Share

Ancaman

Author: Kayrene
last update Last Updated: 2024-03-27 22:19:11

"Ada yang lebih dari itu juga sih. Bener ga ?" Bukan Ares, tapi Anindhita yang menjawab itu.

"Apa ? lebih ? Lebih yang gimana sih, mau di spill dong. Biar temen-temen disini makin iri, iya ga ?" Timpal si pembawa acara.

Teriakan sedih penonton sukses mengalihkan pandangan Ares dari Keysha. Ia menatap seluruh penonton di depannya, ini pertama kalinya ia tak fokus dalam bekerja. Keysha benar-benar membuat Ares merasakan sesuatu yang berbeda. Setelah menampar diri tidak secara harfiah, Ares menunjukkan senyuman terbaiknya kepada para penggemarnya disana.

"Lihat aja deh filmnya, nanti kalian juga tahu" Final Ares.

"Bener juga, sebentar lagi penayangan di mulai juga. Buat kalian yang penasaran, langsung aja kita tonton sebentar lagi ya. Untuk seluruh pemain boleh langsung duduk di kursi yang telah di sediakan. Film sebentar lagi di mulai, jadi saya selaku pembawa acara disini mengucapkan terima kasih kepada seluruh penonton yang hadir disini. Selamat menikmati filmnya"

Setelah pemutaran film selesai, para pemain film lanjut melakukan wawancara eksklusif untuk beberapa media. Dalam wawancara itu, kaki Ares terus bergerak gelisah. Ia sangat ingin segera menyelesaikan seluruh kegiatan ini dan pergi menemui kekasihnya. Entah kenapa ada seperti perasaan ingin melihat sosoknya sesegera mungkin.

"Ini udah selesai ?" Tanya Ares pada Anindhita.

"Udah, ini media terakhir yang wawancara. Kenapa emangnya ?" Tanya Anindhita bingung melihat Ares yang seperti sedang gelisah.

"Gue pergi dulu ya sekarang"

"Hah ? Kemana ?"

"Gue ada urusan mendadak"

"Loh bukannya abis ini kita ada makan malem bareng staf ya ? Lo ga ikut ?"

"Gue skip dulu deh kayaknya. Gue pergi ya"

Setelah itu ia benar-benar beranjak dari sana. Bahkan panggilan berkali-kali yang dilontarkan Anindhita tak ia gubris sama sekali. Ia mengambil jaket miliknya secara asal dan memakai masker. Kemudian ia segera berlari menyusuri kawasan mal itu.

Ia bahkan tak peduli ada banyak penggemarnya yang mungkin akan mengerubutinya. Yang ada di pikirannya sekarang adalah Keysha seorang. Dan seperti keberuntungan berpihak padanya, ia melihat Keysha hendak memasuki lift yang sudah terbuka itu. Dengan segera ia berlari dan menyahut tangan perempuan itu.

Keysha yang tiba-tiba digandeng itu terkejut, hampir saja ia berteriak, sampai ia mengenali seseorang dibalik masker itu.

"A-are-hmmp" Mulut Keysha langsung dibungkam sebelum ia menyelesaikan katanya.

"Ssst ikut aku dulu" Bisik Ares di telinga Keysha.

Lalu Ares pun menyeret Keysha pergi dari sana. Mereka terus berjalan sampai ke basement parkir tanpa sepatah kata pun. Beruntung hari ini ia pergi membawa mobilnya sendiri, jadi ia bisa pulang terlebih dahulu. Ares menekan alarm mobilnya, setelah melihat dimana mobilnya, ia bergegas kesana.

"Masuk" Perintah Ares.

"Ng-ngapain ?"

"Masuk aja dulu, aku mau ngomong"

Keysha pun menurut, ia masuk ke dalam mobil Ares. Setelah keduanya masuk. Kini malah tak ada pembicaraan apapun di dalam sana. Yang terjadi hanya keduanya saling memandang satu sama lain.

"Jadi, apa ?" Tanya Keysha menggantung.

Benar, Ares tadi ingin mengatakan bahwa ia mempunyai sesuatu untuk dibicarakan. Tapi setelah masuk mobil, ia baru ingat bahwa mereka berdua tengah dalam keadaan bertengkar. Ares yang berpikiran untuk memeluk dan menciumnya sebagai pelampiasan rindunya, langsung ia urungkan begitu saja.

"Kamu ga bilang kalau mau dateng ke acara premiere aku ?"

"Emangnya kenapa ?"

"Ga papa sih"

"Ares,"

"Key,"

Keduanya berbicara secara bersamaan. Hal itu tentu membuat keduanya juga terkejut dengan situasi itu..

"Apa ?" Jawab Ares.

"Kamu aja dulu, deh. Mau bicara apa ?" Balas Keysha.

"Mmm...jadi gini. soal kemarin-" Ares menggantungkan kalimatnya.

"Aku juga mau bicarain soal itu"

"Mmm...gimana kalau kita ke rumahku ? Mau ga ? Kita bicarain disana sekalian"

Setelah mendapat persetujuan dari Keysha, Ares pun segera menyalan mesin mobilnya dan pergi dari sana. Yang tak mereka tahu, tak jauh dari tempat mobil mereka parkir, ada seseorang yang sedang mengintai mereka berdua. Ia menyeringai sambil melihat beberapa hasil potretnya. 

---

Keysha memasuki area rumah Ares. Ia menganga cukup lebar saat melihat pemandangan di dalam rumah itu. Taman yang sangat terawat dan cantik, rumah dengan atap yang begitu tinggi, dan kini mereka memasuki garasi yang begitu luas dengan jajaran mobil mewah disana. Sungguh sangat terlihat mewah dan pastinya itu sangat mahal. Keysha tak pernah berkespektasi bahwa ia pergi ke rumah salah seorang artis terkenal. Ini pertama kali dalam hidupnya dan mungkin ia terlihat sangat norak.

"Udah liat-liatnya ?" Tanya Ares sambil tersenyum.

"Eh, maaf. Aku norak banget ya ?" Keysha menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aku ga ada bilang gitu ya"

"Iiihh"

"Ya udah ayo masuk" 

Keysha pun mengintili Ares di belakang. Lagi-lagi Keysha dibuat ternganga dengan desain interior dari rumah Ares. Semuanya serba hitam dan memiliki aksen emas di beberapa benda yang dipajang disana. Sungguh rumah itu terlihat sangat estetik baik di luar maupun di dalamnya.

"Kamu duduk aja disitu"  Ares menunjuk kursi sofa di ruang tengahnya yang besar itu.

"Okay"

"Apa mau dikamar aja ?"

Tiba-tiba pipi Keysha memerah, entah kenapa padahal Ares hanya mengajaknya mengobrol di kamar. Keysha merutuki otaknya yang sekarang menjadi liar.

"Disini aja" 

Setelahnya Ares melesat untuk mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian ia kembali dengan kaos hitam oblong dan celana pendeknya. Terlihat sangat berbeda, dan terlihat lebih tampan. Keysha bahkan tak berkedip melihat penampilan Ares saat ini.

"Liatinnya biasa aja, aku emang ganteng kan"

Detik berikutnya, Keysha langsung mengedipkan matanya beberapa kali.

"Iiihh, apaan sih. Aku cuma kaget aja liat kamu pake baju santai gini"

"Padahal kamu pernah liat aku ga pake baju-"

"ARES" Keysha berteriak sambil memukul Ares karena malu.

"Permisi, Mas Ares. Ini minumannya"

Seorang asisten rumah tangga Ares itu menletakkan dua gelas minuman di meja depan mereka. Kedatangan tiba-tiba ART itu membuat Keysha menarik tangannya kikuk. Yang tadinya ia memukuli Ares, kini ia menundukkan kepalanya sambil tersenyum sebagai ungkapan terima kasihnya. Tapi respon yang diterimanya sangat di luar bayangan. ART yang terlihat sedikit lebih tua dari dirinya itu, justru menatap Keysha dengan pandangan sinis. Tidak hanya manajer Ares, kini bahkan ART di rumah Ares juga tak menyukainya. Ia berpikir, apa dirinya sangat tidak pantas bersanding dengan Ares.

"Makasih, Mbak. Udah selesai semua ga kerjaan Mbak ?" Ujar Ares kepada ARTnya

"Sudah semua, tinggal memasak untuk makan malam Mas Ares. Saya tidak tahu kalau Mas Ares pulang awal" Nada ART itu terdengar sangat ramah saat berbicara dengan Ares.

"Oh ya udah ga usah masak lagi. Nanti saya beli aja di luar. Mbak boleh pulang sekarang"

"Siap, Mas"

Setelah ART itu pergi dari hadapan mereka. Kini hanya tersisa Ares dan Keysha di rumah besar itu. Di rumah yang besar ini, Ares memang tinggal sendiri. Meskipun ia memiliki ART, mereka ditempatkan di wilayah yang berbeda dengan rumah Ares. Itu demi menjaga privasinya.

"Key," Panggil Ares tiba-tiba.

Lelaki itu menatap kekasihnya dengan tatapan yang begitu serius. Ia menatap lekat tepat di matanya. Tapi sebuah suara kaca pecah terdengar dari dalam. Keysha dan Ares menatap saling bertanya. Mereka pun akhirnya keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Saat keluar, mereka melihat kaca lantai dua rumah Ares pecah. Sepertinya seseorang melemparkan batu ke kacanya itu. Dan seorang perempuan tiba-tiba menghampiri Ares dan Keysha yang berdiri melihat atas. Ares mengernyit karena melihat seseorang asing yang bisa-bisanya memasuki rumahnya.

"Oh jadi ini pelacur yang deketin Ares gue" 

Related chapters

  • Cinta Di Balik Layar   Penggemar Gila

    "Dasar ga tahu diri" Perempuan itu langsung menjambak rambut Keysha dengan keras. Antara terkejut dan sakit, Keysha hanya diam saat dirinya dijambaki dengan brutal. Ia tak mengerti lagi, kenapa akhir-akhir ini hidupnya sangat banyak kejadian mengejutkan seperti ini. Apa dunia sedang bercanda dengannya. "Hei! Lo siapa ? Jangan main jambak orang gini" Ares menengahi dua perempuan di depannya itu. Ares menatap kesal ke perempuan asing itu. Ia langsung menutupi Keysha dengan tubuhnya. Sementara perempuan itu tentu saja semakin kesal melihat Ares yang terlihat melindungi Keysha itu. "ARES !!! KAMU KOK NGELINDUNGIN DIA SIH ?" Perempuan itu berteriak kesal. "Emangnya kenapa ? Gue aja ga kenal lo. Dan lo tiba-tiba masuk rumah gue tanpa izin. Udah sewajarnya bukan gue marah sama lo ?" "Aku ini pacar kamu Ares, kamu ga inget ?" "Pacar ?" Ares semakin menyatukan kedua alisnya. Mendengar kata itu tentu membuat Keysha membeku di tem

    Last Updated : 2024-03-30
  • Cinta Di Balik Layar   Diculik

    "Key, tunggu dulu" Ares meraih tangan Keysha sebelum ia menginjak area luar pagar."Aku anterin ya ?" Ares memohon."Ga mau""Key, ini udah malem sayang. Please, aku anterin ya ? Aku ga mau kamu kenapa-napa"Keysha tak merespon apapun. Ia sebenarnya masih bisa pulang sendiri, apalagi ini masih sore kalau bagi Keysha si anak malam. Tapi bukan dalam artian buruk, ia hanya suka bersepeda di malam hari, ngopi di malam hari, atau bahkan menulis "Okay, aku anterin ya"Setelah itu, tangan Keysha langsung diseret menuju ke dalam rumah Ares. Saat sampai di dalam rumah, Keysha semakin kebingungan. Karena saat ini ia sampai di dalam kamar Ares. Melihat itu saja sudah membuat Keysha berpikir yang tidak-tidak."K-kok ke kamar kamu ? Tadi katanya mau anterin aku""Kamu mau aku nganterin kamu pake pendekan gini ?" Jawab Ares sambil melepas bajunya di depan Keysha."ARES"Sontak Keysha langsung berbalik dan memejamkan matanya ra

    Last Updated : 2024-04-04
  • Cinta Di Balik Layar   Awal yang Baru

    Seorang perempuan terbangun dari tidur lelapnya. Ia meregangkan otot-otonya sambil mengucek matanya. Ia menengok jam kecil dikamarnya sebentar untuk mengetahui waktu saat ini. “Masih jam 10” Ucapnya dengan suara parau khas bangun tidur. Ia pun meraba-raba bagian bawah bantalnya dengan acak. Ekspresinya sedikit berubah kala ia menemukan gawainya disana. Total sepuluh detik ia memandang layar gawainya dengan tak percaya. Notifikasi begitu ramai akan komentar dan suka dari aplikasi novel online miliknya. Perempuan itu mengucek matanya sekali lagi, ia menggeleng dan menampar pipinya cukup keras. “Key, bangun bodoh. Lo masih mimpi pasti” Sedetik kemudian ia berteriak keras sambil melihat halaman cerita yang semalam ia publikasi. Meskipun tak percaya, ribuan komentar dan pembaca terpampang jelas kala Keysha, perempuan itu, membuka aplikasi novel online-nya. Jelas ini adalah awal yang baik setelah ia berkali-kali tak mendapat jawaban apapun dari berbagai penerbit tempat ia mengajukan nas

    Last Updated : 2024-02-28
  • Cinta Di Balik Layar   Kebodohan Keysha

    Dua orang lelaki dan perempuan itu tengah menghabiskan yang begitu panas. Si lelaki mencumbu hebat perempuan di bawahnya itu. Lelaki itu, Aresta Mahendra seorang aktor dengan citra yang baik, kehidupan mewahnya kerap kali disorot, dan lagi penggemar gilanya yang selalu tak luput dari pembicaraan warga net. Namun semua citra yang ditayangkannya melalui layar kaca tidaklah sama dengan aslinya. Seperti saat ini, ia membawa pulang perempuan secara acak untuk ditidurinya. “Ahhh” Desah Keysha saat merasakan pencapaian keduanya. “Tubuhmu sangat indah hhh kukira wajahmu saja yang indah” Ares menggigit bibir bawahnya, semangatnya semakin memuncak kala kejantanannya bermain-main indah di dalam lubang perempuan di bawahnya itu. Satu tepukan keras dibagian pantat Keysa mendarat. Desahan lainnya pun muncul dari mulut perempua

    Last Updated : 2024-02-29
  • Cinta Di Balik Layar   Pertanggungjawaban Ares

    "A-ares" Keysha menutup mulutnya tak percaya.Perempuan itu memandang seseorang yang datang itu dari atas hingga bawah. Lelaki itu mengenakan hoodie dan jeans hitam, mulutnya yang ia tutupi dengan masker hitam tak membuat ketampanan di wajahnya hilang dari sana. Antara terkejut, tak percaya, dan senang, seseorang yang diidolakan oleh perempuan-perempuan sebangsa dan negara ini tiba-tiba berdiri di depan pintu apartemennya."Hai. Gue boleh masuk ?" Tanya Ares sambil menoleh ke kanan kirinya tak nyaman.Dengan tak sadar Keysha mengangguk. Setelah mendapat persetujuan itu, Ares masuk ke dalam apartemen Keysha dan melepaskan maskernya. Lagi-lagi Keysha termenung melihat ketampanan luar biasa Ares jika dilihat sedekat ini."Masih sakit ga ? Manajer gue bilang lo sampe kesusahan waktu jalan. Sorry banget ya gue terlalu bersemangat semalam. Gue bawa makanan sama obat buat lo. Pake dulu obatnya ya biar 'itu' lo ga sakit" Ares menunjukkan kantong yang

    Last Updated : 2024-03-01
  • Cinta Di Balik Layar   Hilang

    Ares cukup terkejut saat melihat Keysha kini benar-benar menangis. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Keysha menangis. Malam itu mungkin ia cukup koorperatif karena perempuan itu sedang berada di ambang kesadarannya. Ares pun mengelus kepala Keysha dengan penuh kasih sayang. Lelaki itu lupa bahwa ini adalah pertama kali Keysha melakukan 'itu' dalam keadaan sadar. Perempuan itu sangat polos jika dibanding dengan mantan-mantan Ares sebelumnya. "Ssshh, I'm sorry, sayang. Maaf, Maaf harusnya aku izin dulu sama kamu. It's okay, ke depannya aku janji kalau mau aku izin dulu ke kamu deh" Ares memegang pipi Keysha sambil mengelusnya dengan ibu jarinya. "M-maafin aku, aku cuma kaget aja. Aku cengeng banget ya ?" Ujar Keysha sambil masih sesenggukan. "It;s okay, wajar kok. Kamu belum punya pengalaman pacaran. Aku yang salah sayang" "M-maaf" "Hmm, it's okay, i'm fine" Ares pun mendudukkan Keysha. Ia bersimpuh di hadapan

    Last Updated : 2024-03-01
  • Cinta Di Balik Layar   Putus

    Keysha memandang gawainya dengan bingung. Ia hanya ingin mendengar kabar Ares. Tapi sepertinya tidak bisa di saat seperti ini. Seluruh portal berita dan media sosial sedang membahasnya, mungkin lelaki itu sedang menenangkan dirinya di suatu tempat. Tapi yang aneh, tidakkah manajemennya itu ingin mendapat suatu informasi dari dirinya. Kenapa saat ia menelfon tiba-tiba ditutup. Apa keadaan di kantornya sekacau itu. Semua pertanyaan itu bermunculan di otak Keysha. "AAAAAARRRGGGHHHH" Teriak frustasi Keysha sambil mengacak rambutnya. Tapi tiba-tiba suara bel pintunya berbunyi. Keysha terdiam di tempatnya. Ia berpikir siapa yang datang ke apartemennya di saat seperti ini. Haruskah ia mencurigai seseorang. "Emangnya gue siapa anjrit. Udah lah" Bersamaan dengan itu Keysha bangkit. Ia berjalan ke pintunya, dengan sedikit ragu akhirnya ia membuka pintunya itu. Dan betapa terkejutnya kala melihat sosok yang paling membuatnya merasa khawatir bahkan hingga detik ini. "A-ares ? Kok bisa disi

    Last Updated : 2024-03-20
  • Cinta Di Balik Layar   Dua Dunia Yang Berbeda

    Kata putus yang keluar dari mulut Keysha itu membuat keduanya kini terdiam. Ares sedang memijit pangkal hidungnya yang terasa berat. Sementara Keysha kini menolehkan kepalanya ke arah lain, kini air matanya sudah turun. Ketika emosinya memuncak, air mata itu selalu turun tanpa perintah. "Key, Aku kesini itu buat tenangin diri aku. Kenapa kamu ngajak ribut kayak gini sih ? Kamu serius soal kata-kata kamu ?" Tanya Ares. Keysha terdiam mendengar ucapan Ares. Ia berpikir, apakah dia salah membuat berbicara. Air matanya juga tak kunjung berhenti turun. "Kamu ga ngerti perasaan aku" Ujar Keysha dengan nada terisaknya. "Oh jadi ini semua salah aku ?" "A-ares-" "Key, kayaknya kita ga bisa bicara buat sekarang. Kita sama-sama panas. Kita bicara lain waktu aja" "Lain waktu ? Kapan ? Soal berita itu gimana ? Aku ga mau bikin karir kamu hancur" "Soal itu ga usah dipikirin, biar manajemen aku yang urus. Itu keahlian mere

    Last Updated : 2024-03-26

Latest chapter

  • Cinta Di Balik Layar   Diculik

    "Key, tunggu dulu" Ares meraih tangan Keysha sebelum ia menginjak area luar pagar."Aku anterin ya ?" Ares memohon."Ga mau""Key, ini udah malem sayang. Please, aku anterin ya ? Aku ga mau kamu kenapa-napa"Keysha tak merespon apapun. Ia sebenarnya masih bisa pulang sendiri, apalagi ini masih sore kalau bagi Keysha si anak malam. Tapi bukan dalam artian buruk, ia hanya suka bersepeda di malam hari, ngopi di malam hari, atau bahkan menulis "Okay, aku anterin ya"Setelah itu, tangan Keysha langsung diseret menuju ke dalam rumah Ares. Saat sampai di dalam rumah, Keysha semakin kebingungan. Karena saat ini ia sampai di dalam kamar Ares. Melihat itu saja sudah membuat Keysha berpikir yang tidak-tidak."K-kok ke kamar kamu ? Tadi katanya mau anterin aku""Kamu mau aku nganterin kamu pake pendekan gini ?" Jawab Ares sambil melepas bajunya di depan Keysha."ARES"Sontak Keysha langsung berbalik dan memejamkan matanya ra

  • Cinta Di Balik Layar   Penggemar Gila

    "Dasar ga tahu diri" Perempuan itu langsung menjambak rambut Keysha dengan keras. Antara terkejut dan sakit, Keysha hanya diam saat dirinya dijambaki dengan brutal. Ia tak mengerti lagi, kenapa akhir-akhir ini hidupnya sangat banyak kejadian mengejutkan seperti ini. Apa dunia sedang bercanda dengannya. "Hei! Lo siapa ? Jangan main jambak orang gini" Ares menengahi dua perempuan di depannya itu. Ares menatap kesal ke perempuan asing itu. Ia langsung menutupi Keysha dengan tubuhnya. Sementara perempuan itu tentu saja semakin kesal melihat Ares yang terlihat melindungi Keysha itu. "ARES !!! KAMU KOK NGELINDUNGIN DIA SIH ?" Perempuan itu berteriak kesal. "Emangnya kenapa ? Gue aja ga kenal lo. Dan lo tiba-tiba masuk rumah gue tanpa izin. Udah sewajarnya bukan gue marah sama lo ?" "Aku ini pacar kamu Ares, kamu ga inget ?" "Pacar ?" Ares semakin menyatukan kedua alisnya. Mendengar kata itu tentu membuat Keysha membeku di tem

  • Cinta Di Balik Layar   Ancaman

    "Ada yang lebih dari itu juga sih. Bener ga ?" Bukan Ares, tapi Anindhita yang menjawab itu."Apa ? lebih ? Lebih yang gimana sih, mau di spill dong. Biar temen-temen disini makin iri, iya ga ?" Timpal si pembawa acara.Teriakan sedih penonton sukses mengalihkan pandangan Ares dari Keysha. Ia menatap seluruh penonton di depannya, ini pertama kalinya ia tak fokus dalam bekerja. Keysha benar-benar membuat Ares merasakan sesuatu yang berbeda. Setelah menampar diri tidak secara harfiah, Ares menunjukkan senyuman terbaiknya kepada para penggemarnya disana."Lihat aja deh filmnya, nanti kalian juga tahu" Final Ares."Bener juga, sebentar lagi penayangan di mulai juga. Buat kalian yang penasaran, langsung aja kita tonton sebentar lagi ya. Untuk seluruh pemain boleh langsung duduk di kursi yang telah di sediakan. Film sebentar lagi di mulai, jadi saya selaku pembawa acara disini mengucapkan terima kasih kepada seluruh penonton yang hadir disini. Selamat menikmati filmnya"Setelah pemutaran fi

  • Cinta Di Balik Layar   Dua Dunia Yang Berbeda

    Kata putus yang keluar dari mulut Keysha itu membuat keduanya kini terdiam. Ares sedang memijit pangkal hidungnya yang terasa berat. Sementara Keysha kini menolehkan kepalanya ke arah lain, kini air matanya sudah turun. Ketika emosinya memuncak, air mata itu selalu turun tanpa perintah. "Key, Aku kesini itu buat tenangin diri aku. Kenapa kamu ngajak ribut kayak gini sih ? Kamu serius soal kata-kata kamu ?" Tanya Ares. Keysha terdiam mendengar ucapan Ares. Ia berpikir, apakah dia salah membuat berbicara. Air matanya juga tak kunjung berhenti turun. "Kamu ga ngerti perasaan aku" Ujar Keysha dengan nada terisaknya. "Oh jadi ini semua salah aku ?" "A-ares-" "Key, kayaknya kita ga bisa bicara buat sekarang. Kita sama-sama panas. Kita bicara lain waktu aja" "Lain waktu ? Kapan ? Soal berita itu gimana ? Aku ga mau bikin karir kamu hancur" "Soal itu ga usah dipikirin, biar manajemen aku yang urus. Itu keahlian mere

  • Cinta Di Balik Layar   Putus

    Keysha memandang gawainya dengan bingung. Ia hanya ingin mendengar kabar Ares. Tapi sepertinya tidak bisa di saat seperti ini. Seluruh portal berita dan media sosial sedang membahasnya, mungkin lelaki itu sedang menenangkan dirinya di suatu tempat. Tapi yang aneh, tidakkah manajemennya itu ingin mendapat suatu informasi dari dirinya. Kenapa saat ia menelfon tiba-tiba ditutup. Apa keadaan di kantornya sekacau itu. Semua pertanyaan itu bermunculan di otak Keysha. "AAAAAARRRGGGHHHH" Teriak frustasi Keysha sambil mengacak rambutnya. Tapi tiba-tiba suara bel pintunya berbunyi. Keysha terdiam di tempatnya. Ia berpikir siapa yang datang ke apartemennya di saat seperti ini. Haruskah ia mencurigai seseorang. "Emangnya gue siapa anjrit. Udah lah" Bersamaan dengan itu Keysha bangkit. Ia berjalan ke pintunya, dengan sedikit ragu akhirnya ia membuka pintunya itu. Dan betapa terkejutnya kala melihat sosok yang paling membuatnya merasa khawatir bahkan hingga detik ini. "A-ares ? Kok bisa disi

  • Cinta Di Balik Layar   Hilang

    Ares cukup terkejut saat melihat Keysha kini benar-benar menangis. Ini adalah pertama kalinya ia melihat Keysha menangis. Malam itu mungkin ia cukup koorperatif karena perempuan itu sedang berada di ambang kesadarannya. Ares pun mengelus kepala Keysha dengan penuh kasih sayang. Lelaki itu lupa bahwa ini adalah pertama kali Keysha melakukan 'itu' dalam keadaan sadar. Perempuan itu sangat polos jika dibanding dengan mantan-mantan Ares sebelumnya. "Ssshh, I'm sorry, sayang. Maaf, Maaf harusnya aku izin dulu sama kamu. It's okay, ke depannya aku janji kalau mau aku izin dulu ke kamu deh" Ares memegang pipi Keysha sambil mengelusnya dengan ibu jarinya. "M-maafin aku, aku cuma kaget aja. Aku cengeng banget ya ?" Ujar Keysha sambil masih sesenggukan. "It;s okay, wajar kok. Kamu belum punya pengalaman pacaran. Aku yang salah sayang" "M-maaf" "Hmm, it's okay, i'm fine" Ares pun mendudukkan Keysha. Ia bersimpuh di hadapan

  • Cinta Di Balik Layar   Pertanggungjawaban Ares

    "A-ares" Keysha menutup mulutnya tak percaya.Perempuan itu memandang seseorang yang datang itu dari atas hingga bawah. Lelaki itu mengenakan hoodie dan jeans hitam, mulutnya yang ia tutupi dengan masker hitam tak membuat ketampanan di wajahnya hilang dari sana. Antara terkejut, tak percaya, dan senang, seseorang yang diidolakan oleh perempuan-perempuan sebangsa dan negara ini tiba-tiba berdiri di depan pintu apartemennya."Hai. Gue boleh masuk ?" Tanya Ares sambil menoleh ke kanan kirinya tak nyaman.Dengan tak sadar Keysha mengangguk. Setelah mendapat persetujuan itu, Ares masuk ke dalam apartemen Keysha dan melepaskan maskernya. Lagi-lagi Keysha termenung melihat ketampanan luar biasa Ares jika dilihat sedekat ini."Masih sakit ga ? Manajer gue bilang lo sampe kesusahan waktu jalan. Sorry banget ya gue terlalu bersemangat semalam. Gue bawa makanan sama obat buat lo. Pake dulu obatnya ya biar 'itu' lo ga sakit" Ares menunjukkan kantong yang

  • Cinta Di Balik Layar   Kebodohan Keysha

    Dua orang lelaki dan perempuan itu tengah menghabiskan yang begitu panas. Si lelaki mencumbu hebat perempuan di bawahnya itu. Lelaki itu, Aresta Mahendra seorang aktor dengan citra yang baik, kehidupan mewahnya kerap kali disorot, dan lagi penggemar gilanya yang selalu tak luput dari pembicaraan warga net. Namun semua citra yang ditayangkannya melalui layar kaca tidaklah sama dengan aslinya. Seperti saat ini, ia membawa pulang perempuan secara acak untuk ditidurinya. “Ahhh” Desah Keysha saat merasakan pencapaian keduanya. “Tubuhmu sangat indah hhh kukira wajahmu saja yang indah” Ares menggigit bibir bawahnya, semangatnya semakin memuncak kala kejantanannya bermain-main indah di dalam lubang perempuan di bawahnya itu. Satu tepukan keras dibagian pantat Keysa mendarat. Desahan lainnya pun muncul dari mulut perempua

  • Cinta Di Balik Layar   Awal yang Baru

    Seorang perempuan terbangun dari tidur lelapnya. Ia meregangkan otot-otonya sambil mengucek matanya. Ia menengok jam kecil dikamarnya sebentar untuk mengetahui waktu saat ini. “Masih jam 10” Ucapnya dengan suara parau khas bangun tidur. Ia pun meraba-raba bagian bawah bantalnya dengan acak. Ekspresinya sedikit berubah kala ia menemukan gawainya disana. Total sepuluh detik ia memandang layar gawainya dengan tak percaya. Notifikasi begitu ramai akan komentar dan suka dari aplikasi novel online miliknya. Perempuan itu mengucek matanya sekali lagi, ia menggeleng dan menampar pipinya cukup keras. “Key, bangun bodoh. Lo masih mimpi pasti” Sedetik kemudian ia berteriak keras sambil melihat halaman cerita yang semalam ia publikasi. Meskipun tak percaya, ribuan komentar dan pembaca terpampang jelas kala Keysha, perempuan itu, membuka aplikasi novel online-nya. Jelas ini adalah awal yang baik setelah ia berkali-kali tak mendapat jawaban apapun dari berbagai penerbit tempat ia mengajukan nas

DMCA.com Protection Status