Share

Pemotretan

"Apa maksud, Ibu?" Dzaki tidak paham sama sekali.

Bu Nani menghela napas kasar. "Pokoknya, Ibu tidak suka dengan dia!" Wanita paruh baya itu seolah mengalihkan pembicaraan.

Dzaki diam. Memaksa hanyalah sebuah tindakan yang tak akan memberikan hasil baik. "Itu hak Ibu, tapi kalau boleh Dzaki meminta. Cobalah sedikit membuka hati. Sekarang, Aruna adalah isrie Dzaki."

Bu Nani membuang wajah ke sembarang arah. "Ibu, pulang. Assalamualaikum." Segera melangkahkan kaki ke depan.

"Wa'alaikum salam." Dzaki menjawab dengan pelan. Setelah sang ibu keluar ruangan, Dzaki pun bangkit dari tempat duduk. Masih harus mempersiapkan berkas untuk rencana besarnya.

***

Vanesha memulai pemotretan pukul sepuluh pagi. Ia datang sekitar satu jam sebelumnya dan harus merias wajah lebih dulu.

"Kamu sepertinya lebih bahagia akhir-akhir ini. Ada apa?" tanya perias wajah Vanesha.

Vanesha yang duduk di kursi tersenyum manis.

"Sepertinya ada hal baik terjadi." Perias itu mengambil alat tempur untuk melukis wajah Va
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
ngapain dzaki ingin bertemu vanesha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status