Home / Romansa / Cinta Di Balik Layar / Pertanggungjawaban Ares

Share

Pertanggungjawaban Ares

Author: Kayrene
last update Last Updated: 2024-03-01 11:00:21

"A-ares" Keysha menutup mulutnya tak percaya.

Perempuan itu memandang seseorang yang datang itu dari atas hingga bawah. Lelaki itu mengenakan hoodie dan jeans hitam, mulutnya yang ia tutupi dengan masker hitam tak membuat ketampanan di wajahnya hilang dari sana. Antara terkejut, tak percaya, dan senang, seseorang yang diidolakan oleh perempuan-perempuan sebangsa dan negara ini tiba-tiba berdiri di depan pintu apartemennya.

"Hai. Gue boleh masuk ?" Tanya Ares sambil menoleh ke kanan kirinya tak nyaman.

Dengan tak sadar Keysha mengangguk. Setelah mendapat persetujuan itu, Ares masuk ke dalam apartemen Keysha dan melepaskan maskernya. Lagi-lagi Keysha termenung melihat ketampanan luar biasa Ares jika dilihat sedekat ini.

"Masih sakit ga ? Manajer gue bilang lo sampe kesusahan waktu jalan. Sorry banget ya gue terlalu bersemangat semalam. Gue bawa makanan sama obat buat lo. Pake dulu obatnya ya biar 'itu' lo ga sakit" Ares menunjukkan kantong yang ia pegang.

Pertanyaan Ares itu seolah menyadarkan diri Keysha yang disilaukan oleh visual Ares. Ia baru mengingat bahwa kejadian semalam, dimana Ares menyetubuhinya ketika ia mabuk. Amarahnya kembali mencuat keluar, bukan pada Ares melainkan pada dirinya sendiri. Jika saja ia tak mabuk saat itu, mungkin tak akan terjadi semua itu.

"Atau mau gue yang olesin aja ?" Ares mengedipkan satu matanya.

Tak ada jawaban sama sekali dari si perempuan. Dengan itu Ares mendekatkan dirinya pada Keysha. Kini wajah mereka berdekatan hingga dapat merasakan nafas satu sama lain. Saat menyadari situasinya, Keysha memundurkan langkahnya perlahan.

Melihat reaksi Keysha yang menurut Ares itu lucu, ia malah mengikuti langkah Keysha hingga perempuan itu terpojok di pintunya. Ares tersenyum melihat wajah Keysha yang sangat kentara kalau ia masih dalam keterkejutannya.

"Malam itu, permainan lo bagus banget padahal itu pertama buat lo. Belajar dari mana ?" Ujar Ares dengan nada rendahnya.

Tangan Ares kini meraba pinggang Keysha dengan sensual. Sementara Keysha bergerak-gerak tak nyaman karena sentuhan Ares itu. Ingin ia menolak sentuhan itu, tetapi dirinya yang terpojok itu membuatnya tak bisa bergerak dengan leluasa.

"Tentang fanfiction lo-" Ares menjeda ucapannya. Ia menunggu respon dari Keysha.

"F-fanfiction ?"

Keysha baru mengingat jika ia mempunyai fanfiction yang sedang ramai itu. Karakter utamanya adalah Ares. Tapi di samping itu, kenapa Ares tiba-tiba membahas mengenai fanfictionnya. Perempuan itu bingung antara terkejut, senang, atau takut. Ares mengetahui fanfictionnya tentu saja membuat ia terkejut dan senang, tapi di lain sisi ia juga takut Ares mengetahui bagaimana imajinasinya akan aktor tampan itu.

"L-lo tau fanfiction gue ?" Tanya Keysha.

"Penulis Aeekey di Wallpad. Tau"

"L-lo bahkan tau akun gue ?"

"Beberapa fans gue banyak yang posting-posting cerita lo, jadi gue penasaran" Ares mencolek dagu Keysha.

"Gimana ?" Tanya Ares tiba-tiba.

"A-apa ?"

"Lo mau wujudin cerita lo ga ?"

"M-mau apa ? C-cerita gue ?"

"Jadi pacar gue" Jawab Ares enteng.

Pikiran Keysha kosong, jantungnya berdegup dengan keras. Bukan ia tak pernah membayangkan suatu saat ia bisa bertemu Ares, salah satu idola yang paling ia suka. Bukan ia tak pernah membayangkan bagaimana kejadian malam itu terjadi secara tiba-tiba, tentu ia pernah membayangkan dan ia tuangkan dalam fanfictionnya. Tapi ia tak pernah membayangkan bahwa perasaannya begitu campur aduk tak karuan ketika itu benar-benar menghadapi situasi itu.

"P-pacar ? Maksudnya ?"

"Gue ga akan tanya deh. Ini tanggung jawab gue soal semalam, okay ?"

Perkataan Ares itu membuat Keysha terdiam. Ares ingin bertanggung jawab atas perbuatannya semalam, kata-kata itu entah kenapa membuat hati Keysha menghangat. Kini sosok Ares terlihat sangat keren di mata Keysha. Lelaki itu benar-benar mempertanggungjawabkan apa yang ia perbuat. Tapi kehidupan artisnya, entah Keysha sedikit ragu tentang itu. Meskipun aktor tampan itu tak pernah terlihat memiliki berita buruk selama karirnya, tapi penggemarnya yang cukup fanatik membuat Keysha sedikit takut.

Setelah beberapa detik terdiam melakukan berbagai pertimbangan dalam otaknya sendiri, Keysha akhirnya mengangguk berulang sebagai jawabannya. Ares yang melihat itu tersenyum sambil mengusak rambut Keysha. Kemudian tiba-tiba Ares mendaratkan kecupan singkat pada bibir Keysha, yang mana membuat perempuan itu memejamkan matanya rapat.

"Udah buka matanya, kita udah berbuat lebih semalem" Ujar Ares.

Mendengar itu, wajah Keysha langsung memerah dan suhu di ruangan itu entah kenapa tiba-tiba naik. Seperti ada banyak bunga yang bermekaran di sekelilingnya, Keysha tak bisa menghentikan senyumnya.

"Anyway, gue- eh aku boleh duduk ga ?" Ares berkata dengan kalem.

"O-oh duduk aja, sorry apart gue sempit dan berantakan" Keysha segera berjalan untuk membersihkan tempat duduk di ruang tamunya.

Tapi Keysha lupa kalau sekujur tubuhnya masih sakit luar biasa. Bisa-bisanya ia lupa semua itu padahal hanya di tatap oleh Ares seperti itu.

"Ini bawa dulu, makan abis itu minum obatnya. Kamu belum makan dari pagi kan ?" Ares menunjukkan kantong plastik yang sedari tadi ia genggam.

"Obatnya dimakan ? Tadi katanya di oles ?" Keysha bertanya dengan polosnya.

Tentu melihat itu, Ares tersenyum lebar. Tingkah polos Keysha memang kelebihan dari perempuan itu. Kepolosannya itu membuatnya terlihat semakin cantik dan menggemaskan. Ares pun berjalan mendekati Keysha. Ia mendekatkan bibirnya ke wajah Keysha. Reflek Keysha memalingkan wajahnya. Wajahnya lagi-lagi memanas. Sepertinya AC-nya entah tak berfungsi atau bagaimana.

"Mau aku olesin ?" Ares berbisik halus tepat di telinga Keysha.

"B-bukan begitu- maksudku-"

Sebuah kecupan kini mendarat di pipi Keysha. Keysha tiba-tiba membalikkan badannya, ia menutup wajahnya yang kini memerah tak terbendung lagi. Melihat itu Ares lagi-lagi ingin memakan perempuan itu, betapa menggemaskannya dia. Ares menggigit bagian bawah bibirnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk tak melahap perempuan itu malam ini.

"Okay, aku beli obat penghilang rasa nyeri. Itu untuk dimakan bukan dioles. Kalau kamu mau obat buat 'itu' kamu, ntar aku beliin, tapi harus aku yang ngoles" Ares tersenyum menggoda.

"A-ares iiihhh" Dengan kikuk Keysha memukul bahu Ares main-main.

"Udah sana makan keburu dingin ga enak itu. Abis itu makan obatnya"

"Okay"

Setelah urusan permakanan Keysha selesai. Kini ia berbaring di sofa ruang tamu miliknya, dibelakangnya Ares memeluk Keysha sambil menjaganya agar tak jatuh. Mereka berbaring dengan saling menghadap. Tangan Ares mengelus-elus rambut Keysha dengan sayang.

"Kamu udah pernah pacaran ?" Tanya Ares yang dijawab Keysha dengan gelengan.

"Hmm kalau gitu, aku akan ngajarin kamu gimana orang pacaran itu"

"Ares," Panggil Keysha.

"Hm ?"

"Kalau nanti aku aneh, kamu mau ga maklumin aku ?"

"Emang kenapa, hm ?"

"Ga papa sih, aku masih belum terbiasa aja soal pacaran dan soal kamu yang...mmm...idolaku" Keysha memelankan suaranya di akhir.

Melihat itu, Ares benar-benar tak kuat untuk tidak meniduri Keysha malam ini. Ia menggigit bagian bawah bibirnya sambil menenangkan hatinya yang berdebar. Mungkin bagian selatannya kini sudah mengeras luar biasa hanya melihat tingkat lucu kekasihnya itu. Sebagai gantinya, Ares mengecup singkat bibir Keysha untuk kesekian kalinya.

"Iih kamu suka banget ya ciuman ?" Tanya Keysha.

"Hmm" Jawab Ares kemudian mengecup lagi bibir Keysha.

"Boleh kan aku cium kamu gini terus ? Soalnya kamu segemesin itu" Tanya Ares lagi.

"Boleh" Jawab Keysha dengan malu-malu.

Satu kecupan lagi mendarat di bibir Keysha.

"Key, Stop gemesin gini. Aku bener-bener takut khilaf sekarang"

"Aku kenapa ? Aku ga ngapa-ngapain" Keysha menatap Ares dengan wajah polosnya itu.

Ares sudah tak kuat lagi, macan dalam dirinya seolah benar-benar terbangun melihat tatapan polos itu. Mangsa di depan mata tentu tak bisa lepas dari cengkramannya. Ares segera membalikkan posisi mereka hingga kini Ares berada diatas Keysha. Ares mencium bibir Keysha dengan begitu brutal. Kini ciumannya turun ke leher Keysha. Disana ia mencetak beberapa bekas ungu yang kontras dengan warna kulit Keysha.

"A-ares, stophh~ J-jangan sekarang, a-aku-" Tak dapat menyelesaikan ucapannya, Keysha kini menangis.

Related chapters

  • Cinta Di Balik Layar   Hilang

    Ares cukup terkejut saat melihat Keysha kini benar-benar menangis. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Keysha menangis. Malam itu mungkin ia cukup koorperatif karena perempuan itu sedang berada di ambang kesadarannya. Ares pun mengelus kepala Keysha dengan penuh kasih sayang. Lelaki itu lupa bahwa ini adalah pertama kali Keysha melakukan 'itu' dalam keadaan sadar. Perempuan itu sangat polos jika dibanding dengan mantan-mantan Ares sebelumnya. "Ssshh, I'm sorry, sayang. Maaf, Maaf harusnya aku izin dulu sama kamu. It's okay, ke depannya aku janji kalau mau aku izin dulu ke kamu deh" Ares memegang pipi Keysha sambil mengelusnya dengan ibu jarinya. "M-maafin aku, aku cuma kaget aja. Aku cengeng banget ya ?" Ujar Keysha sambil masih sesenggukan. "It;s okay, wajar kok. Kamu belum punya pengalaman pacaran. Aku yang salah sayang" "M-maaf" "Hmm, it's okay, i'm fine" Ares pun mendudukkan Keysha. Ia bersimpuh di hadapan

    Last Updated : 2024-03-01
  • Cinta Di Balik Layar   Putus

    Keysha memandang gawainya dengan bingung. Ia hanya ingin mendengar kabar Ares. Tapi sepertinya tidak bisa di saat seperti ini. Seluruh portal berita dan media sosial sedang membahasnya, mungkin lelaki itu sedang menenangkan dirinya di suatu tempat. Tapi yang aneh, tidakkah manajemennya itu ingin mendapat suatu informasi dari dirinya. Kenapa saat ia menelfon tiba-tiba ditutup. Apa keadaan di kantornya sekacau itu. Semua pertanyaan itu bermunculan di otak Keysha. "AAAAAARRRGGGHHHH" Teriak frustasi Keysha sambil mengacak rambutnya. Tapi tiba-tiba suara bel pintunya berbunyi. Keysha terdiam di tempatnya. Ia berpikir siapa yang datang ke apartemennya di saat seperti ini. Haruskah ia mencurigai seseorang. "Emangnya gue siapa anjrit. Udah lah" Bersamaan dengan itu Keysha bangkit. Ia berjalan ke pintunya, dengan sedikit ragu akhirnya ia membuka pintunya itu. Dan betapa terkejutnya kala melihat sosok yang paling membuatnya merasa khawatir bahkan hingga detik ini. "A-ares ? Kok bisa disi

    Last Updated : 2024-03-20
  • Cinta Di Balik Layar   Dua Dunia Yang Berbeda

    Kata putus yang keluar dari mulut Keysha itu membuat keduanya kini terdiam. Ares sedang memijit pangkal hidungnya yang terasa berat. Sementara Keysha kini menolehkan kepalanya ke arah lain, kini air matanya sudah turun. Ketika emosinya memuncak, air mata itu selalu turun tanpa perintah. "Key, Aku kesini itu buat tenangin diri aku. Kenapa kamu ngajak ribut kayak gini sih ? Kamu serius soal kata-kata kamu ?" Tanya Ares. Keysha terdiam mendengar ucapan Ares. Ia berpikir, apakah dia salah membuat berbicara. Air matanya juga tak kunjung berhenti turun. "Kamu ga ngerti perasaan aku" Ujar Keysha dengan nada terisaknya. "Oh jadi ini semua salah aku ?" "A-ares-" "Key, kayaknya kita ga bisa bicara buat sekarang. Kita sama-sama panas. Kita bicara lain waktu aja" "Lain waktu ? Kapan ? Soal berita itu gimana ? Aku ga mau bikin karir kamu hancur" "Soal itu ga usah dipikirin, biar manajemen aku yang urus. Itu keahlian mere

    Last Updated : 2024-03-26
  • Cinta Di Balik Layar   Ancaman

    "Ada yang lebih dari itu juga sih. Bener ga ?" Bukan Ares, tapi Anindhita yang menjawab itu."Apa ? lebih ? Lebih yang gimana sih, mau di spill dong. Biar temen-temen disini makin iri, iya ga ?" Timpal si pembawa acara.Teriakan sedih penonton sukses mengalihkan pandangan Ares dari Keysha. Ia menatap seluruh penonton di depannya, ini pertama kalinya ia tak fokus dalam bekerja. Keysha benar-benar membuat Ares merasakan sesuatu yang berbeda. Setelah menampar diri tidak secara harfiah, Ares menunjukkan senyuman terbaiknya kepada para penggemarnya disana."Lihat aja deh filmnya, nanti kalian juga tahu" Final Ares."Bener juga, sebentar lagi penayangan di mulai juga. Buat kalian yang penasaran, langsung aja kita tonton sebentar lagi ya. Untuk seluruh pemain boleh langsung duduk di kursi yang telah di sediakan. Film sebentar lagi di mulai, jadi saya selaku pembawa acara disini mengucapkan terima kasih kepada seluruh penonton yang hadir disini. Selamat menikmati filmnya"Setelah pemutaran fi

    Last Updated : 2024-03-27
  • Cinta Di Balik Layar   Penggemar Gila

    "Dasar ga tahu diri" Perempuan itu langsung menjambak rambut Keysha dengan keras. Antara terkejut dan sakit, Keysha hanya diam saat dirinya dijambaki dengan brutal. Ia tak mengerti lagi, kenapa akhir-akhir ini hidupnya sangat banyak kejadian mengejutkan seperti ini. Apa dunia sedang bercanda dengannya. "Hei! Lo siapa ? Jangan main jambak orang gini" Ares menengahi dua perempuan di depannya itu. Ares menatap kesal ke perempuan asing itu. Ia langsung menutupi Keysha dengan tubuhnya. Sementara perempuan itu tentu saja semakin kesal melihat Ares yang terlihat melindungi Keysha itu. "ARES !!! KAMU KOK NGELINDUNGIN DIA SIH ?" Perempuan itu berteriak kesal. "Emangnya kenapa ? Gue aja ga kenal lo. Dan lo tiba-tiba masuk rumah gue tanpa izin. Udah sewajarnya bukan gue marah sama lo ?" "Aku ini pacar kamu Ares, kamu ga inget ?" "Pacar ?" Ares semakin menyatukan kedua alisnya. Mendengar kata itu tentu membuat Keysha membeku di tem

    Last Updated : 2024-03-30
  • Cinta Di Balik Layar   Diculik

    "Key, tunggu dulu" Ares meraih tangan Keysha sebelum ia menginjak area luar pagar."Aku anterin ya ?" Ares memohon."Ga mau""Key, ini udah malem sayang. Please, aku anterin ya ? Aku ga mau kamu kenapa-napa"Keysha tak merespon apapun. Ia sebenarnya masih bisa pulang sendiri, apalagi ini masih sore kalau bagi Keysha si anak malam. Tapi bukan dalam artian buruk, ia hanya suka bersepeda di malam hari, ngopi di malam hari, atau bahkan menulis "Okay, aku anterin ya"Setelah itu, tangan Keysha langsung diseret menuju ke dalam rumah Ares. Saat sampai di dalam rumah, Keysha semakin kebingungan. Karena saat ini ia sampai di dalam kamar Ares. Melihat itu saja sudah membuat Keysha berpikir yang tidak-tidak."K-kok ke kamar kamu ? Tadi katanya mau anterin aku""Kamu mau aku nganterin kamu pake pendekan gini ?" Jawab Ares sambil melepas bajunya di depan Keysha."ARES"Sontak Keysha langsung berbalik dan memejamkan matanya ra

    Last Updated : 2024-04-04
  • Cinta Di Balik Layar   Awal yang Baru

    Seorang perempuan terbangun dari tidur lelapnya. Ia meregangkan otot-otonya sambil mengucek matanya. Ia menengok jam kecil dikamarnya sebentar untuk mengetahui waktu saat ini. “Masih jam 10” Ucapnya dengan suara parau khas bangun tidur. Ia pun meraba-raba bagian bawah bantalnya dengan acak. Ekspresinya sedikit berubah kala ia menemukan gawainya disana. Total sepuluh detik ia memandang layar gawainya dengan tak percaya. Notifikasi begitu ramai akan komentar dan suka dari aplikasi novel online miliknya. Perempuan itu mengucek matanya sekali lagi, ia menggeleng dan menampar pipinya cukup keras. “Key, bangun bodoh. Lo masih mimpi pasti” Sedetik kemudian ia berteriak keras sambil melihat halaman cerita yang semalam ia publikasi. Meskipun tak percaya, ribuan komentar dan pembaca terpampang jelas kala Keysha, perempuan itu, membuka aplikasi novel online-nya. Jelas ini adalah awal yang baik setelah ia berkali-kali tak mendapat jawaban apapun dari berbagai penerbit tempat ia mengajukan nas

    Last Updated : 2024-02-28
  • Cinta Di Balik Layar   Kebodohan Keysha

    Dua orang lelaki dan perempuan itu tengah menghabiskan yang begitu panas. Si lelaki mencumbu hebat perempuan di bawahnya itu. Lelaki itu, Aresta Mahendra seorang aktor dengan citra yang baik, kehidupan mewahnya kerap kali disorot, dan lagi penggemar gilanya yang selalu tak luput dari pembicaraan warga net. Namun semua citra yang ditayangkannya melalui layar kaca tidaklah sama dengan aslinya. Seperti saat ini, ia membawa pulang perempuan secara acak untuk ditidurinya. “Ahhh” Desah Keysha saat merasakan pencapaian keduanya. “Tubuhmu sangat indah hhh kukira wajahmu saja yang indah” Ares menggigit bibir bawahnya, semangatnya semakin memuncak kala kejantanannya bermain-main indah di dalam lubang perempuan di bawahnya itu. Satu tepukan keras dibagian pantat Keysa mendarat. Desahan lainnya pun muncul dari mulut perempua

    Last Updated : 2024-02-29

Latest chapter

  • Cinta Di Balik Layar   Diculik

    "Key, tunggu dulu" Ares meraih tangan Keysha sebelum ia menginjak area luar pagar."Aku anterin ya ?" Ares memohon."Ga mau""Key, ini udah malem sayang. Please, aku anterin ya ? Aku ga mau kamu kenapa-napa"Keysha tak merespon apapun. Ia sebenarnya masih bisa pulang sendiri, apalagi ini masih sore kalau bagi Keysha si anak malam. Tapi bukan dalam artian buruk, ia hanya suka bersepeda di malam hari, ngopi di malam hari, atau bahkan menulis "Okay, aku anterin ya"Setelah itu, tangan Keysha langsung diseret menuju ke dalam rumah Ares. Saat sampai di dalam rumah, Keysha semakin kebingungan. Karena saat ini ia sampai di dalam kamar Ares. Melihat itu saja sudah membuat Keysha berpikir yang tidak-tidak."K-kok ke kamar kamu ? Tadi katanya mau anterin aku""Kamu mau aku nganterin kamu pake pendekan gini ?" Jawab Ares sambil melepas bajunya di depan Keysha."ARES"Sontak Keysha langsung berbalik dan memejamkan matanya ra

  • Cinta Di Balik Layar   Penggemar Gila

    "Dasar ga tahu diri" Perempuan itu langsung menjambak rambut Keysha dengan keras. Antara terkejut dan sakit, Keysha hanya diam saat dirinya dijambaki dengan brutal. Ia tak mengerti lagi, kenapa akhir-akhir ini hidupnya sangat banyak kejadian mengejutkan seperti ini. Apa dunia sedang bercanda dengannya. "Hei! Lo siapa ? Jangan main jambak orang gini" Ares menengahi dua perempuan di depannya itu. Ares menatap kesal ke perempuan asing itu. Ia langsung menutupi Keysha dengan tubuhnya. Sementara perempuan itu tentu saja semakin kesal melihat Ares yang terlihat melindungi Keysha itu. "ARES !!! KAMU KOK NGELINDUNGIN DIA SIH ?" Perempuan itu berteriak kesal. "Emangnya kenapa ? Gue aja ga kenal lo. Dan lo tiba-tiba masuk rumah gue tanpa izin. Udah sewajarnya bukan gue marah sama lo ?" "Aku ini pacar kamu Ares, kamu ga inget ?" "Pacar ?" Ares semakin menyatukan kedua alisnya. Mendengar kata itu tentu membuat Keysha membeku di tem

  • Cinta Di Balik Layar   Ancaman

    "Ada yang lebih dari itu juga sih. Bener ga ?" Bukan Ares, tapi Anindhita yang menjawab itu."Apa ? lebih ? Lebih yang gimana sih, mau di spill dong. Biar temen-temen disini makin iri, iya ga ?" Timpal si pembawa acara.Teriakan sedih penonton sukses mengalihkan pandangan Ares dari Keysha. Ia menatap seluruh penonton di depannya, ini pertama kalinya ia tak fokus dalam bekerja. Keysha benar-benar membuat Ares merasakan sesuatu yang berbeda. Setelah menampar diri tidak secara harfiah, Ares menunjukkan senyuman terbaiknya kepada para penggemarnya disana."Lihat aja deh filmnya, nanti kalian juga tahu" Final Ares."Bener juga, sebentar lagi penayangan di mulai juga. Buat kalian yang penasaran, langsung aja kita tonton sebentar lagi ya. Untuk seluruh pemain boleh langsung duduk di kursi yang telah di sediakan. Film sebentar lagi di mulai, jadi saya selaku pembawa acara disini mengucapkan terima kasih kepada seluruh penonton yang hadir disini. Selamat menikmati filmnya"Setelah pemutaran fi

  • Cinta Di Balik Layar   Dua Dunia Yang Berbeda

    Kata putus yang keluar dari mulut Keysha itu membuat keduanya kini terdiam. Ares sedang memijit pangkal hidungnya yang terasa berat. Sementara Keysha kini menolehkan kepalanya ke arah lain, kini air matanya sudah turun. Ketika emosinya memuncak, air mata itu selalu turun tanpa perintah. "Key, Aku kesini itu buat tenangin diri aku. Kenapa kamu ngajak ribut kayak gini sih ? Kamu serius soal kata-kata kamu ?" Tanya Ares. Keysha terdiam mendengar ucapan Ares. Ia berpikir, apakah dia salah membuat berbicara. Air matanya juga tak kunjung berhenti turun. "Kamu ga ngerti perasaan aku" Ujar Keysha dengan nada terisaknya. "Oh jadi ini semua salah aku ?" "A-ares-" "Key, kayaknya kita ga bisa bicara buat sekarang. Kita sama-sama panas. Kita bicara lain waktu aja" "Lain waktu ? Kapan ? Soal berita itu gimana ? Aku ga mau bikin karir kamu hancur" "Soal itu ga usah dipikirin, biar manajemen aku yang urus. Itu keahlian mere

  • Cinta Di Balik Layar   Putus

    Keysha memandang gawainya dengan bingung. Ia hanya ingin mendengar kabar Ares. Tapi sepertinya tidak bisa di saat seperti ini. Seluruh portal berita dan media sosial sedang membahasnya, mungkin lelaki itu sedang menenangkan dirinya di suatu tempat. Tapi yang aneh, tidakkah manajemennya itu ingin mendapat suatu informasi dari dirinya. Kenapa saat ia menelfon tiba-tiba ditutup. Apa keadaan di kantornya sekacau itu. Semua pertanyaan itu bermunculan di otak Keysha. "AAAAAARRRGGGHHHH" Teriak frustasi Keysha sambil mengacak rambutnya. Tapi tiba-tiba suara bel pintunya berbunyi. Keysha terdiam di tempatnya. Ia berpikir siapa yang datang ke apartemennya di saat seperti ini. Haruskah ia mencurigai seseorang. "Emangnya gue siapa anjrit. Udah lah" Bersamaan dengan itu Keysha bangkit. Ia berjalan ke pintunya, dengan sedikit ragu akhirnya ia membuka pintunya itu. Dan betapa terkejutnya kala melihat sosok yang paling membuatnya merasa khawatir bahkan hingga detik ini. "A-ares ? Kok bisa disi

  • Cinta Di Balik Layar   Hilang

    Ares cukup terkejut saat melihat Keysha kini benar-benar menangis. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Keysha menangis. Malam itu mungkin ia cukup koorperatif karena perempuan itu sedang berada di ambang kesadarannya. Ares pun mengelus kepala Keysha dengan penuh kasih sayang. Lelaki itu lupa bahwa ini adalah pertama kali Keysha melakukan 'itu' dalam keadaan sadar. Perempuan itu sangat polos jika dibanding dengan mantan-mantan Ares sebelumnya. "Ssshh, I'm sorry, sayang. Maaf, Maaf harusnya aku izin dulu sama kamu. It's okay, ke depannya aku janji kalau mau aku izin dulu ke kamu deh" Ares memegang pipi Keysha sambil mengelusnya dengan ibu jarinya. "M-maafin aku, aku cuma kaget aja. Aku cengeng banget ya ?" Ujar Keysha sambil masih sesenggukan. "It;s okay, wajar kok. Kamu belum punya pengalaman pacaran. Aku yang salah sayang" "M-maaf" "Hmm, it's okay, i'm fine" Ares pun mendudukkan Keysha. Ia bersimpuh di hadapan

  • Cinta Di Balik Layar   Pertanggungjawaban Ares

    "A-ares" Keysha menutup mulutnya tak percaya.Perempuan itu memandang seseorang yang datang itu dari atas hingga bawah. Lelaki itu mengenakan hoodie dan jeans hitam, mulutnya yang ia tutupi dengan masker hitam tak membuat ketampanan di wajahnya hilang dari sana. Antara terkejut, tak percaya, dan senang, seseorang yang diidolakan oleh perempuan-perempuan sebangsa dan negara ini tiba-tiba berdiri di depan pintu apartemennya."Hai. Gue boleh masuk ?" Tanya Ares sambil menoleh ke kanan kirinya tak nyaman.Dengan tak sadar Keysha mengangguk. Setelah mendapat persetujuan itu, Ares masuk ke dalam apartemen Keysha dan melepaskan maskernya. Lagi-lagi Keysha termenung melihat ketampanan luar biasa Ares jika dilihat sedekat ini."Masih sakit ga ? Manajer gue bilang lo sampe kesusahan waktu jalan. Sorry banget ya gue terlalu bersemangat semalam. Gue bawa makanan sama obat buat lo. Pake dulu obatnya ya biar 'itu' lo ga sakit" Ares menunjukkan kantong yang

  • Cinta Di Balik Layar   Kebodohan Keysha

    Dua orang lelaki dan perempuan itu tengah menghabiskan yang begitu panas. Si lelaki mencumbu hebat perempuan di bawahnya itu. Lelaki itu, Aresta Mahendra seorang aktor dengan citra yang baik, kehidupan mewahnya kerap kali disorot, dan lagi penggemar gilanya yang selalu tak luput dari pembicaraan warga net. Namun semua citra yang ditayangkannya melalui layar kaca tidaklah sama dengan aslinya. Seperti saat ini, ia membawa pulang perempuan secara acak untuk ditidurinya. “Ahhh” Desah Keysha saat merasakan pencapaian keduanya. “Tubuhmu sangat indah hhh kukira wajahmu saja yang indah” Ares menggigit bibir bawahnya, semangatnya semakin memuncak kala kejantanannya bermain-main indah di dalam lubang perempuan di bawahnya itu. Satu tepukan keras dibagian pantat Keysa mendarat. Desahan lainnya pun muncul dari mulut perempua

  • Cinta Di Balik Layar   Awal yang Baru

    Seorang perempuan terbangun dari tidur lelapnya. Ia meregangkan otot-otonya sambil mengucek matanya. Ia menengok jam kecil dikamarnya sebentar untuk mengetahui waktu saat ini. “Masih jam 10” Ucapnya dengan suara parau khas bangun tidur. Ia pun meraba-raba bagian bawah bantalnya dengan acak. Ekspresinya sedikit berubah kala ia menemukan gawainya disana. Total sepuluh detik ia memandang layar gawainya dengan tak percaya. Notifikasi begitu ramai akan komentar dan suka dari aplikasi novel online miliknya. Perempuan itu mengucek matanya sekali lagi, ia menggeleng dan menampar pipinya cukup keras. “Key, bangun bodoh. Lo masih mimpi pasti” Sedetik kemudian ia berteriak keras sambil melihat halaman cerita yang semalam ia publikasi. Meskipun tak percaya, ribuan komentar dan pembaca terpampang jelas kala Keysha, perempuan itu, membuka aplikasi novel online-nya. Jelas ini adalah awal yang baik setelah ia berkali-kali tak mendapat jawaban apapun dari berbagai penerbit tempat ia mengajukan nas

DMCA.com Protection Status