Share

181. Setimpal

Ben memuntahkan darah dari mulutnya setelah mendapat tusukan dari Irfan. Raungan Ann makin keras, akhirnya ia berhasil mencapai posisi Ben dan memeluk tubuh suaminya itu, sebisanya.

"Mas," lirih Ann panik, ia amati wajah Ben yang sudah setengah sadar itu.

"Bukan salah kamu," ucap Ben terbata, sekuat tenaga berusaha membuat istrinya tak merasa bersalah andai ia mati saat itu juga.

"Bertahan ya Mas," pinta Ann sesenggukan.

"Udah ah dramanya!" Irfan tiba-tiba menarik lengan Ann menjauh dari Ben, kasar. "Tonton aja akhir dari Big Ben yang tersohor," tandasnya lalu mendekat lagi pada Ben, bersiap membuat satu tusukan pungkasan di tubuh Ben yang sudah tidak berdaya.

"Papa!" sebuah teriakan menghentikan langkah Irfan spontan. Eriska muncul, di belakangnya, ada Benji dan juga Bastian tampak waspada menjaganya. "Papa bunuh Ben, aku bakalan membunuh diriku sendiri!" ancamnya.

"Jangan gila kamu, Eriska!" sentak Irfan, "jangan ikut campur!"

"Enggak, aku harus ikut campur. Kita udah sepaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status