Share

Bab 59. Petaka Divo

“M-mas!”

Divo begitu kaget melihat kehadiranku di ruang rawatnya. Aku berdiri di sisi ranjangnya ketika tak berapa lama setelah ia sadarkan diri. Aku memposisikan diri tepat di sampingnya malam itu. Duduk di kursi samping ranjang Divo. Kutatapi balutan perban di kepala dan kakinya yang menggantung. Kudengar dari Venya, luka kepalanya tidak begitu serius. Namun, luka kaki yang sempat terjepit di antara dashboard dan bangku kemudi membuat banyak syarat dan otot yang terputus. Tulangnya hancur tak berbentuk. Sehingga kaki kirnya itu harus diamputasi hingga batas atas lutut. Aku miris melihat kondisinya itu.

“Ba-bagaimana M-mas bisa tahu a-aku di sini? Bu-bukankah Mas di Jakarta?” tanyanya heran penuh tanya. Aku mengangkat salah satu sudut bibirku sambil menatapnya hiba. Namun, teringat kembali semua kelakuannya yang tak berubah aku kembali merasa miris.

“Kau masih tidak berubah, Vo. Mengapa kau masih berusaha menyakiti Viona?” ta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status