Share

Naskah Horor

Di tempat lain, Dzaki berada di ruangan bercat putih. Memegang ponsel sambil sesekali melirik laptop. Ada satu naskah yang akan didiskusikan bersama editor hari ini. Namun, pikiran Dzaki masih berfokus pada sosok Aruna. Wajah istrinya yang keheranan menambah rasa besar cinta Dzaki pada Aruna.

"Dia semakin imut," kata Dzaki pelan.

Semakin dipikirkan, Dzaki semakin sulit melupakan wajah Aruna pagi ini. Oleh sebab itu, Dzaki berusaha memfokuskan pikiran pada barisan kalimat yang ada di laptop.

Waktu meeting tiba. Dzaki membawa laptopnya ke ruangan meeting. Mendapati seorang editor lelaki yang baru saja berusia dua puluh tiga tahun itu sudah ada di salah satu kursi meeting.

"Selamat pagi." Dzaki menyapa. Menarik salah satu kursi di depan editor muda itu dan duduk. Menyimpan laptop di meja. "Yang lain ke mana, Fik?" Kali ini Dzaki bersikap tidak terlalu formal.

Fiki, lelaki yang sudah bergelut dengan dunia literasi sejak empat tahun terakhir itu pun menatap Dzaki. "Pagi, Pak. Sepertinya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status