Share

BAB. 101 Jangan Memaksaku Untuk Memaafkanmu Secepat Itu

Hari demi hari berlalu, dan Erlan tetap tinggal di desa bersama istrinya, Mitha. Sejak kedatangannya, Erlan berusaha keras untuk mendapatkan maaf dari Mitha atas semua kesalahannya di masa lalu.

Setiap pagi, Erlan selalu bangun lebih awal dan membantu mertuanya dengan berbagai pekerjaan di desa, mencoba menunjukkan kesungguhannya untuk berubah.

Pagi itu, saat sarapan bersama di meja makan yang sederhana, Ayah Riski membuka percakapan tentang bisnis Erlan di Jakarta.

"Erlan, bagaimana kabar perusahaanmu di Jakarta? Siapa yang mengurusnya sekarang?"

Erlan tersenyum tipis, menyesap kopi hitam yang disajikan oleh Bunda Luna. "Perusahaan saya sekarang dikelola oleh ketiga sepupu saya, Ayah. Arjuna, Vito, dan Bara. Mereka semua sangat kompeten dan sudah lama bekerja bersama saya. Jadi, saya bisa lebih fokus di sini untuk sementara waktu."

Ayah Riski mengangguk mengerti.

"Bagus kalau begitu. Kamu pasti bisa lebih tenang di sini. Tapi ingat, meskipun kamu sedang di sini, tetap pantau perke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status