Share

BAB. 99 Memohon Untuk Dimaafkan

Pagi itu, sinar matahari yang hangat menyelimuti langit biru yang cerah, sementara Erlan melajukan mobilnya di jalan berkelok-kelok menuju desa kecil di daerah Jawa Barat. Dia melirik arlojinya yang menunjukkan pukul delapan pagi, sementara mobilnya meliuk-liuk di antara hijaunya pepohonan dan kebun teh yang membentang di sepanjang jalan.

Sepanjang perjalanan, hatinya berdebar tak karuan. Rasa cemas dan takut bercampur aduk dalam pikirannya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali dia melihat Mitha, istrinya. Apa Mitha akan menerimanya kembali, pertanyaan itu terus menghantuinya dari tadi.

Sesampainya di desa, Erlan memarkir mobilnya di dekat pasar kecil yang ramai dengan aktivitas pagi. Dia turun dari mobil, menarik napas dalam-dalam, dan memutuskan untuk bertanya kepada seorang ibu-ibu yang sedang membawa keranjang belanjaan.

“Permisi, Bu. Apa Ibu tahu rumah Nenek Remi?” tanyanya dengan sopan.

Ibu itu menatapnya sebentar, kemudian tersenyum.

“Oh, Nenek Remi? Tentu saja. Rumahnya ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status