Setelah mengatakan hal itu Khumairah berlalu dari hadapan keduanya yang mematung dengan kepala menunduk. Terutama Bu Aminah yang sangat menyesal akan tindakannya. Setelah terdiam cukup lama akhirnya Arman seakan tersadar. "Khumairah jangan seperti ini tolong biarkan kami mengantar kalian!! ". Arman masih bersikeras untuk mengantarkan mereka pulang. " Tidak perlu Karena kalian hanya menyakiti anak ku dengan kalimat kasar dan penuh bentakan!! ". ucap Khumairah berlalu dari hadapan mereka. Khumairah tidak memperdulikan bagaimana tanggapan orang-orang apalagi sangat banyak orang yang menyaksikan perdebatan mereka. " Jangan keterlaluan kamu Khumairah!!, Arha itu anakku bukan anakmu jadi tidak usah sok mengaturnya!! ". Arman murka mendengar ucapan khumairah yang menurutnya berlebihan seakan dia dan ibunya tidak perduli dan jahat kepada Arhat padahal dia adalah ayah kandungnya. Dia sungguh tak bisa menerimanya "Jangan mentang-mentang kamu membantu keluargaku dalam bisnis dan mem
Ketika sampai dirumah tangisan Khumairah pecah seketika. Dia sangat terluka dengan ucapan Arman yang mengatakan dia bukanlah ibu dari Arha, Sungguh dia menyayangi anak itu dengan sepenuh hatinya. Sikembar yang melihat Umminya menangis langsung memeluknya memberikan semangat karena mereka tidak tahu harus melakukan apa. Drt.. drt.. drt.. suara seringan telpon menghentikan tangisan Khumairah. Dia mengatur nafasnya takut suaranya kedengaran habis menangis " hallo Assalamualaikum!!.. Khumairah mengucapkan salam sebisa mungkin mengatur suaranya. "Waalaikumsalam bu khumairah!!, bisakah ibu kerumah sakit sekarang!!, anak anda sedang kritis dan kejang-kejang!! ". Ucap perawat dari seberang telpon. " Siapa yang kalian maksud!! ". Khumairah bertanya-tanya siapa gerangan itu. " Arha bu, anak ibu sekarang sedang kritis dan membutuhkan darah sedangkan stock darah menipis. Anak anda kehabisan darah!! ". Panik suster di seberang. " Tunggu saya dan siapkan ruang operasi khusus untuk
Saat tiba di ruangannya khumairah melihat kedua anaknya tertidur karena memang sudah masuk jam malam. Khumairah bisa melihat bekas makan mereka ditempat sampah dan melihat ada nasi bungkus, mungkin anak-anak membeli untuknya. Khumairah mengganti pakaiannya kemudian memakan makanan yang disimpan oleh anak-anak karena memang dia sangat lapar. "nggh.. Ummi sudah selesai?? ". Afif yang terbangun pun bertanya dengan muka mengantuknya. " Sudah nak, kamu tidur lagi ya, ini masih malam!! ". Khumairah berpindah ke samping anaknya mengelus kepala anak lelakinya itu dengan penuh kelembutan. " Bagaimana keadaan kakak ummi?? ". "Nanti aja aku tidurnya!! ". Afif menyandarkan kepalanya kepada umumnya itu karena memang mengantuk tapi enggan untuk tidur. " Operasinya sudah selesai nak insya allah jika secepatnya kakak sadar!! ". Khumairah mengelus kepala Afif sambil menjelaskan keadaan kakaknya. " Alhamdulillah ummi, Aku takut terjadi apa-apa sama kakak!! ". Ucap Afif memejamkan ma
Terlintas Pikiran buruk bagi Shafiyah memperhatikan ekspresi kakaknya saat dia menyebutkan tentang lamaran itu. "Kenapa kak?? ". Tanya Shafiyah seakan tahu ada yang tak beres yang terjadi. " Kakak menolak lamaran Arman dek!!". Ucap Khumairah dengan enteng. "Lo kenapa kak??, bukannya kakak ingin memberinya kesempatan?? ". Tanya Shafiyah yang bingung dengan perkataan kakaknya itu. " Ya kakak menolaknya karena dia tak berubah Shafiyah!!, Dia tetap saja egois dan tidak mau salah!! ". Ucap Khumairah menghela nafas. " Kok kakak bisa tahu hal itu?? ". Tanyanya penasaran. " Kamu lihat Arha kan?? Tanya Khumairah. Shafiyah mengangguk dengan cepat. "Itu karena dia sudah mengetahui jati dirinya yang ternyata bukan anak Kak Hana!! ". Khumairah mulai menjelaskan duduk perkara kepada adiknya. " Ya Allah itu serius kak?? ". Shafiyah menutup mulutnya terkejut dengan berita yang dia dengar. " Ya itu benar!!, Arha hanya anak Arman bukan anak kak Hana!!, Ibu Arha sudah mening
POV Khumairah Tadinya aku ingin memberikan kesempatan untuk kak Arman untuk kembali membina rumah tangga karena aku berpikir setelah dia keluar dari penjara perilakunya yang tempramen dan main tangan itu sudah berubah tapi nyatanya tetap saja sama. Dia tidak bisa mengontrol emosi dan tangannya ketika marah. Kejadian Arha ini memberikanku pelajaran paling berharga. Aku juga menyadari lebih baik kami berjalan masing-masing tapi tetap memberikan sosok figur seorang ayah dan ibu kepada anak-anak dibandingkan bersatu tapi hanya luka diberikan kepada mereka. POV off Setelah pertemuannya dengan ayahnya mood Afif sangat buruk. dia berjalan kembali memasuki ruangan ibunya dengan wajah yang sangat merah. "Kamu kenapa nak?? ". Masuk tidak memberi salam!! ". khumairah bertanya kepada anak lelakinya yang Afif datang menunjukkan wajah yang tak enak. " Tidak apa ummi!!, hanya tapi ada yang membuat aku jengkel!!". Khumairah mengangguk kemudian mendekati
Setelah kedua suster itu pergi khumairah memandang anaknya dnegan penuh sayang sedangkan Arha sejak tadi menahan tangis melihat umminya pun akhirnya menumpahkan tangisannya. Melihat putrinya menangis khumairah kemudian memeluknya dengan sayang tanpa berkata apapun "Jangan tinggalin Arha ummi, Arha mohon!! ". Heliks.. hiks.. Tangis gadis cantik itu sambil memeluk ibunya. " Maafkan ummi nak!!, Maafkan ummi!!". Khumairah juga ikut menangis menyaksikan betapa hancurnya hati anaknya atas tindakannya tempo hari meninggalkannya karena dia merasa tersinggung pada Arman dan ibunya. "Arha mohon ummi jangan buang Arha karena Arha bukan anak ummi!! ". Arha menangis semakin menjadi mengingat bagaimana dia ditinggalkan oleh khumairah dan kedua adiknya. " Iya sayang maafin ummi!!, maafin ummi!!, Ummi tidak akan melakukannya lagi!!, ummi sangat sayang padamu nak!!". Khumairah membalas pelukan anaknya dengan erat agar Arha tahu dirinya begitu menyayangi gadis cantik ini. "Aku tak mau s
"Apa maksudmu khumairah?? ". Arman seolah kehilangan tenaganya. " Kamu tidak tahu bukan jika wanita sialan itu sering menganiaya dan mengancam Serta membentak Arha sejak kecil!! ". Mata yang tadinya penuh kilatan amarah kini berubah berkaca-kaca. " Dia anak yang ceria diluar, tapi penuh luka didalamnya. Dia tertutup menutupi lukanya sendiri dan denganku dan kedua adiknya lah dia terbuka!!". "Bahkan kalian yang notabene nya keluarga kandung tidak tahu bukan??". Ucapan sinis dan penuh kesakitan khumairah utarakan karena tak bisa membendungnya " Itu.. Mereka berdua tergagap tidak bisa menjawab khumairah. "Butuh 10 tahun aku menyembuhkan luka trauma akibat pukulan dan bentakan keras yang dia terima sejak kecil!!". "Butuh 10 tahun aku menghapus segala memori kelam yang wanita itu tanamkan pada anak itu dan sekarang dia sudah sembuh tapi dengan kurang ajarnya kalian membangkitkan kenangan buruknya dimasa lalu sampai menyebabkan dia kritis!! ". Mendengar ucapan Khumairah seak
Arman duduk termenung dengan tatapan kosong, dia sungguh merasa ayah yang paling tidak bertanggungjawab. Dia tidak pernah tahu apa yang dialami anaknya sampai trauma kepanjangan seperti itu tapi saat dia bebas dan memiliki waktu bersama dia malah membuat luka lama kembali hadir. Hal yang sama dirasakan oleh ibunda Arman, Dia seakan tertampar kenyataan cucu selama ini dia asuh dan pelihara menyimpan luka dan trauma besar tanpa dia tahu. Dia teringat bagaimana dia membentak dan memarahi Arha dengan teriakan keras. Flashback on. "mama, mama jagan tinggalkan Arha, arha tidak mau sendirian disini!!". Ucap Arha begitu Arha sadar dari koma berkepanjangannya. " Tidak usah mencari wanita tidak tahu malu itu, dia itu manusia ular tidak pantas menjadi ibumu dan bagian dari keluarga kita!! ". Hardiknya dengan jengkel. Arha meringsut menjauh dan menunduk ketakutan tapi dirinya sendiri seakan tak perduli baginya yang penting Arha tenang dan tidak berisik. Setelah beberpa minggu m