Share

Aruna Gelisah

Aruna mendadak gelisah selama membuat kue. Sesekali melirik arloji di tangan ataupun sekadar mengecek ponsel. Sekali pun Dzaki sudah mengingatkan untuk tidak terlalu lelah dan masuk dapur. Namun, Aruna tak bisa hanya tinggal diam saja. "Astagfirullah, aku sepertinya harus istirahat dulu." Aruna kembali melirik arloji di tangan. Bukan saatnya melakukan itu karena jam pulang sekolah Abizar tinggal lima menit lagi.

"Bi, aku jemput Abizar dulu, ya." Aruna pamit pada Bi Mirna.

"Iya, Neng," jawab Bi Mirna yang sedang menata cupcakes di etalase.

Aruna melepaskan celemek dan segera ke ruangannya untuk mengambil kunci mobil dan tas. Usai itu, Aruna berangkat menuju sekolah Abizar dengan mobil.

Sepanjang jalan, rasa gelisah itu bukannya berkurang, justru terus bertambah. "Astagfirullah, ini sebenarnya ada apa?" Aruna sama sekali tidak memahami dengan perasan ini.

Mendadak kemacetan terjadi di depan. Aruna terpaksa menghentikan mobil seperti kendaraan lainnya. Menunggu sambil berdzikir agar hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status