Mereka menunggu umpan memakannya karena mereka telah memasang jebakan untuk bisa menangkap mereka tanpa perlawanan. Hasan bahkan menyadap ponsel pribadi milik Jason yang dia dapatkan tadi. "Kamu memang pintar Hasan, kami tidak salah memilihmu menjadi pemimpin tim kami!!". Hamdan menepuk pundak sahabatnya dengan bangga begitupun dengan teman-temannya yang lain. " Tidak kawan, aku bukan apa-apa tanpa kalian!! ". Ucap Hasan memeluk para sahabatnya itu. Ya kelima nya memang adalah anggota kepolisian Intel binaan Raya dan Radit. Mereka mendapatkan pelatihan khusus dari para komandan terbaik mereka. "Bagaimana semuanya berjalan lancar??".Tanya Raya dari seberang ketika mereka sudah keluar dari rumah Diandra. "Diandra kabur komandan, dan kami segera akan mendapatkan lokasinya!! ". " Kerja yang bagus untuk kalian, kalian memang yang terbaik!! ". Puji Raya dari seberang telpon " Sama-sama komandan, tapi Diandra sepertinya pergi beberapa menit sebelum kami sampai di rumahnya.
Raya beserta sang suami kemudian kembali kerumah sakit untuk melihat keadaan Khumairah beserta dengan keluarganya. Ternyata disana juga ada Maya dan adik dari khumairah. Perasaannya dari kemaren tidak enak, makanya dia segera meluncur kerumah sakit. "Bagaimana keadaan disini??" tanya Raya begitu mereka sampai dihadapan semua orang. Dia bisa melihat maya dan adik Khumairah itu sedang menagis segukan karena sedih entah karena apa. "Khumairah sudah sadar, hanya Ibu aminah kini telah meninggal!!". Ucap Maya dengan mata sembab penuh tangis. "Inna lillahi wa inna illahi Rojiun". Ucap Raya menundukkan kepalanya, dia relalu sibuk mencari pelakunya smapai tidak sadar keadaan ibu angkatnya itu. "Kenapa kamu tidak memberitahuku May?". Raya memandang maya dengan sendu karena kesal. "Maaf, aku sengaja tak memberitahumu karena kamu sedang bekerja keras mencari pelakunya!!". Ucap Maya menunduk menghindari tatapan tajam Raya yang kecewa padanya. "Itu permintaan kak Khumairah kak, dia se
Mereka pun akhirnya berangkat menuju medan perang yang sebentar lagi mereka datangkan. Raya sudah mengumpulkan seluruh begitupun dengan saudara-saudara Raya yang notabennya juga seorang prajurit. Anak-anak mereka sudah diasingkan ketempat aman dan dipastikan tak ada yang menemukan mereka. Arman dan suami Maya sejak tadi memandangi istrinya karena masih tak percaya apa yang dia lihat. Banyak sekal kejutan yang mereka dari kedua istri merea terutama Arman. Dia merasa istrinya ini manusia serba bisa. Dia seorang pengusaha,dokter, guru dan terakhir sorang prajurit. "Kenapa abi??". Khumairah bertanya kepada suaminya karena sejak tadi suaminya itu tak berhenti memperhatikannya. "Kamu bisa apalagi dek?? tanya Arman dengan polos. Khumairah tersenyum kecil dibalik cadarnya sehingga matanya menyipit melihat suaminya sangat kagum melihatnya tatapan yang sama sejak mereka menikah kembali. "Ini kejutan terakhir yang harus abi tahu!!". "Aku tidak menyangka kamu seorang prajurit padahal
Mereka semua berhasil melumpuhkan sisa anak buah Diandra. sedangkan diandra sudah pingsan saat dihajar oleh khumairah. "Kita apakan semua orang ini Ray?? tanya Khumairah saat berjalan beriringn menuju pintu keluar sedankan para lelaki memawa semuanya kemobil tahanan yang telah disediakan. "Kita akan membawa kemarkas besar polisi untu dimintai keetangan karena ternyara Diandra adalah salah satu dicari negara sebagai bandar penualan dan perdagangan anak. " Ya alah sayang sekali orang seperti itu memiliki harta tapi malah dari hasil haram!!". Ucap Maya mengelus dadanya karena tidak menyangka. "a begitulah kalau orang itu sangat tamak dan serakah Maya. ucap Naaya melihat sahabatnya itu. "Akhirnya kita berkumpul lagi dalam satu misi padahal kita semua sudah tua!!". Manusia to do point ini memang bisa menghancurkan dan menghidupkan suasana. "Hahaha..kamu memang tak beruba Raisa dari dulu selalu seperti itu!!. Ucap Raya menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu. "Tai benar, entah
"Kamu harus memenuhi janjimu dulu untuk menikahi dan bersamaku !!". Hana membuka percakapan setelah kami masuk ke kantorku. " Aku tidak bisa Hana aku sudah menikah!!, dan sekarang istriku baru melahirkan!!".. Ucapku frustasi Mengacak rambutku dengan kesal. "Aku tak peduli kamu sudah menikah dan punya anak!!, aku menagih janji yang kamu ucapkan kepadaku waktu itu!!". Ucapnya dengan jengkel dan memaksa. "Tapi kamu lah yang meninggalkanku Hana, bukan aku tak menepati janji!!. Ucapku dengan tajam. "Aku pergi karena ibumu mengusir ku, dia tidak mau aku dekat dengan mu tidak selevel katanya!!". Ucap Hana dengan berteriak. " Ibuku tak seperti itu!!". Hardikku dengan berang dan mata melotot "Aku tidak berbohong, itu kenyataannya!!". Ucap Hana menatapku tajam. " Aku mengenal ibuku dengan sangat baik Hana, , walau dia tidak menyukaimu tidak mungkin dia akan menghina mu seperti itu". Ucapku tajam seakan memakannya Kami berdua saling melempar tatapan tajam dan menusuk karena a
"Kamu akan menikahinya??". Tanya ayahku dengan wajah merah tanda dia sangat marah. " Iya ayah, aku harus bertanggung jawab jika memang itu adalah anakku!!". Ucapku dengan takut dan gemetaran. "Terus apa yang akan kamu lakukan, bagaimana dengan Khumairah??". Ucap bundaku dengan penuh air mata. Aku menghela nafas berat inilah sejak tadi yang menjadi beban pikiranku, bagaimana aku menjelaskan kepada Khumairah masalah ini. ini akan menjadi guncangan hebat untuknya apalagi dia baru melahirkan tapi aku juga tidak bisa membiarkan anakku yang lain. Aku tidak mungkin membiarkan anakku tidak memiliki identitas maka dengan menikahi ibunya dia akan mendapatkan identitas resmi atas nama kami dan dia bisa mendapat kan kartu keluarga. Aku sudah membuatnya menderita dengan hadir tanpaku, aku sudah menyaksikan bagaimana menderitanya istriku saat melahirkan kedua buah hati kami dan bagaimana dengan Hana yang melahirkan dan membesarkannya seorang diri. aku meneteskan air mata membayangkan
Perasaanku betu-betul kacau saat ini bagaimana bisa aku melakukan hal memalukan itu dulu. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Benar kata orang tuaku mereka mendidik dengan sangat baik agar kelak aku dewasa menjadi lelaki yang bermartabat dan bertanggungjawab tapi aku melakukan hal yang yang tak bisa mereka maafkan. Tadinya aku berpikir dengan kembalinya Hana akan membuat hidupku kembali berwarna karena kami memang saling mencintai sebelum dia pergi tapi ternyata ibukulah dalang dari semua ini. Aku rasa wajar jika bundaku melakukannya mungkin dia khawatir kepadaku karena Hana tak sebaik yang selalu kukatakan. saat memandang foto dan video yang diberikan bunda sungguh aku tak tau harus berkata seperti apa. Perasaan cinta yang besar kepada Hana tiba-tiba saja redup dengan sendiri nya, walau aku bukan lelaki suci dan baik tapi aku tak mau memiliki istri yang suka dipegang oleh berbagai jenis lelaki seperti yang dilakukan Hana. Jika anak itu bukan anakku aku punya alasan yang k
"Dek!!".Jangan bicara seperti itu!!". Aku menegurnya dengan lembut agar bisa meredam emosi Khumairah tapi tidak mempan. " Itu benar!!, mungkin ayah dan bunda sudah menjelaskan dengan kakak bagaimana status anak diluar nikah, dan itu dibenarkan dalam alquran dan hadist jadi apa yang salah dengan itu!!". Ucap Hana menaikkan sebelah alisnya dan melipat kedua tangannya didada seolah menantang Hana. "Sialan kau mengatai anakku!!. Hana berteriak marah mendekati Khumairah dengan tajam. Hana bersiap untuk menampar Khumairah tapi langsung ditangkap baik oleh Khumairah. "Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu itu!!". Khumairah menghempaskan tangan Hana dengan keras sehingga Hana terjatuh kebelakang. Aku terpaku melihat apa yang terjadi, kenapa Khumairah berubah drastis seperti ini. Tak seperti biasanya yang sangat lemah lembut dan sopan bertutur kata sekarang dia bahkan sangat kasar dan arogan. " Kau!!". Hana menunjuk Khumairah dengan penuh amarah dan mengepalkan tangannya de