Share

RENCANA

Penulis: WINE
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-09 02:46:03

Shian menikmati malamnya sambil mengelilingi kota sama seperti hari-hari sebelum ia berangkat ke istana beberapa minggu yang lalu. Ia tidak hanya berjalan mengelilingi kota sendirian, tetapi bersama dengan beberapa pasukan pribadinya. Semua tempat ia kunjung termasuk restoran dan kedai arak yang biasa menjadi tempat andalannya selama ini. Dia adalah pemuda yang kuat minum.

Aku pikir... Aku sudah tidak akan merasakan kebebasan ini.

Kun Shian memandangi semua orang yang ada di dalam kedai arak, ramai seperti biasanya.

“Alangkah baiknya jika suasana kediaman Pangeran juga ramai.” Gumamnya secara tidak sadar.

“Hah?” salah satu dari pasukan atau bawahannya yang duduk di sampingnya mendengar ucapan Shian samar-samar.

“Tidak.. Tidak..” Ucap Shian yang tersadar baru sama bergumam mengenai Pangeran.

Shian berdiri dari duduknya dan menuju ke lantai dua kedai arak. Langkahnya mengarah ke balkon dan ia berdiri di sana sambil memandangi kota Huan, Ibukota kerajaan Yun dan merupakan tempat di mana istana di dirikan. Di tangannya ada seguci kecil arak yang mungkin sudah habis setengah. Di jalanan banyak anak berlarian sambil menggenggam tanghulu, juga para gadis sedang mengantri di beberapa toko perhiasan maupun kosmetik, pemandangan itu membuat suasana malam itu menjadi lebih ramai.

“Hah.. Harus kumulai darimana semua ini?” Ucapnya sambil menghela napas kasar.

Saat ini, Shian hanya mengandalkan Ayahnya. Jika Ayahnya berhasil membujuk raja maka rencana selanjutnya kemungkinan besar akan berjalan dengan baik.

“Tuan muda..” Panggil salah satu bawahannya yang baru saja tiba di balkon. Dia adalah Bei, Salah satu bawahan Shian yang selalu mengikuti kemanapun Shian pergi kecuali ketika Shian berangkat ke kediaman Pangeran.

“Ada apa?” Tanya Shian.

“Kita harus kembali sekarang!” Ucap bawahannya kemudian meneruskan ucapannya dengan berbisik kepada Shian.

Shian tampak terkejut saat mendengar bisikan bawahannya itu.

“kalau begitu ayo kembali!” Ucap Shian sambil berjalan dengan langkah yang buru-buru.

Ketika Shian sudah berjalan jauh dari kedai arak, seseorang dengan rombongannya baru saja tiba di kedai arak tersebut. Dia adalah putra dari kepala departement keuangan, Wan Feng. Dirinya memiliki kepribadian yang unik dan menjadi salah satu anak pejabat yang selalu dihindari oleh Shian karena sering sekali meminta Shian untuk beradu pedang. Beberapa bulan yang lalu, Wan Feng membawa tombak warisan keluarganya yang ia curi dari kamar ayahnya untuk menantang Shian di kedai arak. Malam ini ketika ia mengetahui bahwa Shian berada di kedai arak, ia langsung bergegas datang dengan pengawalnya.

“Di mana dia?” Ucapnya mencari-cari Shian.

“Kun Shian!!” Teriaknya memanggil Shian.

Salah satu pelayan kedai datang menghampirinya dan memberitahukan kepadanya bahwa Kun Shian sudah pulang. “Tuan Wan, Tuan Muda dari Keluarga Kun baru saja keluar dari kedai beberapa menit yang lalu.”

“Apa?” Wan Feng terkejut mengetahui Shian sudah tidak berada di Kedai.

Salah satu pengawalnya berbisik kepadanya.

“Apa dia sudah kembali ke kediamannya?” Wan Feng tidak habis pikir bahwa Shian sudah kembali ke kediamannya.

Sementara itu, Shian sudah berada di rumahnya. Ia sedang bersama dengan kedua kakaknya, Hoya dan Guha di ruang belajar.

“Ada apa ini?” Tanya Guha yang heran melihat adiknya pulang sangat cepat,”Kenapa kau pulang lebih awal tidak seperti biasanya?”

“Tuan Muda Wang datang ke kedai, entah apa lagi yang dia inginkan kali ini.” Jawab shian yang duduk sambil membolak-balikan buku yang ia baca.

“Untung saja bukan Tuan muda dari keluarga Lu yang datang.” Lanjutnya.

Beberapa anak pejabat memang tidak begitu senang dengan Shian dan semua ketidaksenangan itu tanpa alasan yang jelas. Sebenarnya Shian tidak begitu peduli jika ada yang tidak menyukainya. Hanya saja orang-orang yang tidak menyukainya kadang-kadang mempersulit dirinya. Jadi, mau tidak mau Shian harus menghindarinya.

Di saat yang sama di kediaman Pangeran Kesebelas.

Ahan memperhatikan Pangeran Kesebelas yang masih berdiri di luar kediamannya sambil memandangi bintang di langit. Ia menyadari bahwa Pangeran sudah terbiasa dengan kehadiran Shian selama beberapa minggu dan seperti ada yang kurang ketika Shian tidak ada. Apalagi setiap malam akan ada suara langkah kaki Shian di atas atap kediamannya yang menambah sedikit keramaian di kediamannya.

“Yang Mulia, di luar dingin sebaiknya Anda masuk ke dalam!” Ucap Ahan yang mengkhawatirkan kesehatan Pangeran Kesebelas.

Pangeran Kesebelas tanpa mengatakan apapun segera masuk ke dalam kediamannya dan segera beristirahat.

Keesokan harinya, Jenderal Kun datang ke istana mengunjungi Raja sekaligus untuk memenuhi permintaan anak bungsunya. Jenderal Kun mungkin nampak sanga keras kepada Shian, tetapi apapun permintaan dari Shian akan diusahakan olehnya selagi permintaan itu tidak merugikan pihak manapun.

Jenderal Kun tiba di hadapan Raja dan segera memberi hormat.

“Jenderal Kun berdirilah!” Pinta raja kepada Jenderal Kun yang berlutut di hadapan Raja.

Jenderal Kun segera berdiri dan menjelaskan maksud kedatangannya kepada Raja,” Yang Mulia, Hamba memiliki sedikit permohon!”

“Permohonan?” Tanya Raja yang penasaran.

“Benar, Yang Mulia. Hamba ingin memohon agar Shian dapat membawa pasukannya untuk menjaga kediaman Pangeran Kesebelas juga mengingat di kediaman Pangeran Kesebelas sama sekali tidak ada Pelayan maupun pengawal selain Ahan dan Shian.” Ungkap Jenderal Kun.

Raja diam sejenak.

“Biarkan aku memikirkannya terlebih dahulu.” Ucap Raja yang hendak mempertimbangkan permintaan dari Jenderal Kun.

Setelah mengutarakan permohonnya, Jenderal Kun pun segera pamit untuk kembali ke Kamp Militer. Sementara itu, Shian bersama Bei dan beberapa pengawalnya yang lain sedang berada di Restoran Teratai. Kali ini bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk mencari informasi mengenai Wakil Menteri yang pernah ia lihat di kediaman Pangeran.

“Kumpulkan Informasi sebanyak yang kalian bisa!” Perintah Shian kepada pengawalnya yang berdiri di hadapannya.

“Satu lagi, kali harus berhati-hati.” Ia memperingatkan kepada Pengawalnya untuk tetap mementingkan keselamatan masing-masing.

Semua pengawal mematuhi perintah Shian dan segera pergi untuk mengumpulkan informasi mengenai Wakil Menteri. Mulai dari beberapa tempat yang memang biasanya menjadi pusat perdagangan informasi hingga ke orang-orang di sekitar rumah Wakil Menteri. Untuk Pusat pedangan informasi mereka harus menunggu beberapa hari baru bisa mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Dari orang-orang di sekitar, Seperti pedagang di dekat rumah wakil menteri, toko yang sering di kunjungi, hampir semua orang tidak tahu mengenai wakil menteri secara spesifik. Shian mencari informasi tentang Wakil Menteri selama tiga hari berturut-turut sambil menunggu orang dari pusat perdagangan informasi.

“Bei, Bagaimana?” Tanya Shian yang sedang menikmati sarapannya.

“Tuan Muda, sepertinya sangat sulit mencari informasi mengenai Wakil Menteri.” Jawab Bei.

“Tapi...” Bei tidak melanjutkan ucapannya.

“Apa?” Shian Penasaran.

“Ada yang mengatakan bahwa Wakil Menteri tidak berasal dari Kota Huan. Ada juga yang mengatakan Wakil Menteri bukan orang kerajaan Yun.” Bei Menjelaskan berdasarkan informasi yang telah ia dan pengawal lainnya kumpulkan.

“Aneh sekali.” Shian merasa ada yang janggal tetapi ia masih belum memiliki petunjuk.

Salah satu pengawal Shian datang, dia adalah Puya.  ia baru saja kembali dari Pusat Perdagangan Informasi. kedatangannya saat ini membawa informasi mengenai Wakil Menteri.

“Tuan Muda! berdasarkan informasi dari Pusat Perdagangan Informasi, Wakil Menteri datang ke Kota Huan sekitar 12 Tahun yang lalu. Jadi bisa dipastikan dia bukan dari Kota ini. Menurut informasi nama wakil menteri yaitu Mo Juda diberikan oleh Yang Mulia Raja karena saat tiba di kota Huan, Wakil Menteri tidak memiliki nama.” Jelas Puya.

Shian mengucapkan nama wakil menteri berulang kali sambil terus berpikir, “Mo Juda... Mo Juda..” Ia mulai pusing memikirkan mengenai Wakil Menteri yang asal usulnya tidak Jelas.

“Ah sudahlah.. Sudah..” Ucapnya yang mulai frustasi.

“Kita sudahi saja mengenai wakil menteri ini!” Perintahnya dan kedua pengawalnya mematuhi perintahnya, juga pengawalnya yang lain.

Sementara itu, Kepergian Shian keluar istana sudah sampai ke kediaman Pangeran Kelima. Berita tersebut juga sampai ke telinga Pangeran Kedelapan dan Kesepuluh yang kebetulan berada di kediaman Pangeran Kelima.  Kepergian Shian dari Kediaman Pangeran kesebelas menjadi perbincangan hangat para Pangeran.

“Seperti biasanya, tidak ada yang betah di kediamannya.” Ucap Pangeran Kedelapan.

Pangeran Kesepuluh menyayangkan Shian yang tidak bertahan di kediaman Pangeran Kesebelas, “Sangat disayangkan Kun Shian malah pergi begitu saja.”

“Shian melakukan hal yang tepat, lagipula tidak ada untungnya setia kepada Pangeran Kesebelas yang sama sekali tidak memiliki kekuasaan di istana. Dia tampak seperti sandra.” Pangeran Kelima menanggapi ucapan Pangeran Kesepuluh.

“Tapi.. Kenapa begitu tiba-tiba?” Tanya Pangeran Kedelapan, ia merasa ada yang tidak beres.

“Bukankah orang-orang yang sebelumnya Ayah kirim juga seperti ini.” Jawab Pangeran kelima.

Kepergian Shian dari kediaman Pangeran Kesebelas membuat Pangeran Kedelapan berpikir untuk menjadikan Shian Sebagai Pengawalnya. Ia mulai tertarik dengan kemampuan Shian setelah melihatnya hanya dengan berbicara beberapa kata, tetapi mampu membuat Pengawal Pangeran Keempat menjatuhkan Pedangnya. Jadi, dia tidak ingin melepaskan kesempatan ini untuk mendapatkan Shian di sisinya apalagi Shian berasal dari Keluarga Kun. Di mana keluarga Kun memiliki pengaruh yang kuat di kemiliteran Kerajaan Yun. Pangeran Kelima sangat mendambakan dukungan dari Jenderal Kun.

Keesokan harinya..

Shian diam-diam datang ke Kamp Militer untuk menemui Ayahnya. Kali ini maksud kedatangannya untuk memastikan apakah ayahnya sudah menemui raja atau belum. Ketika tiba di Kamp Militer nasibnya malah sial. Saat itu ia melihat Putra Mahkota sedang berlatih bersama Hoya, kakaknya. Ia mengendap-endap masuk ke dalam area Kamp Militer agar tidak terlihat oleh Putra Mahkota.

“Ouuu, sialnya!” Umpatnya sambil mengendap-endap.

Guha melihat Shian sedang mengendap-endap. Ia tertawa kecil dan segera menuju kearah Shian dengan mengendap-endap juga.

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Guha yang sudah berada di belakang Shian.

Shian terkejut mendengar suara kakaknya yang berada di belakangnya. Ia tidak dapat menyadari kedatangan Guha. Kekuatannya bukan tidak berguna tetapi Guha memiliki trik tersendiri untuk menghadapi Shian.

“Sssstt..” Shian meminta kakaknya diam.

“Ayah di mana?” Tanya Shian dan Guha menunjuk ke dalam sebuah ruangan. Itu adalah ruangan ayahnya.

Shian segera masuk dan melihat Ayahnya sedang membaca buku. Jenderal Kun terkejut melihat Shian saat ini berdiri di hadapannya, ia berpikir bahwa anaknya itu sudah kembali ke kediaman pangeran.

“Kenapa kau ada di sini?” Tanya Jenderal Kun.

“Aku datang untuk bertanya mengenai permintaanku kepada Ayah beberapa hari yang lalu.” Jawab Shian.

“Ayah sudah menemui Raja dan mengenai Permintaanmu itu masih dipetimbangkan lagi.” Ucap Jenderal Kun.

“Jadi kau kembalilah ke istana hari ini juga dan tunggu saja di sana!” Perintah Ayahnya.

Shian merasa dirinya adalah orang yang paling sial di Kota Huan. Di istana dirinya diperintahkan oleh Pangeran untuk meninggalkan kediamannya, lalu setelah pulang kerumah malah didesak untuk segera kembali.

“Aku akan meminta Putra Mahkota membawamu kembali ke istana hari ini.” Ucap Ayahnya.

“Jangan!” Shian Panik.

Jika ayahnya sampai meminta Putra Mahkota membawanya kembali. Entah bagaimana nasibnya setelah tiba di istana. Apalagi, ia tidak begitu dekat dengan siapapun di istana karena selama dia tinggal di kediaman Pangeran, dia hanya berada di kediaman Pangeran. 

Bab terkait

  • Cinta dan Misteri   Kun Shian

    Jenderal Kun menemui Putra Mahkota yang sedang berlatih bersama Hoya. Wajah Jenderal Kun terlihat kesal, dan penyebabnya tak lain adalah anak bungsunya, Shian. Tak hanya sekali, Shian sudah sering membuat Jenderal Kun marah. Kemarahannya sampai pada titik di mana Jenderal Kun mengurung Shian selama seminggu. Kala itu, Shian benar-benar telah melampaui batas. Ia datang ke Kamp Militer dan mengajak semua anggota militer minum arak hingga mabuk.“Yang Mulia!” sapa Jenderal Kun saat menemui Putra Mahkota yang telah menepi ke pinggir arena memanah.“Jenderal!” balas Putra Mahkota.“Apakah Anda akan bersiap kembali ke istana?” tanya Jenderal Kun.“Ah, iya. Aku akan kembali sekarang!” jawab Putra Mahkota.Putra Mahkota sadar bahwa Jenderal Kun datang bukan hanya untuk menyapanya, ada maksud lain di balik kedatangan Jenderal Kun. “Apa ada sesuatu yang..”Putra Mahkota tidak melanjutkan ucapannya karena dihentikan oleh Jenderal, “Tidak.. Tidak ada, Yang Mulia!”“Saya hanya ingin meminta tolong

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Cinta dan Misteri   Kembali Ke Istana

    Pangeran kelima yang berada di hadapan Raja, menanti keputusan Raja mengenai Shian yang telah diusir oleh Pangeran Kesebelas dari kediamannya. Di hadapannya, Raja nampak sedang berpikir keras mengenai informasi yang telah diberikan oleh Pangeran Kelima, perlahan ia memijat keningnya karena mendadak pusing. Tujuannya mengirim Shian ke istana untuk melindungi Pangeran Kesebelas, sayangnya tujuan Raja digagalkan oleh Pangeran Kesebelas sendiri.“Mengenai hal ini, Aku akan memikirkannya terlebih dahulu. Kau kembalilah ke kediamanmu!” ucap Raja sekaligus memerintahkan Pangeran Kelima kembali ke kediamannya.Pangeran Kelima pun menuruti perintah Raja, memberi hormat lalu kembali ke kediamannya meskipun sebenarnya ia tidak puas dengan jawaban Raja.“Apapun yang terjadi Kun Shian harus menjadi bawahanku!” gumam Pangeran Kelima sambil berjalan menuju kediamannya.Sementara itu, Pangeran dan Ahan diam-diam mengikuti Shian dari kejauhan. Ternyata, Yenu dan Ayin juga melakukan hal yang sama. Tent

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Cinta dan Misteri   Kediaman Pangeran Kesebelas "Istana Yunqi"

    Suasana di kediaman Pangeran Kesebelas menjadi lebih hidup sejak kembalinya Shian, ditemani oleh beberapa pengawal lainnya. Pangeran tidak pernah membayangkan bahwa hari ini akan menjadi saat di mana rumahnya tidak hanya dihuni oleh dirinya dan Ahan, tetapi juga oleh orang lain. Kini, dia harus beradaptasi dengan kehadiran mereka. Sementara itu, setiap malam, Shian memilih untuk berjaga sendirian di atas atap, membuat perisai perlindungan untuk kediaman Pangeran. Ahan telah mengatur pengawal lainnya untuk berjaga di setiap sudut rumah Pangeran, sehingga tugasnya menjadi lebih ringan. Dengan kehadiran pengawal ini, ia tidak lagi perlu berkeliling untuk memastikan keamanan di sekitar kediaman Pangeran."Apakah Tuan Muda selalu berada di sini setiap malam?" tanya Bei, yang telah memperhatikan kebiasaan Shian berjaga di atas atap kediaman Pangeran."Ya, tempat ini sesuai untuk memastikan perisai ini melindungi kediaman Pangeran dengan sempurna," jawab Shian sambil menatap perisai yang baru

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Cinta dan Misteri   Berburu Atau Diburu?

    Semua orang telah berkumpul dalam sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Pangeran Ketiga. Tidak hanya para Pangeran yang diundang, tetapi juga anak-anak pejabat seperti Noh Heyu, Wan Feng, Lu Anyu, dan masih banyak lagi. Area kemah dipenuhi oleh para undangan yang tiba dengan segala persiapannya. Pangeran Ketiga berdiri di hadapan mereka semua, siap memberikan sambutan.“Hari ini, selain mengundang kalian semua, aku juga mempersilakan Yang Mulia Raja dan Permaisuri untuk bergabung!” ucap Pangeran Ketiga sambil mengarahkan Raja dan Permaisuri ke tempat duduk yang telah disediakan olehnya.Kedatangan Raja dan Permaisuri disambut dengan hormat oleh semua undangan, yang memberikan salam serentak kepada keduanya. Di sisi lain, Pangeran Kelima tampak terkejut melihat kedatangan Raja dan Permaisuri. Sebelumnya, Pangeran Ketiga sama sekali tidak pernah membicarakan rencana untuk mengundang Raja dan Permaisuri, sehingga kedatangan mereka menjadi sebuah kejutan. Sedikit kekhawatiran terpanca

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Cinta dan Misteri   Berburu atau Diburu! (2)

    Para peserta lain sibuk mengejar dan membidik hewan buruannya masing-masing, sementara Shian dan Pangeran Kesebelas diburu oleh sejumlah besar rusa yang tampak seperti monster, dengan mata merah dan tubuh dua kali lipat lebih besar dari rusa biasa.“Makhluk Apa ini?” tanya Pangeran, bingung melihat rusa-rusa di sekelilingnya.Shian berdiri siaga di depan Pangeran. “Sepertinya rusa-rusa ini dikendalikan oleh seseorang yang menggunakan ilmu hitam,” jelasnya, memperhatikan setiap rusa.“Apa pun yang terjadi, Anda harus waspada!” lanjut Shian, mengeluarkan pedangnya dengan hati-hati.Pangeran bersiap dengan busur dan panahnya, meskipun tidak terlalu mahir. Dia harus menggunakan kemampuannya untuk menjaga dirinya sendiri agar tidak merepotkan Shian. Shian melaju maju dan menyerang rusa-rusa itu. Pertarungan tak terhindarkan, dan Shian terpaksa membunuh mereka. Namun, semakin banyak rusa yang datang, semakin kuat pula rusa-rusa tersebut."Pangeran terpisah dari Shian ketika busurnya jatuh ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Cinta dan Misteri   Kedatangan Puya

    Bei memerintahkan salah satu pengawal yang berada di kediaman pangeran untuk diam-diam menjemput Puya yang berada di luar istana. Namun, saat tiba di kediaman keluarga Kun, pengawal tersebut tidak bertemu Puya karena pada saat itu, Hoya dan Guha telah mengajak Puya ke kamp militer. Akhirnya, pengawal tersebut menyusul Puya ke kamp militer. Ketika tiba, ia segera menemui Puya dan membisikkan sesuatu ke telinganya, hingga Puya bergegas menuju ke istana. Namun, Hoya dan Guha menahannya karena mengenal pengawal yang baru saja berbicara pada Puya."Ada apa?" tanya Hoya.Puya sedikit ragu untuk menjelaskan apa yang disampaikan oleh pengawal kepadanya. "S-sepertinya hari ini telah terjadi sesuatu pada Pangeran dan Shian.""Apaa??" ucap Hoya dan Guha serentak, keduanya tampak khawatir."Kalau begitu, kami berdua akan ikut ke istana," ucap Hoya, diikuti oleh anggukan dari Guha.Puya tidak menolak keinginan dari kedua Tuan Muda tersebut karena situasi di kediaman Pangeran lebih penting saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-26
  • Cinta dan Misteri   Penyelidikan 1

    Dua hari telah berlalu sejak kejadian di area perburuan. Saat itu, kediaman Pangeran Kesebelas kedatangan tamu dari kediaman Pangeran Ketiga belas; dia adalah Pengawal Pribadi Pangeran Ketiga yang datang menyampaikan pesan kepada Pangeran Kesebelas untuk segera menemui Pangeran Ketiga di kediamannya.“Katakan kepada Pangeran Ketiga bahwa aku akan segera ke kediamannya,” ucap Pangeran Kesebelas.“Baik!” jawab pengawal tersebut sambil memberi hormat, lalu segera meninggalkan kediaman Pangeran Kesebelas. Pangeran Kesebelas pun bersiap untuk berangkat ke kediaman Pangeran Ketiga. Namun, sebelum berangkat, ia menemui Shian yang masih belum pulih bahkan masih dalam keadaan tidak sadarkan diri, padahal sudah dua hari berlalu.“Apakah ini hal yang wajar?” tanya Pangeran kepada Puya, mengkhawatirkan keadaan Shian.Puya menundukkan kepala di hadapan Pangeran, sebagai tanda bahwa ia tidak berani menjawab pertanyaan Pangeran.“Ada apa?” tanya Pangeran.“Saat ini hamba masih memantau keadaannya dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Cinta dan Misteri   Penyelidikan 2

    Pangeran Kesebelas mulai menyusun rencana bersama Bei dan Ahan setelah kembali dari Kediaman Pangeran Ketiga.“Ahan, sampaikan pada Pangeran Ketiga bahwa aku akan pergi bersamanya ke tempat berburu,” perintah Pangeran Kesebelas.“Baik!” Ahan menerima perintah tersebut dan segera menuju ke Kediaman Pangeran Ketiga untuk menyampaikan pesan dari Pangeran Kesebelas.“Bei, mengenai tempat berburu, aku serahkan padamu,” ucap Pangeran pada Bei.“Baik!” Bei menerima perintah Pangeran Kesebelas.Sementara itu, Ahan sudah berada di hadapan Pangeran Ketiga. Ia pun menyampaikan pesan Pangeran Kesebelas, katanya, “Pangeran Kesebelas berpesan bahwa dia akan ikut bersama Anda ke tempat berburu.”Pangeran Ketiga cukup terkejut mendengar pesan Pangeran Kesebelas yang disampaikan melalui Ahan. Ia tidak menyangka adik bungsunya akan ikut dengannya. Ini adalah pertama kalinya mereka akan banyak berinteraksi.“Baiklah, katakan padanya besok aku akan ke tempat berburu,” ucap Pangeran Ketiga sebagai balasan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27

Bab terbaru

  • Cinta dan Misteri   Roh Jahat "Rituan Pemanggilan dan Pembebasan Roh"

    Persiapan pemakaman telah selesai. Semua yang dibutuhkan siap dibawa ke pemakaman bersama mayat tersebut. Namun, sebelum berangkat, Puya menarik Shian menjauh dari kerumunan. Ia telah memperhatikan Shian sejak tadi; ada yang tidak beres dengannya. Matanya tampak kosong, dan wajahnya terlihat pucat.“Kau yakin akan melakukannya?” tanya Puya, memandang Shian dari ujung kaki hingga kepala, khawatir akan kondisinya.Shian mengangguk. “Roh yang terpisah dari jiwa butuh kebebasan dan ketenangan,” ujarnya, menghela napas sambil memandang langit yang dipenuhi bintang.“Kau sebaiknya istirahat. Serahkan saja urusan pemakaman pada aku dan Bei,” ucap Puya, menepuk pundak Shian.“Pemakaman ini bukan sekadar menggali kubur. Kau harus menjalankan ritual dan berjaga hingga pagi. Lihat dirimu, kau tampak sangat buruk!” lanjut Puya dengan nada khawatir.“Saat ini, keputusan terbaik adalah aku yang memimpin pemakaman. Kondisi kalian lebih baik dariku, jadi kalian bisa menjaga Pangeran dan merawat yang

  • Cinta dan Misteri   Serangan Roh Jahat

    Pangeran yang sedang serius memikirkan strategi dalam permainan caturnya bersama Ahan, terkejut melihat kedatangan Bei yang tampak terburu-buru. “Ada apa?” tanya Pangeran heran melihat Bei yang sedang mengatur napasnya. “Shian…” Bei tampak ragu untuk mengatakan yang sebenarnya, tetapi Pangeran yang melihat wajah Bei menjadi panik dan berpikir telah terjadi sesuatu pada Shian. Pangeran bangkit dari duduknya dan hendak keluar dari ruangannya, tetapi Bei menghentikannya sambil berkata, ”Yang Mulia, sebenarnya Shian merasakan ada Roh Jahat di sekitar Istana Yunqi!”“Sebaiknya anda tetap berada di dalam ruangan ini!” ucap Bei dalam keadaan bersujud di hadapan Pangeran. Sementara itu, Shian mulai mengelilingi kediaman Pangeran, mencari keberadaan roh jahat tersebut. “Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Wuga yang entah datang darimana.“Katakan pada semuanya untuk berjaga, sepertinya aku merasakan roh jahat di sekitar istana Yunqi.” pinta Shian sambil melihat sekeliling. “R-roh Ja-jaha

  • Cinta dan Misteri   Xu Fei dan Xu Sue bersedia bersaksi

    Kabar mengenai Pangeran Kesebelas yang keluar istana melalui gerbang utama terdengar hingga ke kediaman Para Pangeran, terutama Pangeran Keempat dan Kelima. Tentu saja, kabar ini membuat para Pangeran Penasaran karena setahu mereka Pangeran Kesebelas tidak pernah melangkahkan kaki keluar dari istana, kecuali pada kegiatan tertentu seperti, kegiatan berburu yang diadakan oleh Pangeran Ketiga.“Gerak-gerik Nian akhir-akhir ini sangat mencurigakan.” ucap Pangeran Kedelapan setelah mendengar kabar Pangeran Kesebelas berada di luar istana. “Cari tau apa yang Nian lakukan di luar istana!” perintah Pangeran Kelima pada Pengawalnya. “Apa yang nian lakukan di luar istana?” tanya Pangeran Keempat pada Mora, Pengawalnya. Sementara itu, Shian dan Wuga sedang sibuk membuat target untuk memanah, dibantu oleh pengawal lainnya, termasuk cuncu. “Apakah pangeran tidak akan marah jika kita membuat halamannya seperti ini?” tanya cuncu sambil memandang halaman yang penuh papan target buatan Shian dan

  • Cinta dan Misteri   Kedatangan Xu Fei dan Xu Sue

    Suasana pagi di istana Yunqi tampak tenang, hanya terdengar kicauan burung di dahan pohon yang menyambut hari yang baru. Hamburan cahaya matahari pagi masuk melalui celah dinding dan tepat menyentuh wajah Pangeran Kesebelas yang masih terbaring di tempat tidurnya. Tangannya secara alami melindungi wajahnya dari cahaya matahari yang cukup menyilaukan. Beberapa saat kemudian, ia membuka matanya perlahan, bangkit dan turun dari tempat tidurnya, menuju jendela kamarnya. “Anda sudah bangun?” sapa Ahan yang berada di luar jendela dan baru saja selesai menyiram tanaman. Pangeran Kesebelas hanya menganggukan kepalanya.“Pagi ini pengawal Pangeran Ketiga datang membawa pesan dari Pangeran Ketiga agar anda segera menemuinya.” ucap Ahan menyampaikan pesan yang diterimanya pagi ini. Pangeran Kesebelas menghela napas mengetahui bahwa Pangeran Ketiga ingin menemuinya dan sudah pasti pertemuan ini membahas mengenai masalah area berburu dan menteri kehakiman. Ia menjauh dari jendela kamarnya samb

  • Cinta dan Misteri   Kota Doulan

    Pangeran duduk di ruang baca sambil memandang keluar jendela tampak di luar sangat cerah, langit berwarna biru muda dihiasi awan-awan tipis membuat hati tenang ketika melihatnya tetapi tidak untuk Pangeran yang tampak murung. “Haahhhh..”Sesekali terdengar suara helaan napas kasar yang mengekspresikan bagaimana keadaan dan suasana hatinya saat ini. Ada perasaan cemas, gelisah, dan ragu menghampirinya hingga seakan-akan ada tekanan besar di dadanya, yang membuatnya kesulitan bernapas. “Ahan!” teriaknya memanggil salah satu pengawalnya yang berjaga di luar ruang baca. Ahan segera masuk, menghampiri Pangeran yang masih dalam posisi yang sama, menghadap keluar jendela. “Apakah sudah ada kabar dari Xu Sue?” tanyanya tanpa memandang ke arah Ahan. “Sepertinya belum ada, Yang Mulia!” jawab Ahan. “Hahhh..” Pangeran kembali menghela napas dan lebih dalam. Mendengar helaan napas Pangeran yang cukup dalam, membuat Ahan mengerti bahwa saat ini suasana hati Pangeran sedang tidak baik-baik s

  • Cinta dan Misteri   Pertemuan

    Pangeran terbangun dari tidurnya, masih dalam posisi duduk di ruang baca. Pandangannya tertuju pada Bei yang tertidur dengan bersandar pada salah satu tiang di ruang tersebut. Setelah itu, Pangeran mengalihkan pandangannya ke luar jendela, di mana tampak bahwa pagi telah tiba. Cahaya matahari sudah mulai bersinar dan burung-burung pada dahan pohon mulai berkicau. Pangeran perlahan berdiri dari tempat duduknya, merasakan kakinya yang kram dan sendi-sendinya yang cukup sakit akibat tidur dalam posisi duduk. Ia keluar dari ruang baca tanpa membangunkan Bei yang masih terlelap.“Anda sudah bangun?” ucap Ahan yang berdiri di depan pintu. “Umm.” jawab Pangeran sambil mengajak matanya berkeliling, melihat keadaan di sekitar kediamannya. “Di mana Shian?” tanya Pangeran, setengah berbisik. Ahan menjawab pertanyaan Pangeran dengan mengarahkan pandangannya ke atap kediaman. “Diatas sana sepanjang malam?” tanya Pangeran lagi. Ahan mengangguk, mengiyakan pertanyaan Pangeran. “Malam ini, dia k

  • Cinta dan Misteri   Roh Jahat

    Shian membuka matanya secara perlahan dan mendapati dirinya sudah terbaring di tempat tidur, di kamarnya sendiri. Ia bangkit dari tempat tidurnya, meraih pedang yang berada di atas meja, tepat di samping ranjangnya. Lalu, segera keluar dari kamarnya. Hari sudah gelap dan kediaman Pangeran Kesebelas, Istana Yunqi juga mulai terasa sunyi. Sebenarnya, setiap hari terasa sunyi baik siang maupun malam, tetapi saat malam tiba kediaman Pangeran semakin terasa sunyi hingga suara-suara hewan malam di belakang kediaman Pangeran terdengar sangat jelas. Shian berjalan, mengarah ke ruang baca Pangeran tampak ruangan tersebut masih bercahaya yang menandakan bahwa Pangeran masih berada di ruang baca. Ketika sampai di depan pintu ruang baca Shian merasa ragu untuk masuk ke dalam akhirnya ia hanya berdiri di depan pintu hingga Pangeran keluar bersama Bei. “Shian!” ucap Pangeran yang terkejut melihat Shian berdiri di hadapannya dan menatap ke arahnya. “Kau baik-baik saja?” tanya Pangeran yang gembir

  • Cinta dan Misteri   Aula Kerajaan

    Pagi-pagi buta seseorang datang ke kediaman Pangeran Kesebelas. Orang tersebut adalah kasim kepercayaan raja, yang datang menyampaikan undangan Pangeran untuk ikut dalam pertemuan harian yang diadakan oleh Raja dan para pejabat serta beberapa pangeran yang mengambil bagian dalam pemerintahan, juga putra mahkota. Saat itu Pangeran Kesebelas masih tertidur pulas sehingga orang tersebut menyampaikannya pada Shian yang menyambutnya di depan pintu gerbang istana Yunqi. “Hari ini raja mengundang Pangeran Kesebelas untuk ikut dalam pertemuan harian di aula kerajaan.” ucap sang kasim pada Shian. “Baik.” jawab Shian singkat. Tampak dari raut wajahnya, Shian terkejut mendengar ucapan kasim tersebut. Ada undangan agar pangeran kesebelas datang pada pertemuan harian yang diadakan oleh Raja. Shian menyadari ini bukanlah undangan biasa, sesuatu telah terjadi. Tidak berpikir panjang, ia segera membangunkan Pangeran Kesebelas yang masih tertidur pulas. “Yang Mulia, Anda harus bangun sekarang!” uc

  • Cinta dan Misteri   Kediaman Keluarga Kun

    Putra Mahkota telah menerima kabar dari Shian mengenai menteri kehakiman yang mengirim pembunuh bayaran ke Istana. Ia kemudian memerintahkan bawahannya untuk memata-matai kediaman serta mencari informasi mengenai menteri kehakiman. Di waktu yang sama, Pangeran Kesebelas sedang menikmati suasana di kediaman keluarga Kun matanya tertuju pada Shian dan Xu Sue yang sedang duduk ia menghampiri keduanya dengan langkah yang terburu-buru. Tentu saja, kedatangan pangeran akan dirasakan Shian, yang segera mengarahkan pandangannya ke arah datangnya pangeran lalu bergegas berdiri dan menunjukkan rasa hormatnya pada Pangeran. Xu Sue yang berada di samping ikut memandang ke arah pangeran tanpa berdiri dan memberi hormat karena ia belum menyadari yang datang adalah seorang pangeran. “Yang Mulia!” sapa Shian yang berdiri sambil menunjukkan rasa hormatnya pada Pangeran, membuat Xu Sue yang duduk sangat terkejut mengetahui yang baru saja tiba adalah seorang Pangeran, ia segera berdiri sambil menunjukk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status