Share

Dzaki Pacaran

Keesokan harinya, Aruna baru saja selesai salat Subuh ketika Abizar mendatanginya dengan tangisan. Dzaki kaget, begitu pun dengan Amira.

"Ada apa, Sayang?" Aruna memangku Abizar dan bertanya dengan lembut.

Dzaki masih berada di atas sajadah. Menoleh ke belakang. "Ada apa?" Bertanya hal yang sama dengan sang istri.

"Aku takut, Bu." Abizar memeluk Aruna erat. Bahasa tubuhnya pun menunjukkan itu.

Aruna semakin bingung. Melempar pandangan pada Dzaki. Kemudian, fokus lagi pada Abizar. "Memangnya kenapa?"

Abizar masih saja memeluk Aruna. Lalu, menatap ibu asuhnya itu dengan lekat. "Ibu pergi dan Om juga pergi."

Sejenak Aruna terdiam. Kalimat Abizar pendek, tetapi bermakna tertentu. "Apa Abizar bermimpi?" Aruna mencoba lebih tenang. Abizar mengangguk pelan. "Itu cuma mimpi, Sayang. Kamu tidak perlu takut." Mengelus rambut anak yang akan beranjak lima tahun tersebut.

"Ibu, benar. Kamu tidak perlu takut dengan mimpi karena itu cuma bunga tidur. Sekarang, sebaiknya Abizar siap-siap untuk sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status