Share

BAB 7

Aku memandang Khumairah berjalan menjahuiku setelah membanting gelas. Aku tak menyangka jika dia berubah menjadi sangat kasar dan penuh amarah seperti ini.

Aku hanya bisa memandang nanar bagaimana dia bersikap sekarang, tak ada lagi kelembutan apalagi sikap hangat yang ada hanya sikap ketus walau dia masih menjalankan kewajibannya sehari-hari.

Drt.. drt.. suara seringan telpon mengganggu lamunan Arman.

"Hallo Assalamualaikum??". " Maaf ini siapa ya???". Tanyaku penasaran.

Karena yang menelpon tertera nomor baru yang tidak kukenal.

" Waalaikumsalam, dengan pak Arman??". Tanya dari pihak seberang.

"Iya benar saya sendiri, maaf ini siapa ya pak ???". tanyaku dengan penasaran

" Kami dari pihak rumah sakit Ibnu Sina pak, kami ingin menyampaikan kalau hasilnya sudah bisa dicek sekarang. Bisaka anda datang mengambil hasil lab??". ucapan seberang membuatku tersentak

"Hasil lab??". loe bukannya hasilnya nanti ya pak??". Tanyaku kebingungan

" Benar pak kebetulan hasilnya keluar lebih cepat daris sebelumnya karena itu permintaan langsung dari dokter yang menangani anda kemaren". Bapak di seberang telpon menjelaskan.

"Baiklah pak, saya akan kesana sekarang!!". ucapku setelah menerima telpon dengan cemas

" Baik pak ditunggu!!", telpon dimatikan secara sepihak.

Aku menelpon kedua orang tuaku untuk mengabarkannya, mereka malah berprasangka tidak baik karena ini berbeda dari jadwal yang telah ditentukan pihak rumah sakit sebelumnya.

kami sudah janjian disana untuk bersama mengambilnya. aku juga sudah memberitahu Khumairah jika hasilnya keluar tapi tanggapannya membuatku pusing.

"Khumairah aku akan kerumah sakit karena hasil lab nya sudah keluar!!". Kataku begitu sampai dikamarnya mengabarkan apa yang baru saja kudengar.

" Iya silahkan saja setelah itu kita akan ke notaris". Ucap Khumairah tanpa melihatku sibuk dengan kedua anak kami.

"Tapi Khumairah tidak bisa ka itu ditunda dulu!!. Aku ingin memastikan segala hal??". mohon ku padanya.

" Tidak ada alasan bagiku, terima itu atau aku mundur dari pernikahan ini??". Menatapku tajam

"Baiklah".. pasrah ku lelah berdebat dengannya.

Untuk saat ini aku tak mau memperkeruh suasana maka sebisa mungkin kami tak bertengkar apalagi kondisi nya seperti. aku sangat berharap dukungan tapi yang aku dapat malah sikap dingin dan acuh.

" Baiklah kalau begitu aku pergi dulu ya jangan khawatir, Assalamu'alaikum". Aku mengucapkan salam sebelum keluar dari kamarnya berlalu pergi.

POV Khumairah

Sejak perempuan bernama Hana itu datang kerumah menjelaskan semuanya aku tak bisa bersikap manis seperti biasanya, jujur saja aku khawatir dengan ancamannya yang akan menyingkirkan aku dan kedua anakku itulah sebabnya aku menggunakan notaris sebelum kak Arman menikahi perempuan itu. Aku hanya mengamankan milik dan Hak anakku saja sebelum akhirnya kami nantinya berpisah. Aku sangat tau perempuan sepertinya sangat licik.

Flashback on

Tok.. Tok.. Suara ketukan terdengar dari depan.

Aku bergegas kedepan untuk menyambut tamu dengan pakaian lengkap tentu saja

"Maaf ya Mba cari siapa??". Tanyaku penasaran karena tak mengenal wanita ini beserta dengan anaknya.

" Ohw kamu istrinya Arman??". tanya nya dengan tatapan Menyelidik seperti menandaiku dari atas sampai bawah.

"Iya saya Istri kak Arman, ada yang bisa saya bantu???".Tanyaku penasaran

" Apa tamu akan dibiarkan diluar seperti ini??".Tanya nya sangat meremehkan.

Aku menghembuskan nafas mencobabersabar atas wanita tak kukenal dengan tatapan yang sungguh meremehkan orang lain. padahal kenal juga tidak tapi tingkahnya seperti sok kenal.

"Silahkan masuk mba!!". aku menyingkir dari jalan mempersilahkan dia masuk beserta anaknya.

" Mau minum apa mba?? Dan ya adik manis juga mau minum Apa??". tanyaku berusaha ramah.

"Apa saja!!. Tolong cepat soalnya kami haus". Ucapnya seperti memerintah.

" Tunggu sebentar ya!!".seruku dengan tenang walau aku jengkel setengah mati.

Aku berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan minuman dan cemilan dengan penasaran.

"Silahkan diminum mba, anak manis!!". Ucapku sambil tersenyum.

Perempuan itu meminum minuman yang telah ku sediakan begitupula dengan anaknya.

" To do Point saja, saya datang kesini ingin bertemu dengan istri Arman untuk menyampaikan sesuatu!!".Ucapnya dengan angkuh.

Aku mengkerut kan kening mendengar cara bicara wanita ini. Sungguh dia wanita tak punya sopan santun.

"Iya mba silahkan saja!!. Khumairah masih berusaha meredam emosinya yang mulai terpancing.

" Saya Hana!! Saya adalah kekasih Arman dan anak ini bernama Arha, dia adalah Putrinya Arman!!". Ucap Hana.

Duar.. seperti petir menggelegar dan menyambar di dekatku membuatku tersentak kaget tak percaya.

"Maksudnya??? Aku bertanya dengan bingung dan sangat kaget.

" Seperti yang kau dengar aku adalah kekasih Arman dimasa Lalu dan anak ini adalah anak kami, hasil hubungan kami!!". Ucapnya tanpa merasa bersalah

"Astaghfirullah".. Aku memegang dadaku yang sangat sesak rasanya.

" Maaf Mba Hana seperti nya mba Hana keliru tidak mungkin Kak Arman suami saya seperti itu!!".Ucap Khumairah menggelengkan kepala nya tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Tapi itu benar Khumairah, ini bukti kami pernah bersama!! Ucapnya sambil memperlihatkan banyak foto dan memperlihatkan ku video kebersamaannya dengan kak Arman.

" Kami berpisah karena Tua bangka yang sok suci dan sok kaya itu!!".Ucapnya Hana dengan jengkel

" Ya Allah, Ya Robbi".. Dengan tangan gemetar aku mengambil satu persatu foto yang ada dan mengambil hape mba Hana untuk kulihat.

Air mataku mengalir dengan deras, dadaku terasa nyeri serasa dihantam palu besar yang tidak kasat mata

"Aku tidak bohong Khumairah, aku datang kesini memberitahu mu untuk mengizinkan Arman menikahi ku dan aku akan mengambil semua yang seharusnya menjadi milikku!!".Ucap Hana menatap tajam kepadaku

" Apa maksudnya??". kepemilikan apa yang mba Hana maksud?? Tanyaku dengan tangis yang mulai meredah.

"Tentu semua yang sekarang ini kamu nikmati, itu harusnya menjadi hakku dengan anakku!!".Ucap Hana dengan sombong.

" Dan akan kupastikan bahkan orangtuanya tidak akan bisa mengaturnya apalagi memisahkan aku dengan Arman. Akan ku buat Arman membenci seluruh keluarganya!!". Menatapku dengan tatapan penuh dengan amarah.

Aku tergelak mendengar ucapannya, kepemilikan seperti apa?? bahkan mereka tidak pernah menikah dan apa tadi membuat kak Arman membenci orangtuanya??

" Maaf mba Hana, apa mba sedang bermimpi?? Tanyaku tajam menusuk jengkel kepadanya karena dia membawa nama mertuaku dan mengatainya.

"Tentu tidak!! Setelah aku menikah dengan Arman bersiaplah kehilangan semuanya!!".Ucapnya dengan sangat sombong.

Aku yang tadinya menangis meratapi nasibku karena ternyata suamiku punya kekasih dimasa lalu kini menunjukkan taringku. Tak akan kubiarkan dia mengambil hak ku dan anakku dan menghina kedua mertua yang kusayangi.

" Maaf mba Hana, apa mba tak punya kaca dirumah??". Atau mba ini tak pernah belajar agama??". tanyaku dengan pedas.

"Apa Maksudmu Ha!!.. mba Hana berteriak dengan keras sambil menunjukku dengan amarah meluap-luap.

Aku menggelengkan kepalaku memperhatikan sikapnya, dia tidak sadar ada putrinya disebelahnya.

" Maaf mba Hana, Aku tidak akan membiarkan siapapun menindas ku dan menghina kedua mertuaku apalagi dengan perempuan yang bahkan memiliki anak diluar nikah!!".Ucapku menatapnya dan merendahkannya.

Dia berhasil membangunkan macan tidur, apalagi dia berusaha mengusik hak kedua anakku dan menghina mertua yang paling kusayangi.

"Kurang ajar!!! ". Umpatnya sambil melayangkan tangan kepadaku.

Segera kutangkap tangannya dan kuhempaskan dengan kasar.

" Dengar mba menurut aturan agama Islam, anak yang dilahirkan dari hubungan diluar nikah itu tak akan mendapatkan Nasab dari Ayahnya beserta keluarganya begitupula dengan Harta bendanya. Anak itu hanya bisa mengikuti mba Hana bukan kak Arman.".Ucapku menjelaskan sedetail mungkin

"Omong kosong, anak ini darah dagingnya nda mungkin bisa seperti itu!!".Seru mba Hana nda terima dengan perkataanku

" Itu memang Faktanya mba!!". Ucapku melihatnya tentu saja meremehkannya.

"Kita lihat saja, siapa yang akan didepak lebih dulu dari kehidupan Arman!!", tantangnya dengan angkuh.

Aku tersenyum simpul mendengar ucapannya, dia tidak tau saja aku bukan orang bodoh yang bisa dia tindas. Dia tidak tau berhadapan dengan siapa.

Flashback off

Aku akan merencanakan hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya tentu saja itu adalah kejutan untuk orang sombong sepertinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status