Share

Bertukar Pesan

"Saya ada keperluan penting," jawab Vanesha.

Aruna terus saja menatap Vanesha, terutama warna merah di leher perempuan itu. Ingin rasanya tidak berpikiran negatif, tetapi sulit.

"Kepentingan seperti apa itu?" Sebagai seorang istri, Aruna berhak tahu. "Apa urusan kalian belum selesai?"

Vanesha menyunggingkan senyum kecil. "Sesuatu yang bisa dipahami oleh kami berdua saja."

Sontak kedua bola mata Aruna membesar.

Vanesha berjalan tiga langkah ke depan. Menyejajarkan posisinya dengan Aruna. "Kepentingan yang menarik dan pastinya penuh hal-hal indah." Ekor mata wanita itu melirik sinis, lalu pergi begitu saja ke arah mobilnya.

Aruna bergeming. Menahan diri untuk tidak marah ataupun terpancing dengan kalimat Vanesha. Diam sejenak, memikirkan lagi kedatangannya ke sini. Sedikit ragu. "Pikiranku tidak bisa diajak kompromi. Berbicara sekarang pun, pastinya tidak baik. Aku pulang saja." Pada akhirnya Aruna memutuskan pulang. Mengurungkan niatnya kembali.

Kepergian perempuan itu dengan kendara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anggra
sma² mmpertahankan ego itu GK baik..brtengkar dngn pasangan..mncari jalan keluar dngan brjauhan tanpa saling mengungkapkan itu namanya bodoh..semua itu hrus dselesaikan bkan brdiam diri dan brjauhan dngan alasan mncari ktenangan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status