Cinta Diam-Diam Sang Bos

Cinta Diam-Diam Sang Bos

에:  Maria Anita방금 업데이트되었습니다.
언어: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
평가가 충분하지 않습니다.
50챕터
6조회수
읽기
서재에 추가

공유:  

보고서
개요
목록
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.

Citra Lestari terima ajakan temannya ke sebuah pesta demi mengindari pernikahan mantan pacarnya yang selingkuh dengan sepupunya. Di pesta, dia bertemu dengan seorang pria asing dan mengalami hubungan satu malam dengannya. Tidak disangka, dia malah hamil anak pria itu, tapi pria itu tidak ketemu. Jadi dia hanya bisa menyimpan memori indah ini dalam hatinya. Lalu saat dia kerja jadi asisten presdir, dia ketemu Aditya Mahadi, seorang presdir tampan yang bermulut tajam dan tidak sabar. Tapi Aditya tidak mau berhubungan dengannya. Dia terus mencari cewek yang menghilang itu.

더 보기

최신 챕터

무료 미리보기

Bab 1

Aku pulang ke rumah setelah hari yang melelahkan dan kulihat kedua orang tuaku sudah menunggu di ruang tamu."Citra, duduk. Kita perlu bicara,” kata ayahku dengan wajah yang tampak tegang.“Kenapa, Ayah?” tanyaku lelah. Seharian aku kerja, malamnya kuliah dan sekarang yang aku mau cuma mandi, lalu tidur di atas ranjang. Tapi tampaknya itu nggak mungkin.“Citra Lestari, undangan pernikahan sepupumu sudah datang,” kata ibuku.“Perempuan murahan itu bukan sepupuku!” Aku langsung membentak, amarahku langsung menyala."Citra, dia sepupumu," ibuku menegaskan. “Kamu harus berhenti bersikap kekanak-kanakan. Minda sudah menamparnya dan buat keributan di rumah ini. Cukup! Dia itu anak dari kakak Ibu, berarti dia itu sepupumu."“Maaf, Bu, tapi dia sama sekali nggak berarti apa-apa buatku,” aku mencoba tetap tenang. “Dia tidur dengan pacarku, di ranjangku. Nggak seharusnya dia kayak gitu.”Aku sudah pacaran sama Cakra Nainggolan selama empat tahun. Dia itu pacar pertamaku. Terus aku lihat Cakra da...

동시간 재미 밌는 책

독자들에게

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

댓글

댓글 없음
50 챕터
Bab 1
Aku pulang ke rumah setelah hari yang melelahkan dan kulihat kedua orang tuaku sudah menunggu di ruang tamu."Citra, duduk. Kita perlu bicara,” kata ayahku dengan wajah yang tampak tegang.“Kenapa, Ayah?” tanyaku lelah. Seharian aku kerja, malamnya kuliah dan sekarang yang aku mau cuma mandi, lalu tidur di atas ranjang. Tapi tampaknya itu nggak mungkin.“Citra Lestari, undangan pernikahan sepupumu sudah datang,” kata ibuku.“Perempuan murahan itu bukan sepupuku!” Aku langsung membentak, amarahku langsung menyala."Citra, dia sepupumu," ibuku menegaskan. “Kamu harus berhenti bersikap kekanak-kanakan. Minda sudah menamparnya dan buat keributan di rumah ini. Cukup! Dia itu anak dari kakak Ibu, berarti dia itu sepupumu."“Maaf, Bu, tapi dia sama sekali nggak berarti apa-apa buatku,” aku mencoba tetap tenang. “Dia tidur dengan pacarku, di ranjangku. Nggak seharusnya dia kayak gitu.”Aku sudah pacaran sama Cakra Nainggolan selama empat tahun. Dia itu pacar pertamaku. Terus aku lihat Cakra da
더 보기
Bab 2
Nggak ada jalan keluar, Minda sudah menyeret aku ke acara pesta topeng itu. Begitu kami masuk, Minda langsung menarik kami ke bar dan berbisik di telingaku, "Malam ini pelayanan sendiri, jadi kamu harus minum sampai nggak rasa sedih lagi!" Minda menyodorkan dua gelas bir padaku, sementara dia sendiri memegang dua gelas lainnya. "Ayo kita habiskan ini!" Kami menenggak bir itu bersama-sama, lalu Fajar datang membawa dua gelas bir lagi untuk kami.Minda kemudian menarikku ke lantai dansa, dan jujur saja... aku mulai bersenang-senang. Saat lagu pelan mulai mengalun, Fajar dan Minda mulai berdansa berdua. Aku pun mengambil kesempatan itu untuk pergi ke meja prasmanan, tapi aku nggak pernah sampai ke sana. Seseorang menggenggam tanganku. Saat aku menoleh, seorang pria bertopeng hitam tersenyum padaku dan senyumnya... luar biasa memikat! Dia mencium tanganku lalu menarikku mendekat, berbisik di telingaku dengan suara serak dan menggoda, "Wanita tercantik di ruangan ini pasti nggak akan menol
더 보기
Bab 3
Pada hari Senin saat jam makan siang, aku bertemu Minda. Dia memberiku sebuah tas kecil dari toko mewah, membuatku menatapnya dengan bingung."Ibuku minta aku untuk kasih ini ke kamu. Katanya parfum ini cocok banget buat kamu, nggak cocok sama dia,” kata Minda sambil tersenyum lebar.Aku buka tas itu dan di dalamnya ada parfum yang kupakai waktu pesta topeng. Senyum lebar langsung merekah di wajahku. Aku suka banget parfum itu, bagian dari malam terbaik dalam hidupku. Aku hanya berharap malam terbaikku itu nggak akan meninggalkanku dengan penyakit kelamin sebagai kenang-kenangan. Aku berterima kasih pada Minda dan bilang akan menelepon ibunya nanti. Lalu aku juga bilang ingin menelepon dokter untuk menjadwalkan pemeriksaan.Saat aku menghubungi dokter, mereka bilang aku butuh surat rujukan klinik agar biayanya bisa ditanggung BPJS. Untungnya, perusahaan tempatku bekerja menyediakan BPJS. Kalau nggak, aku nggak tahu harus gimana. Gajiku pas-pasan dan sebagian besar kupakai untuk bantu k
더 보기
Bab 4
Waktu aku lulus kuliah, Panji sudah berusia dua tahun. Saat itu, dia sudah bisa berjalan ke mana-mana, dan selalu menempel pada nenek, kata pertamanya pun adalah “nenek”. Dia anak yang sangat tampan, dengan rambut hitam lurus, kulit cerah, hidung mungil yang mengarah ke atas, dan mata hitam kecokelatan yang membuatku selalu menghela napas kagum. Dia adalah sinar matahariku! Dan sekarang aku akan punya lebih banyak waktu untuknya.Setelah lulus, bosku memanggilku untuk mengobrol. Dia adalah bos yang sangat baik dan mengatakan dia sangat senang dengan pekerjaanku, tetapi dia tahu kalau aku pantas dapat yang lebih, jadi aku harusnya cari kerja sesuai bidangku dan dia mengerti. Dia meyakinkanku kalau pekerjaanku di perusahaan konstruksi akan tetap ada kalau aku mau. Kalau aku pergi dan ternyata nggak cocok, aku selalu bisa kembali. Namun, dia menyarankanku untuk cari pekerjaan sesuai bidangku, demi masa depan anakku yang lebih baik. Aku sangat tersentuh dengan perhatian itu dan menerima na
더 보기
Bab 5
Aku tiba di kantor pukul 8 pagi. Bu Maya menyambutku dengan hangat dan mengenalkanku pada semua orang. Mereka semua sangat ramah. Bos sedang nggak ada di tempat. Beliau sedang pergi dinas dan baru akan kembali di akhir minggu. Kantornya sangat indah, bergaya modern, didominasi warna putih dengan sentuhan baja tahan karat dan aksen hijau, terlihat profesional namun tetap terasa hangat. Desainnya elegan dan aku langsung menyukainya. Aku juga senang karena memilih memakai setelan hitam dengan blus sutra hijau tua dan sepatu hak tinggi hitam. Sepertinya aku memang harus berpakaian rapi dan elegan setiap hari, karena aku akan langsung kerja bersama presdir perusahaan.Menjelang siang, aku dapat pesan dari Minda. Dia berhasil buat janji dengan direktur tempat penitipan anak dekat apartemen kami, yaitu saat jam makan siang. Aku pun menjelaskan situasinya pada Bu Maya dan bertanya apa aku bisa keluar sebentar saat itu. Aku juga janji akan kembali tepat waktu."Ternyata kamu punya anak? Umurnya
더 보기
Bab 6
Sudut Pandang Aditya.Di kamar hotelnya di Kota Norramus, satu pikiran terus mengganggu benak Aditya Mahadi, seperti apa asisten barunya nanti?Suara itu seolah-olah telah menetap di dalam kepalaku. Saat aku menelepon kantor hari ini, aku hanya ingin memberitahu Maya bahwa aku telah dapatkan kerja sama yang aku negosiasikan di Kota Umura, tapi saat dengar suara itu, entah kenapa ada sesuatu dalam diriku yang langsung terguncang. Suaranya begitu merdu, tenang... aku sendiri nggak mengerti kenapa justru itu membuatku kesal.Sekarang aku duduk di kamar hotel dengan segelas bir di tangan, memandang ke arah taman dari jendela dan terus memikirkan siapa pemilik suara itu. Suara itu membuatku lupa semua detail yang harus kukonfirmasi dan aku jadi kesal sendiri karena tak tahu harus berkata apa, pikiranku berantakan. Aku malah berakhir membentak wanita di ujung telepon seperti orang gila. Mungkin aku membuatnya takut. Bisa jadi dia bahkan nggak akan ada di sana lagi saat aku kembali dan Maya p
더 보기
Bab 7
Saat Bu Maya menjelaskan semuanya padaku, aku mencatat dengan teliti semua informasi penting. Kami sudah mulai menemukan ritme kerja yang nyaman dan tanpa terasa. Sore itu berlalu dengan cepat. Dia memberitahuku bahwa dia perlu menelepon untuk urusan pribadi dan meninggalkan ruangan, sambil berkata seseorang dari Departemen IT akan datang untuk serahkan HP kantor yang harus selalu dalam keadaan aktif.Tak lama kemudian, seorang pria tinggi, kurus, dan berpenampilan agak kutu buku masuk ke ruangan dan tampak terkejut saat melihatku."Wow! Maaf, kamu siapa?”Aku langsung berdiri menyambutnya.“Citra Lestari, asisten baru Pak Aditya.” Dia menatapku dari ujung kepala sampai kaki, seperti sedang menilai penampilanku."Nona Citra Lestari ?"Aku mengangguk dengan senyum profesional. Dia menyeringai dan berkata, “Sebenarnya ini untuk kamu.” Dia mengulurkan tangan, memberikan sebuah HP baru dan tablet. “Ini HP kantor kamu. Bos sudah punya nomormu, dan nomornya juga sudah tersimpan di kontak. E
더 보기
Bab 8
Sepulang kerja, Minda sudah menungguku di depan pintu, dengan Panji yang sudah duduk manis di kursi mobilnya di belakang. Kami memang berencana pergi ke mal untuk beli perlengkapan Panji sebelum masuk ke tempat penitipan anak."Hai! Gimana hari pertamamu? Ceritain semua dong!” katanya ceria dengan senyum lebar.“Min, kayaknya aku harus telepon om kamu dan minta kerjaanku balik,” kataku agak sedih. Dia langsung menatapku dengan ekspresi kaget. “Tapi sebelumnya, kamu cerita dulu gimana wawancara kamu.”"Nggak mungkin, Citra! Kamu dipecat di hari pertama? Serius? Cerita dulu dong, baru nanti aku cerita tentang wawancaraku.”Aku tersenyum lalu mulai bercerita dari awal. Saat dia mematikan mesin mobil di parkiran mal, dia sudah tertawa ngakak mendengar kisahku.“Cit, cuma kamu yang bisa-bisanya ribut sama bos di hari pertama. Kamu tahu kan, dia itu masih muda banget?!”Aku menatapnya dengan sangat terkejut dan bertanya, “Apa maksudmu masih muda?”“Iya, Cit, kamu nggak cari info soal bosmu d
더 보기
Bab 9
"Selamat pagi, Citra. Apa kabar?" Maya masuk ke kantor dengan senyum lebar, menaruh tasnya sebelum menatapku.“Selamat pagi, Bu Maya. Baik-baik saja, gimana dengan Anda?” Aku sedang berdiri, merapikan beberapa dokumen. Ketika aku berbalik, ekspresi wajahnya sama persis seperti Minda dan pegawai toko waktu itu. Aku sedang mengenakan gaun baruku, sepatu hak tinggi yang baru, dan tentu saja, pakaian dalam super menggoda pemberian Minda.“Citra Lestari, kamu kelihatan seperti baru keluar dari majalah! Ya ampun, kamu cantik banget pakai gaun itu.”“Terima kasih, Bu,” jawabku sambil tersipu malu dan mulai bertanya-tanya apakah penampilanku terlalu berlebihan. Tapi dia dengan cepat menghapus keraguanku.“Kamu tahu nggak, kamu pasti bakal bikin si bos terkesan. Dia datang hari ini, lho. Sebenarnya aku kaget juga, soalnya mereka rencananya baru balik hari Jumat. Tapi kelihatannya Aditya putuskan untuk selesaikan semua urusan dari sini. Oh ya, tolong jangan panggil aku ‘Bu’ lagi, ya.” Aku membal
더 보기
Bab 10
Sudut Pandang Aditya.Saat aku berhenti di ambang pintu dan melihat wanita itu membungkuk di depan lemari arsip dengan punggung menghadap pintu, mataku langsung tertuju pada kakinya dan sepatu seksi yang dia kenakan.Dan sepatu itu… luar biasa menggoda! Hak tinggi seperti itu harusnya kularang masuk kantor. Lalu aku mendengar Peter bersiul. Wanita itu langsung berdiri, dan barulah terlihat jelas tubuhnya yang memikat! Rambut hitam panjangnya yang terurai sampai pinggang sebagian diikat ke belakang, berkilau indah di bawah cahaya. Tentu saja Peter langsung terpana. Lelaki itu memang tukang gombal sejati. Aku menatapnya tajam, tapi bukannya sadar, dia malah semakin lebar tersenyum saat menyadari ekspresi tak senangku.Tapi saat wanita itu berbalik… mata Peter membelalak. Dia luar biasa cantik, dengan mata coklat muda yang menyala seperti permata. Saat itu juga aku ingin menarik Peter menjauh dan melarangnya menatap wanita itu lagi. Aku tahu pasti, dia adalah asisten baruku. Dan aku tidak
더 보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status