Share

Tau, ah

Ilham yang menyadari dari kaca spion akan kegabutan Galih, mempermainkannya. Dia melajukan mobilnya zig-zag juga, untuk dapat lolos. Namun, ketika dia berhasil loos, malah seolah menunggunya agar Galih mengejarnya. Tias menyadari perubahan cara mengemudia Ilham dia gataluntuk tidak bertanya.

“Mas, ada apa?” tanya Tias.

“Sepertinya, curut itu mengikuti kita.” Ilham terus saja memutar dan meliukkan stir bundarnya, sehingga mobil itu menari-nari di jalanan kota yang ramai lancar itu. Kemacetan sudah sedikit dapat terurai.

“Curut? Curut siapa?” Tias masih juga belum mengerti bahasa Ilham. Lelkai itu memang sekarang jauh berubah dalam penggunaan gaya bahasa.

“Mantan suamimu, Sayang.” Akhirnya Ilham memberikan alasannya mengebut.

“Memang kenapa? Biarkan saja!” tukas Tias.

“Kamu yakin tidak akan sakit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status