Share

BAB 5

Aku termenung didalam mobil memikirkan semua ini, segala perubahan kedua orangtuaku membuatku sungguh khawatir apalagi sekarang Khumairah juga. Andai Hana tidak datang mengacaukan segalanya mungkin aku bisa menjelaskan dengan baik kepada Khumairah tapi sekarang malah jadi runyam seperti ini.

Khumairah sungguh menjaga nama ku karena saat dia menghubungi dokter dia mengatakan aku kerabatnya bukan suaminya. Dia tidak mengatakannya.

karena tak mau aku malu sebab ini adalah perbuatan yang memalukan, dia bahkan tak menceritakan apapun kepada temannya bisa ku lihat dari rasa penasaran dokter tadi. Dokter itu tidak banyak bertanya.

Aku bersyukur karena Khumairah tak menceritakan Aib ku kepada orang lain disaat aku menyakitinya seperti ini dia masih menjaga nama baikku dan nama baik orang tuaku.

Aku akan mempertahankan pernikahan ku dengannya tapi bagaimana dengan keinginan Khumairah tadi jika terbukti anak itu adalah anakku. astaga bagaimana ini..

Aku tak sadar jika mobil online telah membawaku sampai kedepan rumah, barulah aku sadar karena mendapat panggilan dari pak sopir.

"ini uangnya pak maaf tadi saya melamun!!". Ucapku Ramah.

" Tidak apa pak, jika bapak ada masalah lebih baik lebih mendekatkan diri kepada Allah agar masalah bisa kelar dengan baik". Nasehat sopir kepadaku.

"Iya pak, terima kasih!!". Ucapku turun dari mobil.

Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam rumah yang ternyata sedang makan malam. Sambil mengucapkan salam tapi tak ada jawaban, aku melihat kedua orang tuaku makan bersama dengan Khumairah dengan bahagia tapi begitu melihatku mereka semua mengubah ekspresi mereka.

Khumairah yang biasanya menyambut ku dengan senyuman hangat dan pelayanan baik sekarang hanya diam sambil tetap menikmati makan malamnya tanpa menghiraukan kedatangan ku, jika boleh aku merasa ada yang hilang dia bersikap seperti itu.

Aku mendekat ingin bergabung dengan mereka, aku menarik kursi disamping istriku dan dia langsung bangun mengambilkan aku piring karena dia pasti tau kalau aku akan makan bersama karena memang kebiasaan kami.

Khumairah mengambilkan makanan untukku tanpa suara setelah itu melanjutkan makannya sedangkan kedua orang tuaku tidak melirik ku sama sekali. sungguh sakit sekali rasanya diperlakukan seperti ini.

Ya Allah inikah balasan dari Dosa yang kulakukan sebelumnya. Aku menatap mereka semua dengan mata berkaca-kaca. Makanan enak didepan terasa hambar.

Khumairah meninggalkan meja makan sambil membawa piring yang dia gunakan untuk makan dan mencucinya. kemudian berlalu tanpa berucap apapun.

Aku memperhatikan kedua orangtua ku yang sejak tadi diam dan tak menganggap keberadaanku, seperti halnya Khumairah, bunda dan ayah langsung membawa bekas makan mereka dan mencucinya kemudian berlalu meninggalkan aku sendirian dengan penuh penyesalan.

"Habiskan makananmu!!". ayah tunggu di ruang keluarga setelah ini". Ucap ayahku saat berada disampingku.

" Aku hanya mengangguk dan mempercepat makanku setelah selesai aku membereskan bekas makan dan meja kemudian menyusul kedua orang tuaku.

"Bagaimana tes DNA nya??". Tanya ayahku tanpa basa basi ketika aku duduk di hadapannya.

" Sudah dilakukan ayah, besok jam 10 pagi kami disuruh kesana untuk mengambil hasilnya". Ucapku kepada ayahku, memandang beliau dengan sendu.

"Kami akan ikut kerumah sakit memastikan hasilnya!!". Bundaku menyahut.

"Kalian yakin mau ikut??".Tanyaku memastikan.

" Tentu saja kami harus memastikan kebenarannya, kami tak mau kehilangan Khumairah sebagai menantu kami!!". Ucap Bundaku ketus.

"Bunda jangan seperti itu!!".Tegurku dengan lembut tapi bundaku malah mendengus mendengar teguran ku.

" Bunda hanya tidak mau kehilangan menantu kesayangan bunda, bodoh amat sama perempuan itu!!". Bundaku lebih sewot lagi dan berkacak pinggang.

"Apa Khumairah akan ikut??".Tanyaku penasaran.

" Tentu saja tidak!!". Apa kau lupa jika dia memiliki bayi kembar yang harus diurus dan dia masih dalam keadaan nifas!!". bunda terus menjawab ku dengan penuh amarah dan nada ketu

"Bunda sudah, kita bicarakan perlahan!!" . Ayahku menenangkan emosi bunda yang meledak-ledak sejak tadi.

"Wajar jika bundamu marah seperti itu, Khumairah baru saja melahirkan dua anak sekaligus dan kamu menyaksikan sendiri bagaimana perjuangannya dirumah sakit karena kamu yang mendampingi". Ayahku menerawang bagaiman kami semua mendampingi Khumairah saat melahirkan.

" Kira-kira jika dibalik kepadamu apa kamu akan menerima dengan lapang dada semua yang terjadi??". Tanya Ayahku menatapku dengan mata berkaca-kaca. "Khumairah bukan malaikat walau dia orang yang paham agama tetap saja dia manusia biasa, tak seorang pun wanita ingin dimadu apalagi dijalan seperti ini". Ayah menunduk menahan tangisnya.

"Jika mungkin kamu berpoligami dengan syarat dan sesuai dengan agama tentu saja dia akan mempertimbangkannya. Tapi kamu malah berzina tidak ada yang bisa menerimanya!!".. Bundaku menjelaskan.

" Bunda aku tau aku salah!!". tapi bukan kah itu masa laluku dan sudah kuhapus. Jikka bunda tidak ikut campur dengan hubunganku dengan Hana ini semua tidak akan terjadi!!". Ucapku memandang bundaku dengan tajam.

"Jadi kamu menyalahkan bunda karena bunda menghina perempuan itu??". Tanya bunda dengan murka.

" Kau bisa melihat sikapnya tadi pada Khumairah, jelas-jelas Khumairah istri sah kenapa dia mengatakan hal yang memalukannya apalagi menyebut Khumairah perebut kekasih orang. Apa dia tidak tau kalau kalian menikah karena bunda lah yang merencanakannya!!".

"Dia juga menghina mu dan kami berdua. kamu Pikir bunda akan sudi punya menantu seperti itu??". Tanya bunda berang.

" Tapi bunda, aku harus tetap bertanggungjawab kepada anak itu kalau memang terbukti bahwa dia adalah anakku!!". Berusaha memberi pengertian

"Terserah padamu jika seperti itu keinginanmu tapi kamu harus siap kehilangan kedua orang tuamu dan istri serta anakmu!!".Ucap Bundaku lagi.

" Bunda jangan seperti itu!!". anak itu tidak bersalah yang salah kami sebagai orangtuanya jadi jangan membencinya jika benar dia anakku, anak itu juga cucu Bunda dan ayah!!". Ucapku dengan melas.

"Bunda akan menerimanya tapi bunda tidak akan menerima ibunya, bagi bunda Khumairah satu-satunya menantu dikeluarga ini".. Bundaku berucap tak ingin dibantah.

" Jika aku tidak menikahi ibunya bagaimana caranya dia mendapatkan identitas orangtua bunda!!". Ucapku melas merasa serba salah sekarang

"Terserah padamu bagaimana caranya yang penting mereka tidak mengganggu cucu dan menantuku!!".

" Dengan sifatnya yang seperti itu dia akan menggunakan anaknya untuk menggeser kedudukan cucu kembar bunda dan Khumairah!!".. Bundaku kembali emosi.

"Hana bukan orang seperti itu bunda!!". Belaku

Mendengar ucapanku yang membela wanita itu Bunda malah menamparku dengan keras.

Plak.. suara tamparan menggema..

" Jika dia memang mencintai mu dia akan memperjuangkan mu apalagi dulu dia tengah mengandung anakmu, bunda tidak akan mungkin tega melihatnya melahirkan sendiri tapi yang dia lakukan keterlaluan selain meninggalkan mu dia bahkan jalan kesana kemari dengan banyak laki-laki.

"Tidak akan ada orangtua yang menyayangi anaknya mau menerima perlakukan yang dia lakukan". Terang bunda sejak tadi tak berhenti emosi menunjukkan dengan berang.

" Tapi bunda maafkan aku aku tidak bisa menuruti keinginan bunda jika benar itu anakku. Ucapku menunduk memegang pipiku yang terasa perih karena tamparan bundaku.

"Kamu siap kehilangan kedua cucu bunda dan ayah karena Khumairah sudah membeli rumah untuk bersiap pergi dari sini karena dia sudah menelpon untuk membeli rumah dan seorang pengacara!!". Ayahku menjelaskan apa yang dia dengar dirumah.

" Apa maksud ayah berkata seperti itu?? Tanyaku penasaran dengan mata membola mendengar ucapannya.

"Ayah mendengar percakapan Khumairah tadi bersama dengan temannya, ayah pikir Khumairah seorang akhwat hanya memiliki sedikit teman tapi ternyata bahkan teman seorang pengacara juga. Ya dari ayah dengar dia juga memilikinya!!". Ayah mencoba menjelaskannya lagi.

" Itu tidak mungkin ayah, tidak mungkin Khumairah melakukan itu padaku!!". ucapku tak sadar meninggikan suaraku.

"Kamu bisa melihat perubahan sikapnya kepadamu dan tadi bukan???". Tidak perlu kami menjelaskan panjang kali lebar kau sudah mengerti maksudnya".

" Kau ingat apa yang dikatakan Khumairah tadi bukan, jadi kamu perlu bersiap diri dari sekarang dan keputusannya kita tunggu besok!!. Ayah dan bunda berlalu meninggalkanku seorang diri terdiam kaku dengan wajah pucat seperti mayat hidup.

Benarkah pernikahanku akan berakhir secepat ini!! ".

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status