Share

Bab 233

Penulis: Natasha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-19 18:00:01
Thasia pun melihat bukunya.

Di dalam buku itu tertulis kaus putih.

Tidak salah.

Itu gaya Jeremy paling simpel.

Gaya seperti anak muda.

Kenapa Thasia bisa menulis hal ini di dalam buku itu.

Thasia sudah menulis buku ini cukup lama, mungkin ada beberapa catatan yang lupa dia hapus.

"Kak Thasia?"

Vina melihat Thasia sedikit tidak fokus, jadi dia memanggilnya.

Thasia segera sadar kembali, dia pun tersenyum. "Dicoret saja, itu salah tulis."

"Baik."

Vina menjawabnya.

Vina sudah menebaknya, orang seperti Pak Jeremy yang merupakan pebisnis kaya mana mungkin memakai kaus putih.

Vina ini siswa yang lulus tepat waktu, dia bisa belajar dengan sangat cepat.

Thasia berpikir, asisten seperti ini sangat cocok untuk Jeremy.

Jika dirinya berhasil mencarikan orang yang cocok untuk Jeremy, maka pria itu akan melepaskannya.

Thasia duduk di tempatnya sambil bengong.

Vina menyadari bahwa Thasia sedang menatapnya, dia pun bertanya, "Kak Thasia, apakah kamu nggak enak badan?"

Thasia tersenyum padanya dengan ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 234

    Jeremy menatap mereka. "Jadi menurut kalian, kalau aku mempekerjakan karyawan baru, maka aku harus melalui persetujuan para petinggi dulu?""Bukan begitu."Vina yang berada di belakang merasa Jeremy menyinggung tentang dirinya, dia pun berkata, "Halo semuanya, aku adalah karyawan baru di sini, namaku Vina. Senang bertemu dengan kalian semua."Mata semua orang pun tertuju pada Vina.Mereka berpikir, anak dari mana ini, beraninya dia berbicara di sini.Saat orang-orang menatap dirinya, Vina malah semakin berani, dia pun lanjut berkata, "Pemimpin di sini adalah Pak Jeremy, kali ini Pak Jeremy mengadakan rapat untuk menghormati semua orang di sini, karena pada akhirnya semua keputusan ada di tangan Pak Jeremy. Tujuan Pak Jeremy tentu saja untuk kepentingan perusahaan, kalian ikut dengan Pak Jeremy pasti karena telah melihat kemampuannya, bagaimana mungkin kalian masih ragu dengan pilihannya, atau jangan-jangan kalian memiliki niat lain?"Setelah mendengar ini, Jeremy menyipitkan matanya.P

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 235

    Mata Jeremy yang gelap terlihat sinis. "Ketemu orangnya dari mana?"Cepat sekali Thasia mencari penggantinya.Selanjutnya wanita ini akan meninggalkannya.Jeremy saja belum setuju, tapi Thasia sudah mengatur semuanya dengan baik!Thasia masih merasa bingung dirinya salah apa sehingga membuat Jeremy marah, dia tidak kepikiran alasannya.Thasia ingin mendorong pihak lawan. "Dari kumpulan orang yang melamar ke sini. Pak Jeremy nggak suka sekretaris baru itu?""Kalau kamu nggak mau kerja lagi, aku akan mengizinkanmu berhenti. Kamu bisa diam di rumah dan fokus menjadi istriku," kata Jeremy dengan nada dingin.Jari Jeremy sedikit mengeluarkan tenaga, sehingga wajah Thasia mau tak mau pun terangkat. Saat itu, di mata mereka terpancar sosok satu sama lain.Thasia berkata dengan tidak senang, "Kenapa? Kamu merasa aku nggak mau bekerja, hanya ingin di rumah menjadi istrimu? Kamu lupa perkataanmu setelah kita menikah? Harus sadar diri, jangan sampai kelewatan batas, setelah masa kontrak tiga tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 236

    "Bisa jadi. Tapi wajah dan tubuh Bu Thasia memang menggoda!"...Thasia tidak tahu bahwa dirinya sedang diperhatikan.Karena dia sedang fokus melakukan apa yang dikatakan Jeremy tadi, melatih Vina melakukan pekerjaannya dengan baik.Vina berjalan di sisinya, dia tahu hari Thasia sedang tidak enak badan, jadi dia pun berusaha untuk menggantikannya minum bir jika diajak bersulang.Vina lumayan pandai minum, jadi dia melakukannya dengan lugas.Thasia tidak minum bir, jadi bisa dibilang Vina yang menggantikannya minum sudah lumayan membantu pekerjaan Jeremy.Semua pertanyaan yang diajukan oleh mitra kerja sama dijawab oleh Vina dengan baik, bahkan pihak lawan merasa kagum dan memuji Jeremy."Pak Jeremy, dari mana kamu mendapatkan karyawan sepintar ini?""Pak Lorenzo, apakah Anda pernah mendengar istilah batu yang diasah pasti akan menghasilkan barang bagus?" Perkataan Vina membuat suasana menjadi lebih santai.Vina mengumpamakan dirinya sebagai batu, sedangkan Thasia dan Jeremy yang mengas

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 237

    Tangan Thasia tiba-tiba ditarik dengan kuat ke belakang.Detik berikutnya tubuh Thasia masuk ke dalam pelukan seseorang.Aroma mint dicampur dengan alkohol dan tembakau tercium olehnya, seketika napas Thasia menjadi berat."Vincent, aku masih belum mati."Suara bernada dingin terdengar dari atas kepala Thasia.Vincent, yang melihat Jeremy merasa terkejut, begitu banyak orang menggosipkan Thasia, termasuk Jeremy yang membawa orang baru.Pada akhirnya!Jeremy malah melindungi Thasia?Tidak peduli bagaimanapun, saat ini paling penting dia harus menjelaskan keadaan tadi pada Jeremy.Vincent menatap kedua mata gelap Jeremy sambil tersenyum menyanjung. "Pak Jeremy, meski kita sudah nggak bekerja sama lagi, nggak ada yang tahu hari esok."Jeremy tidak menjawabnya, bibirnya tipisnya tertutup membentuk garis lurus.Kedua matanya menatap dengan dingin.Thasia sadar Jeremy sudah marah.Thasia menelan air ludahnya, dia berpikir untuk mengatakan sesuatu, tapi Jeremy malah mengambil botol bir, lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 238

    "Tadi kenapa kamu menghalangiku?" tanya Jeremy dengan kesal.Jeremy tidak menahan amarahnya yang sudah membeludak, dia pun menarik Thasia hingga ke atas tubuhnya. Wanita itu masih belum bereaksi, tapi tangan besar Jeremy sudah mengurungnya.Thasia berkata dengan suara serak, "Bagaimanapun Vincent itu CEO sebuah perusahaan, seperti kata pihak lawan, kalian mungkin saja ke depannya akan melakukan kerja sama. Lagi pula, tadi ada banyak orang, kalau kamu memukulnya, kamu akan menjadi cercaan ....""Apakah aku harus membiarkan orang lain menggoda istriku di depan mataku?"Sebelum Thasia selesai bicara, Jeremy sudah memotongnya dengan nada dingin, senyuman pria itu terlihat mengerikan, kedua mata hitamnya menatap dengan sangat sinis.Thasia tidak berani melihatnya. "Pernikahan kita juga nggak diketahui orang-orang."Pernikahan mereka telah disembunyikan dan masa kontraknya selama tiga tahun juga sudah habis. Jika Thasia tidak bilang, Jeremy juga tidak akan menyuruh media menyebarkannya, jadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 239

    Jeremy segera mendorong Thasia menjauh dan mengangkat telepon.Thasia berada di sampingnya, jadi dia bisa mendengar Lisa berkata, "Jeremy, aku takut ... apakah kamu bisa ke sini? Sepertinya aku melihat Ella, ah!"Tut, tut!Setelah Lisa berteriak dengan ketakutan, panggilan itu pun terputus.Jeremy segera menyimpan ponselnya sambil berkata pada sopir, "Antar aku ke rumah sakit dulu, lalu antar Thasia ke Vila Anggrek."Nada bicara Jeremy terdengar tegas."Baik."Sopir itu mengikuti perintah Jeremy dan mengganti rute mereka.Tidak sampai 40 menit, sopir sudah menghentikan mobil di depan rumah sakit.Jeremy pun menoleh pada Thasia yang duduk di samping, dia berkata dengan datar, "Nanti malam aku akan pulang, aku harap saat pulang nanti aku akan melihatmu!"Pria itu bukan memintanya, tapi memerintahnya.Setelah berkata seperti itu Jeremy segera berjalan pergi.Thasia menatap punggung pria itu yang dingin, dia merasa pemandangan ini sangat menyakitkan, membuat hatinya hancur. Tubuhnya seakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 240

    Jeremy mengerutkan alisnya, dia berjalan mendekati Lisa. "Jangan berpikir yang nggak-nggak, Ella yang cari mati sendiri, nggak ada hubungannya denganmu, untuk apa kamu sampai ketakutan seperti ini?"Lisa diam-diam meremas tangannya, dia menunduk sambil bergumam, "Bagaimanapun dia juga manusia, aku sudah melihatnya jatuh dengan mata kepalaku sendiri, mana mungkin aku berpura-pura nggak melihatnya .... Jeremy, nyawa orang itu ternyata sangat lemah, ya!""Semua hal pasti ada balasannya, kalau kamu begini terus, aku akan mencarikanmu ahli psikolog." Jeremy berdiri tidak jauh dari Lisa, tingginya 188 cm, tatapannya yang mengarah ke bawah pada Lisa terlihat dingin, bahkan juga terasa sedikit asing.Lisa merasa panik, dia pun berkata dengan histeris, "Nggak mau, Jeremy, jangan cari ahli psikolog, kalau kamu panggil ahli psikolog, bagaimana dengan syutingku? Bagaimana bisa ada artis yang gila? Aku sudah nggak bisa menjadi penyanyi lagi seperti dulu, aku nggak mau satu-satunya cara agar aku bis

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 241

    Detik berikutnya Ricky segera berdiri.Dia berjalan mendekati Jeremy, mengulurkan tangan, ingin memeriksa denyut nadi pria itu.Jeremy segera menghindar. "Carikan ahli psikolog yang bagus untuk Lisa."Mendengar pria itu ingin membahas hal yang berhubungan dengan Lisa, Ricky pun terlihat tidak senang. "Kak, kamu sudah menikah selama tiga tahun! Kalau kamu masih bersikap seperti ini, kamu nggak takut Thasia salah sangka?"Jeremy berkata dengan datar, "Hanya membantunya saja."Dirinya selalu menjaga jarak dengan Lisa.Ricky merasa tidak percaya, dia pun tertawa. "Hubungan suami istri biasanya dimulai dari saling membantu. Kalau sudah menikah berarti kalian berjodoh, hargailah dia!"Ricky menepuk bahu Jeremy.Kali ini Ricky cukup banyak berkomentar.Jeremy mengiyakannya, ekspresinya masih datar.Kalau Jeremy sudah datang dan berkata seperti ini, tidak mungkin Ricky tidak membantunya.Saat Ricky sedang membantunya menghubungi ahli psikolog, Jeremy juga menatap layar ponselnya.Tidak ada per

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21

Bab terbaru

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status