Mendengar kata khumairah, Radit mengalihkan pandangannya kepada lelaki yang masih meringis kesakitan, dia sudah menebak jika lelaki ini kena pukul dari Khumairah. Dia tidak lupa jika seorang Khumairah yang ahli boxing dan bela diri dan jangan lupa dia juga mahir dalam karate. Tubuh dan wajahnya sangat perempuan sekali tapi jika dia menggunakan keahliannya itu bahkan sang kakak yang notabenya seorang tentara pun kalah jika bertarung dengan Khumairah. "Bawah dia ke kantor dan tahan dia karena sudah berani memukul anak dibawah umur dan membuat keonaran dirumah orang!! ". Perintahnya kepada anak buahnya itu. Anak buahnya langsung memborgol adik tiri Reno walau selalu memberontak. " Jangan bawah putra saya!! ". Jangan kurang ajar kalian!! ". Murka Pak Arfan tak terima putranya dibawah polisi. " lebih baik anda pergi jika tak mau menyusul putra anda masuk penjara karena membuat keonaran dirumah orang!! ". Khumairah melirik sinis ayah Reno tersebut." Reno lepaskan saudaramu itu, dia ad
Melihat keakraban dan rasa kasih sayang diantara ketiganya khumairah menikmati pemandangan dihadapannya dengan senyum mengambang. "Kalian tidak marah dan takut sama Ummi dan om Reno?? Tanya khumairah berhasil menghentikan candaan keduanya. " Tidak Ummi kami tentu saja tidak marah, hanya kaget dan tidak menyangka saja; Iyakan dek?? ". Arha mengalihkan pandangannya kepada kedua adiknya. " Iya Ummi yang dikatakan kakak itu benar, lagian kalian melakukannya untuk melindungi kami dan om Reno melindungi ibunya. Ucap Afif dengan tersenyum. "Terima kasih ya sayangnya Ummi atas pengertiannya. Khumairah beralih memeluk ketiganya dengan sayang. " Sama-sama Ummi!! ". Kompak ketiganya. Mereka berempat tidak menyadari jika percakapan mereka didengar oleh Shafiyah dan juga Reno. Mereka berdua merasa senang dan kagum dengan cara mendidik Khumairah kepada ketiga anaknya. Mereka harus banyak belajar dari cara parenting yang ditetapkan oleh Khumairah kepada ketiganya. " Ekhm.. ekhm.
Keesokan harinya Arman Semangat beserta sang bunda datang ke kediaman ibu Khumairah untuk melihat keadaan ketiga anaknya. Sekaligus menyampaikan maksudnya kembali meminang Khumairah berkat pencerahan dari sang ibu. Setelah Arman melakukan sholat itikhoroh dia memantapkan hatinya untuk meminang Khumairah menjadi belahan jiwanya dan kali ini untuk selama hidupnya. Dia susah berjanji dalam hatinya akan mencintai dan menjaga Khumairah dengan baik sampai maut memisahkan mereka kelak. "Apakah Khumairah akan menerima lamaran ku bu ditengah kesedihan hatinya saat ini. Apakah ini tidak terlalu buru-buru". Arman memberitahukan bundanya tentang kegelisahan hati yang dia alami sejak semalam. " Sepertinya jangan sekarang nak, takutnya nanti kamu ditolak karena salah suasana dan salah tempat!! ". Bu Aminah mengemukakan pendapatnya kepada sang anak. " Baiklah bu jika seperti itu, aku akan bersabar dan menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan niatku meminangny
Saking asyiknya mereka mengobrol sampai mereka tidak sadar jika khumairah sudah di dekat mereka membawa cemilan dan minuman. "kelihatannya kalian asyik sekali sampai tidak sadar ada ummi disni!! ". Khumairah berucap dan mengagetkan mereka " Astaghfirullah.. Ucap mereka serempak "Hahahaha".. Kaget ya?? ". Khumairah tertawa kencang melihat ekspresi mereka. " Ist ummi bikin kaget aja, bikin jantungan tahu!! ". Sungut Arha memegang dadanya yang kaget. " Ya Allah nak, bunda kaget ini!! ". Ucap Bu Aminah mengusap dadanya. " Maaf ya buat kaget kalian saking asyiknya sampai tidak sadar sejak tadi aku menyodorkan minuman tapi tak ada respon!! ". Khumairah masih tertawa kecil dan juga mengelus kepala anak-anaknya dengan sayang. " Tidak apa Ummi kami hanya terkejut saja!! ". Afif si pendiam menyerukan kekagetannya. Mendengar tawa khumairah yang selama ini dia rindukan hati Arman langsung berdesir hebat tak bisa ia jelaskan dengan kata-kata.. Dia seakan jatuh cinta kepada per
Mendengar ucapan khumairah, Arman menunduk seakan tersisihkan. Hidup dipenjara hampir 10 tahun membuatnya tak begitu mengenali bakat dan minat anak-anaknya, Apalagi dengan sifat mereka. Melihat putranya Bu Aminah seakan tahu bahwa Arman merasa kurang nyaman. "Bagaimana dengan yang lainnya nak, bunda tahu tapi jika kamu menikah akan lebih baiknya kamu fokus mengurus keluarga kecil kalian!! ". Bu Aminah memandang mantan menantunya itu dengan rasa sayang. " Aku akan mengelolanya dari jauh bunda, aku akan pergi ketika suamiku pergi kerja dan pulang sebelum dia pulang. Aku bukan tak mau full dirumah tapi bunda pasti tahu jika tanggung jawab itu berarti sekali untukku!! ". Khumairah berterus terang dengan keadaannya yang mungkin akan ada diluar rumah. " Kewajiban sesungguhnya seorang perempuan yaitu mengurus anak dan suaminya saja. Masalah perkara pembersihan rumah dan lainnya itu bukan sepenuhnya tugas istri. Hanya memang sebaiknya dilakukan tapi bukan mutlak dan wajib!! ". Khu
Setelah mendapatkan handphonenya Khumairah bergegas menelpon Raya untuk mengetahui semuanya. Beberapa kali Khumairah mencoba menghubungi sahabatnya itu tapi belum mendapatkan jawaban dan kali ini barulah Raya mengangkatnya Tutt.. tut.. tut.. Assalamualaikum Khumairah!! ". Ada apa tumben sekali kamu menelpon lebih dari 5 kali panggilan?? ". Raya bertanya dengan to do point takut terjadi apa-apa. Khumairah meloudspeker handphone nya dan menyimpannya diatas meja kemudian bertanya. " Aku ingin tahu, benarkah yang dibilang Arman kalau Kak Hana itu perempuan mandul?? ". Khumairah bertanya langsung kepada intinya. Terdengar helaan nafas berat dan panjang dari seberang membuat khumairah dan orang yang berada didalam ruangan menjadi takut. " Itu benar dan Arha memang bukan anak Kandung Hana tapi anak kandung orang lain sedangkan ayah biologisnya adalah Arman mantan suami kamu itu!! ". Raya menjawab dengan sekali tarikan nafas walau terasa bergetar. " Apa!! ". Jadi dimana ibu k
Setelah berpamitan Arman dan Bundanya pun pulang tapi saat keluar dari rumah mereka berpapasan dengan Khumairah tapi Khumairah berjalan terus tanpa memandang mereka. Ini kali pertama bunda Arman diperlakukan seperti ini oleh Khumairah semarah apapun dia tak pernah dia dapati sikap yang acuh dan wajah tak bersahabat seperti ini. "Khumairah kami pulang dulu!! ". Arman langsung mengiterpensi Khumairah jika dia dan ibunya ada dihadapannya. " Ya Hati-hati!! ". Khumairah menghentikan langka tanpa berbalik kemudian menjawab sambil berjalan meninggalkan mereka yang terpaku dengan sikap dingin khumairah. " Ya Allah nak!! ". Bu Arman sampai meneteskan air mata nya merasa sakit diperlakukan dingin dan cuek oleh khumairah. "" Tidak apa bunda, mungkin khumairah masih marah dengan perkataan kita tadi. Nanti kita kesini lagi sekalian minta maaf kepada nya dan juga Arha!! ". Arman berusaha membesarkan hati bundanya walau dia sendiri ragu. Bahkan dia sangat was-was karena kejadian ini Kh
Setelah mengatakan hal itu Khumairah berlalu dari hadapan keduanya yang mematung dengan kepala menunduk. Terutama Bu Aminah yang sangat menyesal akan tindakannya. Setelah terdiam cukup lama akhirnya Arman seakan tersadar. "Khumairah jangan seperti ini tolong biarkan kami mengantar kalian!! ". Arman masih bersikeras untuk mengantarkan mereka pulang. " Tidak perlu Karena kalian hanya menyakiti anak ku dengan kalimat kasar dan penuh bentakan!! ". ucap Khumairah berlalu dari hadapan mereka. Khumairah tidak memperdulikan bagaimana tanggapan orang-orang apalagi sangat banyak orang yang menyaksikan perdebatan mereka. " Jangan keterlaluan kamu Khumairah!!, Arha itu anakku bukan anakmu jadi tidak usah sok mengaturnya!! ". Arman murka mendengar ucapan khumairah yang menurutnya berlebihan seakan dia dan ibunya tidak perduli dan jahat kepada Arhat padahal dia adalah ayah kandungnya. Dia sungguh tak bisa menerimanya "Jangan mentang-mentang kamu membantu keluargaku dalam bisnis dan mem