Share

Kue untuk Ayah

Di toko, Aruna membuat kue seperti biasa. Namun, adonan kali ini ternyata gagal. Tidak tahu salahnya di mana. Semua sudah sesuai aturan dan resep.

"Coba Neng istirahat saja. Mungkin Neng sedikit kelelahan," saran Bi Mirna. Melihat majikannya sedih karena gagal. Ini mungkin bukan yang pertama, tetapi suasana hati Aruna jauh lebih terlihat kurang baik dari setengah jam tadi. Padahal Bi Mirna menyaksikan sendiri kemesraan Aruna dengan Dzaki dari jendela kaca.

"Astagfirullah, sebenarnya apa yang salah?" Aruna terdiam dengan tangan memegang kepala. Biasanya tidak seperti ini. "Mungkin Bibi benar, aku istirahat sebentar saja."

"Biar ini Bibi yang selesaikan. Neng bisa menunggu pembeli di kasir saja." Bi Mirna langsung mengambil alih pekerjaan Aruna.

Aruna tak enak hati, walaupun dirinya pemilik di sini. "Maaf, ya, Bi." Tersenyum kecil.

"Tidak masalah, Neng." Bi Mirna cukup cekatan dengan pekerjaan. Tentunya Aruna tidak khawatir ketika ditinggal.

Masih menggunakan celemek dan topi khas pemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status