Share

Ngebut

“Ck, untung saja kaya. Kalau miskin, mana mau gue sama lo. Ck, jam segini teler. Dasar! Ck, ini gue cari uang di mana? Mana cicilan mobil belum ke bayar lagi,” rutuk Milea. Wanita itu melihat dompet Galih yang tergeletak di lantai. Dia tersenyum bahagia dan mengambilnya. Setelah mengambil uang yang di butuhkan, dia melenggang pergi.  Wanita itu tertawa dan mengibaskan uang yang ada di tangannya, setelah itu melenggang pergi meninggalkan rumah Galih.

 Lelaki itu menjadi kacau-balau sekarang. Untung tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak . Semua hancur. Harapannya musnah. Wanita yang dulu ia impikan, dengan kebodohannya di sia-siakan dan sesalpun kini hanya menguap bagai asap yang membumbung ke langit.

Dua hari telah berlalu. Galih bangun. Hari ini adalah sidang perdana dengan agenda mediasi. Lelaki itu mencukur brewoknya yang sudah tumbuh ke mana-mana. Tias paling tidak suka melihat brewok dan kumisnya tidak teratu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status