Share

104. Aura Tersembunyi

"Tentu saja, karena kau keturunan Aditya."

Askara masih bingung atas percakapan yang terjadi di alam bawah sadarnya itu. Di tambah suhu badan teramat sangat panas, juga keringat yang terus menerus keluar dan membasahi sekujur tubuh.

Konsentrasinya terbagi, membuat Askara sulit menangkap isi perkataan Abiseka.

"Sudahlah diam dulu, lanjutkan saja pemulihanmu itu," sela Abiseka.

Askara berusaha menyatukan kembali konsentrasinya. Berfokus pada satu tujuan, yakni menyembuhkan lukanya itu.

Perlahan-lahan, beberapa jemari dan tangannya berhasil digerakkan.

"Aku akhirnya bisa," kekeh Askara sambil melanjutkan penghambatan energi.

"Oh ya, lebih baik kau dengarkan penjelasan singkatku sembari menyembuhkan diri," tawar Abiseka.

"Penjelasan apa?" balas Askara.

"Matamu, mata jingga akan muncul saat menyerap en

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status