Share

72. Teknik Rahasia

"Terimakasih Paman, atas semua sarannya. Kau seperti sosok Ayah yang tengah menasihati putranya. Andai saja kau Ayahku. Aku pasti senang sekali."

Abiseka terkejut, dia berlanjut memandangi wajah pemuda itu cukup lama.

"Yah, sayangnya Ayahku itu tidak sepertimu. Sejak kecil aku tidak ingat jika dia pendekar adiwira. Yang kuingat hanya seorang penjual batu biasa. Tapi sekalinya ingat, malah mendapat berita kurang mengenakkan. Ternyata dia penghianat adiwira. Cih ...!" Perkataan Askara terdengar getir, Abiseka mampu menerka. Laki-laki itu pasti kecewa.

"Heran. Bisa-bisanya dia berkhianat. Aku penasaran bagaimana ekspresi Ayah jika tahu kalau Ashoka mati karena cindaku juga. Apa dia akan berubah pikiran?"

Abiseka semakin bungkam terdiam.

"Lupakan saja Paman, jangan bahas Ayahku yang aneh itu. Kau bisa mengajariku bagaimana cara supaya tidak banyak gaya saat bertarung? Bisa kan? Jurus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status