Home / Romansa / CINTA yang TERSAKITI / Kejadian Tak Terduga

Share

Kejadian Tak Terduga

Author: Sigma Rain
last update Last Updated: 2024-09-03 20:00:23

Natasya menatap dingin Pratama, suaminya itu salah kalau mengira akan jatuh cinta dengan putra pria itu. “Kau jangan takut! Saya tidak akan tertarik untuk berhubungan dengan anak tiri saya sendiri.”

Setelah mengucapkan hal itu Natasya berjalan keluar rumah. Ia menjadi terkejut ketika melihat mobil yang tadi membawa mereka dari rumah sakit. Berikut dengan sopirnya masih ada di depan rumah.

“Mengapa kamu tidak kembali ke perusahaan?” Tanya Natasya dengan kening dikerutkan.

Pria itu terlihat salah tingkah dengan pertanyaan yang diajukan Natasya. Ia baru hendak membuka mulut menjawab, tetapi menutupnya kembali ketika melihat kode yang diberikan Pratama di depan pintu.

“Aku mendapatkan pesan dari bos kalau mobil dan sopir itu akan mengantarkanmu pergi dan pulang dari rumah sakit. Kita sungguh beruntung memiliki bos yang sangat dermawan seperti itu,” ucap Pratama.

Natasya seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Selama papinya menjadi pimpinan belum pernah ada pegawai biasa mendapatk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CINTA yang TERSAKITI   Bab 23 Terperangkap

    Natasya mengerjapkan mata, ia mencoba untuk melihat wajah pria yang sudah membawanya paksa masuk ruangan tersebut. “Aku tidak mengenalmu dan aku juga tidak sudi kau panggil ibu, karena aku bukan ibumu!”Pria itu tidak juga menjauh dari samping Natasya hingga ia dapat merasakan hembusan hangat napas pria itu mengenai wajahnya. Ia beringsut menjauh karena merasa tidak nyaman dengan kedekatan mereka.“Siapa lelaki yang menciummu tadi? Apakah kalian berdua bersekongkol untuk menipu ayahku? Sayang sekali, kau tidak seberuntung itu. Kau akan merasakan hidupmu bagai berada di neraka karena sudah mencoba menipu ayahku!”Pria itu mendekati Natasya, satu tangannya terangkat untuk menyentuh pipi wanita itu dengan lembut. Perlahan jari itu berpindah mengusap bibir Natasya dengan lembut membuat perutnya bagaikan ada kupu-kupu yang terbang.Pria asing itu merendahkan kepala lalu mencium bibir Natasya dengan lembut dan ringan. Menyadari Natasya yang terbuai dengan ciumannya. Pria itu berbisik di tel

    Last Updated : 2024-09-04
  • CINTA yang TERSAKITI   Sikap Kasar Sandoro

    Raffael yang suasana hatinya tidak baik karena rasa cemburu melihat Natasya digandeng pria lainnya. Ia memasang wajah dingin. Gurat-gurat kemarahan terlihat di wajah dan matanya. “Sungguh kau tidak tertolong lagi! Tidak hanya lelaki tua saja, kau juga mencari pria muda.”Natasya merasakan dadanya sesak menerima penghinaan dari Marsya dan sekarang ditambah Raffael. Pria yang masih ia cintai sepenuh hati.“Kita sudah tidak ada urusan lagi apa pun yang terjadi dalam hidupku bukanlah urusan kalian berdua! Jalan kita sudah bersimpangan semoga ini adalah pertemuan terakhir kita,” sahut Natasya.Ia menoleh ke arah Sandoro yang terlihat senang melihat apa yang terjadi. Ia memandang Raffael dengan kening yang dikerutkan dan mata dipicingkan. Ia mengangkat pundak menerima ajakan Natasya untuk segera masuk mobil.Seakan ingin membuat pria yang memandangnya dengan tatapan penuh kebencian menjadi cemburu. Ia menarik Natasya merapat ke sisi tubuhnya. Dengan sengaja ia mendekatkan wajah ke telinga N

    Last Updated : 2024-09-05
  • CINTA yang TERSAKITI   Perdebatan

    Mata Natasya membulat menatap papinya tidak percaya. “Saya tidak akan tertarik dengan anak dari Pratama! Pria itu arogan dan selalu merendahkan diriku.”Terdengar suara helaan napas berat dari bibir papinya Pria itu melihat Natasya dengan perasaan bersalah. Seandainya ia tidak mengalami kecelakaan, putrinya tidak akan menikah.“Papi percaya kepadamu, tetapi tidak dengan pria muda itu!” Setelah mengatakan hal itu, papi Natasya keluar dari kamar tersebut.Natasya memandangi punggung papinya sampai menghilang dari balik pintu. Ia terduduk di pinggir ranjang dengan wajah datar. ‘Aku harus mencari pekerjaan agar tidak tergantung kepada Pratama. Karena aku tidak boleh menjadi beban terlebih lagi dengan adanya Sandoro,’ batin Natasya.Dibaringkan badan di atas ranjang, ia merasa terlalu letih tidak hanya fisik, tetapi juga pikirannya. Dicoba untuk memejamkan mata sejenak, sebelum realita kembali harus dihadapi.***Raffael menjalankan mobil menuju jalanan dengan rahang mengetat dan tatapan m

    Last Updated : 2024-09-15
  • CINTA yang TERSAKITI   Tawaran Pekerjaan untuk Natasya

    Natasya memberilkan pelototan kepada Sandoro, digigitnya lengan pria itu hingga mengaduh. “Menjauh dariku! Atau aku akan melaporkan apa yang kau lakukan kepada ayahmu!”Ia berjalan menjauh dari tempat tersebut dan suatu keberuntungan bagianya karena suamianya terlihat mendekat.“Ada apa ini? Apakah kalian berdua bertengkar?” Tanya Pratama melihat kepada Natasya dan Sandoro secara bergantian.Marsya melirik Sandoro yang berdiri tak jauh di belakangnya. Sikap pria itu terlihat tenang dan penuh percaya diri. Hal itu membuar Natasya marah karena ia benci melihat sikapnya itu.“Silakan, kau tanyakan kepada putramu itu!” Natasya berjalan melewati Pratama.Pratama mengalihkan tatapan dari Marsya kepada Sandoro meminta penjelasan dari putranya itu.“Apakah Ayah akan percaya kalau kukatakan istrimu yang masih muda itu mencoba untuk merayuku? Lihatlah caranya berpakaian!” sahut Sandoro dengan enteng.Natasya menatap Pratama sambil menggelengkan kepala, ia tidak mau suaminya itu percaya dengan a

    Last Updated : 2024-09-16
  • CINTA yang TERSAKITI   Drama antara Natasya dan Sandoro

    Pratama menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan kasar, ia menahan umpatan yang hendak terlontar dari mulutnya. “Jadilah lelaki dewasa yang bisa bertanggung jawab dan jangan bertingkah konyol!”Rahang Sandoro mengeras kedua tangan mengepal di samping tubuh, ia membuang puntung rokok yang masih tersisa separuh ke lantai lalu diinjak menggunakan sol sepatu.“Apakah Ayah pikir aku ini bocah kemarin sore yang akan bersikap kekanakan? Ayah lihat kalau aku akan menyelamatkan perusahaan dari wanita mata duitan itu! Ayah dibutakan dengan sikap lugu dan kecantikan wajah Natasya hingga tidak bisa berpikir dengan jernih,” tegas Sandoro.Natasya yang berjalan menuju pintu keluar menjadi tertegun, langkahnya terhenti. Ia mengepalkan kedua tangan hingga kuku-kuku jemari terasa menusuk ke daging.Dengan suara yang tercekat ia berkata, “Maaf, mengganggu kalian! Akan tetapi, aku tidak mau kehadiranku menjadi hubungan antara ayah dan anak retak. Mungkin lebih baik kami pergi dari sini.”Sand

    Last Updated : 2024-09-18
  • CINTA yang TERSAKITI   Permainan Sandoro

    Natasya mengeluarkan suara menggeram marah, ia menghela napas dengan kasar. Kesabarannya sedang diuji menghadapi Sandoro. “Kau sengaja memancingku untuk bertengkar denganmu, bukan? Tidak perlu kau jawab karena bukti sudah begitu jelas.”Dibukanya pintu mobil dengan kasar kemudian ia berjalan keluar menuju pabrik tersebut sambil membawa map berisikan lamaran pekerjaan.Didengarnya suara langkah kaki yang mengekor di belakang, tetapi ia tidak mau menoleh walaupun punggung terasa terbakar akibat tatapan Sandoro.Begitu sampai di depan pintu pabrik ia harus berhadapan dengan seorang petugas keamanan yang berjaga di samping pintu. Natasya mengerutkan kening saat melihat pria itu memberikan hormat kepada pria yang berdiri di belakangnya.“Bertanyalah, Ibu! Kenapa pria itu menaruh hormat kepadaku? Atau kau akan mati karena merasa penasaran,” sindir Sandoro pelan.Natasya menelan ludah dengan sukar, ia mengabaikan apa yang dikatakan oleh pria itu. Ia memberikan senyuman kecil kepada petugas k

    Last Updated : 2024-09-20
  • CINTA yang TERSAKITI   Diterima

    Natasya meremas kedua tangan di pangkuan. Ia bangkit dari duduk hendak keluar dari ruangan tersebut. “Saya rasa jabatan sebgai sekretaris Bapak tidaklah tepat!”Suara tawa bergema nyaring di ruangan tersebut. Terdengar suara langkah kaki berjalan cepat mendekat ke arah Natasya. Ia merasakan sebuah tarikan hingga badannya terasa membentur sesuatu yang kokoh.“Terasa janggal, bukan? Kalau kau harus memanggilku, Pak. Sementara di kehidupan nyata kau adalah ibu tiriku.” Sandoro mengulurkan satu tangan untuk mengusap lembut pipi Natasya.Ia merendahkan kepala menghidu aroma shampo yang dipakai Natasya. “Kau begitu menyegarkan seperti bunga yang sedang mekar. Mengapa harus menikah dengan ayahku yang mungkin saja usianya tidak akan lama lag? Akh! Aku lupa kalau memang itu tujuanmu agar segera mendapatkan harta dengan cara instan tanpa harus bekerja keras.”Natasya mengepalkan kedua tangan kemudian ia pukulkan secara berulang kali ke punggung Sandoro. Namun, pria itu bergeming ia tetap memelu

    Last Updated : 2024-09-22
  • CINTA yang TERSAKITI   Sandoro yang Selalu Mengganggu

    “Terima kasih, Tuan! Urusan saya di sini sudah selesai. Sekarang saya ingin pulang.” Natasya berjalan kembali menuju pintu keluar dari gedung yang menjadi kantor untuk pabrik garmen.Natasya bisa bernapas lega karena dirinya bisa keluar dari ruangan tersebut. Sesampainya di luar ia disambut oleh pria yang pernah menjemputnya di rumah sakit.“Apakah Anda sudah selesai, Nyonya? Saya akan mengantarkan Anda pulang,” ucap pria itu.“Terima kasih, tetapi saya ingin berjalan-jalan dahulu. Nanti saya akan pulang naik angkot saja,” sahut Natasya.“Hmm, mau kemana kamu siang-siang di tengah panas matahari seperti ini? Apa kamu hendak bertemu dengan lelaki itu?” Bisik Sandoro tiba-tiba.Sontak saja Natasya menjadi terkejut, ia sama sekali tidak menyadari kedatangan Sandoro di belakangnya. “Kau mengejutkanku! Apa yang kulakukan bukanlah urusanmu, Nak! Aku hanya memiliki kewajiban bercerita kepada suamiku tidak kepadamu.”Sandoro memberikan lambaian tangan kepada sopir itu untuk menjauh. Satu tang

    Last Updated : 2024-09-24

Latest chapter

  • CINTA yang TERSAKITI   Papi Natasya meninggal Dunia

    Sontak saja Natasya menjadi terkejut, ia membalikan badan. Dilayangkannya senyum tipis kepada Ades. “Yang kulakukan sama sekali bukanlah urusanmu! Aku juga tidak peduli dengan apa yang kau tuduhkan.”Setelah mengatakan hal itu Sasha membalikan badan hendak berlalu pergi dari sana. Karena ia tidak mau berada lebih lama lagi di tempat yang sama dengan kekasih Raffael.Langkah Natasya terhenti ketika ia mendengar nada suara Ades yang terdengar mencemooh, “Tentu saja aku tidak akan mengatakan kepada Raffael kalau bertemu denganmu. Aku bahkan lebih suka kalau kau tidak menampakan dirimu di rumah itu lagi.”Wanita itu kemudian berlalu pergi dari hadapan Natasya. Membuat Natasya memandangi punggungnya dengan kesal.‘Mengapa wanita itu terus saja membuatku marah? Mereka berdua memang pasangan yang serasi,’ batin Natasya.Ia masuk mobil lalu duduk di balik kemudi. Dikemudikannya mobil menuju rumah sakit. Sesampainya di sana ia langsung membereskan administrasi untuk operasi papinya.Keesokan h

  • CINTA yang TERSAKITI   Hari yang Berat Bagi Natasya

    Tidak mau terjadi keributan Natasya bangkit dari duduknya. “Maaf, saya akan makan di dapur.”Dengan anggukan kepala ia berjalan keluar dari ruang makan. Saat melewatii Raffael dan kekasihnya, ia mengangkat kepala. Menatap pasangan itu dengan raut datar. “Akhirnya kau sadar diri juga! Semoga kau tidak berpura-pura amnesia dan kembali makan di ruangan ini,” sindir Ades.Natasya menghentikan langkah, ia menatap wanita itu dengan tajam. “Saya memang pengasuh di rumah ini. Sementara Anda adalah kekasih pemilik rumah ini. Akan tetapi, apakah kau yakin Raffael akan menikahimu? Karena kudengar ia pernah bertunangan lama, tetapi ia justru menikahi sahabat tunangannya.”Raffael menggeram marah. ia memberikan pelototan pada Natasya. Dicekalnya lengan wanita itu setengah menyeret ia membawa wanita itu keluar. Didorongnya dengan kasar, hingga punggung Natasya menempel pada dinding.Tangan Raffael berpindah memegang dagu Natasya dengan kasar. Sampai kuku-kuku jarinya terasa menusuk daging, tetapi

  • CINTA yang TERSAKITI   Dilema Raffael dan Natasya

    “Kau pengecut! Selalu memilih untuk pergi.” Raffael menatap tajam punggung Natasya.Langkah Natasya terhenti, tetapi ia tidak membalikkan badan untuk melihat Raffael. “Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, Tuan! Anda sudah mengatakannya dengan begitu jelas.”Dilanjutkannya kembali berjalan memasuki rumah. Sesampai di depan pintu kamar Tiara, ia membukanya pelan. Diliatnya kalau gadis cilik itu tidur dengan nyenyaknya.‘Akh, sebaiknya aku pergi keluar saja untuk mencari makan,’ batin Natasya.Ditutupnya kembali pintu kamar Tiara dan berjalan memasuki kamarnya sendiri. Diambilnya tas tangan berisikan dompet, serta ponsel. Setelahnya, ia keluar kamar menuruni tangga. Di bawah anak tangga ia berpapasan dengan Raffael yang akan naik. Sambil menundukkan kepala ia berjalan melewati pria itu.Tiba-tiba saja lengannya ditarik dengan kasar, hingga ia membentur dada Raffael. Suara kesiap karena terkejut lolos dari bibirnya.“Mau pergi kemana kau?” desis Raffael dengan suara tertahan.“Maaf, Tu

  • CINTA yang TERSAKITI   Kebencian yang Mendalam

    Nadi Natasya berdenyut cepat, ia menundukkan kepala tidak sanggup menatap mata Raffael. Agar pria itu tidak melihat kalau kata-katanya kembali melukai Natasya. “Terima kasih, untuk kesekian kali diingatkan. Maaf, saya yang sudah besar kepala.”Natasya berenang mengabaikan Raffael, ia berenang menuju Tiara yang berada dalam pelampungnya. “Apakah kamu mau turun dari tempatmu itu bermain air dengan Nanny?”Senyum cerah terbit di wajah Tiara, ia tidak mengetahui kalau nannynya sedang sedih. Gadis cilik itu merentangkan kedua tangan meminta diangkat dari pelampungnya.Dengan sigap Natasya melakukannya. Ia sengaja membawa Tiara berenang ke bagian yang terjauh dari Raffael. Suara tawa senang gadis cilik itu mampu menghibur Natasya membuatnya melupakan sejenak kata-kata kasar dari majikannya.“Apakah kau sudah lelah berenang? Kita naik ke atas ya karena hari sudah mulai gelap.” Ajak Natasya kepada Tiara.Anggukkan kepala Tiara berikan kepada Natasya. Selain sudah lelah, ia juga merasa mengant

  • CINTA yang TERSAKITI   Permainan Raffael

    Raffael terdiam, rahangnya mengetat dengan kedua tangan mengepal di samping tubuh. “Mengapa kau berpikir aku masih mencintai Natasya dan berhubungan kembali dengannya? Hubungan kami sudah lama usai. Kalau kau meragukan diriku silakan pergi dari hubungan ini.”Ades tidak puas dengan jawaban dari Raffal, tetapi rasa takutnya diputuskan pria itu jauh lebih besar. Ia harus mengalah kepada kekasihnya itu. Namun, tidak dengan Natasya. Akan diberikannya peringatan keras.“Maaf, Raff! Aku tidak bermaksud untuk meragukanmu. Hanya saja kehadiran wanita itu di rumah ini membuatku cemburu.” Ades memeluk Raffael erat. Untuk menunjukkan kalau dirinya takut kehilangan pria itu.Perlahan Raffael melepaskan pelukan Ades, ia hanya memberikan anggukan kemudian berjalan meninggalkan wanita itu seorang diri saja. Ades memandangi punggung Raffael sampai pria itu menghilang dari pandangan. Tampangnya terlihat cemberut saat ia dengan terpaksa keluar dari rumah itu. Ia harus bisa meyakinkan dirinya sendiri

  • CINTA yang TERSAKITI   Rasa itu Menjadi Satu

    “Apakah Nanny tahu siapa Om, itu?” Tanya Tiara dengan mata besarnya menatap penuh harap.Natasya mengalihkan tatapannya kepada Raffael. Ia ingin tahu apakah pria itu akan berkata jujur kepada anak kecil yang berdiri di antara mereka berdua.Raffael menegakkan badan dengan suara dingin, ia berkata, “Nannymu akan mengatakannya kalau ia berani.”Dengan suara pelan yang hanya bisa didengar Raffael, Natasya berkata, “Kenapa kau menjadi pengecut, Raff? Mengakui kalau gadis kecil ini adalah putrimu begitu berat.”Posisi Natasya yang berdiri begitu dekat saat berbicara, hingga dari posisi Ades berdiri. Terlihat seolah keduanya sedang berciuman. Dan hal itu jelas memancing rasa cemburunya.“Apa yang kalian berdua lakukan? Tidakkah kalian menghargai diriku dan juga ada anak kecil yang bisa melihat! Dasar pengasuh tidak tahu malu! Aku tahu kalau kau berusaha untuk menaikkan derajatmu menjadi Nyonya di rumah ini!” bentak Ades emosi.Sontak saja Natasya menjadi terkejut, ia langsung menjauhkan bad

  • CINTA yang TERSAKITI   Benci, Marah dan Cinta

    “Hahaha! Kau sungguh menggelikan sekali. Mana mungkin kekasihku akan cemburu kepada pengasuh sepertimu. Ia tahu kalau kau bukanlah wanita yang akan menjadi pilihanku. Aku memintamu ke sini untuk mengingatkan agar kau tidak boleh menampakkan dirimu di hadapanku!” tegas Raffael.Hati Natasya terasa sakit mendengar ucapan kasar Raffael. Dirinya tidak dianggap sama sekali, padahal mereka pernah bertunangan. Sebegitu rendahnyakah status sebagai seorang pengasuh putrinya di mata Raffael?“Baik, Tuan! Saya mengerti. Saya akan berusaha agar kita tidak perlu bertemu. Karena tidak ada lagi yang perlu dibicarakan saya permisi.” Natasya bangkit dari duduk berjalan menuju pintu.Raffael juga bangkit dari duduknya, ia meletakkan tangan di atas tangan Natasya mencegah wanita itu membuka pintu. “Siapa yang mengatakan aku sudah selesai berbicara denganmu?”Natasya membalikkan badan hingga berhadapan dengan Raffael. Dan itu merupakan suatu kesalahan karena keduanya berada begitu dekat. Dia melangkah m

  • CINTA yang TERSAKITI   Pertengkaran di Meja Makan

    Natasya menelan ludah dengan sukar tenggorokannya terasa kering. Diambilnya gelas berisi air yang langsung ia minum. Setelahnya ia letakkan kembali gelas itu di atas meja.“Saya tidak ingin bertengkar di meja makan dan saya bekerja untuk Nona Tiara anak dari pemilik rumah ini. Yang kehadirannya belum diketahui oleh anak asuh saya.” Natasya melihat ke arah Tiara yang balas menatapnya.“Nanny, kita pergi saja dari sini. Kita makan di luar saja aku takut.” Tiara bangkit dari duduk. Ia menarik tangan Natasya menjauh dari tempat tersebut.Dengan senang hati Natasya memenuhi permintaan anak asuhnya itu. Sebelum keluar ia memberikan anggukan kepala kepada Raffael. Karena biar bagaimanapun juga pria itu adalah majikan yang selama ini tidak dilihatnya.“Siapa yang mengijinkan kalian keluar! Kembali ke tempat kalian kita makan bersama dan tidak ada perdebatan!” seru Raffael dengan nada suara dingin.Natasya menghentikan langkah diikuti oleh Tiara. Melalui genggaman tangan gadis cilik itu terlih

  • CINTA yang TERSAKITI   Kedatangan Raffael dan Ades

    Sontak saja Ades menjadi terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Raffael. “Kau tidak becanda, bukan? Tentu saja aku bersedia.”Mata Ades berbinar senang, ia tidak menghiraukan fakta di depan matanya kalau Raffael tidak terlihat sama antusiasnya. Atau pun senang mendengar ia menyetujui apa yang dikatakan oleh pria itu.Dipeluknya pundak pria itu sambil mengecup pipinya sekilas. “Kuharap kau tidak menyesal dengan apa yang barusan kau katakan, Raff!”Raffael mengambil cawan berisi anggur disesapnya isinya sampai tandas dalam sekali tegug. Kalau berkata jujur kepada Ades tentu saja dirinya akan mengatakan menyesal. Ia tidak terlalu menyukai wanita itu karena bukanlah Natasya.“Bagaimana mungkin aku akan menyesal? Sementara kau adalah wanita cantik, serta mandiri sepertimu. Tentu saja kita berdua akan menjadi pasangan yang berbahagia dan membuat iri orang lain,” ucap Raffael dengan nada datar.Raffael bangkit dari duduknya mengulurkan tangan kepada Ades. Yang langsung disambut oleh wani

DMCA.com Protection Status