya tidak bisa mengendalikan emosinya. "Ashlee kau sudah mabuk. Ayo kita pulang" Nathan mengambil gelas dari tangan Ashlee dan membantu wanita itu untuk duduk tegak. Ashlee menepis kasar tangan Nathan. "Aku b

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 44 - Accident

    Anya menatap Daniel lalu menghela napas panjang. Ini salahnya jadi ia harus menuruti perkataan Daniel. Belum apa-apa, jantung gadis itu kembali berpacu kencang, wajahnya mulai memanas. Anya menarik napasnya beberapa kali untuk menenangkan hatinya. “Tu.. tutup matamu”. Bibir Daniel mengembang lebar. Ia mengangguk lalu mulai memejam matanya. Anya berdiri dan mendekati wajah Daniel, ia menggigit bibirnya karena perasaan gugupnya yang ia alami. Perlahan-lahan wajah Anya mendekat dan beberapa detik kemudian ia mencium Daniel. Daniel membuka matanya dan menatap tidak puas ke arah Anya. “Mengapa kau cuma mencium pipiku Anya?” Anya mengedipkan kedua matanya beberapa kali. “Kau tidak bilang aku harus mencium bibirmu. Tidak ada penjelasan spesifik tentang dimana aku harus mencium mu" Dalih Anya sembari tersenyum. Keadaan berubah, sekarang Anya lah yang memegang kendali. Daniel berdecak kesal karena kecerobohannya. Sedangkan Anya tersenyum menang.&

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 45 - Hopeless

    Daniel duduk di kursi tunggu rumah sakit dengan gelisah sambil terus menatap ke ruang operasi tempat Anya berada, ia mengabaikan deringan telpon yang terus berdering di handphonenya. Saat ini fokusnya hanya terletak pada Anya. Ia tidak peduli lagi apapun selain tentang gadis itu. Daniel berdiri lalu berjalan mondar-mandir dan duduk kembali. Itulah yang ia lakukan selama 5 jam terakhir. Dokter pun keluar dari ruang operasi sambil melepaskan masker dan melepaskan sarung tangannya. Daniel segera menghampiri sang dokter.“Bagaimana keadaan Anya dok?”. “Kondisi nona Anya masih kritis. Ia mengalami patah tulang di bagian pergelangan tangan dan cidera di lehernya. Organ dalamnya juga mengalami masalah karena tertabrak benda keras” jelas dokter yang bernama Michael yang tertulis di saku jas putihnya. Tangan Daniel terkepal kuat. “Aku mohon selamatkan dia dok. Aku akan membayar berapa pun biaya pengobatannya”. “Kami akan berusaha semaksi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 46 - Hopeless (2)

    Daniel berjalan tergesa-gesa setelah mendengar kabar bahwa Anya sudah sadarkan diri, senyum lega terpancar di wajah laki-laki itu, ia berjalan sepanjang di Koridor rumah sakit dengan langkah cepat. “Anya” panggil Daniel ketika masuk ke dalam ruang inap Anya. Anya yang duduk ditempat tidur, ditemani oleh Robet dan Elianor menoleh kearah Daniel. Laki-laki itu segera menghampiri Anya dan memeluknya dengan penuh kelegaan dan kelembutan. “Kau baik baik saja? Apa kau merasa sakit? Apa aku harus memanggil dokter?” tanya Daniel cemas. “Calm down. I am okay” jawab Anya lembut. “Really. If you feel hurt somewhere just tell me okay? I will call a doctor soon” Ucap Daniel kembali. Anya melepaskan pelukan Daniel dan mengangguk lemah. “Hanya pergelangan tangan dan leherku yang sakit. Selain itu aku baik-baik saja”. Daniel menghela napas lega dan sedih dalam bersamaan. “Maafkan aku Anya. Kalau saja aku menjemputmu kau tidak ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 47 - Behind the Accident

    Daniel masuk ke dalam ruang rawat Anya dan tersenyum melihat orangtuanya, Mia dan Deriel sudah tiba terlebih dahulu. Ketika mendengar bahwa Anya masuk ke rumah sakit, Deriel dan Mia segera menuju ke rumah sakit. Sudah dua minggu Anya dirawat, gadis itu menjalani perawatan dan terapi untuk tangan kanannya "Hai Daniel, apa kabarmu?" tanya Deriel menghampiri Daniel. Daniel tersenyum "Aku baik. Terima kasih sudah datang menjenguk Anya". "Tidak masalah. Anya juga teman kami" ujar Deriel. Daniel tersenyum dan tanpa sengaja menatap cincin di tangan kiri Deriel. Ia menaikkan alis matanya. "Hm. Sepertinya ada sesuatu yang harus dirayakan". Deriel mengikuti arah tatapan Daniel dan terkekeh sesaat. "Ya. Kami akan segera menikah" ujar Deriel bangga. Daniel terkejut kagum. "Really?" "Yeah" "Tidak. Kita tidak akan menikah sampai kita mendapatkan restu dari orang tuamu" bantah Mia yang duduk disamping Anya. Anya yang s

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 48 - Recovery

    “Kau sudah lama menunggu?” tanya Daniel yang baru saja masuk ke ruang inap Anya. Gadis itu sedang memasukkan bajunya kedalam sebuah tas menggunakan satu tangan. Daniel segera mengambil alih pekerjaan tersebut. Alat penyangga leher Anya sudah dilepas. “Biar aku saja” Anya tersenyum dan berterima kasih. “Aku tidak menunggu, kau datang tepat waktu”. Daniel tersenyum kecil, setelah selesai memasukkan pakaian Anya, ia mengulurkan sebelah tangannya kepada Anya. Gadis itu menyambut uluran tangan kekasihnya dengan senang hati. Mereka pun keluar dari ruang rawat Anya. Sepanjang koridor rumah sakit, para perawat wanita dan beberapa pasien tersenyum kepada Daniel dan Anya.Daniel hanya tersenyum pelan, tidak terlalu memperdulikan tatapan kagum tersebut. Sedangkan Anya hanya tersenyum malu, ia mengerti tampang Daniel yang begitu high class membuat para wanita atau sia

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29

Bab terbaru

  • Cinta sang Lady Killer   Extra Part 3 (End)

    “Kau tidak apa-apa Anya?” tanya Daniel meletakkan coklat yang ia terima dari Carla, salah satu wanita kencannya. “Ini untukmu, seorang teman memberikannya kepadaku dan berkata selamat atas honeymoon kedua kita” Ucap Daniel melepaskan dasinya. Anya hanya diam menundukkan kepalanya. “Hei. Kau kenapa Anya? Mengapa diam saja? Apa kau sakit?” tanya Daniel. Anya mengangkat wajah dan menatap kepada Daniel lalu menggelengkan kepalanya, ia sangat membenci dirinya sendiri sekarang ini. adegan ciuman pipi yang ia lihat tidak bisa ia keluarkan dari kepalanya. “Baiklah. Aku akan mandi dulu. Istirahatlah” Daniel melangkah ke kamar mandi. Sepeninggal Daniel ke kamar mandi, Anya menatap kotak coklat, mengambilnya dan membukanya perlahan. Coklat berbentuk bulat tersusun rapi dan cantik dalam kotak yang berwarna coklat keemasan. Ia mengambil satu dan memasukkannya ke mulutnya. Coklat tersebut langsung melebur didalam mulutnya, ia kembali

  • Cinta sang Lady Killer   Extra Part 2

    Anya memeluk erat kedua anaknya, ia sebenarnya tidak ingin berpisah dengan Jason dan Evan namun sifat keras kepala Daniel membuatnya tidak punya pilihan lain. Anya menangis sembari mengeratkan pelukannya.“Mom, jangan menangis, kami akan baik-baik saja disini” ujar Jason.“Ya. Lagi pula kami akan tinggal dengan grandma dan grandpa. Jadi mom tidak perlu khawatir” sambung Evan.“Tapi. Bagaimana jika kalian sakit? Siapa yang akan merawat kalian?” tanya Anya khawatir.“Grandma” jawab kembaran itu serentak.“Bagaimana dengan sekolah. Siapa yang akan mengantar kalian?” tanya Anya kembali.“Grandpa” ujar Evan. Jason mengangguk.“Tapi.. tapi”“Anya. Kau berlebihan. Kita hanya pergi seminggu, berhentilah menangis” potong Daniel yang sedari tadi melihat adegan dramatis tersebut.“Tapi kita akan pergi ke Itali Daniel, bukan San Fra

  • Cinta sang Lady Killer   Extra Part 1

    Anya meletakkan dua piring berisi sosis dan roti panggang lalu menuangkan susu pada kedua gelas panjang dan meletakkan secangkir kopi yang sudah selesai ia siapkan. Anya menganggukkan kepala dengan puas ketika melihat semua menu sarapan sudah tersaji dengan lezat diatas meja. Ia menatap ke lorong penghubung ruang makan dengan ruang keluarga, tidak ada tanda-tanda penghuni rumah akan masuk ke ruang makan. “Jason, Evan” panggil Anya. “Yes mom” jawab dua anak laki-laki berusia delapan tahun yang berlari ke ruang makan. “Good morning mom” sapa kedua laki-laki kembar tersebut lalu mengecup pipi Anya sekilas. Anya tersenyum lembut. “Good morning sweetheart”. “Dad belum siap?” tanya Anya ketika melihat hanya dua anaknya yang masuk ke ruang makan. “Aku disini my beloved one. Good morning” Sapa Daniel yang baru ikut bergabung di r

  • Cinta sang Lady Killer   Epilog

    1 Tahun kemudianLos Angeles, California. Daniel menatap bahagia kearah Anya yang sedang berjalan bersama dengan ayah angkatnya di atas karpet merah. Ia memakai setelan tuksedo putih berdasi kupu-kupu. Anya yang memakai baju pengantin berwarna putih dan kepalanya yang ditutupi oleh jaring putih membuat gadis itu seperti putri dalam cerita dongeng.Robert menyerahkan Anya ke tangan Daniel yang disambut dengan senang hati oleh anak angkatnya. Butuh waktu setahun bagi Daniel untuk sembuh dari rasa sakit dalam hatinya. Rasa bersalah Daniel kepada adiknya membuat laki-laki itu lebih memfokuskan pikirannya dalam pekerjaan. Selama setahun Daniel berubah menjadi seperti Daniel 20 tahun yang lalu, yang datang kepadanya untuk ambisi besar. Namun kali ini tidak ada diiringi oleh dendam melainkan rasa bersalah yang mendalam. Kehadiran Anya dalam hidup Daniel membuat laki-laki bisa bersikap seperti semula dalam waktu setahun. Terdengar lama namun cukup

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 55 - Sorry Brother

    Daniel mengambil sebuah handphone, sudah beberapa hari ia tidak mengecek handphonenya. Ia menghidupkan pesan suara. "Daniel. ini aku Richard, aku tidak bisa menghubungimu jadi aku mengirimkan hasil penyelidikanku ke e-mailmu. Tolong hubungi aku kalau kau mendengar pesan suara ini" Daniel mengerutkan keningnya dan segera memeriksa e-mailnya, terdapat sebuah file P*F dan rekaman suara. "Jay, aku ingin memberikan tugas untukmu. Kau harus membunuh Reyna, lakukan apapun yang kau bisa. Aku tidak perduli yang terpenting dia mati. Kau mengerti" Suara Cathrina yang Daniel dengar membuat lelaki itu mengkatubkan rahangnya. Anya segera menggenggam tangan Daniel. "Aku tidak apa-apa Anya" ujar Daniel. Bukti tersebut akan semakin memperjelas kesalahan Cathrina. Daniel menggenggam erat handphonenya, menatap penuh kebencian. Handphone Daniel bergetar, ia heran melihat ibunya menelpon. Mungkin ibunya masih mengkhawatirkannya, pikir Daniel.

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 54 - Back to Indonesia

    “Good morning mom. Good morning dad” sapa Daniel lalu duduk di kursi makan. Robert menatap khawatir kepada anaknya. “Aku baik-baik saja dad”. Robert menghela napas lalu mengangguk. Ia sudah mendengar semuanya dari Elianor bahwa Daniel sudah tau semuanya. “Aku memasakkan menu kesukaanmu Daniel. chicken stew dan fried shrimp” Elianor meletakkan sepiring udang tepung goreng didepan anaknya. Daniel tersenyum. “Thank you mom”.Laki-laki itu mengedarkan pandangannya mencari Anya. “Dimana Anya?” Sedetik kemudian Anya muncul dibalik tembok pembatas ruang makan dan dapur. “Aku disini” jawabnya lalu meletakkan dua cangkir kopi dimeja. “Hm. My favorite coffee” komentar Robert sambil menghirup aroma yang menguar dari cangkir. “Kopi buatan Anya memang yang terbaik” Daniel setuju. Anya dan Elianor duduk di kursi makan dan mereka memulai sarapan pagi mereka. “Mom, hari ini kami akan terbang ke Indonesi

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 53 - Their First Time

    20 tahun yang lalu.Jakarta, Indonesia. Robert dan Elianor masuk kedalam rumah keluarga William. Mereka terkejut dengan perkataan Evan akan memberikan Daniel untuk mereka adopsi. Robert dan Elianor sudah lama menginginkan seorang anak namun tuhan berkehendak lain. “Mengapa kau mengatakan akan memberikan Daniel untuk kami adopsi?” tanya Robert membuka percakapan.Ia paling tau betapa sayangnya Evan kepada Daniel. Karena rasa sayangnya kepada Daniel dan Reyna akhirnya Evan memutuskan untuk bercerai dengan Reyna karena takut kehilangan perempuan itu jika tidak menceraikannya. Enam tahun yang lalu, Cathrina datang menemui Evan yang masih hidup bahagia dengan Reyna. Ia mengatakan bahwa ia sedang mengandung anaknya Evan. Evan memang pernah terjebak semalam dengan Cathrina ketika sedang dalam perjalanan bisnis ke luar kota, entah bagaimana ia bangun dengan tubuh telanjang dan Cathrina tidur disampingnya tanpa mengenakan sehelai benang pun. Cath

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 52 - The Truth

    20 tahun yang lalu.Jakarta, Indonesia. Jason kecil menangis sesenggukan setelah diusir oleh Daniel dari kamarnya. Ia tidak mengerti mengapa kakaknya begitu marah kepadanya. Perasaan sedih membuat Jason membutuhkan seseorang untuk menghiburnya. Ia memutuskan masuk kedalam kamar ibunya, pintu ia buka perlahan. Ia takut jika ibunya sedang tidur dan terjaga karena kehadirannya maka ia akan mendapatkan makian dari ibunya. “Aku tidak mau tau. Kau harus menghilang dengan semua barang bukti. Kau ingin aku dipenjara huh?” teriak Cathrina marah. Jason terkejut dengan nada tinggi tersebut, Ia memutuskan untuk menutup kembali pintu kamar ibunya. Kehadirannya akan membuat emosi ibunya semakin meninggi. “Hei. Jangan membantah denganku. Kita berdua yang merencanakan pembunuhan ibunya Daniel” bentak Cathrina di telepon. Gerakan Jason terhenti ketika mendengar perkataan ibunya, ia tidak menduga bahwa ibunya lah yang telah membunuh ibunya Daniel. “M

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 51 - Misunderstanding

    Daniel mengernyitkan keningnya melihat nama Jason tertera dilayar handphonenya. “Halo Jason. ada apa kau menelpon ku?”. “Mengapa kakak tidak bilang kalau kak Ira kecelakaan?” tanya Jason to the point. Daniel sadar bahwa ia belum memberitahu Jason. hubungan mereka yang buruk selama 20 tahun ini membuat Daniel tidak terbiasa memberitahu hal yang penting kepada Jason. “Aku lupa. Maaf” Jason tertegun dan menatap handphone dengan bingung. Baru kali ini kakaknya meminta maaf kepadanya. “Tidak apa-apa. Bisakah aku berkunjung ke apartemen mu?” “Tenang saja. Aku akan membawa Vero” lanjut Jason. “Aku tidak mengatakan apapun” Daniel memutar bola matanya. Dari nada bicara Jason seakan mengejeknya karena terlalu overprotective. Jason tersenyum. “Aku hanya memperjelas keadaan” “Besok saja kau berkunjung” Ucap Daniel mengalah. “Baiklah. Sampaikan salamku untuk kak Ira” “Ya” Daniel memutuskan teleponnya lalu k

DMCA.com Protection Status