“Ga tau nih Win baby siapa ini, tadi hampir saja ku tabrak, dia tiba-tiba nyeberang jalan tanpa liat-liat!” sahut gadis ini, yang ternyata Viola dan Wini, dua sepupu yang kebetulan juga ada di taman itu.
“Nahhh itu, hati-hati lohh, ini kayaknya anak orang kaya, liat aja baju dan perhiasannya, ntar kamu di kira nyulik lagi, bahaya banget, pasti saat ini ortunya sedang kalang kabut mencari dia!” kata Wini tertawa dan kini menowel dagu baby Celine yang mulai tertawa setelah di bujuk-bujuk Viola.
“Celine…waduhh…nenek sampai pusink nyari-nyari kamu, ga tahunya malah di sini, nakal banget nih anak, kabur aja padahal baru sebentar opa dan omah ga lihat!” Viola dan Wini menoleh kaget, ketika melihat seorang wanita yang telah berumur tapi terlihat tetap cantik, dia ternyata Mami Sherin yang tiba-tiba datang dan langsung mengambil baby Celine dari gendongan Viola.
Viola pun menjelaskan secara singkat kenapa baby Celi
“Enak ajahhh, kopi itu buat papinya si Celine!” kata Vanya tertawa. Tak lama kemudian Salman datang bergabung.“Kapan datang Bang…! Makanya kalau pingin di buatin kopi, kapan lagi stop jadi fuckboy, sudahilah dan pilih yang mana yang cocok dengan selera kamu!” kata Salman sambil menghirup kopi hitam bikinan istrinya.Baby Celine kini menduduki dada Rey dan terus menarik-narik cambang Rey, kadang sambil menggigit gemes dagu Om nya ini. Anak kecil ini sangat dekat dengan Rey, seminggu saja Rey tak ke rumah Celine nangis sambil vidcal om nya ini.Rumah besar yang didiami Salman dan Vanya letaknya agak jauh dari rumah orang tuanya, namun masih satu area, dan Rey yang sangat kangen dengan keponakannya ini memilih mampir dulu ke rumah Salman dan Vanya.Baby Celine akhirnya bosan main dengan Rey dia memilih mendekati ibunya dan bergelayut manja. Tak lama kemudian kopi hitam kesukaan Rey datang yang di buat Asisten RT.&ldquo
“Sablenggg…bawa mobil kok ga liat-liat…!” sungut Salman, hatinya yang sudah kesal makin bertambah kesal saja.Namun kemarahan Salman mendadak berganti keheranan, ketika sopir mobil jadul itu keluar dan kini mengetuk-ngetuk kaca mobil sportnya yang hitam tak tembus pandang dari luar.Sopir sedan jadul itu seorang wanita sangat cantik dengan pakaian modis dan memakai kacamata hitam, sepintas wajah dan bodynya sangat mirip penyanyi Ariel Tatum, karena bibirnya terlihat sangat seksi, tapi badannya tinggi semampai, dengan rambut lurus melewati bahunya.Salman pun menurunkan kaca mobilnya, dia juga mengenakan kacamata, tapi warnanya agak kecoklatan.“Brigitta…kamu…ternyata…ada apa ya..?” Salman tentu saja kaget karena wanita itu adalah Brigitta, anak Jenderal Om Andre dan Tante Margareta.Orang yang sempat ingin dijodohkan dengannya dan yang membuat Salman sampai kini tak pernah lupa, gadis canti
Brigitta sejak kecil sangat di manja kedua orang tuanya, untungnya gadis cantik ini semakin dewasa tak pongah walaupun masih kolokan.Brigitta kini sangat mandiri dan humble dengan siapa saja, saat tahu Brigitta lulus SMU, Mami Priscilla pernah berniat menjodohkannya dengan Salman.Tapi Salman lebih memilih Vanya dan belum pernah bertemu Brigitta, sampai akhirnya mereka bertemu di pesta kawinan kembar Bella dan Shania.Brigitta yang saat itu datang bersama ortunya ke rumah orang tua Radin, atas undangan Mami Priscilla dan diberitahu kalau perjodohannya gagal karena terpaksa dibatalkan, diam-diam mangkel dengan kelakuan Salman.Ketika melihat foto Salman yang di pajang di ruang tamu dan berpose dengan keluarga besarnya, Brigitta yang masih abege dan imut ini sebetulnya sudah jatuh cinta dengan Salman, jatuh cinta pada pandangan pertama dan tak ada obatnya.“Hmm…aku harus mencium bibirnya suatu hari nanti, biar rasa penasaranku hilang…gile nih orang, cakep bangett sihhh!” batin Brigitta
Salman menatap Brigitta lama, ada rasa penasaran, ada juga rasa tak enak, karena Salman bukan lagi bujangan, tapi seorang suami dengan dua anak.Tapi semuanya buyar, saat menatap wajah cantik Brigitta ini. “Iya...aku mau tau!”“Janji ga bakal tertawa?”“Iya aku janji…tak bakal tertawa!” sahut Salman lagi dengan wajah serius, dia lupa tangannya masih memegang tangan Brigitta.“Sebenarnya…aku jengkel sama kamu…kan malam kita mau di tunangkan, kamu katanya terbang ke Malaysia bersama kekasihmu yang kini udah jadi bini kamu itu. Aku penasaran sama kamu, yang mana sihh orang yang mau di tunangkan denganku yang masih abege dan baru lulus SMU!” Salman mulai tersenyum dengan ucapan Brigitta, sekaligus berucap maaf.“Lantas…?”“Lantas kita bertemu saat pesta perkawinan saudara kamu itu…dan aku semula pingin nabok kamu, sekaligus mau bikin kamu malu…tapi…aku malah suka liat bibir kamu dan spontan aja pingin nyium!” ucap Brigitta polos.Wajahnya langsung bersemu merah dan menunduk, dia tak sad
“Kalau pria itu…Salman Durangga, Mama tidak menyalahkan kamu…tu anak memang tampan, anak konglomerat dan kini jadi pewaris perusahaan keluarganya…tapi ingat dia sudah punya anak dan istri sayang…kamu harus berpikir jernih yaa!” kata Margareta pelan.Dia sempat senyum sendiri ingat saat muda pernah menyukai ayah Salman ini, padahal saat itu dia memiliki kekasih yang juga suaminya saat ini.Tapi mereka menikah juga berkat bantuan ayah Salman, Radin Durangga yang membujuk Jenderal Parjono, ayahnya agar mau menerima lamaran Andre, yang kala itu masih perwira menengah.Dulu dia sangat senang saat bertemu Priscilla yang meminta anaknya sebagai calon jodoh Salman, dipikirnya tak apalah anak-anak mereka di satukan, karena dia sendiri tak mungkin berjodoh dengan Radin Durangga.Namun impiannya memiliki calon mantu anak konglomerat gagal. Kali ini tanpa dia duga, anaknya Brigitta malah jatuh cinta benaran dengan Salman Durang
Salman sendiri sejak pertemuan dengan Brigitta bak baru jatuh cinta lagi, dia sengaja menyimpan tas Brigitta dalam mobil sportnya. Tak berani membawa ke dalam rumah, karena takut ketahuan Vanya istrinya.Untung dia masih ingat kompleks perumahan milik Inspektur Jenderal Polisi Andre ayahnya Brigitta ini, sehingga dia tak kesulitan menuju rumah Brigitta.Saat berangkat dari rumah, Vanya bertanya kenapa suaminya malah bawa mobil sport sendiri, tak naik bawa mobil yang di sopiri Awan, sopir yang biasa membawa suaminya ini ke kantor atau kemanapun.“Pa Awan langsung ke kantor Mi, Papi ada yang di urus sebentar di klub mobil, baru nyusul ke kantor!” Salman terpaksa berbohong, Vanya tak curiga dan dia pun tak bertanya lebih jauh lagi.Setelah mencium pipi dan bibir Vanya lalu mencium Baby Celine, Salman pun berangkat kerja. Anak tertuanya, Ryan sejak tadi malam masih nginap dengan neneknya di rumah besar orang tuanya, Mami Priscilla sangat men
“Makasih ya Viola…untung kamu ada, kami dari tadi kelabakan mencari baby Celine!” mendengar nama Viola di sebut Radin, Mami Cynthia seperti tersadar dan melihat gadis cantik ini mencium tangan suaminya, barulah Cynthia kini kaget melihat orang yang sudah menyelamatkan cucunya ini.“Kamu…Viola…!” Viola langsung meraih tangan Mami Cynthia yang sedang menggendong baby Celine dan mencium tangan ibunda kekasihnya ini.“Tadi Viola pas sedang berada gerai supermarket, melihat baby Celine berlari-lari sendirian ke sana kemari sambil nangis, lalu Viola dekatin untung dia ingat dengan Viola dan akhirnya dia cerita kehilangan Opa dan Omanya serta babysitternya!” Viola menjelaskan pelan-pelan kenapa dia bersama baby Celine.Mami Cynthia tentu saja pangling melihat penampilan Viola yang terlihat dewasa dan makin cantik, yang membuat dia menyukai gadis ini, dia terlihat sangat menghormati dia dan juga suaminya.Padahal dulu Cynthia pernah menyakiti hati gadis ini. Baby Celine kini turun dari gendon
Satu bulan pasca pertemuan dengan Mami Cynthia, Viola sedang santai saja di rumah pas weekend, dia memiliki hoby memelihara bunga dan tanaman di rumahnya yang mewah dan halaman yang luas, warisan dari Opa dan Oma nya.Dengan celana pendek selutut dan baju kaos lengan panjang, serta topi Viola menyirami bunga-bunganya di tamannya. Viola jarang mau pakai baju-baju ketat dan seksi semenjak dia mulai mendalami agama.Tiba-tiba dia kaget melihat ada sebuah mobil mewah masuk halaman rumahnya, di belakang mobil itu ada sebuah mobil lain, tapi parkir dekat pos jaga rumahnya yang agaknya mengawal mobil mewah itu.Bagaimana tak kaget, karena Viola tak pernah melihat mobil mewah begini masuk ke halaman rumahnya, seingatnya kaau pun teman-temannya ingin berkunjung, pasti akan menelponnya terlebih dahulu.Namun mobil mewah ini terlihat terus saja masuk dan akhirnya berhenti di dekat teras rumahnya. Viola terus saja memperhatikan itu, sambil menyuruh seorang asistennya meneruskan menyiram bunga di