Share

101. Regenerasi Organ

"Aska! Jangan terburu-buru!" teriak Sanggapati.

Askara tak mendengar peringatan itu, dia memacu lari seraya mengacungkan kujangnya tinggi-tinggi. Saat itu dia berhasil mengumpulkan konsentrasi, bersiap menikam leher cindaku menggunakan teknik napak hawa.

Si monster duduk bersimbah darah, kepalanya bocor bahkan area wajah pun sudah tak berbentuk. Hidung tulang bengkok, dan pipi kembung membiru. Tulang mata pun penyok karena saking kuatnya pijakan Kai saat itu.

Namun yang lebih mengejutkan mereka, cindaku itu masih hidup meskipun sedari tadi terus diam tak bergerak.

Askara berlari, dia mengangkat kujang seraya melakukan pelepasan energi pada kakinya. Saat energi itu bertumpu di kakinya, barulah dia melakukan tolakan hingga terbang di udara.

"Konsentrasi ..."

'Kau pasti bisa, Aska!' benaknya menyemangati diri sendiri.

Askara kian mendekati si monster jalur udara, bersiap menikam leher makhluk itu supaya bisa memutus urat nadinya.

Bill

Mohon maaf sebelumnya. Baca ulang lagi, karena Bab 101 dan Bab 102 nya tertukar

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status