Mendengar ucapan khumairah, Arman menunduk seakan tersisihkan. Hidup dipenjara hampir 10 tahun membuatnya tak begitu mengenali bakat dan minat anak-anaknya, Apalagi dengan sifat mereka. Melihat putranya Bu Aminah seakan tahu bahwa Arman merasa kurang nyaman. "Bagaimana dengan yang lainnya nak, bunda tahu tapi jika kamu menikah akan lebih baiknya kamu fokus mengurus keluarga kecil kalian!! ". Bu Aminah memandang mantan menantunya itu dengan rasa sayang. " Aku akan mengelolanya dari jauh bunda, aku akan pergi ketika suamiku pergi kerja dan pulang sebelum dia pulang. Aku bukan tak mau full dirumah tapi bunda pasti tahu jika tanggung jawab itu berarti sekali untukku!! ". Khumairah berterus terang dengan keadaannya yang mungkin akan ada diluar rumah. " Kewajiban sesungguhnya seorang perempuan yaitu mengurus anak dan suaminya saja. Masalah perkara pembersihan rumah dan lainnya itu bukan sepenuhnya tugas istri. Hanya memang sebaiknya dilakukan tapi bukan mutlak dan wajib!! ". Khu
Setelah mendapatkan handphonenya Khumairah bergegas menelpon Raya untuk mengetahui semuanya. Beberapa kali Khumairah mencoba menghubungi sahabatnya itu tapi belum mendapatkan jawaban dan kali ini barulah Raya mengangkatnya Tutt.. tut.. tut.. Assalamualaikum Khumairah!! ". Ada apa tumben sekali kamu menelpon lebih dari 5 kali panggilan?? ". Raya bertanya dengan to do point takut terjadi apa-apa. Khumairah meloudspeker handphone nya dan menyimpannya diatas meja kemudian bertanya. " Aku ingin tahu, benarkah yang dibilang Arman kalau Kak Hana itu perempuan mandul?? ". Khumairah bertanya langsung kepada intinya. Terdengar helaan nafas berat dan panjang dari seberang membuat khumairah dan orang yang berada didalam ruangan menjadi takut. " Itu benar dan Arha memang bukan anak Kandung Hana tapi anak kandung orang lain sedangkan ayah biologisnya adalah Arman mantan suami kamu itu!! ". Raya menjawab dengan sekali tarikan nafas walau terasa bergetar. " Apa!! ". Jadi dimana ibu k
Setelah berpamitan Arman dan Bundanya pun pulang tapi saat keluar dari rumah mereka berpapasan dengan Khumairah tapi Khumairah berjalan terus tanpa memandang mereka. Ini kali pertama bunda Arman diperlakukan seperti ini oleh Khumairah semarah apapun dia tak pernah dia dapati sikap yang acuh dan wajah tak bersahabat seperti ini. "Khumairah kami pulang dulu!! ". Arman langsung mengiterpensi Khumairah jika dia dan ibunya ada dihadapannya. " Ya Hati-hati!! ". Khumairah menghentikan langka tanpa berbalik kemudian menjawab sambil berjalan meninggalkan mereka yang terpaku dengan sikap dingin khumairah. " Ya Allah nak!! ". Bu Arman sampai meneteskan air mata nya merasa sakit diperlakukan dingin dan cuek oleh khumairah. "" Tidak apa bunda, mungkin khumairah masih marah dengan perkataan kita tadi. Nanti kita kesini lagi sekalian minta maaf kepada nya dan juga Arha!! ". Arman berusaha membesarkan hati bundanya walau dia sendiri ragu. Bahkan dia sangat was-was karena kejadian ini Kh
Setelah mengatakan hal itu Khumairah berlalu dari hadapan keduanya yang mematung dengan kepala menunduk. Terutama Bu Aminah yang sangat menyesal akan tindakannya. Setelah terdiam cukup lama akhirnya Arman seakan tersadar. "Khumairah jangan seperti ini tolong biarkan kami mengantar kalian!! ". Arman masih bersikeras untuk mengantarkan mereka pulang. " Tidak perlu Karena kalian hanya menyakiti anak ku dengan kalimat kasar dan penuh bentakan!! ". ucap Khumairah berlalu dari hadapan mereka. Khumairah tidak memperdulikan bagaimana tanggapan orang-orang apalagi sangat banyak orang yang menyaksikan perdebatan mereka. " Jangan keterlaluan kamu Khumairah!!, Arha itu anakku bukan anakmu jadi tidak usah sok mengaturnya!! ". Arman murka mendengar ucapan khumairah yang menurutnya berlebihan seakan dia dan ibunya tidak perduli dan jahat kepada Arhat padahal dia adalah ayah kandungnya. Dia sungguh tak bisa menerimanya "Jangan mentang-mentang kamu membantu keluargaku dalam bisnis dan mem
Ketika sampai dirumah tangisan Khumairah pecah seketika. Dia sangat terluka dengan ucapan Arman yang mengatakan dia bukanlah ibu dari Arha, Sungguh dia menyayangi anak itu dengan sepenuh hatinya. Sikembar yang melihat Umminya menangis langsung memeluknya memberikan semangat karena mereka tidak tahu harus melakukan apa. Drt.. drt.. drt.. suara seringan telpon menghentikan tangisan Khumairah. Dia mengatur nafasnya takut suaranya kedengaran habis menangis " hallo Assalamualaikum!!.. Khumairah mengucapkan salam sebisa mungkin mengatur suaranya. "Waalaikumsalam bu khumairah!!, bisakah ibu kerumah sakit sekarang!!, anak anda sedang kritis dan kejang-kejang!! ". Ucap perawat dari seberang telpon. " Siapa yang kalian maksud!! ". Khumairah bertanya-tanya siapa gerangan itu. " Arha bu, anak ibu sekarang sedang kritis dan membutuhkan darah sedangkan stock darah menipis. Anak anda kehabisan darah!! ". Panik suster di seberang. " Tunggu saya dan siapkan ruang operasi khusus untuk
Saat tiba di ruangannya khumairah melihat kedua anaknya tertidur karena memang sudah masuk jam malam. Khumairah bisa melihat bekas makan mereka ditempat sampah dan melihat ada nasi bungkus, mungkin anak-anak membeli untuknya. Khumairah mengganti pakaiannya kemudian memakan makanan yang disimpan oleh anak-anak karena memang dia sangat lapar. "nggh.. Ummi sudah selesai?? ". Afif yang terbangun pun bertanya dengan muka mengantuknya. " Sudah nak, kamu tidur lagi ya, ini masih malam!! ". Khumairah berpindah ke samping anaknya mengelus kepala anak lelakinya itu dengan penuh kelembutan. " Bagaimana keadaan kakak ummi?? ". "Nanti aja aku tidurnya!! ". Afif menyandarkan kepalanya kepada umumnya itu karena memang mengantuk tapi enggan untuk tidur. " Operasinya sudah selesai nak insya allah jika secepatnya kakak sadar!! ". Khumairah mengelus kepala Afif sambil menjelaskan keadaan kakaknya. " Alhamdulillah ummi, Aku takut terjadi apa-apa sama kakak!! ". Ucap Afif memejamkan ma
Terlintas Pikiran buruk bagi Shafiyah memperhatikan ekspresi kakaknya saat dia menyebutkan tentang lamaran itu. "Kenapa kak?? ". Tanya Shafiyah seakan tahu ada yang tak beres yang terjadi. " Kakak menolak lamaran Arman dek!!". Ucap Khumairah dengan enteng. "Lo kenapa kak??, bukannya kakak ingin memberinya kesempatan?? ". Tanya Shafiyah yang bingung dengan perkataan kakaknya itu. " Ya kakak menolaknya karena dia tak berubah Shafiyah!!, Dia tetap saja egois dan tidak mau salah!! ". Ucap Khumairah menghela nafas. " Kok kakak bisa tahu hal itu?? ". Tanyanya penasaran. " Kamu lihat Arha kan?? Tanya Khumairah. Shafiyah mengangguk dengan cepat. "Itu karena dia sudah mengetahui jati dirinya yang ternyata bukan anak Kak Hana!! ". Khumairah mulai menjelaskan duduk perkara kepada adiknya. " Ya Allah itu serius kak?? ". Shafiyah menutup mulutnya terkejut dengan berita yang dia dengar. " Ya itu benar!!, Arha hanya anak Arman bukan anak kak Hana!!, Ibu Arha sudah mening
POV Khumairah Tadinya aku ingin memberikan kesempatan untuk kak Arman untuk kembali membina rumah tangga karena aku berpikir setelah dia keluar dari penjara perilakunya yang tempramen dan main tangan itu sudah berubah tapi nyatanya tetap saja sama. Dia tidak bisa mengontrol emosi dan tangannya ketika marah. Kejadian Arha ini memberikanku pelajaran paling berharga. Aku juga menyadari lebih baik kami berjalan masing-masing tapi tetap memberikan sosok figur seorang ayah dan ibu kepada anak-anak dibandingkan bersatu tapi hanya luka diberikan kepada mereka. POV off Setelah pertemuannya dengan ayahnya mood Afif sangat buruk. dia berjalan kembali memasuki ruangan ibunya dengan wajah yang sangat merah. "Kamu kenapa nak?? ". Masuk tidak memberi salam!! ". khumairah bertanya kepada anak lelakinya yang Afif datang menunjukkan wajah yang tak enak. " Tidak apa ummi!!, hanya tapi ada yang membuat aku jengkel!!". Khumairah mengangguk kemudian mendekati