Kita tinggalkan sejenak kehidupan baru Salman Durangga dan Vanya istrinya yang kini telah menjadi petani di pinggiran Kota Bandung, tanpa di ketahui orang tuanya yang konglomerat papan atas di negeri ini.
Kesibukan terjadi di rumah ini, karena dua mingguan lagi akan diadakan pernikahan ganda, antara si bontot Bella dengan kekasihnya dan Shania dengan tunangannya, Shania adalah anak angkat Radin dan Priscilla, yang merupakan sepupu Salman, karena mendiang orang tua Shania kakak kandung Priscilla.
Mami Priscilla kadang termenung ingat dengan anaknya Salman yang kini bak hilang di telan bumi, semenjak diam-diam pergi ke Malaysia dengan Vanya tanpa pamit, Priscilla yang saat itu marah besar benar-benar tak mau lagi menghubungi Salman.
“Kenapa Mi…dari tadi papi liat kamu termenung terus!” sapa Radin. Priscilla menghela nafas panjang dan dia menatap kesibukan beberapa pekerja, yang terlihat sedang mendirikan tenda-tenda besar yang dihiasi sangat mew
Mengetahui Salman tak marah, Mang Jaja langsung membungkukan badan dan makin hormat melihat kesederhaan Salman.Andaikan dulu Salman masih seperti dulu, mungkin nasib Mang Jaja selesai, dia bakal di PHK Salman yang memang sering tempramental ini.Kirana yang penasaran memberondong Salman dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan selama dalam perjalanan menuju rumah adiknya ini.Salman pun bercerita singkat, mulai pemecatan dia sebagai pembalap, hingga akhirnya memutuskan tinggal di sini dan menikah dengan Vanya. Dan kini sudah memiliki anak laki-laki yang baru lahir 3 bulanan yang lalu.Tak terasa mereka sampai juga di sebuah rumah kecil yang asri dan sangat indah, dengan halaman yang rindang dan lumayan luas.Kirana yang keluar dari mobil langsung berseru wow, ketika melihat bagusnya pemandangan alam di sekitar bangunan rumah sederhana adiknya ini.“Pantesss kamu betah, aku juga jadi betah tinggal di sini…eh mana ponakan dan iparku
Kekagetan mereka bertambah, saat melihat siapa yang datang, yang pertama keluar dari mobil adalah Radin, diikuti Mami Priscilla dan Mami Cynthia.Melihat tiga orang ini, Vanya langsung pucat, dia memegang tangan suaminya, sambil menggendong erat Baby Ryan.Vanya tak pernah bermimpi, hari ini mereka akan kedatangan tamu-tamu ‘menakutkan’ ini. Kirana langsung menyongsong papi dan mami-maminya ini, sedangkan Salman dan Vanya terdiam di teras sambil menatap kedatangan tiga orang itu, saking gugupnya Vanya sampai berlindung di belakang Salman.“Anak bandellll…betah yaa di sini!” sapa Mami Cynthia sambil mencubit hidung anak sambungnya ini.“Iya Mi…betah banget, pingin deh Kirana tinggal di sini!” sahut Kirana sambil memeluk Mami Cynthia lalu Mami Priscilla dan mencium tangan Papinya.“Mami pingin lihat cucu Mami dulu!” Mami Cynthia berjalan cepat dan dia mendatangi Salman dan Vanya yang sedang menggendong baby Ryan dan masih berlindung di punggung suaminya.Salman langsung mencium tangan M
Radin yang sudah paham isi hati Kirana seakan memberi waktu penjajakan buat Ustaz Abubakar dan Kirana, anaknya ini.Sebagai orang yang sudah makan asam garam percintaan, Radin tahu Kirana harus terbuka tentang masalalunya, agar ustad Abubakar kelak tak kecewa.Soal materi bagi Radin itu tak masuk catatan, prinsipnya selama anak-anaknya saling menyukai, silahkan saja lanjut ke jenjang lebih serius.Terlebih antara Kirana dan ustad muda ini, bak bumi dan langit perbedaannya, Kirana pernah punya masalalu kelam terkait asmara dan juga pergaulan bebasnya selama di Eropa.Sedangkan Ustad Abubakar seorang pria yang sejak kecil mendalami Ilmu agama, hingga kini bergelar ustad. “Pi…Kirana ikut pulang bersama…eee…sama pa Ustad…kan bisa aja nanti komunikasi via handphone!” ucapan Kirana yang apa adanya membuat Ustad Abubakar tersenyum dan kini dia juga tak lagi menunduk malu.Sebagaimana layaknya pemuda biasa yang normal, ustad Abubakar sejak kenal Kirana juga sudah ada hati, perasaannya mulai
“Dehhh ngeyeelll, mau eyke cipok lohhh!”“Udah-udahhhh…ga usah berdebat!” Rey langsung menengahi dan menarik tangan gadis cantik ini.Salman hanya tersenyum simpul melihat gaya Rey, dia sudah hapal kakaknya termasuk fuckboy sehingga dia tak aneh lagi melihat gaya Rey seperti itu.Rey bukan hanya menarik tangan gadis itu, dia juga mengajak agak menjauh, karena dilihatnya Om Silo terus saja nyerocos tiada henti.“Ga usah di tanggapin, maklum lah…bansirrr tua…aku Reynaldhy Durangga, yang kawin di depan itu kakak dan adikku!” kata Rey tertawa, sambil memperkenalkan diri pada gadis cantik ini.“Aku Briggita…ohh kamu tuan rumah donk, kenapa malah ngedon di sini bukannya di atas sono bareng keluarga, eh itu siapa yang tampan tadi?” tanya Brigitta keheranan.“Kan sudah ada ortuku di sana...masa aku ikutan, ntar sesak tu panggung penganten, dia Salman adikku!” kat
Besoknya Brigitta pun kembali terbang ke luar negeri melanjutkan kuliahnya, walaupun tetap ceria dan manja, akan banyak cerita antara dia dengan Salman dan Vanya kelak….!Setelah pernikahan Bella dan Shania itu, Rey yang sempat disindir Mami-maminya kapan membawa calon bini makin jarang pulang ke rumah.Pria ini lebih suka menetap di apartemennya yang mewah dan menyibukan diri dengan pekerjaannnya sebagai CEO muda serta tetap rutin latihan tinju bebas, walaupun jarang bertarung.Perpisahan misterius dia dengan Amanda menjadi pertanyaan keluarganya.Namun semuanya malas bertanya kenapa Rey malah bisa putus dengan bule asal Perancis itu. Mami Cynthia malah bilang bersyukur Rey putus dengan Amanda, karena dia sering risih melihat cap-cap merah di leher anak kandungnya yang badung ini.Mami Cynthia akhirnya bosan sendiri mengenalkan anak gadis teman sosialitanya, karena hampir semuanya di embat Rey dan setelah bosan dia tinggalkan.&ldquo
Saat ingin beranjak pergi dari sana, Viola tertarik melihat suara-suara rame di depan kafe, dia berhenti sebentar dan melihat ada apa.Saat itu dia belum paham apa yang terjadi, tapi semuanya berubah ketika seorang pria dengan rambut panjang di ikat rapi dengan cambang bauk yang juga rapi berbalik saat di ajak foto bersama puluhan ibu-ibu dan remaja putri.“Rey….!” Tak sadar mulutnya menyebut nama pria yang terlihat cukup sabar melayani ajakan foto bersama itu.Viola menghentikan langkahnya, karena dia juga tak mungkin keluar dari kafe itu, sebab kerumunan itu berada persis di depan kafe yang terdapat di mal mewah ini.Agaknya Rey ingin masuk ke kafe ini, Viola akhirnya duduk kembali sambil matanya terus menatap ke luar.Akhirnya kerumunan itu bubar dan Rey yang saat itu didampingi seorang asistennya masuk ke kafe tersebut.Melihat Rey memilih sebuah tempat di pojokan, tanpa tau kalau dia juga ada di kafe yang sama, Viola pun berdiri dan bermaksud keluar dari tempat itu. “Maaf bu…bil
“Semprol, mentang-mentang jadi bintang iklan!” sungut Viola tanpa sadar.“Iya bu…payah tu bintang iklan satu itu, bikin macet jalanan ajah, oh ya bu, kita ke kantor polisi dulu yaa, kan mobil ibu udah kena tabrak mobil si bintang iklan itu!” sahut polantas ini sambil mengeluarkan surat tilang. Viola otomatis kaget tak menyangka masalah ini jadi panjang.“Pak, bisa ga saya ga usah ke kantor polisi, saya mau buru-buru ini!” sahut Viola.“Ga bisa bu…tuh liat udah di videoin, ini akan jadi viral, kalau kami ga nilang bisa panjang urusannya, ga papa bu bentar aja kok, kan ibu ga salah malah jadi korban!” bujuk si polantas ini lagi.Viola sebenarnya mau-mau saja ke kantor polisi, tapi yang membuat dia malas adalah tentu akan bertemu Rey.Viola akhirnya terpaksa mengalah dan dia memerintahkan sopirnya mengikuti motor polantas yang mengawal di depan, mobilnya beriringan dengan mobil Rey menuju kantor polisi terdekat, Rey malah kesenangan mengikuti polantas yang juga membujuknya tadi.Rey seny
Kenapa Ipda Sarjono ini seakan tak serius menangani kasus Rey dan Viola, tak lain tak bukan karena dia tahu siapa Rey Durangga ini serta kenal baik dengan keluarganya.Ipda Sarjono yang saat ini berusia 50 tahun pernah bekerja sebagai salah seorang pengawal pribadi Radin Durangga, ayahnya Rey.Sebelum Viola duduk berdampingan, Rey dan Ipda Sarjono sudah ngatur siasat.“Aku hanya penasaran…dia kayaknya belum nikah pak?” kata Rey, bisik Rey saat itu.“Emanknya itu siapa Mas Rey?” tanya Sarjono. Rey pun langsung bicara pelan, Sarjono angguk-anggukan kepala tanda paham sambil senyum-senyum sendiri.Kini Rey dengan cueknya melepas baju himnya yang basah kuyup memperlihatkan bodynya yang kokoh berotot, lalu memulasnya agar airnya keluar, saat akan melepas celana, Viola langsung kaget.“Ngapain kamu buka-buka celana, ga sopan tau ga…!” tegur Viola jengkel, dia masih mangkel karena ikut dimasukan ke dalam sel. Padahal dalam hatinya, dia sebetulnya bahagia karena sekian lama tak bersua, malah