Share

Dzaki sakit

"Karena jelas saja itu membuat kesalahan dua kali. Kecuali, memang orang itu terlalu bodoh!" Aruna sengaja memberikan penekanan di kalimatnya yang sekarang.

Cantika mengacungi jempol pada Aruna. Memang seharusnya demikian dalam menghadapi pembuat rasa sakit. Sesekali perlu dilawan dengan benar.

Naufal tersentak. Akan tetapi, lelaki itu bersikap sebisa mungkin tenang. "Bungkuskan lima cupcake strawberry dengan kue telang coklat itu. Saya diburu waktu." Saat ini Naufal merasa terpojok dengan kalimat Aruna. Merasa tersisihkan sebelum berperang.

"Baik, tunggu sebentar." Aruna bersikap biasa saja. Baginya Naufal adalah masa lalu yang sudah seharusnya dikubur dan jangan diungkit lagi. Kemudian, sudah sepantasnya menganggap Naufal adalah orang lain karena hubungan mereka sudah berakhir dua tahun silam.

***

Dzaki merasakan seluruh tubuhnya terasa panas tinggi setelah sebuah kenyataan menyapa kedua telinga beberapa hari yang lalu. Hasil tes yang mengejutkan dan akhirnya menimbulkan banyak kega
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status