Setelah pemakaman selesai mereka semua kembali kerumah kecuali Shafiyah dan Khumairah yang memang tidak ikut ke pemakaman. Saat mereka berkumpul mereka melihat bagaimana sayangnya ketiga anak itu kepada Khumairah begitupun dengan Shafiyah yang tengah menggendong anaknya dan menggandeng putrinya. Mereka semua duduk bersama di karpet dan memandang serta mendengar pembicaraan anak-anak itu dengan ibunya. "Kalian doakan kedua orangtua, mumpung masih ada nak!! ". Kalian beruntung karena memiliki orangtua lengkap sampai kalian sebesar ini!! ". Raya kembali menangis mengingat dirinya yang sejak kecil tak memiliki orangtua. " Yang diucapkan Mommy kalian benar, kalian sungguh beruntung karena kami bahkan tak memiliki orangtua sejak kecil jadi selagi ada perlakukan dengan baik!! ". Maya menambahkan penjelasan Raya dengan mata berkaca-kaca. Sedangkan Arman langsung memeluk ibunya dengan sayang dan mengucapkan kata maaf karena tak pernah mengikuti kata ibunya. Dia juga seakan takut
Setelah pembicaraan itu kesepakatan pun telah dicapai karena Shafiyah akan kembali ke kalimantan karena cuti suaminya hanya seminggu. "Bagaimana dengan rumah paman Rasya apakah kamu masih mau mengontrakkannya??". Khumairah bertanya karena masa kontrak untuk rumah itu sudah mau habis. " Aku belum tahu kak, kata suamiku dia akan kembali menetap disini karena dia juga ingin menjaga ibunya, dia tidak mau jika nanti ada apa-apa dia tidak bisa melihat ibunya!! ". Shafiyah menjelaskan keinginan suaminya. " Itu lebih baik dek jika suami mau dia bisa mengelolah usaha cabang kak kebetulan kakak butuh orang yang bisa dipercaya!! ". Khumairah memandang adiknya dengan sayang " Kakak serius!! ". Tanya Shafiyah dengan wajah berbinar. Dia senang karena jika mereka mengelolah cabang usaha khumairah otomatis mereka akan menetap disini ditambah lagi dia bisa menyalurkan hobbynya memasak. " Kalian bisa mengelolanya, tentu saja kakak akan memberi gaji yang lebih dari cukup bagaimana?? ".
Mendengar kata khumairah, Radit mengalihkan pandangannya kepada lelaki yang masih meringis kesakitan, dia sudah menebak jika lelaki ini kena pukul dari Khumairah. Dia tidak lupa jika seorang Khumairah yang ahli boxing dan bela diri dan jangan lupa dia juga mahir dalam karate. Tubuh dan wajahnya sangat perempuan sekali tapi jika dia menggunakan keahliannya itu bahkan sang kakak yang notabenya seorang tentara pun kalah jika bertarung dengan Khumairah. "Bawah dia ke kantor dan tahan dia karena sudah berani memukul anak dibawah umur dan membuat keonaran dirumah orang!! ". Perintahnya kepada anak buahnya itu. Anak buahnya langsung memborgol adik tiri Reno walau selalu memberontak. " Jangan bawah putra saya!! ". Jangan kurang ajar kalian!! ". Murka Pak Arfan tak terima putranya dibawah polisi. " lebih baik anda pergi jika tak mau menyusul putra anda masuk penjara karena membuat keonaran dirumah orang!! ". Khumairah melirik sinis ayah Reno tersebut." Reno lepaskan saudaramu itu, dia ad
Melihat keakraban dan rasa kasih sayang diantara ketiganya khumairah menikmati pemandangan dihadapannya dengan senyum mengambang. "Kalian tidak marah dan takut sama Ummi dan om Reno?? Tanya khumairah berhasil menghentikan candaan keduanya. " Tidak Ummi kami tentu saja tidak marah, hanya kaget dan tidak menyangka saja; Iyakan dek?? ". Arha mengalihkan pandangannya kepada kedua adiknya. " Iya Ummi yang dikatakan kakak itu benar, lagian kalian melakukannya untuk melindungi kami dan om Reno melindungi ibunya. Ucap Afif dengan tersenyum. "Terima kasih ya sayangnya Ummi atas pengertiannya. Khumairah beralih memeluk ketiganya dengan sayang. " Sama-sama Ummi!! ". Kompak ketiganya. Mereka berempat tidak menyadari jika percakapan mereka didengar oleh Shafiyah dan juga Reno. Mereka berdua merasa senang dan kagum dengan cara mendidik Khumairah kepada ketiga anaknya. Mereka harus banyak belajar dari cara parenting yang ditetapkan oleh Khumairah kepada ketiganya. " Ekhm.. ekhm.
Keesokan harinya Arman Semangat beserta sang bunda datang ke kediaman ibu Khumairah untuk melihat keadaan ketiga anaknya. Sekaligus menyampaikan maksudnya kembali meminang Khumairah berkat pencerahan dari sang ibu. Setelah Arman melakukan sholat itikhoroh dia memantapkan hatinya untuk meminang Khumairah menjadi belahan jiwanya dan kali ini untuk selama hidupnya. Dia susah berjanji dalam hatinya akan mencintai dan menjaga Khumairah dengan baik sampai maut memisahkan mereka kelak. "Apakah Khumairah akan menerima lamaran ku bu ditengah kesedihan hatinya saat ini. Apakah ini tidak terlalu buru-buru". Arman memberitahukan bundanya tentang kegelisahan hati yang dia alami sejak semalam. " Sepertinya jangan sekarang nak, takutnya nanti kamu ditolak karena salah suasana dan salah tempat!! ". Bu Aminah mengemukakan pendapatnya kepada sang anak. " Baiklah bu jika seperti itu, aku akan bersabar dan menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan niatku meminangny
Saking asyiknya mereka mengobrol sampai mereka tidak sadar jika khumairah sudah di dekat mereka membawa cemilan dan minuman. "kelihatannya kalian asyik sekali sampai tidak sadar ada ummi disni!! ". Khumairah berucap dan mengagetkan mereka " Astaghfirullah.. Ucap mereka serempak "Hahahaha".. Kaget ya?? ". Khumairah tertawa kencang melihat ekspresi mereka. " Ist ummi bikin kaget aja, bikin jantungan tahu!! ". Sungut Arha memegang dadanya yang kaget. " Ya Allah nak, bunda kaget ini!! ". Ucap Bu Aminah mengusap dadanya. " Maaf ya buat kaget kalian saking asyiknya sampai tidak sadar sejak tadi aku menyodorkan minuman tapi tak ada respon!! ". Khumairah masih tertawa kecil dan juga mengelus kepala anak-anaknya dengan sayang. " Tidak apa Ummi kami hanya terkejut saja!! ". Afif si pendiam menyerukan kekagetannya. Mendengar tawa khumairah yang selama ini dia rindukan hati Arman langsung berdesir hebat tak bisa ia jelaskan dengan kata-kata.. Dia seakan jatuh cinta kepada per
Mendengar ucapan khumairah, Arman menunduk seakan tersisihkan. Hidup dipenjara hampir 10 tahun membuatnya tak begitu mengenali bakat dan minat anak-anaknya, Apalagi dengan sifat mereka. Melihat putranya Bu Aminah seakan tahu bahwa Arman merasa kurang nyaman. "Bagaimana dengan yang lainnya nak, bunda tahu tapi jika kamu menikah akan lebih baiknya kamu fokus mengurus keluarga kecil kalian!! ". Bu Aminah memandang mantan menantunya itu dengan rasa sayang. " Aku akan mengelolanya dari jauh bunda, aku akan pergi ketika suamiku pergi kerja dan pulang sebelum dia pulang. Aku bukan tak mau full dirumah tapi bunda pasti tahu jika tanggung jawab itu berarti sekali untukku!! ". Khumairah berterus terang dengan keadaannya yang mungkin akan ada diluar rumah. " Kewajiban sesungguhnya seorang perempuan yaitu mengurus anak dan suaminya saja. Masalah perkara pembersihan rumah dan lainnya itu bukan sepenuhnya tugas istri. Hanya memang sebaiknya dilakukan tapi bukan mutlak dan wajib!! ". Khu
Setelah mendapatkan handphonenya Khumairah bergegas menelpon Raya untuk mengetahui semuanya. Beberapa kali Khumairah mencoba menghubungi sahabatnya itu tapi belum mendapatkan jawaban dan kali ini barulah Raya mengangkatnya Tutt.. tut.. tut.. Assalamualaikum Khumairah!! ". Ada apa tumben sekali kamu menelpon lebih dari 5 kali panggilan?? ". Raya bertanya dengan to do point takut terjadi apa-apa. Khumairah meloudspeker handphone nya dan menyimpannya diatas meja kemudian bertanya. " Aku ingin tahu, benarkah yang dibilang Arman kalau Kak Hana itu perempuan mandul?? ". Khumairah bertanya langsung kepada intinya. Terdengar helaan nafas berat dan panjang dari seberang membuat khumairah dan orang yang berada didalam ruangan menjadi takut. " Itu benar dan Arha memang bukan anak Kandung Hana tapi anak kandung orang lain sedangkan ayah biologisnya adalah Arman mantan suami kamu itu!! ". Raya menjawab dengan sekali tarikan nafas walau terasa bergetar. " Apa!! ". Jadi dimana ibu k
Mereka semua berhasil melumpuhkan sisa anak buah Diandra. sedangkan diandra sudah pingsan saat dihajar oleh khumairah. "Kita apakan semua orang ini Ray?? tanya Khumairah saat berjalan beriringn menuju pintu keluar sedankan para lelaki memawa semuanya kemobil tahanan yang telah disediakan. "Kita akan membawa kemarkas besar polisi untu dimintai keetangan karena ternyara Diandra adalah salah satu dicari negara sebagai bandar penualan dan perdagangan anak. " Ya alah sayang sekali orang seperti itu memiliki harta tapi malah dari hasil haram!!". Ucap Maya mengelus dadanya karena tidak menyangka. "a begitulah kalau orang itu sangat tamak dan serakah Maya. ucap Naaya melihat sahabatnya itu. "Akhirnya kita berkumpul lagi dalam satu misi padahal kita semua sudah tua!!". Manusia to do point ini memang bisa menghancurkan dan menghidupkan suasana. "Hahaha..kamu memang tak beruba Raisa dari dulu selalu seperti itu!!. Ucap Raya menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu. "Tai benar, entah
Mereka pun akhirnya berangkat menuju medan perang yang sebentar lagi mereka datangkan. Raya sudah mengumpulkan seluruh begitupun dengan saudara-saudara Raya yang notabennya juga seorang prajurit. Anak-anak mereka sudah diasingkan ketempat aman dan dipastikan tak ada yang menemukan mereka. Arman dan suami Maya sejak tadi memandangi istrinya karena masih tak percaya apa yang dia lihat. Banyak sekal kejutan yang mereka dari kedua istri merea terutama Arman. Dia merasa istrinya ini manusia serba bisa. Dia seorang pengusaha,dokter, guru dan terakhir sorang prajurit. "Kenapa abi??". Khumairah bertanya kepada suaminya karena sejak tadi suaminya itu tak berhenti memperhatikannya. "Kamu bisa apalagi dek?? tanya Arman dengan polos. Khumairah tersenyum kecil dibalik cadarnya sehingga matanya menyipit melihat suaminya sangat kagum melihatnya tatapan yang sama sejak mereka menikah kembali. "Ini kejutan terakhir yang harus abi tahu!!". "Aku tidak menyangka kamu seorang prajurit padahal
Raya beserta sang suami kemudian kembali kerumah sakit untuk melihat keadaan Khumairah beserta dengan keluarganya. Ternyata disana juga ada Maya dan adik dari khumairah. Perasaannya dari kemaren tidak enak, makanya dia segera meluncur kerumah sakit. "Bagaimana keadaan disini??" tanya Raya begitu mereka sampai dihadapan semua orang. Dia bisa melihat maya dan adik Khumairah itu sedang menagis segukan karena sedih entah karena apa. "Khumairah sudah sadar, hanya Ibu aminah kini telah meninggal!!". Ucap Maya dengan mata sembab penuh tangis. "Inna lillahi wa inna illahi Rojiun". Ucap Raya menundukkan kepalanya, dia relalu sibuk mencari pelakunya smapai tidak sadar keadaan ibu angkatnya itu. "Kenapa kamu tidak memberitahuku May?". Raya memandang maya dengan sendu karena kesal. "Maaf, aku sengaja tak memberitahumu karena kamu sedang bekerja keras mencari pelakunya!!". Ucap Maya menunduk menghindari tatapan tajam Raya yang kecewa padanya. "Itu permintaan kak Khumairah kak, dia se
Mereka menunggu umpan memakannya karena mereka telah memasang jebakan untuk bisa menangkap mereka tanpa perlawanan. Hasan bahkan menyadap ponsel pribadi milik Jason yang dia dapatkan tadi. "Kamu memang pintar Hasan, kami tidak salah memilihmu menjadi pemimpin tim kami!!". Hamdan menepuk pundak sahabatnya dengan bangga begitupun dengan teman-temannya yang lain. " Tidak kawan, aku bukan apa-apa tanpa kalian!! ". Ucap Hasan memeluk para sahabatnya itu. Ya kelima nya memang adalah anggota kepolisian Intel binaan Raya dan Radit. Mereka mendapatkan pelatihan khusus dari para komandan terbaik mereka. "Bagaimana semuanya berjalan lancar??".Tanya Raya dari seberang ketika mereka sudah keluar dari rumah Diandra. "Diandra kabur komandan, dan kami segera akan mendapatkan lokasinya!! ". " Kerja yang bagus untuk kalian, kalian memang yang terbaik!! ". Puji Raya dari seberang telpon " Sama-sama komandan, tapi Diandra sepertinya pergi beberapa menit sebelum kami sampai di rumahnya.
Bagaimanapun caranya dia harus bisa melenyapkan keluarga Burhan dan semua yang berhubungan dengan mereka terutama yang selalu membantu mereka. Dendam yang mengajar dalam tubuhnya sudah mengakar hingga kesasar sangat susah untuk dilepaskan. Dia sangat teringat bagaimana kakaknya harus meregang nyawa ketika mengoperasikan kembali dirinya kembali seperti semula. Flashback on Kejadian 3 Tahun lalu dirumah sakit saat dia menemani kakaknya. "Kenapa kakak harus mengoperasi kembali wajah kakak??, itu sangat berbahaya!! ". " Tidak apa dek, kakak hanya ingin cantik seperti smeula. Kakak sudah mendapatkan harta Burhan sialan itu jadi kakak akan memberikannya kepadamu jika terjadi sesuatu pada kakak nantinya!! ". " Tapi kakak, itu operasi yang sangat berbahaya untuk kakak, kakak tahu sendiri kakak sudojaah merubah bentuk kakak hampir 100 persen bagaimana mungkin kakak merubahnya kembali?? ". Tanya dengan sangat khawatir. " Kakak yakin akan kembali seperti semula. Perempuan canti
Maya dan Raya tetap berada didalam mobil mereka ditemani dengan beberapa aparat kepolisian dan sebagian lagi mengejar orang-orang yang berusaha mencelakakan komandan mereka. Bahkan terdengar suara helikopter untuk mencari mereka. "Bagimana keadaan anda komandan??". Tanya Salah satu dari prajurit itu. " saya Baik-baik saja. Terima kasih kalian datang di waktu yang tepat!! ". Raya menepuk pundak prajurit itu dengan bangga. " Kami berusaha melakukan yang terbaik komandan!! ". Ucap Prajurit itu menundukkan kepalanya karena merasa tersanjung dipuji oleh Komandan ya. g begitu dikaguminya. " Kalian bekerja dengan sangat baik. Sekali lagi terima kasih!! ". Raya dan Maya memberikan senyum terbaiknya untuk mereka karena aksi mereka yang sempurna. " Sama-sama komandan, mba!! ". Mereka semua tersenyum ramah dan hormat kepada mereka berdua. " Oh iya kalian bisa menangkap Diandra!! ". Buatkan surat penangkapan dirinya!! ". " Diandara komandan?? ". Tanya mereka memastikan apa yan
Mendapatkan pengakuan dari keduanya belum membuat Raya puas, karena dia tidak pernah mendengar nama itu selama ini. "Apa yang diperintahkan kepada kalian??" "Kami diperintahkan untuk membunuh semua keturunan Burhan. Mata Raya membulat sempurna, seberapa banyak musuh pak Burhan sebenarnya sampai-sampai dia sudah mati pun masih ada yang mau membunuh keluarganya. " Jangan bilang motif mereka menyuruh kalian adalah balas dendam??".Tanya Raya dengan tidak sabar. Keduanya malah mengangguk mendapatkan pertanyaan itu. Seakan membenarkan alasan kuat mereka dibayar. "Oke.. Sekarang saya tanya balas dendam seperti apa yang ikatakan oleh Diandra ini?? " Pembalasan dendam kedua orangtua dan kakak kandungnya nyonya!! ". Mendengar hal itu Raya meradang bagaimana tidak manusia tua bangka yang sudah meninggal itu memiliki banyak sekali musuh entah berapa banyak. " Kelihatannya dia sangat kaya Raya sampai kalian bisa dengan enteng tutup mulut seperti itu!! ". " Iya dia seor
Setelah mereka berpelukan dan meluapkan segala kegelisahan mereka. Arman tersenyum dan menghapus satu persatu airmata anaknya. " Untuk sementara kita akan menginap dirumah sakit ini. Jangan ada yang ke sekolah dulu kecuali ujian!!, Abi akan bicara dengan guru kalian nanti. "Iya abi!! ". Ucap mereka serempak. " Jangan ada berkeliaran tidak jelas, pastikan diri kalian selalu bersama jika kemanapun. Abi takut mereka juga mengincar kalian!! ". Arman memperingatkan anak-anak nya untuk waspada karena dia sungguh khawatir. Sedangkan di seberang sana tepatnya dikantor polisi, Raya beserta Maya datang melihat orang yang menabrak Ibu Aminah dan lelaki yang berusaha membunuhnya serta menyerang khumairah. Anak buah Raya berhasil menangkap pelaku yang mencoba membunuh bu Aminah dan Khumairah berkat kecerdasan dan kecerdikan Raya saat mengolah TKP tempat Bu Aminah diRawat " Selamat datang komandan, silahkan masuk mereka ada didalam!! ". Para polisi memberikan hormat kepada Raya karen
"Kita harus ke tempat Arman aku takut pelakunya masih berkeliaran disekitaran sini dan dia berusaha melenyapkan barang bukti. Aku sudah mengumpulkannya!! ". Raya dan Maya bergegas ke tempat Arman setelah Raya menghubungi polisi karena ini adalah kasus kriminal. " Bagaimana keadaan bundaku??". Arman segera berdiri mendekati keduanya begitu melihat mereka keluar dari kamar. "Beliau sedang tidak baik-baik saja. barusan dokter bilang beliau mengalami koma karena kehilangan banyak darah.karena orang itu menggunting saluran darah dan oksigen'. " Ya Allah bagaimana bisa keadaan seperti ini selalu hadir dalam kehidupanku?, sebegitu berdosaka aku sampai seluruh orang yang disekitarku selalu mendapat kan musibah!!". Tangis Arman pecah mendengar kondisi ibunya, belum lagi Khumairah yang tengah kritis dan membutuhkan banyak darah. "bersabarlah Arman!!, Kita pasti punya jalan keluar dari semua ini!!, Allah sudah mengaturnya jadi kita hanya perlu menjalani apa yang telah digariskan dan di