Share

Aku Sudah Lapar

“Baiklah. Mungkin beberapa hari sembuh. Kamu pulang ke vila aku saja, ya? Jangan ke apartemen. Galih pasti sudah tahu. Nanti kamu di culik lagi sama dia.” Tias mengerutkan keningnya. Ilham menelan air ludahnya, karena dia keceplosan bicara. Padahal, dia tidak akan mengatakannya. Biarkan saja.

“Apa, Mas? Mas Galih menculikku? Kapan? Kok aku nggak merasa, ya?” tanya Tias. Ilham menggaruk kepalanya. Dia menyengirkan bibirnya. Hufff ... alamat ini diambekin sama Tias. 

“Iya, mereka membiusmu. Untung saja para polisi cekatan. Kau sudah tahu ‘kan, kenapa mati-matian aku pingin kau lepas darinya. Walau bukan aku, setidaknya kau lepas dari harimau macam dia,” ucap Ilham sambil meraih tangan Tias.

“Kau tahu, bahkan dia bermesraan dengan wanita lain, padahal kondisimu seperti ini. Apakah itu lelaki yang kau pertahankan? Lepaskan dia! Dua hari lagi sidang perdana. Karena bukti su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status