Share

Bab 8

Kakakku terkejut sejenak. "Kamu di sini? Ini bukan urusanmu. Rania nggak mau melihatmu lagi, jadi pergi sejauh mungkin."

Reza terdiam dan bergumam, "Memang, orang yang paling nggak ingin dilihat Rania sekarang adalah aku. Aku adalah pembunuh. Aku nggak hanya membunuh anak kami, tetapi juga membunuh cinta kami."

Dengan penuh amarah, dia berlari ke hadapan kakakku. "Kak, tolong telepon Rania dan minta dia pulang. Aku nggak akan muncul di depannya lagi, tolong suruh dia pulang!"

“Lihat,” katanya sambil mengeluarkan ponsel dan menyerahkannya kepada kakakku. “Aku sudah menghubunginya berkali-kali, tapi dia nggak mengangkat. Pasti dia sangat marah. Kalau kamu yang meneleponnya, dia pasti akan mengangkat! Sejak kecil, dia paling bergantung padamu, tolong bantu aku!”

Kakakku mengerutkan dahi dan berkata, “Aku bilang sekali lagi, Rania sudah pergi. Jangan bertindak gila seperti ini!"

Reza tidak berkata apa-apa lagi dan hanya memegang hasil tes kehamilan itu dengan lesu, lalu pergi.

Namun sebelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status