Share

182. Rasa Bersalah

Pandangan Ann tampak kosong, nanar tanpa fokus, air matanya masih menetes sesekali. Ia bahkan tidak mengerang kesakitan saat luka sobek di lengannya mendapat perawatan dan harus menerima beberapa jahitan. Pikiran Ann sedang melayang jauh pada Ben yang untuk kedua kalinya tengah bertaruh nyawa di ruang operasi. Segenap penyesalan menyeruak di hati Ann, andai saja ia tidak meminta untuk segera mengunjungi Christ, pasti Irfan tidak memiliki ruang untuk mencoba menculik dan memanfaatkannya demi memancing Ben.

"Ann," panggil Danisha menyadarkan Ann dari lamunan. "Irfan berhasil Benji kirim ke neraka," lirihnya hampir tak terdengar.

"Eriska?" gumam Ann menahan napasnya.

"Masih dalam penanganan," balas Danisha.

"Dia harus hidup buat ngerasain hal yang sama kayak gue, Sha."

"Ane-san," Danisha menghela napas panjang. "Kalau gue jadi lo, gue udah bunuh dia sejak lama," ujarnya penuh amarah.

"Dia juga nggak mau Mas Ben kenapa-napa, sama kayak gue, kami mencintai orang yang sama. Seenggaknya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status