Share

BAB 18 Jurang Pemisah

Marsya sontak saja menjadi terkejut mendengarnya. Ia tidak tahu bagaimana dan dari mana Raffael mengetahuinya. “Aku memang melakukan hal itu karena kau dengan diam-diam masih mencari keberadaan Ica! Kalau kau begitu membenciku kenapa setiap malam di tempat tidur kau selalu merayu dan menyentuhku?”

Dengan mata menyala karena amarah, Marsya mendorong menjauh tubuh Raffael. Ia benci dirinya diperlakukan dengan begitu rendah. Dirinya manusia yang punya hati, walaupun ia sadar diri kalau sudah melakukan kesalahan dan mendapatkan Raffael dengan cara yang jahat.

Raffael menatap Marsya dengan suara mendesis karena emosi, ia berkata, “Karena kau yang menawarkan dirimu! Mengapa aku harus menolaknya apa yang tersedia di depan mata?”

Air mata Marsya langsung saja tumpah dengan suara tersendat karena isak tangis ia mengatakan kalau dirinya bukanlah wanita murahan. Ia pantas mendapatkan perlakuan sebagai seorang istri dari Raffael.

Raffael membalikan badan dipukulkannya kepalan tangan pada dinding
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status