Maya dan Raya tetap berada didalam mobil mereka ditemani dengan beberapa aparat kepolisian dan sebagian lagi mengejar orang-orang yang berusaha mencelakakan komandan mereka. Bahkan terdengar suara helikopter untuk mencari mereka. "Bagimana keadaan anda komandan??". Tanya Salah satu dari prajurit itu. " saya Baik-baik saja. Terima kasih kalian datang di waktu yang tepat!! ". Raya menepuk pundak prajurit itu dengan bangga. " Kami berusaha melakukan yang terbaik komandan!! ". Ucap Prajurit itu menundukkan kepalanya karena merasa tersanjung dipuji oleh Komandan ya. g begitu dikaguminya. " Kalian bekerja dengan sangat baik. Sekali lagi terima kasih!! ". Raya dan Maya memberikan senyum terbaiknya untuk mereka karena aksi mereka yang sempurna. " Sama-sama komandan, mba!! ". Mereka semua tersenyum ramah dan hormat kepada mereka berdua. " Oh iya kalian bisa menangkap Diandra!! ". Buatkan surat penangkapan dirinya!! ". " Diandara komandan?? ". Tanya mereka memastikan apa yan
Bagaimanapun caranya dia harus bisa melenyapkan keluarga Burhan dan semua yang berhubungan dengan mereka terutama yang selalu membantu mereka. Dendam yang mengajar dalam tubuhnya sudah mengakar hingga kesasar sangat susah untuk dilepaskan. Dia sangat teringat bagaimana kakaknya harus meregang nyawa ketika mengoperasikan kembali dirinya kembali seperti semula. Flashback on Kejadian 3 Tahun lalu dirumah sakit saat dia menemani kakaknya. "Kenapa kakak harus mengoperasi kembali wajah kakak??, itu sangat berbahaya!! ". " Tidak apa dek, kakak hanya ingin cantik seperti smeula. Kakak sudah mendapatkan harta Burhan sialan itu jadi kakak akan memberikannya kepadamu jika terjadi sesuatu pada kakak nantinya!! ". " Tapi kakak, itu operasi yang sangat berbahaya untuk kakak, kakak tahu sendiri kakak sudojaah merubah bentuk kakak hampir 100 persen bagaimana mungkin kakak merubahnya kembali?? ". Tanya dengan sangat khawatir. " Kakak yakin akan kembali seperti semula. Perempuan canti
Mereka menunggu umpan memakannya karena mereka telah memasang jebakan untuk bisa menangkap mereka tanpa perlawanan. Hasan bahkan menyadap ponsel pribadi milik Jason yang dia dapatkan tadi. "Kamu memang pintar Hasan, kami tidak salah memilihmu menjadi pemimpin tim kami!!". Hamdan menepuk pundak sahabatnya dengan bangga begitupun dengan teman-temannya yang lain. " Tidak kawan, aku bukan apa-apa tanpa kalian!! ". Ucap Hasan memeluk para sahabatnya itu. Ya kelima nya memang adalah anggota kepolisian Intel binaan Raya dan Radit. Mereka mendapatkan pelatihan khusus dari para komandan terbaik mereka. "Bagaimana semuanya berjalan lancar??".Tanya Raya dari seberang ketika mereka sudah keluar dari rumah Diandra. "Diandra kabur komandan, dan kami segera akan mendapatkan lokasinya!! ". " Kerja yang bagus untuk kalian, kalian memang yang terbaik!! ". Puji Raya dari seberang telpon " Sama-sama komandan, tapi Diandra sepertinya pergi beberapa menit sebelum kami sampai di rumahnya.
Raya beserta sang suami kemudian kembali kerumah sakit untuk melihat keadaan Khumairah beserta dengan keluarganya. Ternyata disana juga ada Maya dan adik dari khumairah. Perasaannya dari kemaren tidak enak, makanya dia segera meluncur kerumah sakit. "Bagaimana keadaan disini??" tanya Raya begitu mereka sampai dihadapan semua orang. Dia bisa melihat maya dan adik Khumairah itu sedang menagis segukan karena sedih entah karena apa. "Khumairah sudah sadar, hanya Ibu aminah kini telah meninggal!!". Ucap Maya dengan mata sembab penuh tangis. "Inna lillahi wa inna illahi Rojiun". Ucap Raya menundukkan kepalanya, dia relalu sibuk mencari pelakunya smapai tidak sadar keadaan ibu angkatnya itu. "Kenapa kamu tidak memberitahuku May?". Raya memandang maya dengan sendu karena kesal. "Maaf, aku sengaja tak memberitahumu karena kamu sedang bekerja keras mencari pelakunya!!". Ucap Maya menunduk menghindari tatapan tajam Raya yang kecewa padanya. "Itu permintaan kak Khumairah kak, dia se
Mereka pun akhirnya berangkat menuju medan perang yang sebentar lagi mereka datangkan. Raya sudah mengumpulkan seluruh begitupun dengan saudara-saudara Raya yang notabennya juga seorang prajurit. Anak-anak mereka sudah diasingkan ketempat aman dan dipastikan tak ada yang menemukan mereka. Arman dan suami Maya sejak tadi memandangi istrinya karena masih tak percaya apa yang dia lihat. Banyak sekal kejutan yang mereka dari kedua istri merea terutama Arman. Dia merasa istrinya ini manusia serba bisa. Dia seorang pengusaha,dokter, guru dan terakhir sorang prajurit. "Kenapa abi??". Khumairah bertanya kepada suaminya karena sejak tadi suaminya itu tak berhenti memperhatikannya. "Kamu bisa apalagi dek?? tanya Arman dengan polos. Khumairah tersenyum kecil dibalik cadarnya sehingga matanya menyipit melihat suaminya sangat kagum melihatnya tatapan yang sama sejak mereka menikah kembali. "Ini kejutan terakhir yang harus abi tahu!!". "Aku tidak menyangka kamu seorang prajurit padahal
Mereka semua berhasil melumpuhkan sisa anak buah Diandra. sedangkan diandra sudah pingsan saat dihajar oleh khumairah. "Kita apakan semua orang ini Ray?? tanya Khumairah saat berjalan beriringn menuju pintu keluar sedankan para lelaki memawa semuanya kemobil tahanan yang telah disediakan. "Kita akan membawa kemarkas besar polisi untu dimintai keetangan karena ternyara Diandra adalah salah satu dicari negara sebagai bandar penualan dan perdagangan anak. " Ya alah sayang sekali orang seperti itu memiliki harta tapi malah dari hasil haram!!". Ucap Maya mengelus dadanya karena tidak menyangka. "a begitulah kalau orang itu sangat tamak dan serakah Maya. ucap Naaya melihat sahabatnya itu. "Akhirnya kita berkumpul lagi dalam satu misi padahal kita semua sudah tua!!". Manusia to do point ini memang bisa menghancurkan dan menghidupkan suasana. "Hahaha..kamu memang tak beruba Raisa dari dulu selalu seperti itu!!. Ucap Raya menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu. "Tai benar, entah
"Kamu harus memenuhi janjimu dulu untuk menikahi dan bersamaku !!". Hana membuka percakapan setelah kami masuk ke kantorku. " Aku tidak bisa Hana aku sudah menikah!!, dan sekarang istriku baru melahirkan!!".. Ucapku frustasi Mengacak rambutku dengan kesal. "Aku tak peduli kamu sudah menikah dan punya anak!!, aku menagih janji yang kamu ucapkan kepadaku waktu itu!!". Ucapnya dengan jengkel dan memaksa. "Tapi kamu lah yang meninggalkanku Hana, bukan aku tak menepati janji!!. Ucapku dengan tajam. "Aku pergi karena ibumu mengusir ku, dia tidak mau aku dekat dengan mu tidak selevel katanya!!". Ucap Hana dengan berteriak. " Ibuku tak seperti itu!!". Hardikku dengan berang dan mata melotot "Aku tidak berbohong, itu kenyataannya!!". Ucap Hana menatapku tajam. " Aku mengenal ibuku dengan sangat baik Hana, , walau dia tidak menyukaimu tidak mungkin dia akan menghina mu seperti itu". Ucapku tajam seakan memakannya Kami berdua saling melempar tatapan tajam dan menusuk karena a
"Kamu akan menikahinya??". Tanya ayahku dengan wajah merah tanda dia sangat marah. " Iya ayah, aku harus bertanggung jawab jika memang itu adalah anakku!!". Ucapku dengan takut dan gemetaran. "Terus apa yang akan kamu lakukan, bagaimana dengan Khumairah??". Ucap bundaku dengan penuh air mata. Aku menghela nafas berat inilah sejak tadi yang menjadi beban pikiranku, bagaimana aku menjelaskan kepada Khumairah masalah ini. ini akan menjadi guncangan hebat untuknya apalagi dia baru melahirkan tapi aku juga tidak bisa membiarkan anakku yang lain. Aku tidak mungkin membiarkan anakku tidak memiliki identitas maka dengan menikahi ibunya dia akan mendapatkan identitas resmi atas nama kami dan dia bisa mendapat kan kartu keluarga. Aku sudah membuatnya menderita dengan hadir tanpaku, aku sudah menyaksikan bagaimana menderitanya istriku saat melahirkan kedua buah hati kami dan bagaimana dengan Hana yang melahirkan dan membesarkannya seorang diri. aku meneteskan air mata membayangkan