Awalnya tentu saja Kirana kaget mengetahui ada nama orang tua Viola di dalam masalah Maminya ini, Radin pun secara gamblang mengisahkan semuanya.
Kini Kirana yang semula tak respek dengan Radin, berbalik menyayangkan sikap maminya selama ini. Dia bahkan kini sangat kasian dengan nasib Viola, yang terimbas persoalan orang tuanya.
“Andai dulu Mami kamu terus terang sejak awal…Papi pasti akan bertanggung jawab dan kalian tidak akan ke sana kemari melalang buana ke beberapa negara, papi bukan tipikal manusia pengecut…kamu liatkan keluarga Papi, semuanya papi nikahin…apapun kata orang papi itu kemaruk atau sebutan jelek lainnya, selama istri-istri papi merasa nyaman, tidak masalah bukan?” Kirana sependapat dengan ucapan Papinya, yang menjalani papinya dan istri-istrinya, tak penting nyinyiran orang lain.
Kirana yang memiliki kehidupan bebas di Eropa tidak mempermasalahkan Papinya beristri tiga. Justru di mata Kirana, papinya sangat ge
“Hmmm bagusss yaa…pulang ga bilang-bilang…jangan-jangan kamu sudah lama ada di Jakarta dan gulang-galing dengan Vanya!” cetus Mami Priscilla. Sambil memandang putranya yang duduk berhadapan dengan dia.Salman seperti biasa hanya diam kalau Maminya yang tetap cantik dan fashionable ini bicara soal asmaranya.“Tapi Mi…apa salahnya hubungan Salman dengan Vanya…Mami sendiri…kan jannn..?” Salman terdiam meliat Maminya langsung melotot mendengar jawaban dia yang seakan menampar Maminya ini, karena Priscilla sendiri juga janda sebelum menikah dengan Radin.“Dengar…ini keputusan Mami, walaupun Papi kamu merestui, termasuk Mami Cynthia dan Mami Sherin juga, Mami tetap menolak…kamu akan Mami jodohkan dengan anak Jenderal Andre dan Tante Margareta, namanya Brigitta, dia baru lulus SMU dan bentar lagi akan kuliah luar negeri…tiga hari lagi dia Mami undang ke sini bersama orang tuanya!” Mami Priscilla lalu pergi dari hadapan Salman.Kirana yang kebetulan lewat dan mendengar ucapan Mami sambungnya
“Ga-papa Bang Radin, kita ga usah memaksakan kehendak menjodohkan keduanya, lagian Brigitta masih kecil, baru 17 tahun dan sifatnya masih kolokan. Kalau mereka kita paksakan berjodoh akan berbahaya bagi hubungan rumah tangga mereka kelak!” kata Andre bijak. Radin hanya mengangguk-anggukan kepala, dia bilang biarlah kelak waktu yang menentukan nasib anak-anak mereka. Kalaupun someday mereka berjodoh, tuh sudah garisan tangan keduanya dan dia tak bisa mengatur-atur kehidupan ataupun masa depan anak-anak mereka. Saat Andre dan Radin kembali bergabung, Priscilla yang masih bingung cara menyampaikan kepergian Salman yang diam-diam itu memandang suaminya, seakan minta pendapat. Pas saat itu Bella baru keluar dari ruangan dalam dan diapun dipanggil Priscilla. “Bella, ajak Brigitta ke dalam sebentar yaa, Mami sama Papi mau bicara serius dengan papa dan mamanya Brigita!” “Oke Mam…ayoo gadis cantik, ikutin kaka ke dalam!” Bella yang sudah tahu cerita sebenarnya menarik tangan Brigitta dan m
Prestasi Salman di dunia balap ternyata tak semoncer saat dia masih balapan di tanah air, hanya setahun, kontraknya pun tak diperpanjang tim asal Malaysia ini.Kontraknya diputus ditengah jalan dan mau tak mau dia harus kembali ke tanah air, atau bertahan di Malaysia, mengingat dia ‘kabur’ ke Malaysia bersama Vanya tanpa restu orang tuanya.Tiga bulan dia tinggal bersama Vanya di sebuah apartemen mewah di Malaysia, Salman pun kebingungan ketika ingin bayar untuk memperpanjang kontrak sewa apartemennya, semua kartu-kartu telah di blokir.Salman terbiasa hidup highclas, dia tak pernah merasakan kehidupan sederhana, Salman selama ini hidup sangat boros dan segan mengeluarkan uang tak sedikit kalau sudah kepingin atau mentraktir siapa saja yang dia sukai.Inilah salah satu factor, kenapa papinya diam-diam menyetujui memblok kartu-kartu Salman, dibandingkan dengan Rey dan Bella, Salman lah yang paling enteng mengeluarkan uang tanpa perhitungan.
Vanya juga yang menawar mobil travel yang akan membawa mereka ke bandung, awalnya Salman mana bisa menawar. Vanya berbisik pada Salman, mulai kini mereka harus terbiasa hidup sederhana dan jangan malu menawar apapun kalau kemahalan. Salman terdiam mengangguk dan menyetujui saran kekasihnya ini. “Wajar saja…dia anak manja, anak konglomerat…tiba-tiba kini berubah jadi ‘orang biasa’!” pikir Vanya memaklumi perasaan kekasihnya ini. Ustda Abubakar yang usianya hanya selisih beberapa bulan dengan Vanya menyambut kedatangan sepupunya ini, dia mengajak masuk ke dalam rumahnya yang lumayan luas dan ada tempat pengajian khusus. Sedangkan disamping rumahnya terdapat ponpes lumayan besar dan bangunannya memanjang, dengan jumlah santri hampir 450 orang dan 200 an orang mondok di sana, sisanya santri dari warga sekitar. Setelah berbasa-basi sebentar, Ustad Abubakar meminta kesiapan Vanya dan Salman untuk menikah saat ini juga. Ustad Abubakar meminta keduanya jangan menunda-nunda lagi. “Lebih b
Kita tinggalkan sejenak kehidupan baru Salman Durangga dan Vanya istrinya yang kini telah menjadi petani di pinggiran Kota Bandung, tanpa di ketahui orang tuanya yang konglomerat papan atas di negeri ini.Kesibukan terjadi di rumah ini, karena dua mingguan lagi akan diadakan pernikahan ganda, antara si bontot Bella dengan kekasihnya dan Shania dengan tunangannya, Shania adalah anak angkat Radin dan Priscilla, yang merupakan sepupu Salman, karena mendiang orang tua Shania kakak kandung Priscilla.Mami Priscilla kadang termenung ingat dengan anaknya Salman yang kini bak hilang di telan bumi, semenjak diam-diam pergi ke Malaysia dengan Vanya tanpa pamit, Priscilla yang saat itu marah besar benar-benar tak mau lagi menghubungi Salman.“Kenapa Mi…dari tadi papi liat kamu termenung terus!” sapa Radin. Priscilla menghela nafas panjang dan dia menatap kesibukan beberapa pekerja, yang terlihat sedang mendirikan tenda-tenda besar yang dihiasi sangat mew
Mengetahui Salman tak marah, Mang Jaja langsung membungkukan badan dan makin hormat melihat kesederhaan Salman.Andaikan dulu Salman masih seperti dulu, mungkin nasib Mang Jaja selesai, dia bakal di PHK Salman yang memang sering tempramental ini.Kirana yang penasaran memberondong Salman dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan selama dalam perjalanan menuju rumah adiknya ini.Salman pun bercerita singkat, mulai pemecatan dia sebagai pembalap, hingga akhirnya memutuskan tinggal di sini dan menikah dengan Vanya. Dan kini sudah memiliki anak laki-laki yang baru lahir 3 bulanan yang lalu.Tak terasa mereka sampai juga di sebuah rumah kecil yang asri dan sangat indah, dengan halaman yang rindang dan lumayan luas.Kirana yang keluar dari mobil langsung berseru wow, ketika melihat bagusnya pemandangan alam di sekitar bangunan rumah sederhana adiknya ini.“Pantesss kamu betah, aku juga jadi betah tinggal di sini…eh mana ponakan dan iparku
Kekagetan mereka bertambah, saat melihat siapa yang datang, yang pertama keluar dari mobil adalah Radin, diikuti Mami Priscilla dan Mami Cynthia.Melihat tiga orang ini, Vanya langsung pucat, dia memegang tangan suaminya, sambil menggendong erat Baby Ryan.Vanya tak pernah bermimpi, hari ini mereka akan kedatangan tamu-tamu ‘menakutkan’ ini. Kirana langsung menyongsong papi dan mami-maminya ini, sedangkan Salman dan Vanya terdiam di teras sambil menatap kedatangan tiga orang itu, saking gugupnya Vanya sampai berlindung di belakang Salman.“Anak bandellll…betah yaa di sini!” sapa Mami Cynthia sambil mencubit hidung anak sambungnya ini.“Iya Mi…betah banget, pingin deh Kirana tinggal di sini!” sahut Kirana sambil memeluk Mami Cynthia lalu Mami Priscilla dan mencium tangan Papinya.“Mami pingin lihat cucu Mami dulu!” Mami Cynthia berjalan cepat dan dia mendatangi Salman dan Vanya yang sedang menggendong baby Ryan dan masih berlindung di punggung suaminya.Salman langsung mencium tangan M
Radin yang sudah paham isi hati Kirana seakan memberi waktu penjajakan buat Ustaz Abubakar dan Kirana, anaknya ini.Sebagai orang yang sudah makan asam garam percintaan, Radin tahu Kirana harus terbuka tentang masalalunya, agar ustad Abubakar kelak tak kecewa.Soal materi bagi Radin itu tak masuk catatan, prinsipnya selama anak-anaknya saling menyukai, silahkan saja lanjut ke jenjang lebih serius.Terlebih antara Kirana dan ustad muda ini, bak bumi dan langit perbedaannya, Kirana pernah punya masalalu kelam terkait asmara dan juga pergaulan bebasnya selama di Eropa.Sedangkan Ustad Abubakar seorang pria yang sejak kecil mendalami Ilmu agama, hingga kini bergelar ustad. “Pi…Kirana ikut pulang bersama…eee…sama pa Ustad…kan bisa aja nanti komunikasi via handphone!” ucapan Kirana yang apa adanya membuat Ustad Abubakar tersenyum dan kini dia juga tak lagi menunduk malu.Sebagaimana layaknya pemuda biasa yang normal, ustad Abubakar sejak kenal Kirana juga sudah ada hati, perasaannya mulai