Share

186. Akhir Dari Penantian

Benar, suara panggilan samar dan tak jelaa itu datang dari Ben. Dari balik ventilator oksigen yang masih terpasang, juga mata yang tetap terpejam, bibir pucat Ben menyebut nama Ann. Sontak Ann menggila, ia berlari keluar ruangan, mengejar Bastian dan Masayu ke parkiran.

"Mas Ben," Ann terengah. "Mas Ben sadar, dia nyebut nama gue, Bang," ujarnya menahan palsu Bastian. "Dia nyebut nama gue," ulangnya seperti tengah bermimpi.

"Mama sama Ann balik ke kamar Ben, kupanggil dokter," kata Bastian membagi tugas.

Masayu mengangguk, ia menggandeng jemari Ann yang masih gemetaran, mereka beriringan pergi ke kamar Ben lebih dulu. Tahu bahwa Ann pasti terguncang dan ada di antara mimpi juga kenyataan, Masayu merangkul bahu menantunya erat. Ribuan rasa meledak di dada Ann saat itu juga, lelahnya seakan menemui muara.

"Dia belum buka mata Ma, tapi tadi aku denger dengan jelas kalau Mas Ben manggil namaku. Bibirnya gerak manggil namaku," lirih Ann seakan tengah berusaha meyakinkan dirinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status