Share

BAB 6

Aku berjalan gontai ke kamarku setelah perdebatan panjangku dengan kedua orang tuaku, aku memasuki kamar yang biasa ku tempati dengan Khumairah dan saat aku masuk aku tak mendapati dia, seperti yang dia katakan bahwa malam ini dan seterusnya dia akan tidur di ruang tamu sampai semuanya jelas.

Aku merebahkan tubuh ku yang lelah bukan hanya tubuhku tapi juga hatiku dan perasaanku, aku bimbang dengan semuanya tapi aku harus bertanggungjawab dengan semua perbuatanku dan anak itu tidak bersalah sama sekali. jika aku mengatakan dan memberi pengertian Khumairah sendiri mungkin dia akan mempertimbangkan nya tapi Hana datang merusak segalanya.

Aku menutup mataku bersiap dengan semua hal terburuk nantinya, aku akan berusaha keras karena ini akan mempertaruhkan pernikahan ku dan nasib ketiga anakku.

Pagi menjelang aku tak lupa untuk menunaikan sholat shubuh yang seharusnya berjamaah dengan Khumairah seperti yang kami lakukan seperti biasa tapi kali ini dia bahkan tak membangunkan ku untuk sholat subuh seperti biasa.

Setelah menunaikan kewajiban ku aku keluar dari kamar menyusuri rumah untuk mencari keberadaan istriku. Ternyata dia berada di dapur untuk menyiapkan sarapan seperti biasa hanya saja sejak kemaren sore dia diam seribu bahasa tanpa melalaikan kewajibannya.

"Dek, kenapa kamu tidak membangunkan ku??". Tanyaku dengan sendu.

Dia menghentikan aktivitasnya sejenak dan melihatku dengan tatapan datar, tak ada lagi tatapan hangat yang dia berikan sejak insiden kemaren.

Dia tidak menjawab pertanyaan ku dan kemudian melanjutkan kembali aktivitasnya tanpa memperdulikan ku, Aku hanya bisa menghela nafas panjang mencoba mengerti karena bagaimanapun ini semua kesalahanku.

Aku melangkahkan kakiku untuk melihat kedua buah hatiku, ternyata mereka ada disebelah Umminya, Aku menggendong putraku bergantian dengan putriku. Istriku bahkan tak melirik ku sama sekali

"Dek, apa kah kamu akan ikut kerumah sakit?? Tanyaku memulai percakapan.

" Tidak, aku ada urusan". Jawabnya singkat.

"Aku antar kamu ya?? ". Tanyaku penuh harap.

" Tidak perlu, aku pergi bersama beberapa teman!!". Jawabnya ketus.

"Kabari aku ya kalau kamu sampai?? ". tanyaku melas

" Ya".jawaban sangat singkat

"Jangan seperti ini dek, aku masih suamimu". Uacoku miliar tersulut emosi karena jawaban ketus darinya

" Itu benar, kakak masih suamiku lalu??".Tanyanya dengan menantang

"Sikapmu sangat tidak pantas ditunjukkan kepada suami yang seperti ini!!". Ucapku berteriak karena mulai emosi

Dia mengangkat alisnya menatapku dengan tatapan seakan mengejek dan menghina.

" Aku hanya bersikap sesuai dengan apa yang dilakukan, setelah hasilnya keluar barulah kita akan membahasnya. karena aku tak akan dan tak mau dimadu, apapun alasannya". Ucap Istriku

"Bukankah kamu paham dengan agama?? Tanyaku berang.

" Tentu, dan aku memiliki alasan yang dibenarkan syariat". tantangnya

"Berpoligami di Sunnah kan bukan dan balasannya surga untukmu". Tanyaku lagi.

Dia menatapku dengan tatapan seolah-olah mengejek ku

" Berpoligami yang akan kakak lakukan itu tidak berdasar. Poligami tidak sesederhana apa yang dikatakan oleh orang lain dan memang kakak pikir kakak mampu??". Tanya Khumairah jengkel.

"Apa maksudmu mengatakan seperti itu!!". Ucapku terpancing emosi kembali.

" Poligami itu banyak memiliki syarat salah satunya jika istri tidak mampu mengurus suaminya dalam 3 hal, dan aku memenuhi semua. yang kedua apabila lelaki yang ingin berpoligami itu dapat adil dalam segala hal, sekarang aku tanya kakak mampu??". Tanya Khumairah dengan tawa sinis.

"Menjaga hati perempuan itu sangat sulit karena dia seperti kaca yang sangat gampang pecah. jika tidak mampu memenuhi kriteria berpoligami diwajibkan memiliki satu istri saja!!". Terbagi Khumairah menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

" Tapi bagaimana dengan anak itu seandainya dia anakku".Aku tak mungkin melepaskan tanggungjawab ku begitu saja!!". Ucapku dengan putus asa.

"Menurut agama anak hasil Zina tidak bisa bernasab dengan ayahnya beserta keturunannya. Segala Hal anak itu hanya akan berkaitan dengan ibunya berbeda dengan negara jika ingin mendapatkan identitasnya kalian memang harus menikah. Terang Khumairah.

" Maka dari itu Khumairah, tolong izinkan aku agar anak itu memiliki status yang jelas di negara, anak itu tidak bersalah sama sekali dia juga berhak mendapatkan haknya sebagai seorang anak". Jika memang benar dia anakku aku tidak mungkin membiarkannya tidak memiliki kehidupan seperti anak lain!!".

"Maaf jika terkesan egois tapi kamu juga adalah seorang orang tua bagaimana seandainya anak kita mengalami hal itu". Tanyaku mencoba memberikan gambaran.

Khumairah tersenyum kecil dan memandang ku dengan tatapan entahlah apa itu.

"Itu tidak akan pernah terjadi karena insya allah anak-anakku dibuat dengan cara yang halal dan sesuai anjuran dalam agama. keberadaan anakku sah secara hukum dan negara",.

" Kakak orang yang sangat pintar pasti sangat tau jika aku tak mengizinkan maka anak itu tidak akan bisa mendapatkan akta kelahirannya. karena kakak adalah suami sah dariku dan tidak dibenarkan suami menikah kembali tanpa sepengetahuan dan izin dari istrinya. Pernikahan kalian bisa dikenakan pasal Perzinahan!!". Khumairah berbicara sangat tajam dan sinis

"Khumairah aku tidak menyangka ternyata inilah sifat aslimu. Ucapku tak percaya dengan apa yang kudengar.

" Aku hanya memberitahu sesuai dengan pengetahuan agama yang kupunya. Suami yang menikah dengan perempuan lain dan tidak sesuai dengan hukum poligami itu adalah zolim".

"Dan sebagai istri kami diperbolehkan untuk menolak dipoligami".

" Bagaimana dengan anak itu!!". Astaga!!". Ucapku frustasi mengacak rambutku kasar.

" Kalau seperti itu pilihlah salah satu jika kakak tetap melanjutkannya maka maaf aku mundur dari pernikahan ini". Khumairah berucap menatapku mantap

"Aku tak akan melepaskanmu Khumairah, kedua anak kita membutuhkan kita berdua". Ucapku menolaknya mentah-mentah.

Khumairah menatapku dengan tajam " baiklah aku akan mengizinkannya tapi kita akan melakukan perjanjian hitam diatas putih jika satu saja persyaratan kakak langgar maka aku minta dengan kesukarelaan kakak untuk melepaskan ku, bagaimana??".Tantang Khumairah kepada suaminya

"Baiklah apapun itu, aku akan melakukannya".Aku tak ingin kehilangan siapapun!!". Ucapku dengan yakin tapi penuh keraguan dalam hati

" Itu tak akan mudah kak akan kupastikan kalau apa yang kukatakan tentang poligami itu benar!!". Ucap Khumairah jengkel

"Khumairah jangan seperti itu!! bentakku jengah dengan pembangkangannnya sejak tadi

" Maka kita lihat sampai mana kakak mampu dan aku harap kesepakatan itu benar-benar mengikat hitam diatas putih dan aku mau dilakukan di hadapan notaris" . Bagaimana??". tantang Khumairah

"Baiklah aku setuju".Ucapku dengan yakin

" Baiklah aku harap kakak tidak akan menyesal!!".. Seringai Khumairah dapat kuliat jelas.

"Apa maksudmu Khumairah kamu merencanakan sesuatu??". Tanyaku dengan penuh selidik

" Aku hanya mengamankan yang menjadi hakku dan anakku kelak". Aku menghindikkan bahuku

"Apa maksudmu Khumairah?? Tanyaku berang

" Kedua anakku dan seterusnya adalah anak mutlak sedangkan anak kakak yang sekarang itu anak yang tak bisa mengikuti nasab kakak apalagi itu berurusan dengan harta benda dia tak ada hak dan tak boleh menghalangi Apapun karena anakku adalah anak sah. kecuali jika setelah kalian menikah dan kalian punya anak lagi tapi aku yakin sebelum kalian punya anak lagi kita tidak akan bersama!!". . Senyum tipis ia perlihatkan tanda akan menang

"Apa maksudmu??". tanyaku dengan kening mengkerut tanda tak mengerti.

" Aku tidak yakin kalau kakak menjadi cukup adil dari segi apapun mungkin dari segi finansial iya, tapi masalah lainnya kita lihat saja siapa yang akan menang akhirnya!!". Dengan senyuman tipis

"ini bukan permainan Khumairah, apa kamu sebegitu egoisnya!!". Mengacak rambutku kasar jengah dengan sikapnya yang keterlaluan itu.

"Aku hanya belajar dari kakak saja!!". hanya ingin dimengerti dan dipahami tapi lupa kalau tidak semua orang akan memahami itu!!". Dan satu lagi dalam rumah tangga tidak hanya satu pendapat tapi semuanya harus ikut dan aku tidak akan menyetujui perempuan itu terlibat apapun itu!! ".

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status