Beranda / Pendekar / Cinta dan Misteri / Kembali Ke Istana

Share

Kembali Ke Istana

Penulis: WINE
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-14 02:43:13

Pangeran kelima yang berada di hadapan Raja, menanti keputusan Raja mengenai Shian yang telah diusir oleh Pangeran Kesebelas dari kediamannya. Di hadapannya, Raja nampak sedang berpikir keras mengenai informasi yang telah diberikan oleh Pangeran Kelima, perlahan ia memijat keningnya karena mendadak pusing. Tujuannya mengirim Shian ke istana untuk melindungi Pangeran Kesebelas, sayangnya tujuan Raja digagalkan oleh Pangeran Kesebelas sendiri.

“Mengenai hal ini, Aku akan memikirkannya terlebih dahulu. Kau kembalilah ke kediamanmu!” ucap Raja sekaligus memerintahkan Pangeran Kelima kembali ke kediamannya.

Pangeran Kelima pun menuruti perintah Raja, memberi hormat lalu kembali ke kediamannya meskipun sebenarnya ia tidak puas dengan jawaban Raja.

“Apapun yang terjadi Kun Shian harus menjadi bawahanku!” gumam Pangeran Kelima sambil berjalan menuju kediamannya.

Sementara itu, Pangeran dan Ahan diam-diam mengikuti Shian dari kejauhan. Ternyata, Yenu dan Ayin juga melakukan hal yang sama. Tentunya, Shian menyadari bahwa seseorang sedang mengikutinya, membuatnya sedikit lebih waspada karena berpikir bahwa orang yang mengikutinya adalah orang jahat yang hendak menyakiti dirinya.

Shian menjauh dari jalanan kota dan melewati jalan setapak, mencoba untuk menangkap basah orang yang mengikutinya. Ia menghunuskan pedangnya ke arah dua orang yang membelakanginya, Yenu dan Ayin.

“Apa yang sedang kalian berdua lakukan?” tanya Shian yang masih mengarahkan pedang kepada Yenu dan Ayin.

Yenu dan Ayin membalikkan tubuhnya dengan hati-hati.

“Shian, ini Aku dan Kak Yenu!” ucap Ayin sambil membalikkan tubuhnya.

Setelah mengetahui bahwa kedua orang itu adalah orang yang ia kenal, Shian pun menyimpan pedangnya. Shian memperhatikan sekitarnya karena merasa seharusnya masih ada orang lain selain Yenu dan Ayin yang mengikutinya. Namun, sampai di tempat ini, dirinya hanya merasakan kehadiran kedua bersaudara ini. Maka, ia berpikir mungkin karena jalanan di kota terlalu ramai, sehingga semua bercampur aduk dan kepekaannya telah salah.

“Kalian hanya berdua?” tanya Shian memastikan tidak ada yang lain.

Yenu dan Ayin mengangguk.

“Ngomong-ngomong, mengenai Wan Feng tadi..” Ayin tidak melanjutkan ucapannya.

“Ah.. Wan Feng.. Seharusnya dia sejak awal sudah sadar mengenai kemampuannya.” Ucap Shian dengan tegas, nada bicaranya sangat serius dan penuh penekanan.

Yenu dan Ayin saling memandangang, keduanya terkejut melihat Shian yang nampak berbeda padahal hanya sebulan tidak bertemu. Selama ini, mereka berdua mengenal Shian sebagai pribadi yang ceria dan hangat, tetapi kini yang ada di hadapan mereka adalah Shian yang berkepribadian dingin.

“Kau tampaknya sudah banyak berubah.” ucap Yenu sambil menepuk pundak Shian.

Shian menjauhkan tangan Yenu dari pundaknya sambil berkata,”Semua orang pasti akan berubah, bukan hanya aku tapi kau juga lambat laun akan berubah.”

“Kau benar!” ucap Yenu membernarkan ucapan Shian.

“Bukankah kau seharusnya berada di istana?” tanya Ayin.

Shian membalikkan tubuhnya, membelakangi Ayin dan Yenu sambil menjawab pertanyaan Ayin, "Aku sudah meninggalkan istana!" Setelah itu, ia pergi meninggalkan dua bersaudara itu.

“Apakah terjadi sesuatu di istana sehingga dia jadi seperti ini?” Ayin bertanya-tanya setelah melihat sikap Shian.

“Memang seperti yang di rumorkan, istana adalah tempat yang mengerikan!” sambungnya.

Setelah beberapa hari, raja akhirnya membuat keputusan mengenai masalah di kediaman Pangeran Kesebelas. Ia meminta Jenderal Kun datang menemuinya bersama dengan Shian. Selain itu, Raja juga meminta Putra Mahkota, Pangeran Kelima, dan Pangeran Kesebelas untuk datang. Raja telah memikirkan semuanya secara matang sebelum memanggil semuanya. Sementara itu, Shian sendiri sama sekali tidak menolak untuk datang ke istana. Ia tidak banyak bicara dan tidak melakukan apapun, hanya mengikuti ayahnya dengan patuh.

Semua sudah berkumpul di aula Kerajaan.

“Jenderal Kun dan Shian!” Raja memanggil Ayah dan anak itu agar berdiri di hadapannya dan keduanya mengikuti perintah Raja, berdiri tepat di hadapan Raja yang duduk di singgasananya.

Jenderal Kun dan Shian memberi salam dan penghormatan kepada Raja.

“Hari ini aku memanggil kalian berdua kemari untuk meminta pendapat kalian mengenai beberapa hal,” ucap Raja memulai pembicaraannya.

“Jenderal Kun, aku sudah mengetahui Kun Shian sudah meninggalkan kediaman Pangeran Kesebelas.” Sambungnya.

Jenderal Kun terkejut sekaligus ketakutan mendengar ucapan Raja ia langsung bersujud di hadapan Raja sambil berkata,”Yang Mulia hamba pantas di hukum karena lalai mendidik anak hamba!”

Shian ikut bersujud.

“Jenderal Kun berdirilah!” Pinta Raja.

Jenderal Kun diikuti oleh Shian mengikuti perintah Raja, keduanya berdiri dengan posisi tetap hormat pada Raja.

“Aku meminta kalian berdua datang kemari bukan untuk menghukum kalian berdua, tetapi aku ingin meminta pendapat Shian.” ucap Raja.

“Jika aku memintamu Kembali ke Istana, bagaimana menurutmu?” tanya Raja pada Shian.

“Hamba tidak berani menjawab, semua sesuai perintah anda.” Jawab Shian dengan hati-hati.

“Bagaimana jika aku memberimu dua pilihan menjadi Pengawal Pribadi Pangeran Kelima atau Pangeran Kesebelas?” tanya Raja.

Semua yang berada di aula terkejut mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Raja. Pangeran Kelima merasa yakin bahwa Shian akan memilihnya karena menurutnya, Shian tidak akan memilih Pangeran Kesebelas yang telah mengusirnya. Sementara Pangeran Kesebelas tidak berharap begitu banyak bahwa Shian akan kembali ke kediamannya, meskipun dirinya merasa bersalah pada Shian.

"Sebenarnya..." Shian tidak melanjutkan ucapannya; keraguan terlihat jelas dalam dirinya.

“Aku tahu bahwa kau lebih menyukai kebebasan dan keramaian, seperti yang selama ini kau lakukan di luar istana. Sebelum aku memanggilmu ke istana, aku sudah sering mencari tahu tentangmu, bahkan sesekali aku sendiri yang datang melihatmu,” kata Raja, mencoba menebak apa yang ingin Shian katakan kepadanya.

“Aku memintamu menjadi pengawal Pribadi Pangeran Nian bukan tanpa sebab, tapi karena hanya kau yang cocok berada di sisinya bersama dengan Ahan,” sambung Raja, memberi Shian penjelasan yang seharusnya sejak awal disampaikan oleh Raja kepada Shian.

“Hamba tidak berhak memilih,” jawab Shian singkat.

“Kau berhak memilih tempat di mana kau merasa nyaman,” tanggapan Raja terhadap ucapan Shian.

Shian diam.

Jenderal Kun, yang berdiri di samping anaknya, sedikit heran melihat sikap anaknya yang tidak banyak bicara, mengingat biasanya anaknya ini akan membuat banyak alasan untuk menghindari hal-hal yang tidak disukainya.

"Sebenarnya..." Shian tidak melanjutkan ucapannya; keraguan terlihat jelas dalam dirinya.

“Aku tahu bahwa kau lebih menyukai kebebasan dan keramaian, seperti yang selama ini kau lakukan di luar istana. Sebelum aku memanggilmu ke istana, aku sudah sering mencari tahu tentangmu, bahkan sesekali aku sendiri yang datang melihatmu,” kata Raja, mencoba menebak apa yang ingin Shian katakan kepadanya.

“Aku memintamu menjadi pengawal Pribadi Pangeran Nian bukan tanpa sebab, tapi karena hanya kau yang cocok berada di sisinya bersama dengan Ahan,” sambung Raja, memberi Shian penjelasan yang seharusnya sejak awal disampaikan oleh Raja kepada Shian.

“Hamba tidak berhak memilih,” jawab Shian singkat.

“Kau berhak memilih tempat di mana kau merasa nyaman,” tanggapan Raja terhadap ucapan Shian.

Shian diam.

Jenderal Kun, yang berdiri di samping anaknya, sedikit heran melihat sikap anaknya yang tidak banyak bicara, mengingat biasanya anaknya ini akan membuat banyak alasan untuk menghindari hal-hal yang tidak disukainya.

Raja dan semua orang menunggu Shian memberikan jawabannya, tetapi Shian enggan untuk memilih. Akhirnya, raja kembali bertanya pada Shian, "Begini saja, jika aku memintamu menjadi pengawal salah satu dari kedua Pangeran ini, apakah kau bersedia?"

“Hamba tidak berani menolak.” ucap Shian.

“Baik!” Raja sangat senang mendengar ucapan Shian.

“Kalau begitu Kun Shian kau kuperintahkan untuk kembali ke kediaman Pangeran Nian!” Raja dengan wajah berseri-seri memerintahkan Shian kembali menjadi Pengawal Pangeran Nian.

Pangeran Kelima mengepal kedua tangannya, menahan amarahnya. Ia merasa tidak puas dengan keputusan Raja, tetapi bagaimanapun juga tidak mungkin baginya untuk menentang keputusan Raja. Sementara itu, Pangeran Kesebelas menerima semua keputusan Raja dalam diamnya karena menolak ataupun menerima hasilnya akan sama saja.

“Baik!” Shian menerima perintah Raja tanpa penolakan.

Jenderal Kun mengarahkan pandangannya ke anak bungsunya, yang berada di sampingnya. Ia sama sekali tidak menyangka dalam pertemuan ini, Shian tidak melakukan hal-hal yang akan membuat marah.

Raja teringat permintaan Jenderal Kun yang diajukan beberapa waktu lalu. Demi memenuhi permintaan tersebut, Raja memperbolehkan Shian membawa bawahannya ke kediaman Pangeran Kesebelas. "Satu lagi, kediaman Pangeran Kesebelas sangat sepi. Kau diperbolehkan membawa orang-orangmu ke sana untuk membantumu dan Ahan," tambahnya dengan penuh pertimbangan.

Keputusan yang dibuat oleh Raja semakin menimbulkan ketidaksenangan pada Pangeran Kelima, merasa bahwa Pangeran Kesebelas mendapat keuntungan dari semua yang terjadi.

***

Tiga hari kemudian, Shian pun berangkat ke kediaman Pangeran Kesebelas. Namun, kali ini keberangkatannya tidak lagi dijemput oleh Ahan; ia berangkat bersama para bawahannya, termasuk Bei.

“Apapun yang terjadi di kediaman Pangeran Kesebelas, tugas kita hanya melindunginya. Jangan melakukan hal-hal yang tidak perlu, kecuali jika Pangeran memerintahkan,” peringatan Shian kepada Bei dan semua orang yang ikut bersamanya. Kali ini, Shian lebih memilih untuk berhati-hati dalam bertindak, agar kejadian yang tidak diinginkan seperti sebelumnya tidak terulang lagi.

Ketika tiba, Ahan sudah menunggu di depan gerbang utama, sementara Pangeran masih berada di dalam kediamannya, sama seperti saat pertama kali Shian datang. Datang untuk kedua kalinya, Shian tidak yakin bagaimana reaksi Pangeran kali ini. Mungkin pertemuan ini akan berlangsung lebih lama, atau mungkin Shian akan diusir lebih cepat. Shian telah mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi ke depannya, namun kali ini, ia akan lebih berhati-hati.

Shian memasuki kediaman Pangeran Kesebelas dan langsung berlutut sambil menundukkan kepalanya sebagai tanda hormatnya kepada Pangeran Kesebelas. Lalu, ia menyapa Pangeran Kesebelas, "Yang Mulia, bagaimana kabar Anda?"

"Seperti yang kau lihat," balas Pangeran, membuat suasana menjadi sedikit canggung bagi keduanya.

"Mengenai masalah sebelumnya..." Pangeran berusaha melanjutkan ucapannya, namun langsung dipotong oleh Shian.

"Mengenai masalah sebelumnya, hamba sadar telah melewati batas dan sudah seharusnya dihukum," ujar Shian tanpa ragu.

Pangeran diam sejenak, memikirkan apa yang harus dikatakan kepada Shian. "Aku tidak akan menghukummu mengenai masalah itu. Sebaiknya sudah cukup sampai pada saat itu," ucap Pangeran.

"Terima kasih, Yang Mulia!" Shian bersyukur kepada Pangeran.

"Yang Mulia, orang yang datang bersamaku kini adalah bawahan Anda. Apapun yang Anda perintahkan, mereka akan sepenuh hati menjalankannya," ucap Shian, sambil melirik bawahannya yang berada di luar. Kini, sepenuhnya mereka semua diserahkan kepada Pangeran.

Setelah itu, Pangeran keluar dari kediamannya diikuti oleh Ahan dan Shian untuk menyambut bawahan Shian yang berada di depan kediamannya, kini disebut bawahan Pangeran Kesebelas. Semuanya memberi hormat pada Pangeran Kesebelas. Pangeran Kesebelas di dalam hatinya merasa tersentuh melihat orang-orang yang berada di hadapannya memberi hormat padanya dengan tulus. Selama ini, ia sama sekali tidak pernah merasakan momen seperti ini. Pangeran sampai tidak tahu harus mengatakan apa di hadapan orang-orang yang hormat kepadanya.

Ia menarik napas sedalam mungkin lalu berkata, “Selama ini aku hanya memiliki Ahan sebagai pengawal pribadiku dan tidak ada orang lain di kediaman ini selain dia. Orang-orang yang dikirim kemari selalu datang dan pergi silih berganti, jadi aku tidak memiliki pengalaman dalam memimpin banyak orang. Untuk itu, apapun yang Shian dan Ahan perintahkan berarti itu adalah perintah dariku,” jelasnya.

“Baik, Yang Mulia!” jawab orang yang berada di hadapan Pangeran. Ada sekitar dua puluh orang.

Kedatangan Shian kali ini menambah keramaian di kediaman Pangeran.

Bab terkait

  • Cinta dan Misteri   Kediaman Pangeran Kesebelas "Istana Yunqi"

    Suasana di kediaman Pangeran Kesebelas menjadi lebih hidup sejak kembalinya Shian, ditemani oleh beberapa pengawal lainnya. Pangeran tidak pernah membayangkan bahwa hari ini akan menjadi saat di mana rumahnya tidak hanya dihuni oleh dirinya dan Ahan, tetapi juga oleh orang lain. Kini, dia harus beradaptasi dengan kehadiran mereka. Sementara itu, setiap malam, Shian memilih untuk berjaga sendirian di atas atap, membuat perisai perlindungan untuk kediaman Pangeran. Ahan telah mengatur pengawal lainnya untuk berjaga di setiap sudut rumah Pangeran, sehingga tugasnya menjadi lebih ringan. Dengan kehadiran pengawal ini, ia tidak lagi perlu berkeliling untuk memastikan keamanan di sekitar kediaman Pangeran."Apakah Tuan Muda selalu berada di sini setiap malam?" tanya Bei, yang telah memperhatikan kebiasaan Shian berjaga di atas atap kediaman Pangeran."Ya, tempat ini sesuai untuk memastikan perisai ini melindungi kediaman Pangeran dengan sempurna," jawab Shian sambil menatap perisai yang baru

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Cinta dan Misteri   Berburu Atau Diburu?

    Semua orang telah berkumpul dalam sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Pangeran Ketiga. Tidak hanya para Pangeran yang diundang, tetapi juga anak-anak pejabat seperti Noh Heyu, Wan Feng, Lu Anyu, dan masih banyak lagi. Area kemah dipenuhi oleh para undangan yang tiba dengan segala persiapannya. Pangeran Ketiga berdiri di hadapan mereka semua, siap memberikan sambutan.“Hari ini, selain mengundang kalian semua, aku juga mempersilakan Yang Mulia Raja dan Permaisuri untuk bergabung!” ucap Pangeran Ketiga sambil mengarahkan Raja dan Permaisuri ke tempat duduk yang telah disediakan olehnya.Kedatangan Raja dan Permaisuri disambut dengan hormat oleh semua undangan, yang memberikan salam serentak kepada keduanya. Di sisi lain, Pangeran Kelima tampak terkejut melihat kedatangan Raja dan Permaisuri. Sebelumnya, Pangeran Ketiga sama sekali tidak pernah membicarakan rencana untuk mengundang Raja dan Permaisuri, sehingga kedatangan mereka menjadi sebuah kejutan. Sedikit kekhawatiran terpanca

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Cinta dan Misteri   Berburu atau Diburu! (2)

    Para peserta lain sibuk mengejar dan membidik hewan buruannya masing-masing, sementara Shian dan Pangeran Kesebelas diburu oleh sejumlah besar rusa yang tampak seperti monster, dengan mata merah dan tubuh dua kali lipat lebih besar dari rusa biasa.“Makhluk Apa ini?” tanya Pangeran, bingung melihat rusa-rusa di sekelilingnya.Shian berdiri siaga di depan Pangeran. “Sepertinya rusa-rusa ini dikendalikan oleh seseorang yang menggunakan ilmu hitam,” jelasnya, memperhatikan setiap rusa.“Apa pun yang terjadi, Anda harus waspada!” lanjut Shian, mengeluarkan pedangnya dengan hati-hati.Pangeran bersiap dengan busur dan panahnya, meskipun tidak terlalu mahir. Dia harus menggunakan kemampuannya untuk menjaga dirinya sendiri agar tidak merepotkan Shian. Shian melaju maju dan menyerang rusa-rusa itu. Pertarungan tak terhindarkan, dan Shian terpaksa membunuh mereka. Namun, semakin banyak rusa yang datang, semakin kuat pula rusa-rusa tersebut."Pangeran terpisah dari Shian ketika busurnya jatuh ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Cinta dan Misteri   Kedatangan Puya

    Bei memerintahkan salah satu pengawal yang berada di kediaman pangeran untuk diam-diam menjemput Puya yang berada di luar istana. Namun, saat tiba di kediaman keluarga Kun, pengawal tersebut tidak bertemu Puya karena pada saat itu, Hoya dan Guha telah mengajak Puya ke kamp militer. Akhirnya, pengawal tersebut menyusul Puya ke kamp militer. Ketika tiba, ia segera menemui Puya dan membisikkan sesuatu ke telinganya, hingga Puya bergegas menuju ke istana. Namun, Hoya dan Guha menahannya karena mengenal pengawal yang baru saja berbicara pada Puya."Ada apa?" tanya Hoya.Puya sedikit ragu untuk menjelaskan apa yang disampaikan oleh pengawal kepadanya. "S-sepertinya hari ini telah terjadi sesuatu pada Pangeran dan Shian.""Apaa??" ucap Hoya dan Guha serentak, keduanya tampak khawatir."Kalau begitu, kami berdua akan ikut ke istana," ucap Hoya, diikuti oleh anggukan dari Guha.Puya tidak menolak keinginan dari kedua Tuan Muda tersebut karena situasi di kediaman Pangeran lebih penting saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-26
  • Cinta dan Misteri   Penyelidikan 1

    Dua hari telah berlalu sejak kejadian di area perburuan. Saat itu, kediaman Pangeran Kesebelas kedatangan tamu dari kediaman Pangeran Ketiga belas; dia adalah Pengawal Pribadi Pangeran Ketiga yang datang menyampaikan pesan kepada Pangeran Kesebelas untuk segera menemui Pangeran Ketiga di kediamannya.“Katakan kepada Pangeran Ketiga bahwa aku akan segera ke kediamannya,” ucap Pangeran Kesebelas.“Baik!” jawab pengawal tersebut sambil memberi hormat, lalu segera meninggalkan kediaman Pangeran Kesebelas. Pangeran Kesebelas pun bersiap untuk berangkat ke kediaman Pangeran Ketiga. Namun, sebelum berangkat, ia menemui Shian yang masih belum pulih bahkan masih dalam keadaan tidak sadarkan diri, padahal sudah dua hari berlalu.“Apakah ini hal yang wajar?” tanya Pangeran kepada Puya, mengkhawatirkan keadaan Shian.Puya menundukkan kepala di hadapan Pangeran, sebagai tanda bahwa ia tidak berani menjawab pertanyaan Pangeran.“Ada apa?” tanya Pangeran.“Saat ini hamba masih memantau keadaannya dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Cinta dan Misteri   Penyelidikan 2

    Pangeran Kesebelas mulai menyusun rencana bersama Bei dan Ahan setelah kembali dari Kediaman Pangeran Ketiga.“Ahan, sampaikan pada Pangeran Ketiga bahwa aku akan pergi bersamanya ke tempat berburu,” perintah Pangeran Kesebelas.“Baik!” Ahan menerima perintah tersebut dan segera menuju ke Kediaman Pangeran Ketiga untuk menyampaikan pesan dari Pangeran Kesebelas.“Bei, mengenai tempat berburu, aku serahkan padamu,” ucap Pangeran pada Bei.“Baik!” Bei menerima perintah Pangeran Kesebelas.Sementara itu, Ahan sudah berada di hadapan Pangeran Ketiga. Ia pun menyampaikan pesan Pangeran Kesebelas, katanya, “Pangeran Kesebelas berpesan bahwa dia akan ikut bersama Anda ke tempat berburu.”Pangeran Ketiga cukup terkejut mendengar pesan Pangeran Kesebelas yang disampaikan melalui Ahan. Ia tidak menyangka adik bungsunya akan ikut dengannya. Ini adalah pertama kalinya mereka akan banyak berinteraksi.“Baiklah, katakan padanya besok aku akan ke tempat berburu,” ucap Pangeran Ketiga sebagai balasan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Cinta dan Misteri   KEKHAWATIRAN

    “Shian!” teriak Ahan dari yang berdiri di bawah, membuat Shian yang berada di atas atap kediaman terbangun. “Ada apa?” tanya Shian sambil bangkit dari tidurnya kemudian segera melompat ke arah Ahan. “Pangeran mencarimu.” jawab Ahan sambil menatap ke dalam kediaman Pangeran. “Sepertinya tadi malam pangeran tidak tidur.” lanjut Ahan. Shian segera masuk ke dalam kediaman Pangeran dan mendapati wajah Pangeran yang lesu, terdapat lingkaran hitam di sekitar mata sipit Pangeran yang memandang sayup kearahnya. “Shian, apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Pangeran tak bertenaga. Shian tidak menjawab karena tidak paham apa yang Pangeran sedang tanyakan padanya. “Apa yang harus aku lakukan dengan buku yang kutemukan?” tanya Pangeran sambil memijat dahinya “Lakukan apapun yang anda ingin lakukan!” jawab Shian sambil menatap kearah Pangeran. “Apapun yang akan anda lakukan kami semua akan bersama anda.”“Tapi..” ucap Pangeran yang merasa ragu. “Anda sudah tidak bisa mundur lagi” uca

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Cinta dan Misteri   Pangeran Kesebelas

    Pangeran Kesebelas seperti biasanya duduk di meja bacanya sambil melihat keluar jendela siang itu langit tampak cerah dengan beberapa awan menghiasinya. “Yang Mulia!” Panggil Shian membuat Pangeran Kesebelas tersadar dari lamunannya“Ada apa?’ Tanya Pangeran pada Shian yang berdiri di hadapannya bersama Ahan. “Bukankah hari ini Anda harus menemui Pangeran Ketiga?” Tanya Shian, membuat Pangeran segera beranjak dari meja bacanya. “Hampir saja!” ucap Pangeran sambil berjalan keluar diikuti oleh Shian dan Ahan. “Ahan bawa semua buku dan kertas yang berhubungan dengan bencana Joushan!!” Perintahnya kepada Ahan. “Semua sudah siap, Yang Mulia!” ucap Ahan sambil menunjukkan kotak yang dipegangnya. Mereka bertiga pun menuju ke kediaman Pangeran Ketiga. Sementara itu, seseorang berpakaian serba tertutup dari ujung kepala hingga kaki datang ke ruang bawa tanah yang beberapa hari yang lalu ditemukan oleh Pangeran Kesebelas. Orang itu menyadari bahwa seseorang telah datang ruang bawah tanah.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19

Bab terbaru

  • Cinta dan Misteri   Roh Jahat "Rituan Pemanggilan dan Pembebasan Roh"

    Persiapan pemakaman telah selesai. Semua yang dibutuhkan siap dibawa ke pemakaman bersama mayat tersebut. Namun, sebelum berangkat, Puya menarik Shian menjauh dari kerumunan. Ia telah memperhatikan Shian sejak tadi; ada yang tidak beres dengannya. Matanya tampak kosong, dan wajahnya terlihat pucat.“Kau yakin akan melakukannya?” tanya Puya, memandang Shian dari ujung kaki hingga kepala, khawatir akan kondisinya.Shian mengangguk. “Roh yang terpisah dari jiwa butuh kebebasan dan ketenangan,” ujarnya, menghela napas sambil memandang langit yang dipenuhi bintang.“Kau sebaiknya istirahat. Serahkan saja urusan pemakaman pada aku dan Bei,” ucap Puya, menepuk pundak Shian.“Pemakaman ini bukan sekadar menggali kubur. Kau harus menjalankan ritual dan berjaga hingga pagi. Lihat dirimu, kau tampak sangat buruk!” lanjut Puya dengan nada khawatir.“Saat ini, keputusan terbaik adalah aku yang memimpin pemakaman. Kondisi kalian lebih baik dariku, jadi kalian bisa menjaga Pangeran dan merawat yang

  • Cinta dan Misteri   Serangan Roh Jahat

    Pangeran yang sedang serius memikirkan strategi dalam permainan caturnya bersama Ahan, terkejut melihat kedatangan Bei yang tampak terburu-buru. “Ada apa?” tanya Pangeran heran melihat Bei yang sedang mengatur napasnya. “Shian…” Bei tampak ragu untuk mengatakan yang sebenarnya, tetapi Pangeran yang melihat wajah Bei menjadi panik dan berpikir telah terjadi sesuatu pada Shian. Pangeran bangkit dari duduknya dan hendak keluar dari ruangannya, tetapi Bei menghentikannya sambil berkata, ”Yang Mulia, sebenarnya Shian merasakan ada Roh Jahat di sekitar Istana Yunqi!”“Sebaiknya anda tetap berada di dalam ruangan ini!” ucap Bei dalam keadaan bersujud di hadapan Pangeran. Sementara itu, Shian mulai mengelilingi kediaman Pangeran, mencari keberadaan roh jahat tersebut. “Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Wuga yang entah datang darimana.“Katakan pada semuanya untuk berjaga, sepertinya aku merasakan roh jahat di sekitar istana Yunqi.” pinta Shian sambil melihat sekeliling. “R-roh Ja-jaha

  • Cinta dan Misteri   Xu Fei dan Xu Sue bersedia bersaksi

    Kabar mengenai Pangeran Kesebelas yang keluar istana melalui gerbang utama terdengar hingga ke kediaman Para Pangeran, terutama Pangeran Keempat dan Kelima. Tentu saja, kabar ini membuat para Pangeran Penasaran karena setahu mereka Pangeran Kesebelas tidak pernah melangkahkan kaki keluar dari istana, kecuali pada kegiatan tertentu seperti, kegiatan berburu yang diadakan oleh Pangeran Ketiga.“Gerak-gerik Nian akhir-akhir ini sangat mencurigakan.” ucap Pangeran Kedelapan setelah mendengar kabar Pangeran Kesebelas berada di luar istana. “Cari tau apa yang Nian lakukan di luar istana!” perintah Pangeran Kelima pada Pengawalnya. “Apa yang nian lakukan di luar istana?” tanya Pangeran Keempat pada Mora, Pengawalnya. Sementara itu, Shian dan Wuga sedang sibuk membuat target untuk memanah, dibantu oleh pengawal lainnya, termasuk cuncu. “Apakah pangeran tidak akan marah jika kita membuat halamannya seperti ini?” tanya cuncu sambil memandang halaman yang penuh papan target buatan Shian dan

  • Cinta dan Misteri   Kedatangan Xu Fei dan Xu Sue

    Suasana pagi di istana Yunqi tampak tenang, hanya terdengar kicauan burung di dahan pohon yang menyambut hari yang baru. Hamburan cahaya matahari pagi masuk melalui celah dinding dan tepat menyentuh wajah Pangeran Kesebelas yang masih terbaring di tempat tidurnya. Tangannya secara alami melindungi wajahnya dari cahaya matahari yang cukup menyilaukan. Beberapa saat kemudian, ia membuka matanya perlahan, bangkit dan turun dari tempat tidurnya, menuju jendela kamarnya. “Anda sudah bangun?” sapa Ahan yang berada di luar jendela dan baru saja selesai menyiram tanaman. Pangeran Kesebelas hanya menganggukan kepalanya.“Pagi ini pengawal Pangeran Ketiga datang membawa pesan dari Pangeran Ketiga agar anda segera menemuinya.” ucap Ahan menyampaikan pesan yang diterimanya pagi ini. Pangeran Kesebelas menghela napas mengetahui bahwa Pangeran Ketiga ingin menemuinya dan sudah pasti pertemuan ini membahas mengenai masalah area berburu dan menteri kehakiman. Ia menjauh dari jendela kamarnya samb

  • Cinta dan Misteri   Kota Doulan

    Pangeran duduk di ruang baca sambil memandang keluar jendela tampak di luar sangat cerah, langit berwarna biru muda dihiasi awan-awan tipis membuat hati tenang ketika melihatnya tetapi tidak untuk Pangeran yang tampak murung. “Haahhhh..”Sesekali terdengar suara helaan napas kasar yang mengekspresikan bagaimana keadaan dan suasana hatinya saat ini. Ada perasaan cemas, gelisah, dan ragu menghampirinya hingga seakan-akan ada tekanan besar di dadanya, yang membuatnya kesulitan bernapas. “Ahan!” teriaknya memanggil salah satu pengawalnya yang berjaga di luar ruang baca. Ahan segera masuk, menghampiri Pangeran yang masih dalam posisi yang sama, menghadap keluar jendela. “Apakah sudah ada kabar dari Xu Sue?” tanyanya tanpa memandang ke arah Ahan. “Sepertinya belum ada, Yang Mulia!” jawab Ahan. “Hahhh..” Pangeran kembali menghela napas dan lebih dalam. Mendengar helaan napas Pangeran yang cukup dalam, membuat Ahan mengerti bahwa saat ini suasana hati Pangeran sedang tidak baik-baik s

  • Cinta dan Misteri   Pertemuan

    Pangeran terbangun dari tidurnya, masih dalam posisi duduk di ruang baca. Pandangannya tertuju pada Bei yang tertidur dengan bersandar pada salah satu tiang di ruang tersebut. Setelah itu, Pangeran mengalihkan pandangannya ke luar jendela, di mana tampak bahwa pagi telah tiba. Cahaya matahari sudah mulai bersinar dan burung-burung pada dahan pohon mulai berkicau. Pangeran perlahan berdiri dari tempat duduknya, merasakan kakinya yang kram dan sendi-sendinya yang cukup sakit akibat tidur dalam posisi duduk. Ia keluar dari ruang baca tanpa membangunkan Bei yang masih terlelap.“Anda sudah bangun?” ucap Ahan yang berdiri di depan pintu. “Umm.” jawab Pangeran sambil mengajak matanya berkeliling, melihat keadaan di sekitar kediamannya. “Di mana Shian?” tanya Pangeran, setengah berbisik. Ahan menjawab pertanyaan Pangeran dengan mengarahkan pandangannya ke atap kediaman. “Diatas sana sepanjang malam?” tanya Pangeran lagi. Ahan mengangguk, mengiyakan pertanyaan Pangeran. “Malam ini, dia k

  • Cinta dan Misteri   Roh Jahat

    Shian membuka matanya secara perlahan dan mendapati dirinya sudah terbaring di tempat tidur, di kamarnya sendiri. Ia bangkit dari tempat tidurnya, meraih pedang yang berada di atas meja, tepat di samping ranjangnya. Lalu, segera keluar dari kamarnya. Hari sudah gelap dan kediaman Pangeran Kesebelas, Istana Yunqi juga mulai terasa sunyi. Sebenarnya, setiap hari terasa sunyi baik siang maupun malam, tetapi saat malam tiba kediaman Pangeran semakin terasa sunyi hingga suara-suara hewan malam di belakang kediaman Pangeran terdengar sangat jelas. Shian berjalan, mengarah ke ruang baca Pangeran tampak ruangan tersebut masih bercahaya yang menandakan bahwa Pangeran masih berada di ruang baca. Ketika sampai di depan pintu ruang baca Shian merasa ragu untuk masuk ke dalam akhirnya ia hanya berdiri di depan pintu hingga Pangeran keluar bersama Bei. “Shian!” ucap Pangeran yang terkejut melihat Shian berdiri di hadapannya dan menatap ke arahnya. “Kau baik-baik saja?” tanya Pangeran yang gembir

  • Cinta dan Misteri   Aula Kerajaan

    Pagi-pagi buta seseorang datang ke kediaman Pangeran Kesebelas. Orang tersebut adalah kasim kepercayaan raja, yang datang menyampaikan undangan Pangeran untuk ikut dalam pertemuan harian yang diadakan oleh Raja dan para pejabat serta beberapa pangeran yang mengambil bagian dalam pemerintahan, juga putra mahkota. Saat itu Pangeran Kesebelas masih tertidur pulas sehingga orang tersebut menyampaikannya pada Shian yang menyambutnya di depan pintu gerbang istana Yunqi. “Hari ini raja mengundang Pangeran Kesebelas untuk ikut dalam pertemuan harian di aula kerajaan.” ucap sang kasim pada Shian. “Baik.” jawab Shian singkat. Tampak dari raut wajahnya, Shian terkejut mendengar ucapan kasim tersebut. Ada undangan agar pangeran kesebelas datang pada pertemuan harian yang diadakan oleh Raja. Shian menyadari ini bukanlah undangan biasa, sesuatu telah terjadi. Tidak berpikir panjang, ia segera membangunkan Pangeran Kesebelas yang masih tertidur pulas. “Yang Mulia, Anda harus bangun sekarang!” uc

  • Cinta dan Misteri   Kediaman Keluarga Kun

    Putra Mahkota telah menerima kabar dari Shian mengenai menteri kehakiman yang mengirim pembunuh bayaran ke Istana. Ia kemudian memerintahkan bawahannya untuk memata-matai kediaman serta mencari informasi mengenai menteri kehakiman. Di waktu yang sama, Pangeran Kesebelas sedang menikmati suasana di kediaman keluarga Kun matanya tertuju pada Shian dan Xu Sue yang sedang duduk ia menghampiri keduanya dengan langkah yang terburu-buru. Tentu saja, kedatangan pangeran akan dirasakan Shian, yang segera mengarahkan pandangannya ke arah datangnya pangeran lalu bergegas berdiri dan menunjukkan rasa hormatnya pada Pangeran. Xu Sue yang berada di samping ikut memandang ke arah pangeran tanpa berdiri dan memberi hormat karena ia belum menyadari yang datang adalah seorang pangeran. “Yang Mulia!” sapa Shian yang berdiri sambil menunjukkan rasa hormatnya pada Pangeran, membuat Xu Sue yang duduk sangat terkejut mengetahui yang baru saja tiba adalah seorang Pangeran, ia segera berdiri sambil menunjukk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status