“Dehhh ngeyeelll, mau eyke cipok lohhh!”“Udah-udahhhh…ga usah berdebat!” Rey langsung menengahi dan menarik tangan gadis cantik ini.Salman hanya tersenyum simpul melihat gaya Rey, dia sudah hapal kakaknya termasuk fuckboy sehingga dia tak aneh lagi melihat gaya Rey seperti itu.Rey bukan hanya menarik tangan gadis itu, dia juga mengajak agak menjauh, karena dilihatnya Om Silo terus saja nyerocos tiada henti.“Ga usah di tanggapin, maklum lah…bansirrr tua…aku Reynaldhy Durangga, yang kawin di depan itu kakak dan adikku!” kata Rey tertawa, sambil memperkenalkan diri pada gadis cantik ini.“Aku Briggita…ohh kamu tuan rumah donk, kenapa malah ngedon di sini bukannya di atas sono bareng keluarga, eh itu siapa yang tampan tadi?” tanya Brigitta keheranan.“Kan sudah ada ortuku di sana...masa aku ikutan, ntar sesak tu panggung penganten, dia Salman adikku!” kat
Besoknya Brigitta pun kembali terbang ke luar negeri melanjutkan kuliahnya, walaupun tetap ceria dan manja, akan banyak cerita antara dia dengan Salman dan Vanya kelak….!Setelah pernikahan Bella dan Shania itu, Rey yang sempat disindir Mami-maminya kapan membawa calon bini makin jarang pulang ke rumah.Pria ini lebih suka menetap di apartemennya yang mewah dan menyibukan diri dengan pekerjaannnya sebagai CEO muda serta tetap rutin latihan tinju bebas, walaupun jarang bertarung.Perpisahan misterius dia dengan Amanda menjadi pertanyaan keluarganya.Namun semuanya malas bertanya kenapa Rey malah bisa putus dengan bule asal Perancis itu. Mami Cynthia malah bilang bersyukur Rey putus dengan Amanda, karena dia sering risih melihat cap-cap merah di leher anak kandungnya yang badung ini.Mami Cynthia akhirnya bosan sendiri mengenalkan anak gadis teman sosialitanya, karena hampir semuanya di embat Rey dan setelah bosan dia tinggalkan.&ldquo
Saat ingin beranjak pergi dari sana, Viola tertarik melihat suara-suara rame di depan kafe, dia berhenti sebentar dan melihat ada apa.Saat itu dia belum paham apa yang terjadi, tapi semuanya berubah ketika seorang pria dengan rambut panjang di ikat rapi dengan cambang bauk yang juga rapi berbalik saat di ajak foto bersama puluhan ibu-ibu dan remaja putri.“Rey….!” Tak sadar mulutnya menyebut nama pria yang terlihat cukup sabar melayani ajakan foto bersama itu.Viola menghentikan langkahnya, karena dia juga tak mungkin keluar dari kafe itu, sebab kerumunan itu berada persis di depan kafe yang terdapat di mal mewah ini.Agaknya Rey ingin masuk ke kafe ini, Viola akhirnya duduk kembali sambil matanya terus menatap ke luar.Akhirnya kerumunan itu bubar dan Rey yang saat itu didampingi seorang asistennya masuk ke kafe tersebut.Melihat Rey memilih sebuah tempat di pojokan, tanpa tau kalau dia juga ada di kafe yang sama, Viola pun berdiri dan bermaksud keluar dari tempat itu. “Maaf bu…bil
“Semprol, mentang-mentang jadi bintang iklan!” sungut Viola tanpa sadar.“Iya bu…payah tu bintang iklan satu itu, bikin macet jalanan ajah, oh ya bu, kita ke kantor polisi dulu yaa, kan mobil ibu udah kena tabrak mobil si bintang iklan itu!” sahut polantas ini sambil mengeluarkan surat tilang. Viola otomatis kaget tak menyangka masalah ini jadi panjang.“Pak, bisa ga saya ga usah ke kantor polisi, saya mau buru-buru ini!” sahut Viola.“Ga bisa bu…tuh liat udah di videoin, ini akan jadi viral, kalau kami ga nilang bisa panjang urusannya, ga papa bu bentar aja kok, kan ibu ga salah malah jadi korban!” bujuk si polantas ini lagi.Viola sebenarnya mau-mau saja ke kantor polisi, tapi yang membuat dia malas adalah tentu akan bertemu Rey.Viola akhirnya terpaksa mengalah dan dia memerintahkan sopirnya mengikuti motor polantas yang mengawal di depan, mobilnya beriringan dengan mobil Rey menuju kantor polisi terdekat, Rey malah kesenangan mengikuti polantas yang juga membujuknya tadi.Rey seny
Kenapa Ipda Sarjono ini seakan tak serius menangani kasus Rey dan Viola, tak lain tak bukan karena dia tahu siapa Rey Durangga ini serta kenal baik dengan keluarganya.Ipda Sarjono yang saat ini berusia 50 tahun pernah bekerja sebagai salah seorang pengawal pribadi Radin Durangga, ayahnya Rey.Sebelum Viola duduk berdampingan, Rey dan Ipda Sarjono sudah ngatur siasat.“Aku hanya penasaran…dia kayaknya belum nikah pak?” kata Rey, bisik Rey saat itu.“Emanknya itu siapa Mas Rey?” tanya Sarjono. Rey pun langsung bicara pelan, Sarjono angguk-anggukan kepala tanda paham sambil senyum-senyum sendiri.Kini Rey dengan cueknya melepas baju himnya yang basah kuyup memperlihatkan bodynya yang kokoh berotot, lalu memulasnya agar airnya keluar, saat akan melepas celana, Viola langsung kaget.“Ngapain kamu buka-buka celana, ga sopan tau ga…!” tegur Viola jengkel, dia masih mangkel karena ikut dimasukan ke dalam sel. Padahal dalam hatinya, dia sebetulnya bahagia karena sekian lama tak bersua, malah
“Hmmm…pantessss sandiwaranya jadi banget, sampai Viola yakin ini benaran, huhh ada-ada saja!” sungut Viola sambil menyandarkan punggung dan kepalanya ke jok mobil SUV mewah Rey.Rey tersenyum sambil membelai pipi Viola dan saat lampu merah, lalu mengecup lembut bibir kekasihnya yang hari ini sudah resmi CLBK ini.Keaseekan saling membelit lidah, membuat mobil-mobil yang ada di belakang ribut membunyikan klakson. Viola yang sadar langsung mendorong dada Rey dan minta segera menjalankan mobil, Rey juga sadar dan segera tancap gas.Begitu melewati sebuah masjid, tiba-tiba Viola meminta Rey membelokan mobilnya ke sana, dengan wajah keheranan Rey pun membelokan mobil SUV nya dan parkir di halaman masjid yang luas itu.“Kenapa…aneh yaaa…?” kata Viola sambil menatap wajah kekasihnya.“Iya…sejak kapan kamu mualaf Viola?” tanya Rey.“Aku sudah mualaf sejak 2 tahun lalu, setelah Oma dan Opa wafat, sebelum mereka meninggal aku minta restu keduanya dan Alhamdulillah mereka setuju dengan keputusan
“Kalau kamu ikutan pindah, hadeuhhh stress Mami kangen dengan cucu-cucu, cukup Shania, Bella dan Kirana yang ngikut suami mereka, masa kamu dan Vanya ikutan pindah, itu si Bengal Rey kapan juga akhiri bujangnya!” keluh Mami Priscilla yang diiyakan Cynthia dan juga Sherin.Vanya kini benar-benar jadi menantu kesayangan ketiga wanita berumur yang masih cantik-cantik ini. Kadang Priscilla sangat menyesali kelakuannya di masa lalu yang sempat tak setuju Vanya jadi istri Salman.Terbukti Vanya seorang istri yang berbhakti, dan sangat menghormati mereka sebagai mertua-mertuanya, dan yang utama Vanya bukan tipikal wanita yang mengincar harta keluarganya.Saat Salman dan Vanya tinggal di desa dan sempat jadi petani, sudah menjadi bukti, kalau Vanya benar-benar wanita baik dan tak matre.Nilai plus lagi dari Vanya yang paling Prisciilla sukai, menantunya ini ternyata punya hobby yang sama dengannya, yakni suka memasak serta yoga dan senam.
“Ga tau nih Win baby siapa ini, tadi hampir saja ku tabrak, dia tiba-tiba nyeberang jalan tanpa liat-liat!” sahut gadis ini, yang ternyata Viola dan Wini, dua sepupu yang kebetulan juga ada di taman itu.“Nahhh itu, hati-hati lohh, ini kayaknya anak orang kaya, liat aja baju dan perhiasannya, ntar kamu di kira nyulik lagi, bahaya banget, pasti saat ini ortunya sedang kalang kabut mencari dia!” kata Wini tertawa dan kini menowel dagu baby Celine yang mulai tertawa setelah di bujuk-bujuk Viola.“Celine…waduhh…nenek sampai pusink nyari-nyari kamu, ga tahunya malah di sini, nakal banget nih anak, kabur aja padahal baru sebentar opa dan omah ga lihat!” Viola dan Wini menoleh kaget, ketika melihat seorang wanita yang telah berumur tapi terlihat tetap cantik, dia ternyata Mami Sherin yang tiba-tiba datang dan langsung mengambil baby Celine dari gendongan Viola.Viola pun menjelaskan secara singkat kenapa baby Celi