Share

2. MAU TAPI MAU

Author: Dinnost
last update Last Updated: 2024-05-02 10:09:06

"Haaaahhhh,"

"uhhh, ahhh, uhhh, ahhh,"

Terdengar hembusan nafas sensual dan desahan pelan yang semakin membakar gairah seorang pria.

Pria tetaplah pria. Jika di suguhi sesuatu yang bisa membangkitkan gairah, pasti akan segera lupa dengan kekesalan hati dan akan memenuhi keinginan untuk memuaskan diri.

Perang dingin antara dua mempelai tadi hanya berlangsung sebentar karena sekali lagi, Melda memenangkan peperangan malam ini setelah keduanya di suruh istirahat di kamar.

Tanpa segan, Melda langsung melepas kebaya sederhana yang dia gunakan saat akad. Dia lalu berjalan mendekat ke arah Abian hanya dengan bra tanpa tali dan juga celana short warna hitam. Dengan leluasa, dia menarik kerah baju Abian dan mulai melepas jas di ikuti dengan kancing kemeja satu persatu.

Tidak ada perlawanan, karena pemandangan di depan Abian sungguh membuatnya bungkam dan tidak bisa mengalihkan wajahnya ke arah lain. Bahkan terdengar suara tegukan air liur sendiri membuat Melda tersenyum penuh kemenangan lagi.

"Semuanya milikmu, nikmatilah!" ujar Melda tadi seraya mendorong Abian ke kasur setelah berhasil melucuti kemejanya.

Wanita itu tidak segan menjadi pihak yang memulai dan mulai menyerang wajah Abian dengan bibirnya. Mengusap tubuh bagian atas Abian yang sudah polos dengan begitu pelan mengalirkan sensasi geli dan nagih. Tak lupa, sesekali bibirnya mengecupi bagian bagian yang sudah dia usap.

"Aku sudah memimpikan hal ini sejak lama!" ucapnya lalu membungkam mulut Abian dengan bibirnya.

Tak ada rasa malu untuk mendesah dan meraba bagian tubuh atas Abian hingga ke bagian bawah secara perlahan.

"Bau tubuhmu masih sama seperti dua tahun lalu," ucapnya setelah melepas serangan di bibir Abian membuat pria itu menganga merasa kehilangan karena sudah sempat membalas ciuman panas itu tadi.

Pria itu mendesah dan memejamkan mata ketika tangan Melda berhasil menelusup ke bagian inti tubuhnya dari balik celananya dan bibir wanita itu mendarat tepat di dadanya.

Melda tersenyum dengan bangganya karena sudah menguasai permainan. Dengan ganasnya wanita itu terus memancing bahkan dengan mudahnya membuat Abian mengangkat pinggangnya ketika Melda akan meloloskan celananya.

"Hmm, milikku! Apakah dia pernah menjelajah?" tanyanya seraya mengelus benda pusaka yang sudah siap tempur itu.

"Akhhh, like that!" gumam Abian merasa keenakan ketika dia di beri service yang bagus. Tidak munafik, Melda memang masih yang terbaik sampai saat ini.

"Answer me!" paksa Melda dan menghentikan gerakan tangannya.

Abian mengangkat kepala dan membuka matanya menatap protes pada Melda. "Apa?" tanyanya tak ingin di gantung dan kehilangan kesenangan.

"Apakah dia pernah menjelajah selama terpisah dariku?"

Abian melemparkan kepalanya lalu mengangguk.

"Sometimes, but only for fun."

"Bukan dengan pacar kamu?"

"Sesekali!"

"Bangsat! Nggak akan aku ampuni kamu!" geram Melda.

Wanita itu langsung beraksi dan melepas sendiri pakaian sisa di tubuhnya.

Melemparkannya entah kemana dan langsung menyerang Abian dengan bringas. Kepalanya panas ketika mendengar pengakuan Abian sementara dia, selama dua tahun berpisah dengan pria itu, tak sekalipun melakukan hubungan dengan pria lain karena sebelum sampai ke tahap panas-panasan, dia sudah berpisah karena tidak sesuai kemauannya.

"Malam ini, akan aku buat kamu melupakannya dan hanya menginginkan aku di sepanjang hidupmu!"

*****

Seorang wanita berbaring dengan tidak nyaman. Miring kiri miring kanan bahkan sesekali tengkurap tetapi tidak merasa tenang.

Apalagi sejak sore tadi, kekasihnya tidak bisa di hubungi padahal mereka sudah ada janji bertemu malam ini.

Gadis itu menghela dengan berat seraya meraba kasur singlenya dan menemukan ponselnya. Lalu melihat jam di layar dan membuka aplikasi hijau untuk kesekian kalinya. Memeriksa apakah pesan yang dia kirimkan sejak sore tadi sudah terkirim atau belum.

"Kamu kemana sih, Yang? Kok tumben-tumbenan nggak kirim pesan atau kasih kabar gitu. Aku khawatir tauuu!" ucapnya sendu dan sangat murung.

Gadis itu bernama Regina Angela yang sering di panggil Gina. Dia adalah kekasih Abian saat ini dan dia tidak tahu menahu bahwa kekasihnya itu sudah menikah malam ini bahkan saat ini sedang berbagi peluh dengan wanita lain yang sudah sah menjadi istrinya.

Beberapa hari yang lalu, Gina dan Abian sudah berjanji dengan teman-teman mereka untuk pergi bersama ke sebuah bukit dengan mengendarai motor. Mereka sudah merencanakan kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan disana. Bahkan Gina sudah membeli beberapa bungkus daging iris dan sosis untuk di panggang nanti ketika mereka sudah memasang tenda-tenda perkemahan di puncak bukit.

Namun, semua itu kini menjadi sia-sia sejak jam empat sore tadi dimana ponsel Abian tidak bisa di hubungi.

Gina jugalah yang meminta maaf pada teman-teman mereka dan mengatakan tidak bisa ikut karena ada urusan mendadak.

Dia menatap ransel besarnya yang berisi pakaian ganti miliknya dan milik Abian juga keperluan lain. Ada bungkusan plastik yang berisi cemilan dan minuman kaleng juga sementara daging iris dan sosis sudah dia masukkan ke dalam kulkas kecil yang tersedia di kamar kosnya.

"Padahal kita sudah merencanakan banyak hal malam ini tapi kamu tiba-tiba menghilang tanpa kabar begini? Haruskah aku ke rumahmu?" bisiknya seolah berbicara pada kekasihnya. Dia membuka folder di ponselnya dan melihat foto-foto mereka berdua.

Setahun lebih menjalin kasih dengan Abian, mereka lewati dengan penuh kemesraan. Abian pria romantis yang tidak over tapi sangat mengerti perempuan.

Karena kebaikan Abian selama ini dan keseriusannya, Gina bahkan rela memberikan apa saja pada kekasihnya itu termasuk melanggar prinsip no sex before married.

Gina mengusap layar ponselnya yang menampilkan foto keduanya yang terbaring di atas ranjang sebuah penginapan dengan hanya tertutup selimut sebatas leher. Mereka tersenyum kala itu karena sudah melewati malam panas untuk pertama kalinya.

"Padahal aku sudah siap untuk hal ini," ucapnya sedikit kecewa. Dia membayangkan bagaimana Abian berkeringat di atas tubuhnya sambil meracau kata cinta.

Gina terus menggulir layar ponsel hingga muncul satu video kenangan mereka. Video yang seharusnya tidak di simpan karena berbahaya jika sampai orang lain melihatnya.

"Abian!" desah Gina seraya meraba tubuhnya sendiri. Memejamkan mata sambil membayangkan Abian di sampingnya dan membasahi wajahnya dengan ciuman bertubi-tubi.

"Aku kangen!" ujarnya lagi dan mulai intens meraba bagian-bagian sensitifnya. Memancing diri sendiri dengan bayangan Abian.

Gina mendesah sendirian di atas kasurnya dan menggoyangkan tubuhnya sendiri seolah sedang bermesraan dengan seseorang. Tak butuh waktu lama, dia sudah dalam keadaan polos dan menjepit diri sendiri sambil tangannya bergerilya di tubuh sendiri.

Mulutnya dengan lancar memanggil-manggil nama Abian hingga dia berteriak tertahan saat urat-urat kakinya hampir pecah karena menegang.

Tak lama, terdengar nafas teratur wanita itu. Dia tertidur hanya dengan balutan selimut tipis dan melupakan soal Abian yang tidak bisa di hubungi.

*****

Raut bahagia yang memancarkan sinar mentari pagi jelas-jelas terpampang nyata di wajah Melda pagi ini. Dia memberikan banyak senyum pada ibu mertuanya yang masih ada di rumah Abian.

"Bahagia sekali nampaknya!" ledek bu Roma sambil menyenggol lengan Melda pelan dengan bahunya.

"Jelas dong, Mama. Siapa Sih yang tidak bahagia di hari pertama sebagai istri. Mama juga pasti begitu waktu jadi pengantin baru dulu," jawab Melda santai.

Dua wanita yang sekarang sudah menjadi Mertua-Menantu itu bersama-sama menyiapkan sarapan untuk mereka sekeluarga.

"Jangan tunda-tunda, Mama udah nggak sabar gendong cucu," ujar bu Roma.

"Sip, Ma. Pastilah langsung di proses. Makanya Mama harus tetap sehat dan kuat, biar nanti nggak encok pas gendong cucu," canda Melda menanggapi.

Terdengar tawa keduanya dan bila ada yang melihat pasti iri karena kekompakan menantu dan mertua itu. Hal yang di inginkan banyak wanita muda tapi hanya sedikit yang bisa mendapatkannya.

Keduanya sibuk memasak sambil bercengkrama dan membicarakan banyak hal yang mereka harapkan di masa depan. Sementara itu, Abian di dalam kamar baru saja membuka matanya setelah merasa puas tertidur. Dia menatap dirinya sendiri yang polos di bawah selimut dan sedetik kemudian dia memejamkan mata sambil memaki diri sendiri yang melemah saat di suguhi rayuan oleh Melda.

Dia memejamkan mata dan sedikit menyesal karena sebelumnya, ketika dia tidak bisa menolak permintaan ibunya, dia sudah bertekad hanya akan menikahi Melda di atas kertas. Dia akan tetap menjaga jarak sampai wanita itu benar-benar menyerah dan memutuskan untuk pergi karena tidak tahan hidup dengan Abian yang mengabaikannya. Tapi, rencana yang sudah dia buat dengan penuh tekat ternyata belum sepenuhnya teguh karena dia kalah dan malah minta tambah saat Melda melakukan tugasnya sebagai istri di malam pertama mereka sah sebagai pasangan.

"Melda kurang ajaaaarrr!" geramnya seraya meninju bantal di sampingnya.

Dasar lelaki, dia yang tidak kuat perempuan yang di salahkan. Agak laen!

Abian menelungkupkan tubuhnya beberapa detik hingga tiba-tiba dia tersadar akan sesuatu.

"Gina!"

Related chapters

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 3. CEPATLAH DATANG

    "Hufff!"Gina mendesah setelah dia terbangun dan menyadari keadaannya sendiri. Ingatannya kembali ke kejadian tadi malam dan dia semakin mendesah lagi karena kecewa dan malu pada diri sendiri.Apakah dia sebegitu rindunya bermesraan sampai sampai membayangkan hal romantis dan panas tadi malam? Memanasi diri sendiri dan membayangkan tangan Abian yang membelai tubuhnya."Memalukan sekali!" umpatnya pelan seraya meninju bantalnya beberapa kali hingga dia kelelahan dan menelungkupkan badannya beberapa saat dengan nafas yang tersengal.Dia meraih ponselnya dan melihat tanda ceklis satu di room chatnya dengan Abian."Tidak bisa di biarkan, aku harus cek kesana," gumamnya seraya bergegas dari kasur dan berjalan langsung ke kamar mandi dengan keadaan telanjang.Gina langsung membersihkan dirinya dan sudah bertekad akan mengunjungi Abian di rumahnya karena khawatir. Dalam pikirannya, mungkin saja Abian sakit karena lupa makan sampai-sampai ponselnya power off.Sementara, pria yang sedang dia k

    Last Updated : 2024-05-03
  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 4. DIA HANYA NYAMAN DENGANKU

    "Mau kemana?" tanya Melda begitu melihat Abian keluar dari kamar dengan tampilan rapi.Dia sangat terkesima melihat ketampanan suaminya itu.Rambutnya yang pendek dan terlihat basah dan juga wajahnya yang berseri. Pakaiannya biasa aja tapi mengikuti tren jaman sekarang. Penampilannya hampir saja membuat Melda tantrum karena takut Abian di lirik oleh para gadis di luar sana. Dalam hati, Melda mempunyai tujuan agar bisa merubah tampilan Abian suatu saat nanti. Tidak boleh setampan itu."Keluar sebentar. Aku udah ada janji sama teman-temanku," jawab Abian seraya terus berjalan melewati istrinya itu."Bu, Pak, Bian keluar sebentar yah. Udah ada janji sama teman," pamit Abian pada kedua orang tuanya."Hmm," sahut sang ayah."Teman apa? Kamu baru menikah loh. Ya ajak Melda dong! Sekalian kenalin sama teman-teman kamu. Ntar mereka ngiranya kamu masih lajang loh. Kalau ada perempuan yang suka sama kamu gimana?" cecar ibunya membuat Melda menahan senyum dan bersorak sorai di dalam hati."Meman

    Last Updated : 2024-05-04
  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 5. SEMUA AKAN ADA DALAM KENDALIKU

    Abian membuka gerbang kecil rumahnya dan mendorong motornya ke dalam.Terlihat dua kotak sedang di dalam kresek menggantung di stang motornya.Mengetuk pintu sebentar lalu menekan handle pintu dan mendorongnya. Sepi!"Kemana semua orang?" batinnya.Dia melihat ke ruang tamu dan mendapati kedua orang tuanya sedang menonton acara tidak bermutu menurut Abian.terlihat pasangan itu sangat menikmati tontonan bahkan ibunya sesekali menyahut sambil tertawa. Nampak jelas ini acara favorit mereka di rumah setiap malamnya."Bu, Pak. Belum tidur?" tanyanya seraya mendekat membuat kedua pasangan paruh baya itu sedikit terkejut melihat kedatangan seseorang itu."Bikin kaget aja. Jantung Ibu bisa aja copot Bian!" geram wanita itu seraya memukul tangan Abian yang hendak salim."Hehehe, kalian sangat fokus menonton sampai-sampai nggak dengar aku ketuk pintu dan buka sendiri. Melda mana?" ucap Abian seraya mengedarkan pandangan usai salim pada kedua orang tuanya."Ketiduran mungkin. Kamu kenapa lama s

    Last Updated : 2024-05-10
  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 6. HAMIL

    Sebulan pernikahan terlewati dengan damai.Abian menikmati peran menjadi seorang suami dan kekasih dari dua orang wanita. Full service dari keduanya kala dia membutuhkannya. Jahat? Sangat! Tapi namanya laki-laki, di suguhi layanan vvip masa di tolak.Malam ini, Melda mendapat shift kedua. Artinya masuk di sore hari dan pulang di malam hari. Yang seperti ini menjadi kesempatan emas bagi Abian untuk bertemu pujaan hati."Yang, kok sekarang kamu jarang bangat main di malam minggu kemari, ajak aku keluar juga udah jarang sekarang," ujar Gina manja di pelukan kekasihnya.Abian terdiam sebentar untuk memikirkan jawaban yang tepat yang tidak akan menyakiti hati kekasihnya itu."Ya gimana ya Yang. Kamu tahu kan, aku dan kawan-kawanku mulai bisnis baru. Karena kami semua pekerja, jadi waktu kami yang luang untuk membicarakan itu cuma di akhir pekan aja. Nggak enak dong pas lagi seru-serunya aku pamit biar bisa datang kesini dan ajak kamu kencan," jawab Abian sangat manis.Apa yang harus di ban

    Last Updated : 2024-05-11
  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 7. OO KETAHUAN DEH

    Masih terngiang-ngiang di telinga Gina saat Abian memanggilnya Bebe. Bukankah selama ini sejak dia memulai hubungan dengan Abian, pria itu selalu memanggilnya Sayang? Tidak pernah panggilan lain kecuali Dek sesekali. Lalu, kenapa tiba-tiba memanggil Bebe?Tidak ingin su'udzon tapi pikirannya tetap mengajak Gina untuk memikirkan bahwa Abian sepertinya mempunyai rahasia. Apakah ini berkaitan dengan tidak pernahnya Abian berkencan di malam minggu lagi bersama Gina?Apakah waktu akhir pekannya sekarang bersama seseorang yang dia panggil 'Bebe'?Feeling seorang perempuan selalu akurat tapi kebanyakan dari perempuan itu akan menahannya dalam hati dan akhirnya tertekan batin.TringBunyi pesan masuk di ponsel Gina membuat gadis itu kembali dari pikirannya ke alam nyata saat ini. Dia membuka pesan masuk dan menemukan sebuah foto.Itu adalah sebuh gelang cantik yang selama ini dia impikan. Tidak ada pesan lain selain foto itu tetapi dia tahu bahwa gelang itu di beli untuk dirinya oleh sang kek

    Last Updated : 2024-05-13
  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 8. YA AYO BERTEMU

    YA AYO BERTEMUAbian menatap ke arah sumber suara dan detik berikutnya dia mengumpat dalam hati."Abian, kamu udah menikah?" tanya wanita itu seraya menatap Abian dan Melda bergantian. Tanpa di persilahkan, wanita itu menarik salah satu kursi lalu duduk."Duduk, Pa!" titahnya pada sang suami yang masih menatap Abian dengan pandangan bertanya-tanya."Hallo, Melda!" ujar Melda seraya mengulurkan tangan ke arah wanita itu lalu ke arah pria yang baru saja berjalan ke sisi Abian untuk duduk disana."Aku istrinya Abian, Kakak ini teman Abian?" lanjut Melda ingin tahu. Dalam hati, dia ingin sekali menendang Abian karena pria itu langsung kicep seolah-olah tertangkap basah selingkuh oleh kekasih."Istri? Wow, kapan nikahnya? Aku Maya dan dia suamiku Ferdinan, teman satu kantor Abian," ujar wanita itu seraya menunjuk suaminya yang hanya menyunggingkan senyum tipis lalu menatap Abian tajam untuk mencari jawaban sebenarnya.Melda langsung mengangguk dan suasana hatinya tenang karena yang menjadi

    Last Updated : 2024-05-22
  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 9. TUNGGULAH AKU

    Sejoli itu saling pandang lalu saling menunduk untuk menghindari pandangan satu sama lain.Gina memegang cangkir kopi panasnya dengan kedua tangan dan sesekali memutarnya.Akhirnya, pasangan itu bertemu di sebuah cafe di pinggiran kota, jauh dari jangkauan orang-orang yang mungkin mengenal mereka."Tidak pernah ada penghinaan yang begitu dalam dan menyakitkan sekaligus mengecewakan aku sepanjang hidupku. Kau menipuku, membodohiku terutama memanfaatkan aku karena kau tahu aku begitu mencintaimu," ucap gadis itu sendu memulai percakapan yang sedari tadi hening. Dia menjauhkan pandangan matanya dari pria di hadapannya."Tidak masalah jika kau menikah dengannya entah karena alasan apapun. Sumpah, aku tidak akan pernah menahanmu untuk berada di sisiku jika kau akhirnya memilihnya. Aku tidak ingin kau merasa terpaksa atau kasihan atau merasa harus membalas cintaku," lanjutnya membuat pria yang hampir menjadi mantan kekasihnya itu menggeleng ingin membantah beberapa kata yang baru saja menya

    Last Updated : 2024-05-24
  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 10. TEKAT BULAT

    Gina menutup mata, menikmati pelukan penuh cinta dari pria yang sudah dia putuskan tapi masih sangat dia cintai.Bagaimana dia bisa melupakan pria ini ketika tubuhnya selalu menghangat oleh pelukannya?"Apa yang kamu bicarakan. Itu tidak mungkin lagi Abian. Aku tidak akan pernah mau menjadi duri dalam pernikahan kalian. Apalagi istrimu sedang hamil. Aku juga seorang perempuan, aku akan sangat marah ketika ada perempuan menjadi orang ketiga di dalam hubunganku."Gina masih waras, walau dia begitu mencintai Abian, dia tidak akan pernah menempatkan dirinya sebagai duri dalam pernikahan orang lain."Sabarlah sebentar. Aku dijebaknya agar dia hamil. Kami memang menikah dan itu atas paksaan orang tuaku. Dia dan keluarganya yang datang ke rumah dan mengatakan dia sedang hamil padahal jelas jelas kami bahkan tidak pernah bertemu lagi selama dua tahun belakangan."Gina sedikit tertarik dengan penjelasan itu. Dia menyingkirkan tangan Abian dari perutnya lalu dia berbalik.Dahinya berkerut saat

    Last Updated : 2024-05-25

Latest chapter

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 41. MULAI DARI NOL

    "Dia sengaja. Sengaja sekali mau membuat aku marah," ujar Gina pada Abian."Aku tahu kalian sering melakukannya dulu. Jelas, karena kalian suami istri. Tapi sekarang kan nggak lagi. Kalian sudah mantan, kenapa dia menciummu di depanku?"Abian datang dan memeluk Gina."Kamu tahu, seperti itu lah dia. Dia tidak akan peduli dirinya di anggap rendahan asalkan dia bisa membalas kamu dan membuat kamu marah.""Dasar l0nt3, pantas aja kamu ceraikan dia. Mungkin gitu juga dia buat ke orang lain waktu dia selingkuh, sama kayak yang sama kita dulu kan? Dia merampas kamu dari aku dengan cara kotor. Bilang kamu udah tidur sama dia dan minta pertanggung jawaban. Memang, kalau jalan di mulainya saja tidak mulus, ya nggak akan pernah mulus."Gina masih berapi-api di dalam pelukan Bian. Pikirannya benar-benar di kacaukan oleh Melda.Satu harapan Gina,"Jangan sampai dia berbuat gila lagi sama kita biar kita nggak happy as a couple."Gina menarik diri dari pelukan Abian. Dia menatap Abian yang ada di d

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 41. SEMUA INI MILIKKU

    "Ambil ini juga!""Ini juga.""Ini, ini dan yang ini,"Abian dan Gina hanya diam terpaku hampir bersandar ke dinding rumah ketika melihat Melda berkeliling di ruang tamu seraya menunjuk satu per satu perabot rumah yang ada disana.Ibunya Arion itu datang dengan membawa sepupunya yang pernah datang ke rumah Gina dan juga beberapa pria kekar yang siap melahap Bian dan Gina jika saja mereka berani melawan.Di luar ada truk warna kuning yang siap mengangkut semua barang yang di tunjuk oleh Melda."Itu hadiah dari ibuku, kenapa di bawa juga?" tanya Abian ketika pria pria kekar itu mengangkat sofa coklat yang selama ini ada di ruang tamu.Memang, itu baru di beli menggantikan sofa lama setelah Melda menjadi istri di rumah itu dan uangnya dari orang tua Abian .Melda hanya berkontribusi memilihkan warna saja."Iya benar, tapi itu di beli untukku. Bukan untuk istri barumu," jawab Melda. "Kalau mau sofa baru, minta ke mertuamu saja, cuma aku kok kurang yakin akan di belikan, haha," lanjutnya s

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 40. DAY ONE

    "Maaf ya, aku nggak sengaja ketiduran. Aku nungguin kamu bentar eh taunya aku ketiduran," ujar Gina pada Abian.Dia berbohong!Dia sedang menutupi perasaan terbuang nya, perasaan tidak di terima dan tidak di akui."Hmm, tapi kenapa kamu nggak langsung ke kamar aja," jawab Abian.Saat ini keduanya sudah ada di kamar dan barusan Abian baru menyeret koper Gina dari ruang depan.Koper itu luput dari matanya tadi saat dia panik tidak menemukan Gina di kamar."Aku nggak enak sama mama kamu. Kan belum di persilahkan. Masa langsung masuk.""Sayaaaang! Kenapa berpikir sampai sejauh itu? Kamu kan udah pernah ke sini, udah tahu kamar aku yang mana. Kenapa harus di persilahkan lagi?"Hah!Capek ngomong sama laki yang pemikirannya lurus lurus aja. Yang tidak paham betapa rumitnya pikiran perempuan.Bagi beberapa perempuan yang baru menikah, hal ini sangat sederhana dan kalau bisa keharusan walaupun sudah pernah beberapa kali ke rumah si laki dan sudah tahu setiap sudut rumah itu. Karena dengan beg

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 39. MENANTU BARU

    Badai berlalu.Rumah tangga baru di mulai walau dengan pernikahan siri tapi keluarga inti Gina menerimanya dan memberikan wejangan yang lumayan banyak pada Gina sembari mengingatkan Abian agar pria itu tidak lupa mendaftarkan pernikahan mereka nanti."Kemarin kamu hanya anak Ibu. Mulai hari ini orang tuamu sudah bertambah. Ibunya suamimu adalah ibumu juga walau namanya ibu mertua. Bagaimana kamu memperlakukan Ibumu ini, begitu jugalah kamu harus memperlakukan ibu mertuamu," ujar ibunya Gina saat akan melepas Gina di bawa oleh Abian dan keluarganya."Kehormatan keluarga ibumu ada di tanganmu. Jangan berperilaku buruk yang mempermalukan keluarga suamimu agar nama baik ibumu ini tidak tercoreng."Gina mengangguk seraya menahan tangis.Dalam hati dia sadar, ibunya merestui Abian secepat ini karena dia kadung hamil. Jika tidak, butuh waktu yang lama baginya karena ibunya masih berpegang teguh pada permintaan terakhir almarhum bapaknya."Maafin Gina ya Bu. Tolong ketika ibu berdoa, tolong s

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 38. RENCANA BALAS DENDAM MELDA

    "Bu, maafin Gina yah!"Gina berlutut di kaki ibunya yang masih sesenggukan karena menahan tangis."Gina bodoh, Bu. Maaf ya. Kalau ibu nggak mau Gina menikah siri, ayo kita pergi saja. Gak apa-apa Gina nggak jadi menikah."Mendengar itu, ibunya semakin sesenggukan."Menikah saja. Siri juga nggak apa-apa. Tidak mungkin kamu hamil tanpa suami. Apa kata orang nanti."Perasaan bersalah kian besar di hati Gina. Dia mengutuk dirinya karena tidak bisa menahan godaan Abian. Dia menikmati semua itu tanpa memikirkan konsekuensinya.Sekarang, setelah dia mendapatkan hasil dari perbuatannya, dia seolah-olah tidak di terima oleh keluarga Abian yang hanya ingin menikahkan siri mereka dengan alasan masih belum bisa melakukan pesta besar karena Abian baru saja bercerai."Apa kata orang nanti. Bisa-bisa Abian yang di tuduh main perempuan makanya bercerai."Begitu kata orang tua Abian ketika mereka kumpul dua keluarga untuk membicarakan perihal pernikahan ini. Walau keluarga inti Gina tidak terima tapi

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 37. HARUS SEGERA MENIKAH

    "Ibu!""Ibu tidak marah karena tidak ada guna lagi. Ibu kecewa karena kalian ternyata sudah sejauh itu. Karena itu nak Abian, sebelum Gina menjadi bahan pembicaraan orang-orang, bisakah kamu menikahi dia segera?"Gina langsung berdiri karena tidak setuju dengan perkataan ibunya. Dia tidak hamil. Dia juga dulu pernah melakukan ini bahkan sering tapi tidak pernah hamil karena Abian pakai pengaman atau nggak buang di luar.Kali ini juga mereka buang di luar kenapa dia bisa hamil?Sementara Abian, dia menunduk lesu.Menikah dengan Gina adalah impiannya tapi bukan karena Gina hamil.Dia mengepalkan tangannya karena tidak bisa mengontrol ga!rahnya. Terakhir kali dia main dengan Gina, mereka menghabiskan setengah hari di rumahnya dan melakukannya beberapa kali di berbagai sudut.Buang di luar sih, tapi dia sadar, sisa sisanya mungkin masih ada dia sudah colok lagi karena masih bergairah.Dan sekarang, mereka seperti terpaksa di restui.Abian langsung berdiri lalu bersimpuh di kaki ibunya Gin

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 36. KAMU HAMIL GINA!

    "Loh loh, apa ini, Bu?"Gina langsung berjalan cepat ke arah kamar begitu melihat ada tas milik ibunya di samping pintu kamar.Jantungnya berdebar karena berbagai hal.Baru saja menghabiskan sisa hari bersama Abian dengan bermain di atas kasur membuat dia melayang bahagia dan tiba di rumah di kejutkan dengan aksi ibunya."Bu, tas nya buat apa? Ibu mau kemana?"Gina langsung mendekat pada ibunya yang sedang membereskan tas kecil tempat barang barang berharga.Air mata Gina langsung menetes dan dia dengan segera bersimpuh di kaki ibunya."Gina tahu, Gina sudah keterlaluan sama Ibu. Maafkan Gina. Tapi, tidak bisakah Ibu merestui Gina? Gina tahu kita menderita sebelumnya dan ada kaitannya dengan pria itu. Tapi itu bukan salahnya, Bu. Perempuan itulah yang salah."Ibunya hanya tersenyum.Gina ternyata sudah hilang akal dan dia jadi berpikir, apa yang akan terjadi pada Gina jika dia pergi? Bisa jadi anak gadisnya itu hilang arah karena mengikuti cinta yang masih membara.Sang ibu menghela d

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 35. BOLEH, KAH?

    SepiRumah yang hanya berpenghuni dua orang dan biasanya sepi kini semakin sepi dan sunyi karena keduanya sama sama mengurung diri di kamar.Sudah tiga hari sejak kejadian itu.Bahkan ketika Gina berangkat kerja, dia hanya pamit dari luar pintu kamar.Hatinya juga keras, dia tetap mempertahan cintanya bahkan setelah di tolak oleh orang tuanya.Terdengar suara motor yang menjauh. Ibunya Gina mengintip dari jendela kamar. Gerbang besi sudah di tutup dan Gina sudah pergi bekerja.Wajahnya bengkak dan matanya sembab."Pak, maafkan ibu, ibu gagal. Ibu nggak bisa mengikuti apa kata bapak. Anak bungsu kita bahkan sampai memilih tidak akan pernah menikah jika tidak dengan pria itu. Ibu takut dia nekat kalai ibu bersikeras pak. Pak ibu harus gimana?"Wanita yang sudah melalui jurang dan bukit percintaan tahu benar bahwa menyadarkan Gina yang saat ini jatuh cinta bukanlah perkara muda. Usia Gina yang sudah termasuk matang tidak bisa di jadikan patokan kedewasaan berpikirnya apalagi jaman sekara

  • CINTA LAMA BELUM USAIΒ Β Β 34. HARUS DIA

    Galau! Ya, Abian benar-benar galau beberapa hari ini. Jika orang tua Gina tidak menerimanya lalu bagaimana kelanjutan hubungan mereka ini sekarang? Berhenti sampai disini atau lanjut menerjang badai? Pria itu uring uringan selama beberapa hari dan mencoba untuk tidak menghubungi Gina untuk mengetes perasaannya. Serasa ada yang hilang. Hampa! Sementara itu, Gina juga sedang galau. Dia juga menyesal karena ucapannya pada Abian malam itu. "Kenapa aku harus mengatakannya kemarin. Seharusnya aku simpan saja dalam hati dan biarkan dia berjuang menghadapi ibu," gumam Gina. Dia memandang kebun kecil milik ibunya di belakang rumah kontrakan mereka. Matanya menatap jauh tapi kosong. "Pak, maafkan Gina yah. Permintaan terakhir bapak pun Gina tak bisa kabulkan. Tolong maafkan Gina ya pak." Gina langsung menoleh dengan mata bulat setelah mendengar, "Maksud kamu apa, Nduk?" Ibunya berdiri hanya berjarak tiga puluh senti di belakangnya dengan raut wajah tidak percaya dengan apa yang ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status